Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
BAB II PEMBAHASAN

PROSES SOSIAL, INTERAKSI SOSIAL, DAN TINDAKAN SOSIAL

Proses social yang dimaksud adalah dimana individu, kelompok, dan masyarakat bertemu,
berinteraksi, sehingga melahirkan system social dan pramata social serta semua aspek
kebudayaan. Proses social ini kemudian mengalami didamika social lain yang disebut perubahan
social yang trus menerus secara simultan bergerak dalam system yang lebih besar, dan perubahan
social ini akan pasang surut mengikuti perubahan secara global.1

Dengan kata lain proses social diartikan sebagai pengaruh timbale balik antara berbagai segi
kehidupan yang sama. Rumusan ini mengandung berbagai pengertian yaitu : pengaruh timbale
balik sebagai pengaruh timbale balik antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan
kelompok lain mengenai berbagai aspek-aspek kehidupan manusia. Seperti politik, ekonomi,
social, budaya, dan keamanan. Berbagai segi kehidupan tersebut adalah aspek-aspek utama yang
mewarnai kehidupan social bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan barsama.

Faktor-faktor yang mendasari proses terbentuknya interaksi sosial adalah :

1. Imitasi yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap
penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali
muncul di lungkungan keluarga, kemudian lingkungan tetangga dan lingkungan
masyarakat.
2. Indentifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi sama
(identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi
melalui serangkain proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses
kejiwaaan yang sangat mendalam.

1 Resume oleh toni hartono S.Ag.M.Si


3. Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan sesorang individu kepad
individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa
berpikir kritis dan rasional.
4. Motivasi yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada
individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang
dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi biasanya
diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya
dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa.
5. Simpati adalah proses kejiwaan , dimana seorang individu merasa tertarik kepada
seseorang atau kelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya atau
perbuatannya yang sedemikian rupa.
6. Empati yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja.
Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam.

Bentuk umum proses social adalah interaksi social, sedangkan bentuk khususnya yaitu aktivitas-
aktivitas social.interaksi social merupakan hubungan induvidu dengan individu , antara
kelompok –kelompok manusia maupun antara individu dengan kelompok . syarat terjadinya
interksi social adanya kontak social dan komunikasi.

KontaK sosial adalah peristiwa terjadinya pertemuan atau saling berhubungan antara dua orang
atau dua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.Dua orang yang terlibat percakapan
langsung secara bertatap muka merupakan contoh terjadinya kontak sosial secara langsung.

Apabila proses interaksi sosial itu berlangsung melalui telepon atau surat maka terjadi kontak
sosial secara tidak langsung.Dengan demikian, suatu proses interaksi sosial tidak selalu harus
terjadi kontak fisik, tetapi dapat pula tanpa kontak fisik tetapi menggunakan media komunikasi.

Kontak sosial misalnya berhubungan, berhadapan / bertatap muka antara dua orang individu atau
kelompok. Individu / kelompok satu menyampaikan suatu aksi berupa pesan yang mempunyai
tujuan tertentu. Individu atau kelompok lain akan bereaksi menaggapi pesan tersebut.

Kontak langsung : pihak komunikator menyampaikan pesan secara langsung kepada pihak
komunikan, baik melalui tatap muka maupun melalui alat bantu media komunikasi
Contoh :
Guru berjabat tangan dengan siswanya.
Bella berbicara dengan kekasihnya di telepon.

Kontak tidak langsung : pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak


komunikan melalui perantara pihak ketiga.
Contoh :
Indah berpesan melalui Ida bahwa ia tidak bisa hadir dalam belajar kelompok.
Ibu berpesan melalui adik agar kakak memberikan obat sakit kepala.

Dilihat dari proses komunikasi

Kontak primer : terjadi pada saat awal komunikasi sosial itu mula-mula terjadi. Contohnya

sama seperti

contoh pada kontak langsung.

Kontak sekunder : pesan dari komunikator disampaikan kepada komunikan melalui pihak

ketiga atau melalui media komunikasi.

Contoh : Guru BP berpesan kepada Azis agar Agung ke ruang BP.

Dalam kontak sekunder bisa terjadi kekeliruan / distorsi apabila pihak ketiga salah dalam

menerima atau menyampaikan pesan.

Contoh :

Ibu memesan daging ayam kepada langganannya di pasar sebanyak 1 kg melalui Bi Minah

(pembantunya). Setelah pesanannya datang ternyata 10 kg karena Bi Minah salah mendengar

pesan ibu.

Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang berarti ‘berhubungan’.
Komunikasi bisa diartikan berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Orang yang
menyampaikan komunikasi disebut komunikator, orang yang menerima komunikasi disebut
komunikan.

Komunikasi dikatakan komunikatif apabila penyampaian pesannya diproses secara berdaya guna
dan berhasil guna. Berdaya guna maksudnya disampaikan secara praktis, efisien, rasional dan
mudah. Komunikasi dikatakan berhasil guna apabila pesan mengandung maksud dan tujuan yang
jelas sehingga si komunikan melaksanakan/menanggapi keinginan si komunikator dengan baik.

Komunikasi Sosial adalah proses saling berhubungan antara 2 orang / pihak atau lebih dalam
pikiran, perasaan dan tindakan dengan menggunakan media atau alat tertentu.
Contoh :
Dua orang yang terlibat dalam suatu percakapan lisan.
Dua orang siswa yang terlibat diskusi kelas
Dua orang remaja yang sedang bertelepon dll

Dalam proses komunikasi sosial itu terdapat unsur-unsur sebagai berikut :


Ada dua pihak yang terlibat dalam komunikasi
Ada media atau alat yang digunakan dalam komunikasi
Ada pesan atau persoalan yang dibahas bersama dalam komunikasi
Ada respon atau reaksi dari pihak-pihak yang terlibat dalm suatu komunikasi.

1. Interksi social dan symbol-simbol

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan
sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya,
antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu.
Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau
maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya

Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak terhadap
sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang
dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir
adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi
melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut
disebut juga dengan interpretative process

Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan
komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial
Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi
terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat
menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi
tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu
yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan
di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.

Ada dua syarat agar interksi sosial berlangsung yaitu kontak sosial dan komunikasi.
Terjadinya kontak sosial tidak semata-mata tergantung pada tindakan sosial namun tanggapan
terhadap tindakan yang dilakukan. Sedangkan aspek komunikasi yang terpenting adalah bila
seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain.Penafsiran perilaku dapat bermacam-
macam, hal itu dipengaruhi oleh adanya perbedaan konteks sosialnya.

Misalnya warna hitam, memiliki makna buruk bila berkaitan dengan prostitusi, namun
akan bermakna lain bila orang mengenakan pakaian sertba hitam ketika melayat, yang bermakna
ikut berduka. Dalam berkomunikasi tidak haru menggunakan isyarat-isyarat fisik saja, namun
dapat juga menggunakan kata-kata,yakni symbol suara yang mempunyai arti bersama dan
bersifat standar.Manusia dapat berkomunikasi tentang obyek dan tindakan jauh di luar waktu dan
ruang.

Misalnya kita menyebut gajah maka semua orang dapat membayangkan bentuk hewan
yang disebut gajah dan tidak perlu menghadirkan gajah sebagai obyek pembicaraan.Bahkan
terhadap sesuatu yang belum pernah melihat bentuk benda secara langsung namun telah sepakat
tentang maka kata tertentu maka komunikasi dapat belangsung. Misalnya dengan menyebut kata
“setan “ maka orang dapat membayangkan sesuatu yang menakutkan/menyeramkan.

2. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial


Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi atas bentuk
kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha bersama individu
dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.
Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi
antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma
sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk
mencapai suatu kestabilan. Sedangkan Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak
yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-
tujuan kelompok

Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk persaingan,
kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di mana individu atau
kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara
persaingan dan pertentangan. Sedangkan pertentangan merupakan suatu proses sosial di mana
individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak
lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.

Untuk tahapan proses-proses asosiatif dan disosiatif Mark L. Knapp menjelaskan tahapan
interaksi sosial untuk mendekatkan dan untuk merenggangkan. Tahapan untuk mendekatkan
meliputi tahapan memulai (initiating), menjajaki (experimenting), meningkatkan (intensifying),
menyatupadukan (integrating) dan mempertalikan (bonding). Sedangkan tahapan untuk
merenggangkan meliputi membeda-bedakan (differentiating), membatasi (circumscribing),
memacetkan (stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan (terminating).

3. Simbol- symbol

Simbol-simbol yang digunakan dalam berinteraksi dan komunikasi tidaklah mutlak


bersifat universal yang berlaku untuk semua wilayah atau daerah.Makna dari
symbol tergantung dari kesepakatan masyarakat yang menggunakan symbol
tersebut.Suatu symbol dapat dipahami melalui interpretative process.Suatu makna
kata, tidak begitu saja dapat diterima suatu masyarakat tetapi harus melalui proses
penafsiran. Misalnya orang yang menengadahkan tangannya tidak selamanya
berarti orang yang meminta-minta, namun dapat berarti suatu bentuk
penghormatan kepada orang lain untuk mempersilakan orang lain jalan terlebih
dahulu. Contoh lain orang yang menggelengkan kepala bagi orang Indonesia
diartikan tidak/tidak setuju, namun bagi orang-orang India menggelengkan kepala
memiliki penafsiran tanda setuju atau ya.

4. Tindakan social

Tindakan sosial adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku
orang lain. Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial,
tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian
orang lain, merupakan tindakan sosial.

Menurut Max Weber, metode yang dapat digunakan untuk memahami arti-arti subyektif
tindakan seseorang adalah verstehen, yaitu kemampuan untuk berempati atau kemampuan untuk
menempatkan diri dalam kerangka berfikir orang lain yang perilakunya mau dijelaskan, situsi
serta tujuan-tujuannya mau dilihat menurut perspektif itu.Menurutnya ada empat jenis tindakan
sosial yaitu

1).rasional instrumental,

2).rasionalitas berorientasi pada nilai,

3).tindakan tradisional dan

4) tindakan afektif.

Weber mengtakan bahwa apapun wujudnya tindakan manusia akan dapat dimengerti apabila
seseorang mampu berempati terhadap tindakan/peran orang lain.
Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial.Ketika berinteraksi,
seseorang atau sekelompok orang sebenarnya sedang berusaha atau belajar bagaimana
memahami tindakan sosial orang atau kelompok lain. Misalnya, seorang pemuda yang telah lama
hidup di Barat memiliki kebiasaan mencium pipi lawan jenisnya ketika bertemu.Pada suatu saat
ia berada di desa di Indonesia, ia akan mengalami kesulitan atau masalah karena ciuman pipi
dimuka umum di Indonesia masih dianggap hal yang tabu.Bila sang pemuda tadi memaksakan
mencium pipi gadis di depan umum, boleh jadi orang tua si gadis akan beranggapan bahwa
pemuda tadi kurang ajar, tidak tahu sopan santun bahkan dapat menimbulkan masalah sosial
lainnya.Oleh karena itu untuk menghindari kesalahpahaman maka perlu untuk saling memahami
tindakan sosial yang dilakukan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai