Suksesi Negara
Suksesi Negara
(Succession of State)
Pengertian
Secara harfiah, istilah Suksesi Negara (State Succession atau Succession of State)
berarti penggantian atau pergantian negara.
pergantian
negara
itu
tidak
mencerminkan
maksud
maupun
sederhana, suksesi negara adalah suatu keadaan di mana terjadi perubahan atau
penggantian kedaulatan dalam suatu negara sehingga terjadi semacam pergantian
negara yang membawa akibat-akibat hukum yang sangat kompleks. Negara yang
lama atau negara yang digantikan disebut dengan istilah Predecessor State,
sedangkan negara yang menggantikan disebut Successor State.
Contohnya :
sebuah wilayah yang tadinya merupakan wilayah jajahan dari suatu negara
kemudian memerdekakan diri.
Dalam hukum internasional positif, masalah suksesi negara ini diatur dalam
Konvensi Wina 1978, yaitu Konvensi Wina mengenai Suksesi Negara dalam
Hubungan dengan Perjanjian Internasional (Vienna Convention on Succession of
State in respect of Treaties).
Fokus Bahasan
Ada dua kelompok masalah penting yang menjadi fokus bahasan dalam persoalan
suksesi negara, yaitu :
Factual State Succession, yakni yang berkenaan dengan pertanyaan faktafakta atau peristiwa-peristiwa apa sajakah yang menunjukkan telah terjadi
suksesi negara?
Legal State Succession, yakni yang berbicara tentang apa akibat-akibat
Contohnya,
Yugoslavia).
Kombinasi dari pemecahan dan penyerapan, yaitu satu negara pecah menjadi
beberapa bagian dan kemudian bagian-bagian itu lalu diserap oleh negara atau
negara-negara lain. Contohnya, pecahnya Polandia tahun 1795 yang beberapa
4.
Sebab praktik
menunjukkan ada hal-hal yang dianggap dapat beralih dari predecessor state
kepada successor state. Sebaliknya, ada hal-hal yang memang tidak beralih,
sebagaimana ditunjukkan oleh praktik negara-negara selama ini. Dengan kata lain,
3
tidak mungkin dibuat kriteria yang bersifat general dalam hubungan ini melainkan
harus dilihat kasus per kasus.
Kasus-kasus yang dimaksud, antara lain :
Bagaimanakah akibat hukum suksesi negara terhadap kekayaan negara
(public property)?
Bagaimanakah akibat hukum suksesi negara terhadap keberadaan kontrak-
delict)?
Bagaimanakah
(recognition)?
Bagaimanakah akibat hukum suksesi negara terhadap keberadaan utang-
akibat
hukum
suksesi
negara
terhadap
pengakuan
state)
mempunyai
kewajiban
untuk
melanjutkan
kontrak-kontrak
konsesional yang dibuat oleh negara yang digantikan (predecessor state) ataukah
konrak-kontrak itu otomatis berakhir dengan terjadinya suksesi negara.
Studi
terhadap sejumlah kasus yang berkaitan dengan persoalan ini menunjukkan bahwa
pada dasarnya negara pengganti (successor state) dianggap berkewajiban untuk
menghormati kontrak-kontrak semacam itu yang dibuat oleh negara yang digantikan
(predecessor state) dengan pihak pemegang konsesi (konsesionaris).
Artinya,
tersebut dipandang perlu untuk diakhiri maka pemegang konsesi harus diberikan hak
untuk menuntut kompensasi atau ganti kerugian.
Suksesi negara dan hak-hak privat.
Yang menjadi persoalan di sini adalah, bagaimanakah keberadaan hak-hak privat
yang diperoleh berdasarkan hukum negara yang digantikan (predecessor state)
bilamana terjadi suksesi negara? Dalam hal ini, para sarjana berpendapat bahwa :
menghapusnya).
Pengubahan atau penghapusan terhadap hak-hak privat yang diperoleh
berdasarkan hukum predecessor state itu tidak boleh bertentangan dengan atau
melanggar kewajiban-kewajiban internasional dari successor state, terutama
identitas internasional dari negara yang bersangkutan, maka pengakuan itu otomatis
gugur. Sedangkan bila suksesi itu bersifat parsial, yang berarti negara yang lama
(predecessor state) tidak kehilangan identitas internasionalnya, maka dalam hal ini
5
bergabung dengan suatu negara lain dan menjadi bagian daripadanya. Atau
sebaliknya, suatu negara tanpa melalui kekerasan (misalnya perang saudara)
secara sukarela memecah dirinya menjadi beberapa negara yang masingmasing berdiri sendiri.
2. Dengan kekerasan. Cara terjadinya suksesi negara yang melalui kekerasan
dapat berupa perang ataupun revolusi.
Jenis-jenis Suksesi Negara
Ada dua macam atau jenis suksesi negara, yaitu :
Suksesi universal; dan
Suksesi parsial.
Perbedaan dari kedua jenis suksesi negara ini terletak pada bagian wilayah dari
suatu negara yang digantikan kedaulatannya. Bilamana suksesi itu terjadi terhadap
seluruh wilayah suatu negara (berarti negara yang lama atau predecessor state
lenyap) maka suksesi yang demikian dinamakan suksesi universal.
Sedangkan
bilamana suksesi negara itu hanya meliputi bagian tertentu saja dari wilayah suatu
negara (berarti predecessor state masih ada hanya wilayahnya saja yang berubah),
maka suksesi yang demikian dinamakan suksesi parsial.
Dengan demikian, pada suksesi universal, identitas internasional dari suatu negara
lenyap sebagai akibat lenyapnya seluruh wilayah negara itu. Di sini, kepribadian
hukum internasional (international legal personality) dari negara itu hilang.
Sedangkan pada suksesi parsial, identitas internasional dari negara itu tidak hilang
melainkan hanya luas wilayahnya saja yang berubah. Dalam hubungan ini, negara
itu tidak kehilangan kepribadian hukum internasionalnya.