Komponen darah
I. Komponen darah
Darah lengkap/whole blood adalah darah donor ditambah antikoagulan dengan
perbandingan kurang lebih 10 banding satu. Macam antikoagulan banyak dan jenis
antikoagulan ini memberi waktu shelf life whole blood berbeda-beda.,missal ACD untuk
21 hari,sedangkan CPD plus A dapat 42 hari.Hematokrit whole blood sekitar 30-40 %
Indikasi
Terapi simtomatik pada pasien yang mengalami penurunan kapasitas pembawa
oksigen bersamaan hipovolumia
Bedah mayor
Darah segar adalah darah 3-7 hari post phlebotomy(pengambilan darah ).Jenis ini
dipercaya masih mempunyai kadar pembawa oksigen (2-3 DPG) masih tinggi dan
sampah sisa metabolisme untuk kehidupan eritrosit,lekosit dan trombosit masih rendah.
Sampah sisa metabolisme diukur dari kadar potassium yang dihasilkan.
Indikasi
Diberikan pada neonatal yang mengalami gagal nafas ,karena pada neonatal
mengandung sedikit Hemoglobin Adult ,banyak mengandung Hb Fetal.
Hb A lebih mudah melepas oksigen dari pada Hb F
Komponen darah adalah bagian darah yang dipisahkan dengan cara fisik atau mekanik
misalnya dengan pemutaran (sentrifugation)
Sedangkan derivat plasma yang diolah dengan cara kimiawi disebut fraksi
plasma.,keduanya disebut produk darah
Indikasi
kekurangan F VIII ,pada pasien Hemophilia A
von Willibrand disease
hpo fibrinogenemia
kekurangan F XIII
Golongan darah
Tranfusi atau pemindahan darah telah dilakukan sejak 100 tahun yang lalu, dimana
hal ini tidak terlepas dari jasa ilmuan Dr Karl Landsteiner yang pertama kali
menemukan penggolongan darah ABO.
Setelah itu telaah mengenai darah berkembang cepat,apalagi disokong dengan
akselerasi perkembangan ilmu imunologi.
Penggolongan darah saat ini banyak,tetapi yang sangat berpengaruh secara klinis
adalah
golongan darah ABO
golongan darah Rhesus.
Antbodi di plasma
Anti B
Anti A
Tidak ada zat Anti
Anti B dan Anti B
genotip
AA
AO
BB
BO
AB
OO
Dengan mengetahui genotip orang tua
,missal :
Genotip or-tu
Fenotip
A
A
B
B
AB
O
maka dapat diramal golongan darah anak
AO
BO
Genotip anak
AB
AO
BO
OO
Fenotip anak
AB
cadangan
i. antisera A1 berisi anti A1
ii. antisera H (lektin) berisi anti H
2. serum grouping
mengetahui golongan darah lewat antibodi yang terdapat serum
reagen yang diperlukan
yang utama :
i. suspensi sel A1 berisi antigen A1
ii. suspensi sel B berisi antigen B
cadangan
i. suspensi sel O
Anti B
negatif
positif
negatif
positif
Anti AB
positif
positif
negatif
positif
Serum grouping
Sel B
Sel A1
positif negatif
negatif positif
positif positif
negatif negatif
Sel O
negatif
negatif
negatif
negatif
Auto
negatif
negatif
negatif
negatif
Hasil
A
B
O
AB
Rhesus pos/neg
antigen
Fisher
CDe
cDE
cDe
CDE
Cde
cdE
CdE
cde
Rhesus pos
Rhesus pos
Rhesus pos
Rhesus pos
Rhesus neg
Rhesus neg
Rhesus neg
Rhesus neg
C,D,e
c,D,E
c,D,e
C,D,E
C,d,e
c,d,E
C,d,E
c,d,e
Wiener
R1
R2
R0
Rz
.r
.r
.r y
.r
REAKSI SILANG(CROSSMATCHING)
Dalam pelayanan tranfusi darah harus diingat
darah yang ditranfusikan hrus darah yang dijamin tetap hidup sebagaimana darah
pasien itu sendiri
diusahakan darah yang diberikan tidak sebagai antigen di tubuh pasien tsb dan
tidak membentuk antibody.
Oleh karena itu darah yang diberikan harus dilakukan pemeriksaan
golongan darah ABO
golongan darah Rhesus
reaksi silang?crossmatch
tujuan crossmatch adalah
mengetahui ada atau tidaknya reaksi antara darah pasien dengan darah donor
prinsip crossmatch adalah
Dalam reaksi silang ini pada hakekatnya adalah reaksi antigen-antibodi
Reaksi dijalankan dalam fase dan medium yang berbeda karena jenis antibody
yang didapat mempunyai karakter yang berbeda dalam menghasilkan reaksi yang
optimal
Missal medium saline anti bodi yang bereaksi optimal adalah
Anti -M,N,Lu ,Le
Missal mediumalbumin anti bodi yang bereaksi optimal adalah
Antibody dari gol darah system Rhesus
Missal medium antiglobulin <anti bodi yang bereaksi optimal adalah
Anti-Kell,Duffy,Kidd
Dalam crossmatch dikenal u bagian test yaitu
1. Mayor yaitu reaksi antara serum pasien dilawan dengan eritrosit donor
2. Minor yaitu reaksi antara eritrosit pasien dilawan dengan serum donor
Bahan pemeriksaan
Contoh darah pasien adalah darah yang berumur kurang dari 48 jam
Contoh darah donor adalah darah dalam antikoagulan yang diambol dari tubing
/slang kantong darah
Reagen yang digunakan
Saline
Bovine albumin
Coomb serum berisi antiglobulin
Coomb kontrol
Persiapan crossmatching
Serum pasien yang jernih terbebas dari sel-sel darh
Suspensi eritrosit Pasien 5 % dalam saline,setelah sel dicuci
Plasma donor yang jernih terbebas dari sel-sel darh
Suspensi eritrosit donor 5 % dalam saline,setelah sel dicuci
Tehnik reaksi silang
1. Siapkan 2 tanung ,tabung I untuk Mayor ,tabung II untuk minor
2. Tb I : teteskan 2 tetes serum pasien pada dan 1 tetes suspensi sel donor 5 %
Tb II : teteskan 2 tetes plasma donor pada dan 1 tetes suspensi sel pasien 5 %
3. Lakukan phase I (Phase suhu kamar)
Tb I dan II kocok-kocok dan sentrifuge 3400 rpm dalam 15 atau 1000 rpm
dalam 1 mnt
4. Baca reaksinya adakah hemolisis atau aglutinasi,bila ada : tidak cocok
Bila tidak ada reaksi diatas lanjutkan dengan phase II
5. Lakukan phase II (Phase inkubasi 37 C )
Tambahkan 2 tetes bovine albumin dalam Tb I dan II kocok-kocok dan inkubasi
37 C selama 15 menit
Kemudian sentrifuge 3400 rpm dalam 15 atau 1000 rpm dalam 1 mnt
6. Baca reaksinya adakah hemolisis atau aglutinasi,bila ada : tidak cocok
Bila tidak ada reaksi diatas lanjutkan dengan phase III
3) Reaksi hemolitik
Dari ketiga reaksi alergi, reaksi hemolitik merupakan reaksi yang terberat dan
terjadi dengan mekenisme
Antibody plasma pasien bereaksi dengan antigen eritrosit dari donor
Antibody plasma donor bereaksi dengan antigen eritrosit dari pasien
Reaksi hemolitik dapat terjadi
Intra vaskuler
Hemolisis terjadi didalam sirkulasi yang menyebabkan ikterik dan
hemoglobinemia
Reaksi ini terutama disebabkan oleh Ig M baik dari anti A maupun dari
anti B
Reaksi yang terjadi dapat terjadi kegagalan ginjal
ekstravaskuler
Jarang terjadi,tetapi bila terjadi tidak kalah beratnya dengan reaksi tranfusi
ekstravaskuler
Reaksi ini terutama diakibatkan oleh Ig G dan mengakibatkan reaksi sel
darah merah oleh makrofag.K
Keadaan ini akan mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin secara
tajampada pasien dan penurunan terjadi bi-asanya 7-10 hari post tranfusi