Anda di halaman 1dari 5

Buat akun baru Masuk log

Halaman Pembicaraan

Baca Lainnya
Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di

Facebook,

Twitter dan

Cari

Instagram

[tutup]

Kalimantan
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Google+
Twitter
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Peralatan
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Bahasa lain

emaitka

Brezhoneg
Dansk
Deutsch
English
Esperanto
Espaol
Euskara

Suomi
Franais
/Hak-k-ng
Italiano

Lumbaart
Lietuvi

Bahasa Melayu
Nederlands
Norsk bokml
Occitan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Untuk yang lain, lihat Kalimantan (disambiguasi).
Artikel ini bukan mengenai Pulau Kalimantan.
Kalimantan adalah sebuah wilayah di Pulau Kalimantan di bawah administrasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wilayah Kalimantan berbatasan dengan
Sabah dan Sarawak di bagian utara, sedangkan di bagian timur berbatasan
dengan Selat Karimata, di bagian selatan berbatasan dengan Laut Jawa, dan di
sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar, dan Laut Sulawesi. Sebelum
pemekaran pada tahun 1957 wilayah ini merupakan satu wilayah administratif /
provinsi yang beribukota di Banjarmasin.
Daftar isi [sembunyikan]
1 Latar belakang
2 Etimologi
3 Pembagian wilayah
4 Penduduk
5 Budaya
5.1 Kelompok etnis
6 Nama Kalimantan yang lain
7 Kalimantan dalam nama
8 Referensi

Latar belakang

Kalimantan, Indonesia
Kalimantan

Ibu kota

[sunting sumber]
Bahasa resmi

Banjarmasin
Palangkaraya
Pontianak
Samarinda
Tanjung Selor
Bahasa Indonesia

Pada zaman Hindia-Belanda dan sebelumnya, Kalimantan merujuk kepada


Pemerintahan
Republik Indonesia
keseluruhan pulau yang dikenal sebagai Borneo yang meliputi Sabah, Sarawak,
Luas
Brunei, dan kawasan Kalimantan sekarang. Dalam surat-surat Pangeran
- Total
748,168.1 km2
Tamjidillah dari Kerajaan Banjar kepada Residen Belanda di Banjarmasin pada
Penduduk
- Perkiraan 1980
9.220.447
tahun 1857, beliau menyebut nama "Pulau Kalimantan", bukan dengan sebutan
"Pulau Borneo". Ini menunjukkan bahwa di kalangan penduduk, nama
"Kalimantan" lebih umum digunakan daripada nama "Borneo" yang digunakan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Sebagian besar wilayah Kalimantan dari kota Sambas hingga kota Berau merupakan bekas kawasan Kerajaan Banjar, tetapi
kini kawasan itu menyusut menjadi sebagian kecil saja di wilayah Kalimantan Selatan masa kini setelah jatuh ke tangan
Kesultanan Brunei. Dengan kedatangan Inggris di Kalimantan, Inggris memisahkan Sabah, Sarawak dari Kalimantan
(termasuk Brunei). Ketika Sabah dan Sarawak dimasukkan ke dalam wilayah Malaysia, keseluruhan pulau dipanggil Borneo.
Sampai sekarang pulau itu secara luas disebut dengan "Borneo" daripada "Kalimantan", dan kata "Kalimantan" sendiri lebih
umum diartikan sebagai suatu wilayah di pulau Borneo yang dimiliki oleh Indonesia, walaupun dalam Bahasa Indonesia kata
"Kalimantan" tetap mengacu kepada keseluruhan pulau.

Etimologi

[sunting sumber]

Untuk etimologi nama Borneo, lihat Borneo (disambiguasi).


Asal-usul nama Kalimantan tidak begitu jelas. Sebutan kelamantan digunakan di Sarawak untuk menyebut kelompok
penduduk yang mengonsumsi sagu di wilayah utara pulau ini[1]. Menurut Crowfurd, kata Kalimantan adalah nama sejenis
mangga (Mangifera) sehingga pulau Kalimantan adalah pulau mangga, namun dia menambahkan bahwa kata itu berbau
dongeng dan tidak populer.[2]. Mangga lokal yang disebut klemantan ini sampai sekarang banyak terdapat di perdesaan di
daerah Ketapang dan sekitarnya, Kalimantan Barat.
Menurut C. Hose dan Mac Dougall, "Kalimantan" berasal dari nama-nama enam golongan suku-suku setempat yakni Iban
(Dayak Laut), Kayan, Kenyah, Klemantan (Dayak Darat), Murut, dan Punan. Dalam karangannya, Natural Man, a Record
from Borneo (1926), Hose menjelaskan bahwa Klemantan adalah nama baru yang digunakan oleh bangsa Melayu. Namun
menurut Slamet Muljana, kata Kalimantan bukan kata Melayu asli tapi kata pinjaman sebagai halnya kata Malaya, melayu
yang berasal dari India (malaya yang berarti gunung).

converted by W eb2PDFConvert.com

Polski
Piemontis

Kinyarwanda
Svenska
Tagalog
Trke

Ozbekcha
Ting Vit
Winaray

Sunting interwiki

Pendapat yang lain menyebutkan bahwa Kalimantan atau Klemantan berasal dari bahasa Sanskerta, Kalamanthana yaitu
pulau yang udaranya sangat panas atau membakar (kal[a]: musim, waktu dan manthan[a]: membakar). Karena vokal a pada
kala dan manthana menurut kebiasaan tidak diucapkan, maka Kalamanthana diucap Kalmantan yang kemudian disebut
penduduk asli Klemantan atau Quallamontan yang akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan.[3] Terdapat tiga kerajaan besar
(induk) di pulau ini yaitu Borneo (Brunei/Barune), Succadana (Tanjungpura/Bakulapura), dan Banjarmasin (Bumi/Nusa
Kencana). Penduduk kawasan timur pulau ini menyebutnya Pulu K'lemantan[4][5][6], orang Italia mengenalnya Calemantan
dan orang Ukraina: .
Jika ditilik dari bahasa Jawa, nama Kalimantan dapat berarti "Sungai Intan".[7][8][9]
Sepanjang sejarahnya, Kalimantan juga dikenal dengan nama-nama yang lain. Kerajaan
Singasari, misalnya, menyebutnya "Bakulapura" yaitu jajahannya yang berada di barat
daya Kalimantan. Bakula dalam bahasa Sanskerta artinya pohon tanjung (Mimusops
elengi) sehingga Bakulapura mendapat nama Melayu menjadi "Tanjungpura" artinya
negeri/pulau pohon tanjung yaitu nama kerajaan Tanjungpura yang sering dipakai
sebagai nama pulaunya. Sementara Kerajaan Majapahit di dalam Kakawin
Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365 menyebutnya "Tanjungnagara" yang juga
mencakup pula Filipina seperti Saludung (Manila) dan Kepulauan Sulu.

Sebuah sungai di Kalsel dan

transportasi airnya
Hikayat Banjar, sebuah kronik kuno dari Kalimantan Selatan yang bab terakhirnya ditulis
pada tahun 1663, tetapi naskah Hikayat Banjar ini sendiri berasal dari naskah dengan
teks bahasa Melayu yang lebih kuno pada masa kerajaan Hindu, di dalamnya menyebut Pulau Kalimantan dengan nama
Melayu yaitu pulau "Hujung Tanah". Sebutan Hujung Tanah ini muncul berdasarkan bentuk geomorfologi wilayah Kalimantan
Selatan pada zaman dahulu kala yang berbentuk sebuah semenanjung yang terbentuk dari deretan Pegunungan Meratus
dengan daratan yang berujung di Tanjung Selatan yang menjorok ke Laut Jawa. Keadaan ini identik dengan bentuk bagian
ujung dari Semenanjung Malaka yaitu Negeri Johor yang sering disebut "Ujung Tanah" dalam naskah-naskah Kuno Melayu.
Semenanjung Hujung Tanah inilah yang bersetentangan dengan wilayah Majapahit di Jawa Timur sehingga kemudian
mendapat nama Tanjungnagara artinya pulau yang berbentuk tanjung/semenanjung.

Sebutan "Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno seperti dalam Ramalan Prabu
Jayabaya dari masa kerajaan Kadiri (Panjalu), tentang akan dikuasainya Tanah Jawa oleh bangsa Jepang yang datang dari
arah Nusa Kencana (Bumi Kencana). Memang terbukti sebelum menyeberang ke Jawa, tentara Jepang terlebih dahulu
menguasai ibukota Kalimantan saat itu yaitu Banjarmasin. Nusa Kencana sering pula digambarkan sebagai Tanah Sabrang
yaitu sebagai perwujudan Negeri Alengka yang primitif tempat tinggal para raksasa di seberang Tanah Jawa. Di Tanah
Sabrang inilah terdapat Tanah Dayak yang disebutkan dalam Serat Maha Parwa.
Sebutan-sebutan yang lain antara lain: "Pulau Banjar"[10][11], Raden Paku (kelak dikenal sebagai Sunan Giri) diriwayatkan
pernah menyebarkan Islam ke Pulau Banjar, demikian pula sebutan oleh orang Gowa, Selaparang (Lombok), Sumbawa dan
Bima karena kerajaan-kerajaan ini memiliki hubungan bilateral dengan Kesultanan Banjar; "Jawa Besar" sebutan dari Marco
Polo penjelajah dari Italia[12] atau dalam bahasa Arab[13]; dan "Jaba Daje" artinya "Jawa di Utara (dari pulau Madura) sebutan
suku Madura terhadap pulau Kalimantan baru pada abad ke-20.

Pembagian wilayah

[sunting sumber]

Kalimantan dibagikan menjadi 5 buah wilayah atau provinsi:


Kalimantan Tengah, dengan ibu kota di Palangkaraya
Kalimantan Timur, dengan ibu kota di Samarinda
Kalimantan Selatan, dengan ibu kota di Banjarmasin
Kalimantan Barat, dengan ibu kota di Pontianak
Kalimantan Utara, dengan ibu kota di Tanjung Selor

Penduduk

[sunting sumber]
Provinsi di Kalimantan

Provinsi

Luas
(km2)

Total populasi
(Sensus
tahun 2000)

Total populasi
(Perkiraan
tahun 2005)

Total populasi
(Sensus
tahun 2010)

Provincial
capital

Kalimantan Barat
(Kalimantan Barat)

147.307,00

4.016.353

4.042.817

4.393.239

Pontianak

Kalimantan Tengah
(Kalimantan Tengah)

153.564,50

1.801.965

1.913.026

2.202.599

Palangkaraya

Kalimantan Selatan
(Kalimantan Selatan)

38.744,23

2.984.026

3.271.413

3.626.119

Banjarmasin

converted by W eb2PDFConvert.com

Provinsi

Luas
(km2)

Total populasi
(Sensus
tahun 2000)

Total populasi
(Perkiraan
tahun 2005)

Total populasi
(Sensus
tahun 2010)

Provincial
capital

Kalimantan Timur
(Kalimantan Timur)

204.534,34

2.451.895

2.840.874

3.550.586

Samarinda

Kalimantan Utara
(Kalimantan Utara)

71.176,72

473.424

524.526

Tanjung Selor

Total

615.326,79

11.254.239

12.541.554

14.297.069

Budaya

[sunting sumber]

Bagian ini membutuhkan


pengembangan

Ada 5 budaya dasar masyarakat asli rumpun Austronesia di Kalimantan atau Etnis Orang
Kalimantan yaitu Melayu, Dayak, Banjar, Kutai dan Paser.[14] Sedangkan sensus BPS
tahun 2010, suku bangsa yang terdapat di Kalimantan Indonesia dikelompokan menjadi
tiga yaitu suku Banjar, suku Dayak Indonesia (268 suku bangsa) dan suku asal
Kalimantan lainnya (non Dayak dan non Banjar).[15] Suku Melayu menempati wilayah
pulau Karimata dan pesisir Kalimantan Barat, Sarawak, Brunei sehingga pesisir Sabah.
Suku Banjar menempati pesisir Kalteng, Kalsel hingga Kaltim. Suku Kutai dan Paser
Mengulur naga dalam pesta
menempati wilayah Kaltim. Sedangkan suku Dayak menempati seluruh daerah
adat Erau, upacara adat suku Kutai.
pedalaman Kalimantan. Keberadaan orang Tionghoa yang banyak di kota Singkawang
dapat disamakan komunitas Cina Benteng yang bermukim di Kota Tangerang dekat
Jakarta. Memang beberapa kota di pulau Kalimantan diduduki secara politis oleh
mayoritas suku-suku imigran seperti suku Hakka (Singkawang), suku Jawa (Balikpapan,
Samarinda), Bugis (Balikpapan, Samarinda, Pagatan, Nunukan, Tawau) dan sebagainya.
Suku-suku imigran tersebut berusaha memasukkan unsur budayanya dengan alasan
tertentu, padahal mereka tidak memiliki wilayaa adat dan tidak diakui sebagai suku asli
Kalimantan, walaupun keberadaannya telah lama datang menyeberang ke pulau ini.
Suku Bugis merupakan suku transmigran pertama menetap, ber-inkorporasi dan memiliki
hubungan historis dengan kerajaan-kerajaan Melayu (baca: kerajaan Islam) di
Kalimantan. Beberapa waktu yang lalu suku Bugis, mengangkat seorang panglima adat
untuk pulau Nunukan yang menimbulkan reaksi oleh lembaga adat suku-suku asli. Tari
Rindang Kemantis adalah gabungan tarian yang mengambil unsur seni beberapa etnis di
Balikpapan seperti Banjar, Dayak, Bugis, Jawa, Padang dan Sunda[16] dianggap kurang
mencerminkan budaya lokal sehingga menimbulkan protes lembaga adat suku-suku
Karakter naga dalam budaya
lokal.[17][18] Di Balikpapan pembentukan Brigade Lagaligo[19] sebuah organisasi
Banjar.
kemasyarakatan warga perantuan asal Sulawesi Selatan dianggap provokasi dan
ditentang ormas suku lokal.[20][21][22][23][24][25] Kota Sampit pernah dianggap sebagai
Sampang ke-2. Walikota Singkawang yang berasal dari suku Tionghoa membangun di pusat kota Singkawang sebuah
patung liong yaitu naga khas budaya Tionghoa yang lazim ditaruh atau disembahyangi di kelenteng. Pembangunan patung
naga ini merupakan simbolisasi hegemoni politik ECI Etnis Cina Indonesia dengan mengabaikan keberadaan etnis pribumi di
Singkawang sehingga menimbulkan protes oleh kelompok Front Pembela Islam, Front Pembela Melayu dan aliansi LSM.
Penguatan dominasi politik ECI merupakan upaya revitalisasi negara Lan Fang[26] yang tentu saja akan ditolak oleh sukusuku bukan ECI[27], namun di lain pihak, suku Dayak mendukung keberadaan patung naga tersebut.[28]. Dalam budaya
Kalimantan karakter naga biasanya disandingkan dengan karakter enggang gading, yang melambangkan keharmonisan
dwitunggal semesta yaitu dunia atas dan dunia bawah. Seorang tokoh suku imigran telah membuat tulisan yang
menyinggung etnis Melayu.[29] Walaupun demikian sebagian budaya suku-suku Kalimantan merupakan hasil adaptasi,
akulturasi, asimilasi, amalgamasi, dan inkorporasi unsur-unsur budaya dari luar misalnya sarung Samarinda, sarung
Pagatan, wayang kulit Banjar, benang bintik (batik Dayak Ngaju), ampik (batik Dayak Kenyah), tari zafin dan sebagainya.
Pada dasarnya budaya Kalimantan terbagi menjadi budaya pedalaman dan budaya pesisir. Atraksi kedua budaya ini setiap
tahun ditampilkan dalam Festival Borneo yang ikuti oleh keempat provinsi di Kalimantan diadakan bergiliran masing-masing
provinsi.[30][31][32] Kalimantan kaya dengan budaya kuliner, diantaranya masakan sari laut.[33]

Kelompok etnis [sunting sumber]


Bagian ini membutuhkan
pengembangan

Nama Kalimantan yang lain

[sunting sumber]

Waruna Pura
Tanjungpura (Bakulapura)
converted by W eb2PDFConvert.com

Tanjung Negara adalah sebutan untuk pulau Borneo oleh Kerajaan Majapahit. Kalimantan merupakan daerah taklukan
Kerajaan Majapahit yang kelapan.
Hujung Tanah atau Ujung Tanah adalah sebutan pulau Kalimantan dalam Hikayat Banjar dan Hikayat Raja-raja Pasai.
Nampaknya, ini adalah nama yang digunakan oleh penduduk Sumatera dan sekitarnya untuk menyebut pulau
Kalimantan.
Nusa Kencana adalah sebutan untuk pulau Kalimantan dalam Ramalan Prabu Jayabaya dari Majapahit tentang prospek
penguasaan Tanah Jawa oleh bangsa Jepun yang datang dari arah pulau Kencana (Kalimantan).

Kalimantan dalam nama

[sunting sumber]

"Sarekat Kalimantan", sebutan kelompok dari Persatuan Pemuda Marabahan yang ada di Kalimantan Selatan.
"Kalimantan Raya", surat kabar yang diterbitkan di Banjarmasin oleh A.A Hamidhan pada 5 Maret 1942.
"Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo", daerah selatan dan timur di Kalimantan, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah dan Kalimantan Timur, yang diperintah oleh seorang Residen sehingga tahun 1942.

Referensi

[sunting sumber]

1. ^ (Inggris) Charton, Barbara (2008). The Facts on File dictionary of marine science (ed. 2). Infobase Publishing. hlm. 203.
ISBN 0816063834.ISBN 978-0-8160-6383-3
2. ^ Descriptive Dictionary of the Indian Island (1856)
3. ^ (Indonesia) Muljana, Slamet (2006). Sriwijaya . PT LKiS Pelangi Aksara. hlm. 88. ISBN 9798451627.ISBN 978-979-8451-62-1
4. ^ (Inggris) Raffles, Lady Sophia (1835). Memoir of the life and public services of Sir Thomas Stamford Raffles 2. J. Duncan.
hlm. 396.
5. ^ (Inggris) Royal Institution of Great Britain (1817). The Quarterly journal of science and the arts 2. John Murray. hlm. 331.
6. ^ (Jerman) Christoph Friedrich von Ammon, Leonhard Bertholdt (1817). Kritisches Journal der neuesten theologischen Literatur
6. J. E. Seidel. hlm. 444.
7. ^ Kalimantan Rivers
8. ^ Kalimantan - Indonesia
9. ^ (Inggris)MacKinnon, Kathy (1996). The ecology of Kalimantan . Oxford University Press. ISBN 9780945971733.ISBn 0-94597173-7
10. ^ (Indonesia) Chambert-Loir, Henri; Wisamarta, Lukman (Khatib.) (2004). Kerajaan Bima dalam sastra dan sejarah .
Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 121. ISBN 9799100119. ISBN 978-979-9100-11-5
11. ^ (Indonesia) Zaini-Lajoubert, Monique (2008). Karya lengkap Abdullah bin Muhammad al-Misri: Bayan al-Asma, Hikayat
Mareskalek, Arsy al-Muluk, Cerita Siam, Hikayat tanah Bali . Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 144. ISBN 9798116135.
ISBN 978-979-8116-13-1
12. ^ (Inggris) Pinkerton, John; Samuel Vince (1806). Modern geography: A description of the empires, kingdoms, states, and
colonies; with the oceans, seas, and isles in all parts of the world... (ed. 2). T. Cadell. hlm. 478.
13. ^ (Inggris)East India Company, East India Company (1821). The Asiatic journal and monthly miscellany 12. Wm. H. Allen & Co.
hlm. 118.
14. ^ (Indonesia) Haris, Syamsuddin (2004). Desentralisasi dan otonomi daerah: Naskah akademik dan RUU usulan LIPI . Yayasan
Obor Indonesia. hlm. 188. ISBN 979-98014-1-9.ISBN 978-979-98014-1-8
15. ^ http://www.statistics.gov.my/portal/download_Population/files/census2010/Taburan_Penduduk_dan_Ciriciri_Asas_Demografi.pdf
16. ^ Orang Asing Minati Tarian Balikpapan
17. ^ Balikpapan Punya Kesenian Lokal
18. ^ Tarian Rindang Kumantis Diprotes
19. ^ LAGALIGO di facebook.com
20. ^ Deklarasi Lagaligo di Balikpapan
21. ^ 2 Pekan Demonstrasi Pengaruhi Kerja DPRD Balikpapan
22. ^ kota-lagaligo-dilarang-lakukan-kegiatan Walikota: Lagaligo Dilarang Lakukan Kegiatan
23. ^ Gubernur Kaltim Larang Brigade Lagaligo Beraktivitas
24. ^ Brimob Gagalkan Sweeping Warga Pendatang di Balikpapan
25. ^ Ormas La Galigo Dibekukan
26. ^ Etnis Cina Indonesia dalam Politik: Politik Etnis Cina Pontianak dan Singkawang di Era Reformasi 1998
27. ^ FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota Singkawang
28. ^ Dukung Keberadaan Tugu Naga, Massa Datangi DPRD Singkawang
29. ^ Singkawang Siaga I, FPI-Polisi Bentrok di Tugu Nag
30. ^ Ribuan Massa Saksikan Pembukaan Festival Borneo Jumat, 20 Mei 2011 | 15:40
31. ^ Festival Borneo Palangka Raya 2011
32. ^ Pagelaran Tari Festival Borneo di Pontianak tahun 2009
33. ^ (Indonesia) Sanaji, Miftah. Seafood: Citarasa Kalimantan . PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 9792261990.ISBN 978-979-226199-8

converted by W eb2PDFConvert.com

v t e

[sembunyikan]

Pembagian administratif Indonesia

Sumatera
Jawa
Kalimantan
Nusa Tenggara
Sulawesi

Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Bengkulu Riau Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan
Lampung Kepulauan Bangka Belitung
Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara
Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Barat Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo

Maluku

Maluku Maluku Utara

Papua

Papua Barat Papua

Kategori: Pembagian administratif

Halaman ini terakhir diubah pada 12.58, 14 Oktober 2014.


Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasi Tentang Wikipedia Penyangkalan Developers Tampilan seluler

converted by W eb2PDFConvert.com

Anda mungkin juga menyukai