com
1.
Batuan beku terbentuk dari magma yang membeku. Secara umum ciri-ciri batuan beku adalah
homogen dan kompak, tidak ada pelapisan, dan tidak mengandung fosil.
Batuan beku dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu berdasarkan tempat pembekuannya dan
berdasarkan mineral penyusunnya.
a.
Berdasarkan tempat pembekuannya, terdapat tiga jenis batuan beku, yaitu batuan beku dalam,
batuan beku korok (gang), dan batuan beku luar.
1)
By : Asri Oktaviani
http://cyberfi-jakarta.blogspot.com
Gambar 5. Granite
2)
3)
b.
Berdasarkan mineral penyusunnya, terdapat dua jenis batuan beku, yaitu batuan beku
mineral ringan dan batuan beku mineral berat.
1)
2)
By : Asri Oktaviani
http://cyberfi-jakarta.blogspot.com
2.
Batuan Sedimen
Sehubungan dengan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa batuan sedimen sebenarnya
berasal dari batuan lain yang telah ada. Batuan tersebut mengalami pelapukan, tererosi, terangkut,
dan selanjutnya diendapkan di tempat lain.
Batuan sedimen dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu menurut tenaga yang mengendapkan,
cara pengendapan, dan tempat pengendapan.
a.
By : Asri Oktaviani
http://cyberfi-jakarta.blogspot.com
Menurut tenaga yang mengendapkan, terdapat tiga jenis batuan sedimen, yaitu batuan
sedimen akuatis, aeolis atau aeris, dan glasial.
1)
2)
3)
Batuan sedimen akuatis berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai, danau, atau
air hujan.
Batuan sedimen aeolis (aeris) berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin.
Batuan sedimen glasial berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh gletser.
Menurut cara pengendapannya, terdapat tiga jenis batuan sedimen, yaitu batuan sedimen
mekanis, kimiawi, dan organik.
1)
2)
3)
c.
Batuan sedimen mekanik adalah batuan yang diendapkan secara mekanik tanpa mengubah
susunan kimia batuan.
Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang diendapkan secara kimia. Pada proses ini susunan
kimia batuan mengalami perubahan.
Batuan sedimen organik adalah batuan yang diendapkan oleh kegiatan organik.
Menurut Tempat Pengendapan
Menurut tempat pengendapannya, terdapat lima jenis batuan sedimen, yaitu batuan sedimen
teristris, marine, limnis, fluvial, dan glasial.
1)
2)
3)
4)
5)
By : Asri Oktaviani
http://cyberfi-jakarta.blogspot.com
3.
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik fisik maupun
kimiawinya. Oleh karena itu, batuan tersebut menjadi berbeda dari batuan induknya. Proses
perubahan batuan dipengaruhi oleh suhu yang tinggi, tekanan yang kuat, dan waktu yang lama.
Metamorf Kontak
Batuan metamorf kontak terbentuk karena pengaruh intrusi magma yang suhunya sangat
tinggi. Suhu yang sangat tinggi tersebut dikarenakan letaknya dekat dengan magma, misalnya di
sekitar batuan intrusi. Contohnya batolit, lakolit, stock, sill, dan dike.
Makin jauh dari intrusi makin berkurang derajat metamorfosisnya. Hal itu karena temperatur
yang makin rendah. Oleh karena itu, di sekitar batuan intrusi ditemukan adanya zona metamorfosis
yang melingkari batuan intrusi. Luas zona metamorfosis di sekitar batolit dapat mencapai puluhan
kilometer persegi, di sekitar stock sampai ribuan meter persegi, tetapi di sekitar sill dan dike zona
metamorfosis tersebut tidak jelas.
Pada zona metamorfosis banyak ditemui mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif
teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi. Mineral-mineral bahan galian yang terbentuk melalui
proses metamorfosis antara lain besi, timah, tembaga, dan zink (seng) dihasilkan dari batuan
limestone dan calcareous shale.
By : Asri Oktaviani
http://cyberfi-jakarta.blogspot.com
b.
Metamorf Dinamo
Batuan metamorf dinamo terbentuk karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi, waktu yang
sangat lama, dan dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi karena tenaga endogen. Batuan
metamorf dinamo pada umumnya terjadi di bagian atas kerak bumi. Adanya tekanan dari arah yang
berlawanan menyebabkan antara lain perubahan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang
mengkristal kembali.
Pada jenis batuan metamorf dinamo ini batuan sedimen berubah menjadi batuan hablur,
misalnya gneis, sabak, dan serpih.
Batuan metamorf pneumatolitis kontak terbentuk karena pengaruh gas-gas dari magma.
Pengaruh gas panas pada mineral batuan menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral
tersebut. Contoh batuan metamorf pneumatolitis kontak adalah kuarsa dengan gas borium berubah
menjadi turmalin (sejenis permata).
Pengetahuan tentang batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf beserta proses
pembentukannya menunjukkan adanya hubungan di antaranya. Hubungan tersebut bahkan dapat
menggambarkan suatu skema daur batuan. Diawali dari magma yang membeku menjadi batuan
beku, selanjutnya mengalami pelapukan dan erosi, mengalami pengendapan, menjadi batuan
sedimen, dan kemudian berubah bentuk menjadi batuan metamorf.
Banyak ahli geologi berpendapat bahwa kemungkinan besar batuan sedimen atau batuanbatuan lain yang telah ada dapat berubah kembali menjadi magma. Magma menjadi awal dalam
mekanisme daur batuan karena pada mulanya bumi merupakan massa yang cair pijar.
Mekanisme daur batuan dapat dijelaskan sebagai berikut.
1)
2)
Batuan beku mengalami pelapukan dan erosi, terangkut dalam bentuk larutan atau bukan
larutan, selanjutnya diendapkan sampai terjadi proses sementasi yang membentuk batuan
sedimen. Namun, ada pula yang langsung mengalami perubahan bentuk menjadi batuan
metamorf.
3)
Batuan sedimen dapat mengalami perubahan bentuk, baik secara kontak, dinamo, maupun
hidrotermik menjadi batuan metamorf.
4)
Batuan metamorf yang mencapai lapisan bumi (mendekati astenosfer) dapat berubah lagi
menjadi magma atau adanya magma baru yang menjadi batuan beku lagi. Demikian daur ini
berjalan seterusnya.
By : Asri Oktaviani
http://cyberfi-jakarta.blogspot.com
By : Asri Oktaviani