Anda di halaman 1dari 7

http://cyberfi-jakarta.blogspot.

com

Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains

3. Batuan Beku, Metamorf, dan Sedimen


Bumi tersusun atas campuran antarmineral yang bergabung secara fisik satu sama lainnya.
Campuran antarmineral itu disebut batuan. Sebagian batuan tersusun atas mineral yang sejenis,
sedangkan sebagian lainnya tersusun atas gabungan mineral, bahan organik, dan bahan vulkanik.
Kerak dan selubung atas bumi terdiri dari bermacam-macam batuan yang umur dan asalnya
berbeda-beda.
Magma merupakan induk batuan yang menjadi materi pembentuk litosfer. Magma adalah
batuan cair pijar yang terdapat di bawah kerak bumi dan suhunya sangat tinggi. Magma mengalami
proses perubahan hingga menjadi batuan. Berdasarkan proses pembentukannya, terdapat tiga
macam batuan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

Gambar 4. Pegmatite, salah satu jenis batuan beku

1.

Batuan Beku (igneous rock)

Batuan beku terbentuk dari magma yang membeku. Secara umum ciri-ciri batuan beku adalah
homogen dan kompak, tidak ada pelapisan, dan tidak mengandung fosil.
Batuan beku dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu berdasarkan tempat pembekuannya dan
berdasarkan mineral penyusunnya.
a.

Berdasarkan Tempat Pembekuan

Berdasarkan tempat pembekuannya, terdapat tiga jenis batuan beku, yaitu batuan beku dalam,
batuan beku korok (gang), dan batuan beku luar.
1)

Batuan Beku Dalam


Batuan beku dalam terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, yaitu pada kedalaman 15-50
km.
Karena tempat pembekuannya dekat dengan astenosfer, pendinginan magmanya
berlangsung sangat lambat sehingga menghasilkan batuan yang besar-besar dan berbutir kasar.
Batuan beku dalam disebut juga batuan plutonis.
Contoh: a) Granit yang mengandung kuarsa, feldspar, dan mika dengan tekstur rata.
b) Gabro yang di dalamnya terdapat mineral berwarna gelap.

By : Asri Oktaviani

http://cyberfi-jakarta.blogspot.com

Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains

Gambar 5. Granite

2)

Batuan Beku Korok (Gang)


Batuan beku korok terbentuk di daerah korok atau celah kerak bumi sebelum magma
sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuan magma berlangsung agak cepat sehingga
membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Misalnya, magma
yang mempunyai susunan granit dan membeku di dalam gang akan membentuk batuan beku
yang disebut porfiri granit. Batuan beku korok sering juga disebut batuan terobosan.

3)

Batuan Beku Luar


Batuan beku luar atau disebut juga batuan lelehan terbentuk di permukaan bumi. Magma
yang keluar ke permukaan bumi mengalami proses pendinginan dan pembekuan yang sangat
cepat. Oleh karena itu, butirannya halus dan tidak terbentuk kristal-kristal batuan.
Contoh: a) Batu apung yang mengandung rongga-rongga gas.
b) Obsidian atau batu kaca yang bersinar dan berwarna hitam, abu-abu, kuning, atau
coklat.

b.

Berdasarkan Mineral Penyusun

Berdasarkan mineral penyusunnya, terdapat dua jenis batuan beku, yaitu batuan beku
mineral ringan dan batuan beku mineral berat.
1)

Batuan Beku Mineral Ringan


Batuan beku mineral ringan tersusun atas mineral-mineral ringan yang biasanya berwarna
terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat. Oleh karena itu, termasuk batuan yang
bersifat asam.

2)

Batuan Beku Mineral Berat


Batuan beku mineral berat tersusun atas mineral-mineral berat yang biasanya berwarna
gelap, tidak mudah pecah, dan kandungan silikatnya sedikit. Oleh karena itu, termasuk batuan
yang bersifat basa.

By : Asri Oktaviani

http://cyberfi-jakarta.blogspot.com

2.

Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains

Batuan Sedimen

Batuan sedimen terbentuk karena adanya proses pengendapan (sedimentasi). Butir-butir


batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan yang mengalami pelapukan atau pengikisan,
baik oleh angin maupun air. Batuan yang lapuk atau terkikis menjadi butiran dalam berbagai bentuk
dan ukuran, bahkan ada yang larut dalam air. Butiran-butiran hasil pelapukan atau pengikisan
tersebut mengendap secara berlapis yang makin lama makin tebal dan padat. Lapisan itu menjadi
padat karena adanya tekanan atau beban yang terlalu berat. Tekanan yang terlalu lama membentuk
agregat batuan yang padat. Pemadatan dan sedimentasi itulah yang menyebabkan endapanendapan berubah menjadi batuan sedimen.

Gambar 6. Batuan Sedimen

Sehubungan dengan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa batuan sedimen sebenarnya
berasal dari batuan lain yang telah ada. Batuan tersebut mengalami pelapukan, tererosi, terangkut,
dan selanjutnya diendapkan di tempat lain.
Batuan sedimen dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu menurut tenaga yang mengendapkan,
cara pengendapan, dan tempat pengendapan.
a.

Menurut Tenaga yang Mengendapkan

By : Asri Oktaviani

http://cyberfi-jakarta.blogspot.com

Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains

Menurut tenaga yang mengendapkan, terdapat tiga jenis batuan sedimen, yaitu batuan
sedimen akuatis, aeolis atau aeris, dan glasial.
1)
2)
3)

Batuan sedimen akuatis berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai, danau, atau
air hujan.
Batuan sedimen aeolis (aeris) berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin.
Batuan sedimen glasial berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh gletser.

Gambar 7. Batuan tersedimentasi karena pengaruh gletser


b.

Menurut Cara Pengendapan

Menurut cara pengendapannya, terdapat tiga jenis batuan sedimen, yaitu batuan sedimen
mekanis, kimiawi, dan organik.
1)
2)
3)
c.

Batuan sedimen mekanik adalah batuan yang diendapkan secara mekanik tanpa mengubah
susunan kimia batuan.
Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang diendapkan secara kimia. Pada proses ini susunan
kimia batuan mengalami perubahan.
Batuan sedimen organik adalah batuan yang diendapkan oleh kegiatan organik.
Menurut Tempat Pengendapan

Menurut tempat pengendapannya, terdapat lima jenis batuan sedimen, yaitu batuan sedimen
teristris, marine, limnis, fluvial, dan glasial.
1)
2)
3)
4)
5)

Batuan sedimen teristris adalah batuan sedimen yang diendapkan di darat.


Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut.
Batuan sedimen limnis adalah batuan sedimen yang diendapkan di danau.
Batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang diendapkan di sungai.
Batuan sedimen glasial batuan sedimen yang diendapkan di daerah-daerah yang terdapat es
atau gletser.

By : Asri Oktaviani

http://cyberfi-jakarta.blogspot.com

Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains

Gambar 8. Batuan Sedimen yang terbentuk di laut

3.

Batuan Malihan (Metamorf)

Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik fisik maupun
kimiawinya. Oleh karena itu, batuan tersebut menjadi berbeda dari batuan induknya. Proses
perubahan batuan dipengaruhi oleh suhu yang tinggi, tekanan yang kuat, dan waktu yang lama.

Gambar 9. Batuan Metamorf


Batuan metamorf dibedakan menjadi tiga, yaitu metamorf kontak (metamorf termal), metamorf
dinamo (metamorf kinetik), dan metamorf pneumatolitis kontak.
a.

Metamorf Kontak

Batuan metamorf kontak terbentuk karena pengaruh intrusi magma yang suhunya sangat
tinggi. Suhu yang sangat tinggi tersebut dikarenakan letaknya dekat dengan magma, misalnya di
sekitar batuan intrusi. Contohnya batolit, lakolit, stock, sill, dan dike.
Makin jauh dari intrusi makin berkurang derajat metamorfosisnya. Hal itu karena temperatur
yang makin rendah. Oleh karena itu, di sekitar batuan intrusi ditemukan adanya zona metamorfosis
yang melingkari batuan intrusi. Luas zona metamorfosis di sekitar batolit dapat mencapai puluhan
kilometer persegi, di sekitar stock sampai ribuan meter persegi, tetapi di sekitar sill dan dike zona
metamorfosis tersebut tidak jelas.
Pada zona metamorfosis banyak ditemui mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif
teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi. Mineral-mineral bahan galian yang terbentuk melalui
proses metamorfosis antara lain besi, timah, tembaga, dan zink (seng) dihasilkan dari batuan
limestone dan calcareous shale.

By : Asri Oktaviani

http://cyberfi-jakarta.blogspot.com
b.

Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains

Metamorf Dinamo

Batuan metamorf dinamo terbentuk karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi, waktu yang
sangat lama, dan dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi karena tenaga endogen. Batuan
metamorf dinamo pada umumnya terjadi di bagian atas kerak bumi. Adanya tekanan dari arah yang
berlawanan menyebabkan antara lain perubahan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang
mengkristal kembali.
Pada jenis batuan metamorf dinamo ini batuan sedimen berubah menjadi batuan hablur,
misalnya gneis, sabak, dan serpih.

Gambar 10. Batuan Gneis


c.

Metamorf Pneumatolitis Kontak

Batuan metamorf pneumatolitis kontak terbentuk karena pengaruh gas-gas dari magma.
Pengaruh gas panas pada mineral batuan menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral
tersebut. Contoh batuan metamorf pneumatolitis kontak adalah kuarsa dengan gas borium berubah
menjadi turmalin (sejenis permata).
Pengetahuan tentang batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf beserta proses
pembentukannya menunjukkan adanya hubungan di antaranya. Hubungan tersebut bahkan dapat
menggambarkan suatu skema daur batuan. Diawali dari magma yang membeku menjadi batuan
beku, selanjutnya mengalami pelapukan dan erosi, mengalami pengendapan, menjadi batuan
sedimen, dan kemudian berubah bentuk menjadi batuan metamorf.
Banyak ahli geologi berpendapat bahwa kemungkinan besar batuan sedimen atau batuanbatuan lain yang telah ada dapat berubah kembali menjadi magma. Magma menjadi awal dalam
mekanisme daur batuan karena pada mulanya bumi merupakan massa yang cair pijar.
Mekanisme daur batuan dapat dijelaskan sebagai berikut.
1)

Magma mengalami proses pendinginan sehingga terjadi kristalisasi, selanjutnya membentuk


batuan beku.

2)

Batuan beku mengalami pelapukan dan erosi, terangkut dalam bentuk larutan atau bukan
larutan, selanjutnya diendapkan sampai terjadi proses sementasi yang membentuk batuan
sedimen. Namun, ada pula yang langsung mengalami perubahan bentuk menjadi batuan
metamorf.

3)

Batuan sedimen dapat mengalami perubahan bentuk, baik secara kontak, dinamo, maupun
hidrotermik menjadi batuan metamorf.

4)

Batuan metamorf yang mencapai lapisan bumi (mendekati astenosfer) dapat berubah lagi
menjadi magma atau adanya magma baru yang menjadi batuan beku lagi. Demikian daur ini
berjalan seterusnya.

By : Asri Oktaviani

http://cyberfi-jakarta.blogspot.com

By : Asri Oktaviani

Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains

Anda mungkin juga menyukai