Anda di halaman 1dari 18

ACARA

INTEPRETASI LOG

PENDAHULUAN

LOG SP

TINJAUAN PUSTAKA

GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

KESIMPULAN

PENGERTIAN LOG

LOG :
merupakan rekaman
data dari sumur
vertikal yang meliputi
data petrofisik batuan
dan data bawah
permukaan lainnya
(sifat kelistrikan,
radioaktif, dan
akustik)

OUTLINE

LATAR BELAKANG

MAKSUD & TUJUAN

Latar Belakang

KONDISI LUBANG BOR

JENIS-JENIS LOG

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITAS

LOG NEUTRON

MANFAAT LOG
1. Menggambarkan kondisi
bawah permukaan
dengan realtif cepat

Manfaat

OUTLINE

DEFINISI

MANFAAT

2. Data pendukung untuk


membuat profil geologi

dan stratigrafi
3. Hasil analisa log akan
dapat memberikan
informasi ada / tidaknya
kandungan HC pada
batuan yang tertembus
bor

KONDISI LUBANG BOR

JENIS-JENIS LOG

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITAS

LOG NEUTRON

KONDISI LUBANG
BOR
3 ZONA INFILTRASI :
1. Flushed Zone/ Invaded Zone
2. Transition Zone
3. Uninvaded Zone
1. Flushed Zone : zona infiltrasi yang
paling dekat dengan lubang bor, baik
air (asin), minyak, atau gas
2. Transition Zone : zona infiltrasi yang
berada lebih dalam dimana pori batuan
campuran dari filtrat lumpur dgn
kandungan semula.
3. Uninvaded Zone : zona infiltrasi yang
terletak paling jauh dari lubang bor dan
seluruh pori batuan terisi kandungan
semula
OUTLINE

DEFINISI LOG

MANFAAT

Gambar 1.1. Kondisi Lubang Bor


KONDISI LUBANG BOR

JENIS-JENIS LOG

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITAS

LOG NEUTRON

JENIS-JENIS LOG
Dalam aplikasinya baik untuk maksud intepretasi maupun analisa log pada dasarnya
digunakan 3 jenis log yaitu :
1.

Log Elektrik
Dibagi menjadi : a. Log Resistivity (kurva Rt, Rxo, SN, microlog)
b. Log SP (alat : Normal Device, Lateral Device, Induction Device)
Alat pengukur Rt adalah
a) Induction Elektrical Survey (IES)
b) Dual Laterolog (DLL)
c) Dual Induction Log (DIL)
d) Induction Spherical Focused Log (ISFL)
Alat pengukur Rxo adalah
a) Microlaterolog (MLL)
b) Proximity log (PL)
c) Micro Spherical Focused Log (MSFL)
2.
3.

OUTLINE

Log Radioaktif ( Log Gamma Ray, Log Densitas, Log Neutron)


Log akustik (Log Sonic)

DEFINISI LOG

MANFAAT

KONDISI LUBANG BOR

JENIS-JENIS LOG

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITAS

LOG SP (SPONTANEOUS
POTENTIAL)

METODE PENELITIAN

LOG NEUTRON

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITAS

LOG SP (SPONTANEOUS
POTENTIAL)

METODE PENELITIAN

LOG NEUTRON

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITAS

LOG SP (SPONTANEOUS
POTENTIAL)

METODE PENELITIAN

LOG NEUTRON

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITAS

LOG SP (SPONTANEOUS
POTENTIAL)

LOG NEUTRON

Kurva SP dihasilkan karena adanya perbedaan potensial dari suatu elektrode yang
berjalan (dalam lubang bor) dengan elektrode yang tetap di permukaan, di mana
elektrode melewati berbagai jenis batuan yang berbeda sifat dan isi kandungannya.
Shale base line :
Oleh karena pada shale permeabilitasnya sangat kecil maka elektrokinetik emf pada shale
(Ek) sh juga sangat kecil serta pada lapisan shale tidak terbentuk mud cake. Tidak
adanya mud cake menyebabkan tidak adanya gaya elektrokinetik emf mud cake Emf
mc yang bekerja sehingga defleksi kurva SP akan membentuk garis lurus
Bentuk kurva SP :
1. Pada lapisan shale kurva SP berbentuk garis lurus
2. Apabila salinitas air filtrat lumpur lebih kecil dibanding salinitas air formasi artinya
lapisan permeable mengandung air asin, maka defleksi kurva SP akan negatif,
artinya Kurva SP berkembang ke arah kiri dari shale base line-nya.
3. Apabila salinitas air filtrat lumpur lebih besar dibanding salinitas air formasi, maka
defleksi kurva SP akan positif, artinya defleksi kurva SP berkembang ke arah
kanan dari shale base linenya.

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITAS

LOG NEUTRON

LOG GR (GAMMA RAY)


Kurva GR merupakan suatu kurva yang menunjukkan besarnya intensitas radioaktif yang
ada dalam batuan. Log gamma ray berguna untuk mendeteksi ataupun mengevaluasi
elemen-elemen radioaktif seperti potassium, uranium, dan thorium yang terkandung
dalam batuan.
Kurva GR disajikan dalam satuan API Unit (APIU). Bila kurva SP tidak tersedia, maka
kurva gamma ray dapat digunakan sebagai pengganti SP untuk maksud pendeteksian
lapisan permeable ataupun untuk maksud korelasi.

Bentuk kurva GR :
1. Oleh karena unsur-unsur radioaktif (potasium) banyak terkandung dalam lapisan shale
/.clay, dengan demikian variasi besaran gamma ray mencerminkan besar kecilnya
kandungan clay dalam batuan.
2. Pada lapisan clay kurva gamma ray mempunyai defleksi maksimum dan garis yang
ditarik melalui harga gamma ray maksimum merupakan garis shale/ clay.
3. Pada lapisan permeable yang clean (batupasir, batugamping) kurva gamma ray
mempunyai defleksi yang minimum (ke arah kiri).
4. Pada kurva gamma ray yang mengandung banyak radioaktif kurva gamma ray akan
mempunyai defleksi yang maksimum ( ke arah kanan).

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG GR (GAMMA RAY)

LOG DENSITAS

LOG NEUTRON

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG GR (GAMMA RAY)

LOG DENSITAS

LOG NEUTRON

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITAS

LOG GR (GAMMA RAY)


Harga nilai Gamma Ray :
1. Nilai 15 20 APIU gamping dan anhidrit
2. Nilai 20 30 APIU pasir bersih dan dolomit
3. Nilai rata-rata 100 APIU , bervariasi 75 150 APIU lempung
4. Nilai 125 APIU debu gunung api (tuf)
5. Nilai 200 300 APIU shale/lempung

LOG NEUTRON

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITAS

LOG NEUTRON

LOG DENSITY
Log Densitas adalah kurva yang menunjukkan besarnya densitas batuan (bulk density)
dari suatu lubang bor. Kombinasi log density dan neutron berguna untuk mengetahui
besarnya porositas batuan serta dapat mendeteksi adanya hidrokarbon terutama gas dalam
batuan reservoir. Log density juga membantu dalam memperoleh harga densitas
hidrokarbon (h)
Dalam log density kurva dinyatakan dalam satuan gr/ cc, dan karena energi yang
diterima detektor dipengaruhi oleh matrik batuan ditambah kandungan yang ada dalam
pori batuan, maka satuan gr/cc merupakan besaran bulk density batuan (b). Setiap jenis
batuan mempunyai harga ma yang berbeda dimana harga batuan = 0 %
Jenis batuan

ma

Batupasir (Sst)
Batugamping (Lst)
Dolomit (Dol)
Sandy Limestone
Limy Sand
Shale / Clay

2,65
2,71
2,87
2,68
2,68
2,2 2,65 (bervariasi tergantung kekompakan batuan)

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITAS

LOG NEUTRON

LOG DENSITY
1.
2.

3.
4.

Batuan homogen dengan tertentu misal 20 %:


Mengandung air asin densitas lebih rendah dibanding bila batuan seluruhnya terdiri dari matrik
Mengandung minyak densitas batuan ( dan ditambah isi kandungan ) lebih rendah dibanding bila
mengandung air asin, sebab densitas air asin lebih tinggi dibanding minyak
Mengandung gas
kurva density akan cukup rendah karena densitas gas sangat kecil
Batubara (coal)
jenis batuan mempunyai densitas sangat rendah, sehingga kurva density akan
menunjukkan harga sangat kecil, bahkan seringkali melampaui skala yang
ada.
Tinggi rendahnya harga densitas disamping dipengaruhi oleh porositas dan jenis kandungan yang ada di
dalamnya juga dipengaruhi oleh tingkat / derajat kekompakkan batuan, sehingga kekompakkan batuan
dapat dilihat dengan menggunakan kurva mikrolog, juga dapat diamati dengan kurva densitas yaitu
makin tingginya harga densitas batuan.

Sebagai gambaran beberapa variasi harga densitas dari berbagai jenis batuan dari beberapa lapangan yang ada
1.
Shale / Clay
: 2,20 2,50 gr/ cc
2. Batupasir + air asin
: 2,25 2,45 gr/cc
3.
Batupasir + minyak
: 2,20 2,40 gr/cc
4.
Batupasir + gas
: 1,80 2,20 gr/cc
5.
Batubara
: umumnya < 1,70 gr/cc

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITY

LOG DENSITAS

LOG NEUTRON

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG DENSITAS

LOG NEUTRON

LOG NEUTRON
Log Neutron : pada dasarnya digunakan untuk menentukan besarnya porositas () batuan
reservoir
Kurva neutron dalam log dinyatakan dengan besaran porositas neutron (N) . Namun perlu
diingat bahwa besarnya (N) dalam kurva tidak berarti mencerminkan porositas batuan
sebab hanya berdasarkan pada besar kecilnya konsentrasi atom Hidrogen.
Misal : suatu batuan mempunyai porositas riil sebesar 20 %.
1. Bila batuan mengandung air maka kurva N akan menunjukkan harga sama yaitu 20 %
2. Bila batuan mengandung minyak maka kurva N akan menunjukkan harga lebih kecil dari
20 %.
3. Bila batuan mengandung gas, maka kurva N akan menunjukkan harga yang lebih kecil lagi
dari 20 %.

Oleh karena itu memperoleh harga porositas dilakukan pendekatan dengan menggunakan
kombinasi 2 kurva yaitu :
1. Kurva Neutron (N)
2. Kurva Density (D)

PENDAHULUAN

LOG SP

LOG GAMMA RAY

LOG NEUTRON

LOG DENSITAS

LOG NEUTRON

Anda mungkin juga menyukai