Anda di halaman 1dari 66

KEGAWATDARURATAN MEDIS

MEDICAL EMERGENCY
Apabila
ada kelainan tanda vital, tanpa
trauma berarti ada
kegawatdaruratan medis

KEGAWATDARURATAN JANTUNG DAN


PEMBULUH DARAH
Nyeri dada (angina pektoris)

Serangan jantung (Infark miokard)

Gagal Jantung (Congestive Heart Failure)


Krisis tekanan darah tinggi (Hipertensi)
Stroke

ANGINA PECTORIS
(Nyeri Dada)
Penyempitan pembuluh darah jantung
Otot jantung akan kekurangan oksigen

Reaksi : Rasa Sakit didada

ANGINA PECTORIS
(Nyeri Dada)
Gejala :
Di tandai dengan rasa nyeri pada bagian dada yang
menyebar ke :
Lengan kiri
Leher

Rahan kiri
Bahu kiri

ANGINA PECTORIS
(Nyeri Dada)
Gejala :
Gejala lain yang dapat timbul :
Nyeri ulu hati
Sesak

Berkeringat
Pusing

Jantung berdebar
Mual

NYERI DADA

ANGINA PECTORIS
(Nyeri Dada)
Nyeri berlangsung 3-5 menit, kalau terus
menerus dan tidak menghilang biasanya
terjadi serangan jantung
Karena susah dibedakan angina dengan
serangan jantung, anggap saja semua
serangan jantung !!

Infark Miokard
(Serangan Jantung)
Nyeri dada yang terus menerus
Syok : nadi cepat, tensi turun (pada angina tidak ada syok

!!)
Gejala lain :
Sesak

Lemah

Cemas

Pingsan

Keringat dingin

MATI SEL JANTUNG

TINDAKAN PERTOLONGAN PADA NYERI


DADA DAN SERANGAN JANTUNG
Proteksi diri
DRABC

Istirahatkan penderita
Posisi setengah duduk
Longgarkan pakaian

Jaga jalan napas tetap terbuka

TINDAKAN PERTOLONGAN PADA NYERI


DADA DAN SERANGAN JANTUNG
Berikan oksigen !!

Jika perlu lakukan CPR

Jaga penderita agar tidak kedinginan


Tenangkan penderita

Monitor tanda-tanda vital

CONGESTIVE HEART FAILURE


(Gagal Jantung)
Keadaan dimana jantung tidak dapat memompa dengan
baik sehingga terjadi penumpukan cairan diparu-paru
dan atau organ lainnya
Penyebab :
Serangan jantung
Penyakit katup jantung
Hipertensi
Penyakit paru

CONGESTIVE HEART FAILURE


(Gagal Jantung)
Tanda dan gejala :
Sesak, dan akan semakin sesak jika berbaring
Pernapasan cepat
Tampak kebiruan / sianosis
Nadi cepat, tidak teratur
Penderita cemas
Tekanan darah bisa rendah atau tinggi tergantung
sebelumnya
Pembuluh darah leher melebar
Kedua kaki mungkin bengkak

CONGESTIVE HEART FAILURE


(Gagal Jantung)
Tindakan pertolongan :
Proteksi diri
Bila tidak sadar minta bantuan
Letakan penderita pada posisi nyaman, biasanya duduk tegak
Longgarkan pakaian
Jaga jalan napas tetap terbuka, bantuan napas jika perlu
Berikan oksigen
Tenangkan penderita
Monitor tanda vital
Segera ke rumah sakit

HIPERTENSI
(Tekanan Darah Tinggi)
Tekanan darah yang tiba-tiba naik sangat tinggi
melebihi normal.
Tanda dan gejala :
Biasanya nyeri kepala berat
Penderita merasa cemas
Mata berkunang-kunang
Perdarahan hidung (mimisan)
Tekanan siastol biasanya lebih dari 130 mmHg
Tekanan diastol biasanya lebih dari 90 mmhg
Kesemutan pada lengan dan tungkai

HIPERTENSI
(Tekanan Darah Tinggi)
Tindakan Pertolongan :
Proteksi diri
Letakan penderita pada posisi yang nyaman : biasanya
duduk
Longgarkan pakaian penderita
Berikan oksigen jika tersedia
Tenangkan penderita
Kontrol bila ada perdarahan
Monitor tanda vital penderita
Evakuasi penderita secepat mungkin.

HIPERTENSI
(Tekanan Darah Tinggi)
Contoh:
TD = 100/ 90 mmHg Normal
TD = 120/ 80 mmHg Normal
TD = 140 / 100 mmHg Hipertensi
TD = 180/ 120 mmHg Hipertensi
Jika angka siastolik > 140 mmHg dan angka diastolik > 90
mmHg HIPERTENSI

STROKE

Terhentinya suplai darah keotak karena adanya penyumbatan atau


terjadinya perdarahan diotak

Jenis Stroke :
Trombosis :
Ada bekuan yang menyumbat pembuluh darah otak sehingga sebagian
jaringan otak tidak mendapatkan oksigen.
Perdarahan otak :
Akibat dari pecahnya arteri, sehingga sebagian jaringan otak tidak
mendapatkan oksigen. Perdarahan otak bisa lebih serius, karena dapat
mempertinggi tekanan dalam tengkorak, dan memperparah keadaan.

LETAK SUMBATAN

STROKE
Tanda dan Gejala : (tergantung daerah terkena
diotak)
Pusat kesadaran : perubahan status kesadaran, bisa sampai koma

Pusat penglihatan : gangguan penglihatan


Pusat berbicara : tiba-tiba tidak dapat berbicara

Pusat motorik : kelumpuhan tiba-tiba pada satu sisi, baik otot

wajah, maupun anggota gerak. Bisa timbul kejang-kejang.

STROKE
Tanda dan Gejala : (tergantung daerah terkena
diotak)
Pusat sensorik : kesemutan pada wajah, atau tubuh satu sisi
Pusat otonom : pupil menjadi tidak sama kiri-kanan, mungkin

kehilangan kontrol atas kandung kencing (ngompol) atau buang


air besar

Bila sadar kerapkali ada sakit kepala.

STROKE
Tindakan Pertolongan :

Pakai proteksi diri, amankan TKP

Bila penderita tidak sadar, Minta bantuan

Letakkan penderita pada posisi berbaring terlentang


Longgarkan pakaian jika terlalu ketat

Jaga agar jalan nafas tetap terbuka, Lakukan RJP atau

pernafasan buatan jika dibutuhkan

STROKE
Tindakan Pertolongan :

Berikan oksigen jika tersedia


Tenangkan penderita

Monitor tanda vital penderita

Bila ada kelumpuhan harus berhati-hati, jangan sampai

mencederai anggota tubuh yang lumpuh tersebut


Bawa kerumah sakit secepat mungkin

KEGAWATDARURATAN
PERNAPASAN
GEJALA DAN TANDA :
Sesak
Pernapasan berbunyi
Nadi cepat
Adanya kebiruan / sianosis
Batuk darah

KEGAWATDARURATAN
PERNAPASAN
Tindakan pertolongan umum :
Gunakan alat proteksi diri dan amankan TKP
Pindahkan penderita dari daerah berbahaya jika
penyebabnya adalah gas ber-racun.
Lihat respon penderita. Bila sudah tidak ada respon,
panggil Bantuan
Bila penderita tidak sadar, buka airway.

KEGAWATDARURATAN
PERNAPASAN
Tindakan pertolongan umum :
Nilai breathing. Bila bernafas cukup baik posisikan
penderita yang dirasakan nyaman untuk dirinya. Bila
tidak sadar namun pernafasan baik dapat dipasang pada
posisi pulih.
Bila pernafasan tidak baik berikan pernafasan buatan
Berikan oksigen jika memungkinkan
Tenangkan penderita, dan evakuasi ke RS

KEGAWATDARURATAN
PERNAPASAN
Beberapa penyebab :
Tuberkulosis Paru
Asma bronkialis
Penyakit paru menahun
Anafilaksis
Hiperventilasi
Inhalasi gas beracun

TUBERKOLOSIS PARU

Dapat menyerang semua organ, tetapi paling sering paru-paru.


Tindakan pertolongan :
Proteksi diri sangat penting disini
Tindakan umum untuk kegawat-daruratan pernafasan
Bila ada batuk darah yang hebat : amankan airway karena darah yang
banyak dapat menyebabkan sumbatan.
Bila penderita sadar biarkan batuk darah dan bawa kerumah sakit
secepatnya.
Bila penderita sudah tidak sadar, refleks akan batuk menghilang, dan
darah dapat menyumbatm jalan napas. Karena itu harus diusahakan
dilakukan penyedotan darah dari airway sambil evakuasi ke RS

ASMA
Penyumbatan jalan napas karena penyempitan dan

lendir
Biasanya karena alergi :
Bulu kucing

Debu

Asap rokok

Perubahan cuaca (biasanya dingin)

Penderita akan mengalami sesak berat

Patofisiologi
Sistem

pernapasan terdiri atas


paru dan jalan napas.
Paru: tempat pertukaran O2-CO2
Jalan napas: tempat lewatnya
udara menuju paru.
Terdiri dari jalan napas bagian atas
dan bagian bawah.

Patofisiologi
Proses bernapas terdiri atas

inspirasi dan ekspirasi


Pada inspirasi diperlukan proses
aktif tetapi untuk ekspirasi
berlangsung pasif.

Patofisiologi
Pada

asma adanya rangsangan (alergen)


mengakibatkan hipereaktifitas bronkus sehingga
terjadi spasme jalan napas dan menimbulkan
kesulitan dalam inspirasi dan ekspirasi
Pasien mampu melakukan inspirasi tetapi sulit
ekspirasi.
Pernapasan menggunakan otot-otot bantu
pernapasan.

Gejala klinis
Pasien tampak sulit bernapas terutama untuk

ekspirasi.
Terjadi pernapasan cuping hidung, retraksi pada
celah iga, suprasternal, epigastrium dan posisi
pasien cenderung membungkuk.
Ditemukan gejala tambahan seperti terdengar
suara mengi (wheezing).
Posisi duduk karena posisi tidur mengakibatkan
sesak napas bertambah

Gejala klinis
Pasien sulit berbicara, berkata dengan terputus-

putus dan tidak dapat menyelesaikan satu kalimat


secara utuh.
Sianosis (biru pada sekitar ujung jari tangan dan
sekitar mulut) dan mungkin penurunan kesadaran.
Akhirnya meninggal dunia.

Penatalaksanaan

1.
2.

tujuan penatalaksanaan hanya membantu


proses bernapas dan membantu mencari
pertolongan.
Menenangkan pasien dan segera mencari
pertolongan!
Bantu penderita untuk duduk dengan posisi
dada sedikit maju ke depan (seperti pelajar
duduk di kursi sekolah)

Penatalaksanaan
3. Pastikan pasien mendapat aliran

udara dengan baik


4. Bila pasien berada dalam
keramaian pindahkan ke tempat
yang aliran udaranya lebih baik.
5. Bila pasien membawa obat sendiri
bantu untuk menggunakannya.

Pendahuluan
Epistaksis adalah perdarahan yang

terjadi di hidung.
Epistaksis bukan merupakan suatu
penyakit tetapi gejala suatu peyakit.
Penyakit yang terjadi dapat bersifat
sistemik maupun lokal
Penyebab: lokal dan sistemik

Penyebab lokal:
1. Trauma: mengorek hidung, terjatuh, terpukul,

benda asing di hidung, pembedahan, iritasi gas


dll
2. infeksi hidung dan sinus paranasal, misalnya
rhinitis, sinusitis
3. tumor jinak maupun ganas
4. pengaruh lingkungan misalnya perubahan
tekanan atmosfer di pesawat terbang

Penyebab sistemik
1. penyakit kardiovaskular:

hipertensi.
2. kelainan sel darah: hemofilia,
leukemia
3. infeksi sistemik: demam berdarah,
influenza, morbili, demam tifoid
4. gangguan endokrin: hamil,
menars (haid pertama),
menopause

patofisiologi
sumber perdarahan:
bagian anterior
bagian posterior

epistaksis anterior
Perdarahan berasal dari pleksus kiesselbach

(paling sering terjadi dan sering pada anak-anak)


dan atau dari arteri etmoidalis anterior.
Perdarahan tidak hebat, kadang berhenti sendiri.
Pasien dapat menghentikan perdarahan dengan
duduk tenang sambil menekan hidung.

epistaksis
posterior
berasal dari pecahnya arteri Sfenopalatina dan
atau arteri Etmoidalis posterior
Biasanya pada pasien yang telah berusia lanjut
dengan penyakit kardiovaskular.
Perdarahan hebat dan jarang sekali berhenti
dengan spontan.

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan untuk
awam hanya bertujuan

orang
untuk
mengendalikan hilangnya darah
dan menjaga agar jalan napas
tetap lancar.

tindakan
1. Tenangkan pasien
2. Dudukkan dengan kepala sedikit

maju kedepan
3. Minta pasien bernapas via mulut
4. Tekan hidung tepat dibawah batas
tulang keras (pertemuan tulang
keras dan tulang rawan)
5. pasien dilarang berbicara, batuk
atau menghidu

Tindakan
3. tekan 10 menit lalu evaluasi bila masih
berdarah ulangi penekanan
4. Bila perdarahan masih terjadi lebih dari 30

menit segera bawa ke rumah sakit


5. Bila perdarahan telah terkontrol minta
pasien untuk tetap diam/istirahat dan tidak
melakukan kegiatan apapun yang akan
mengganggu proses pembekuan darah

DIABETES
Hipoglikemi
Kadar gula dalam darah rendah
Hiperglikemi
kadar gula dalam darah tinggi

HIPOGLIKEMI
Gejalanya adalah terutama gejala syok :
Kesadaran menurun, terjadi cepat (berbeda dengan keadaan
hiperglikemia, terjadi perlahan). Sama seperti pada syok lain, disini
pada awalnya penderita gelisah, mengeluh menjadi gelap dsb.
Keringat dingin, terlihat pucat
Nadi kecil dan cepat
Tekanan darah turun
Gejala lain adalah :
Rasa lapar
Sakit kepala

HIPOGLIKEMI
Tindakan pertolongan pada hipoglikemia :
Proteksi diri
Bila penderita tidak sadar panggil Bantuan
Penilaian awal dan resusitasi : Selalu Airway Breathing
terlebih dahulu
Bila jelas ada syok : protokol syok
Bila penderita sadar : berikan air gula atau teh manis
satu gelas
Rujuk ke RS

HIPERGLIKEMI
Keadaan ini dapat terjadi karena :
Penyakit diabetes : tidak minum / suntik obat, atau
berobat tidak teratur (diabetes tidak terkontrol)
Kebanyakan makan karbohidrat
Demam / infeksi

HIPERGLIKEMI
Gejala yang timbul :
Selalu timbul perlahan !
Rasa haus. Biasanya gejala ini sangat jelas, dan diketahui penderita,

atau keluarganya. Rasa lapar berlebih juga mungkin ditemukan.

Nafas penderita berbau manis, seperti bau anggur.


Karena kebanyakan gula, dan kurang cairan, penderita ada tanda

dehidrasi (mata cekung, kulit elastisitas berkurang).

Perlahan masuk dalam koma, kehilangan kesadaran yang semakin

dalam, sampai kemudian meninggal

HIPERGLIKEMI
Tindakan yang dilakukan :
Proteksi diri
Airway Breathing terlebih dahulu
Bila penderita sadar : Berikan air gula atau teh manis !
Walaupun tidak masuk akal, namun selalu dilakukan,
karena dalam praktek agak sulit membedakan antara
hiper atau hipoglikemia.
Rujuk ke RS.

Anda mungkin juga menyukai