GEDUNG
OLEH : ABDURRAHMAN SIDDIQ
Dinding
Dinding adalah suatu struktur padat yang
membatasi dan kadang melindungi suatu area.
Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan
dan menyokong struktur lainnya, membatasi
ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan,
atau melindungi atau membatasi suatu ruang di
alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural
adalah dinding bangunan, dinding pembatas
(boundary), serta dinding penahan (retaining).
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama,
yaitu menyokong atap dan langit-langit, membagi
ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan
cuaca. Dinding pembatas mencakup dinding
privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota.
Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan dengan
pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai
penghadang gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun
internal suatu bangunan.
Jenis-Jenis Dinding
1. Dinding Bata Kapur
Ukuran dinding bata kapur 8 cm x 17 cm x 30 cm. Dinding ini banyak
digunakan pada rumah-rumah di pedesaan, perumahan rakyat,pagar pembatas tanah,
atau rumah sederhana. Dinding bata kapur terbuat dari campuran tanah liat dengan
kapur gunung. Macam macam tipe campuran antara lain:
a. campuran bahan: tanah liat + tanah kapur + kapur-bubuk +semen.
b. Campuran bahan : tras + kapur
c. campuran bahan: tanah liat + pasir + kapur bubuk + pc.
Harga dari jenis dinding ini sangat murah. Waktu pemasangan pun cepat dan
sedikit pemakaian adukan semen-pasir. Bila telah terpasang dan diplester dinding ini
tidak akan terlihat dari tanah dan kapur. Dinding ini memerlukan kolom pengaku
(kolom praktis) setiap 2,5 m.
2. Dinding Bata Hebel Atau Celcon
Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik.Dinding bata hebel atau celcon adalah
bahan bangunan pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi. Penjualan bata
jenis inipun tidak diretail pada setiap agen atau toko material. Pembelian biasanya
harus dengan memesan terlebih dahulu.
Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8 cm 10 cm.
Bahannya terbuat dari pasir silika. Bata jenis ini h arganya lebih mahal kurang lebih
16,5 % dari harga dinding bata merah untuk setiap 1 m 2 terpasang. Dinding jenis ini
sering digunakan pada rumah-rumah mewah, hotel, apartemen, monumen dan
gedung-gedung mewah yang lain.
Dinding jenis ini bisa saja tidak diplester, cukup diaci saja karena
permukaannya yang sudah relatif rata dan permukaan batu yang lebar. Hanya saja
ketebalan kusennya harus disesuaikan. Selain itu, dalam praktik pemasangan sangat
sedikit bahan yang terbuang.
Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik. Bisa
langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen
khusus. Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat
aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya d icampur dengan air. Tetapi bisa
juga menggunakan bahan seperti pemasangan batako.
Jarak pemasangan kolom penguat sama dengan yang disyaratkan pada bata
merah. Pemesanan tidak dilakukan secara unit, melainkan dalam ukuran 1 m3. Untuk
1 m3 bata jenis ini bisa digunakanuntuk pasangan dinding seluas 11,5 m 2. Namun hal
ini tergantung juga dengan ketebalan dinding, bisa saja kurang dari 11,5 m2 bila
ketebalannya lebih besar. Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
-Bata hebel/celcon = 8 buah
-Semen instan = 11,43 kg
-Air = 0,15 - 0,16 liter
Kelebihan dinding bata hebel/celcon:
1. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
2. Pemasangan lebih cepat dengan pemotongan yang lebih mudah dengan
menggunakan gergaji.
3. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 12.
4. Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik.
mm, 6 mm, 9 mm, 12 mm, dan 15 mm. Panjang dan lebarnya sama dengan ukuran
lembaran tripleks, yaitu 122 cm x 244 cm. Dari segi beban terhadap bangunan,
dinding partisi dapat diabaikan.
Untuk dinding partisi yang memakai bahan multiplek bisa dikatakan kurang
aman, mengingat bahan mudah terbakar dan mudah mengelupas bila sering terkena
air. Secara umum pemakaian partisi selalu dibuat dua lapis, untuk luar dan dalam. Bila
dana terbatas, gunakan bahan partisi ini untuk pembatas ruangan. Jenis bahan
disesuaikan dengan selera dan besarnya biaya.
Dewasa ini penggunaan dinding partisi semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya kebutuhan perumahan dan perkantoran yang tidak hanya
mempertimbangkan faktor biaya dan waktu yang dihabiskan dalam membangun suatu
bangunan. Dinding partisi ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat
yang semakin meningkat di sektor real. Sementara ini dinding partisi merupakan hasil
dari pengembangan teknologi yang tepat guna. Dimana perkembangan teknologinya
selalu meningkat sejalan dengan inovasi produsen dinding partisi ini.
4. Dinding Batako
Batako merupakan batu buatan yang pembuatannya tidak dibakar,bahannya dari
tras dan kapur, juga dengan sedikit semen portland. Pemakaiannya lebih hemat dalam
beberapa segi, misalnya: per m2 Luas tembok lebih sedikit jumlah batu yang
dibutuhkan, sehingga kuantitatif terdapat penghematan.
Terdapat pula penghematan dalam pemakaian adukan sampai 75 %. Beratnya
tembok diperingan dengan 50 %, dengan demikian juga pondasinya bisa berkurang.
Namun demikian masih lebih mahal jika dibanding dengan bata kapur. Bentuk batu
batako yang bermacam-macam memungkinkan variasi-variasi yang cukup, dan
jikakualitas batu batako baik, dinding batako tidak perlu diplester. Batu batako dapat
dibuat dengan mudah dengan alat-alat atau mesin yang sederhanadan tidak perlu
dibakar.
Namun bahan bangunan tersebut masih baru di Indonesia, cara-cara pembuatan,
pemakaian pemasangan maupun adukan-adukannya dapat dipelajari dengan seksama.
Tras dan kapur dengan perbandingan 5 : 1 jika kualitas tras cukup baik, jika perlu
ditambah dengan sedikit semen portland, diaduk sebaik-baiknya dalam keadaan
kering. Tempat pembuatan adukan harus bersih dan terlindung dari hujan. Kemudian
adukan yang kering diaduk dengan air secukupnya. Untuk mengetahui kadar air dari
suatu adukan dibuat bola-bola adukan, yang digenggam-genggam pada telapak
tangan. Apabila bola adukan dijatuhkan hanya sedikit berubah bentuknya, maka
kandungan air dalam adukan itu terlalu banyak, dan bila dilihat telapak tangan tidak
berbekas air, maka kadar air adukan tersebut kurang. Jikalau kadar air tercapai dengan
tepat, perataan dapat dimulai. Batu-batu yang baru dicetak disimpan dalam los
agar terhindar dari panas matahari maupun air hujan, kemudian diletakkan berderet di
rak dengan tidak ditimbun. Masa perawatan 3 hari sampai 5 hari, guna memperoleh
pengeringan dan kemantapan bentuk. Biarkan masih dalam los dan biarkan selama 3
minggu sampai 4 minggu untuk memperoleh proses pengerasan. Di samping itu
diusahakan agar di tempat sekitarnya udaratetap lembab.
Pada pemakaian batu batako diperhatikan hal-hal berikut:
1.
2.
3.
4.
Bata sering kali dicetak sesuai pesanan untuk kegunaan tertentu. Bata yang
paling jauh dari api akan menjadi lebih lunak dan akan dipinggirkan untuk digunakan
sebagai bata belakang, sementara sejumlah bata dari sekitar keliling tungku bataIapangannya tidak cukup terbakar dan hasilnya tidak baik, bahkan tidak dapat
digunakan untuk keperluan apapun, bata yang seperti ini akan dibuang. Sebelum
pengangkutan mekanik ditemukan, bata untuk suatu bangunan biasanya diproduksi
dari tanah yang diperoleh dari tapak bangunan atau tidak jauhdi sekitar lokasi yang
akan didirikan bangunan.
Ciri-ciri batu merah yang baik ialah permukaannya kasar, warnanya merah
seragam (merata), jika dipukul bunyinya nyaring, dan tidak mudah hancur atau patah.
Ukuran-ukuran batu merah bermacam macam tergantung kegunaan dan
pesanan, namun umumnya di Indonesia ukuran standar seperti berikut :1) panjang 240
mm, lebar 115 mm, tebal 52 mm atau 2) panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50
mm.
1.
2.
3.
4.
Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan.
Keretakan relatif jarang terjadi.
Kuat dan tahan lama.
Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 12 m2.
Lantai
Pengertian dan fungsi lantai
Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran
penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi
lantai secara umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk
karakter ruang. Ketika orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul
adalah: tahan lama, tidak licin dan berwarna netral (tidak dominan). Lantai rumah
digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan
sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, anak-anak berlari,
duduk di lantai, dan lain-lain.
Dilihat dari sisi struktur, beban yang diterima oleh lantai kadang cukup besar,
misalnya ketika kita memindahkan benda berat seperti almari dengan cara
menyeretnya. Dengan demikian lantai memiliki peran penting mendukung bebanbeban langsung dari barang-barang dan aktivitas di atasnya.
Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentuk
karakter ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat mengambil konsep
apa pun sesuai karakter yang dimunculkan. Beberapa tema yang dapat diterapkan
seperti etnik tradisional, modern minimalis, retro dan sebagainya.
Syarat material lantai
Karena fungsi setiap ruang dalam hunian beragam, maka beragam pula desain
lantainya. Syarat bahan lantai di
antaranya adalah: aman, awet, kuat,
tahan lembab, mudah dibersihkan
dan menyerap panas. Material
penutup lantai yang bersifat hangat
adalah: karpet, parket, gabus, karet,
sedangkan material bersifat dingin
adalah: marmer, keramik, granit .
Pada beberapa ruang harus
dipasang lantai yang bahannya
bertekstur kasar, seperti: kamar
mandi, teras dan garasi. Kamar
mandi adalah ruang yang paling
sering terkena air, sehingga licin dan
beresiko menyebabkan pengguna
terpeleset. Begitu pula dengan teras ketika terkena tempias hujan, harus dipasang
bahan lantai yang lebih kasar untuk mengindari resiko pengguna terpeleset. Pada
garasi, tekstur kasar berfungsi menghindari selip akibat gesekan antara ban dan muka
lantai, terutama ketika kendaraan sehabis kehujanan. Untuk ruang dapur memakai
bahan lantai yang mudah dibersihkan serta tidak meninggalkan noda di pori-pori
lantai dan nat sambungan yang dapat mengganggu keindahan lantai. Ruang tamu,
ruang keluarga dan kamar tidur dapat memakai bahan lantai dengan permukaan licin
dan mengkilap.
Ukuran material lantai
Ukuran material lantai, khususnya marmer, granit, keramik, dan teraso (tegel),
akan berpengaruh pada kesan ruang. Jika ruang berukuran kecil atau sempit (ruang
tidur, kamar mandi), ukuran bahan pilih yang kecil-kecil pula untuk memberi kesan
luas pada ruangan. Sementara untuk ruangan berukuran luas (ruang tamu, ruang
keluarga), bahan berukuran besar akan membantu menyeimbangkan kesan luas ruang.
Jenis material lantai
Berikut ini adalah beberapa jenis material lantai
karakteristiknya sebagai pertimbangan aplikasi pada ruang.
dengan
beragam
Plester (concrete)
Jenis material ini tergolong paling sederhana dan paling murah, karena
diperlakukan seperti saat memplester dinding dan diaci hingga halus. Namun
perbedaan dengan perlakuan pada dinding adalah dilakukan langkah penggosokan
lantai hingga halus dan mengkilap. Warna yang ditimbulkan sama dengan warna
semen-pasir dan cenderung lebih gelap.
Pada beberapa penerapan yang dilakukan dengan merata (covering) pada luas
ruang, memiliki kelemahan ketika terjadi retak tidak dapat diganti dengan material
dan harus ditambal. Tambalan yang muncul secara estetika terlihat tidak bagus.
Namun penerapan dengan modul, akan mengurangi resiko tambalan yang berdampak
pada tidak sedapnya pandangan estetika.
Keramik
Jenis material ini sangat lazim digunakan. Keramik punya fleksibilitas pakai
tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantai
rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam
perawatannya. Kesan material keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur
keramik yang dijual di pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain.
Misalnya: keramik bertekstur marmer, granit, kayu, batu, bata dan sebagainya.
Marmer
Marmer banyak disukai karena lebih memiliki karakter dan berkelas mewah.
Tekstur dan pola yang tidak teratur serta persediaan alam yang terbatas menjadikan
material ini. Material marmer memiliki kesan dingin dan kuat. Kelemahan marmer
adalah memiliki pori-pori relatif besar. Marmer yang berpori-pori relatif besar
membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini karena marmer mudah menyerap cairan dan
layaknya karpet, meninggalkan noda jika tidak cepat dibersihkan.
Selain mahal harganya, marmer juga mahal dalam perawatannya dan diperlukan
cara khusus untuk membersihkannya. Pantaslah jika marmer merupakan material
lantai yang berkelas dan mewah, sehingga hanya pengguna yang memiliki dana
berlebih yang sanggup mengaplikasikannya dalam hunian.
Granit
Granit memiliki pori-pori yang lebih rapat, sehingga memiliki kemungkinan
yang lebih kecil untuk dimasuki air dan kotoran. Granit memiliki kesan dingin dan
berkesan kokoh. Batuan granit diperoleh dari bukit atau gunung granit. Namun sejalan
dengan perkembangan teknologi, saat ini juga telah disediakan granit buatan dengan
motif yang lebih beraneka dan harga yang lebih murah.
Kayu
Yang paling umum adalah lantai parket (parquette), yang berasal dari kata
parquetry. Material kayu memiliki kesan hangat dan alami. Selain berasal dari kayu
solid, bahan parket saat ini juga berasal dari bahan non kayu seperti bambu. Jenis
lainnya yaitu laminate yang merupakan kayu olahan yang permukaannya adalah hasil
printing.
Batu
Material batu alam juga sering dipakai sebagai bahan lantai antara lain batu kali
lempeng dan batu salagedang. Biasanya selain di lantai, banyak juga dipakai di taman
atau ditempel di tembok pagar, dan dinding pada interior rumah. Kedua jenis batu ini
cukup tahan terhadap cuaca, meskipun mencari tekstur batu yang kurang lebih
seragam tidak mudah, ditambah lagi lebar nat antar batunya tidak seragam. Tapi hal
itu justru menambah ruang menjadi semakin natural. Material batu ini memiliki kesan
dingin.
Plafon
Gambar Plafon
Pengertian Plafon
Plafon adalah bagian konstruksi merupakan lapis pembatas antara rangka
bangunan dengan rangka atapnya, sehingga bisa sebagai atau dapat dikatakan tinggi
bangunan dibawah rangka atapnya.
Fungsi Plafon :
Plafon merupakan bagian dari interior yang harus didesain sehingga ruangan
menjadi sejuk dan enak dipandang (artistik).
Plafon sebagai batas tinggi suatu ruangan tentunya ketinggian dapat diatur
sesuaikan dengan fungsinya ruangan yang ada.
Umpamanya; untuk ruang tamu pada sebuah rumah tinggal cenderung tinggi
plafon direndahkan, begitu juga ruang keluarga atau ruang makan, agar
mempunyai kesan lebih familier dan bersahabat.
Plafon berfungsi juga sebagai isolasi panas yang datang dari atap atau sebagai
penahan perambatan panas dari atap (aluminium foil).
Plafon dapat juga sebagai meredam suara air hujan yang jatuh diatas atap,
terutama pada penutup atap dari bahan logam.
Plafon sebagai finishing (elemen keindahan), mempunyai tempat untuk
menggantungkan bola lampu, sedang bagian atasnya untuk meletakkan kabel kabel listriknya (sparing instalasi).
Beberapa bentuk plafon triplek juga termasuk pada jenis plafon berbahan kayu.
Kekurangan dari bahan dasar plafon ini adalah tidak tahan jika terkena air, terutama
plafon berbahan triplek akan cepat mengembang jika terkena rembasan air.
Plafon rumah dengan bahan dasar ini sekilas memang terkesan lebih baik dari pada
plafon berbahan kayu. Bahannya ringan memudahkan pengguna untuk dapat
menggantinya atau memperbaikinya apabila terjadi kerusakan. Kekurangan badan
dasar ini tidak tahan benturan sehingga mudah patah.
Plafon rumah dengan bahan dasar fiber semen pada GRC (Glassfiber Reinforced
Cement) terdiri dari campuran gypsum, semen, pasir dan serat glassfiber. Plafon ini
sudah banyak diaplikasikan untuk plafon rumah. Sama seperti plafon eternit, bahan
dasar ini juga tidak tahan terhadap benturan.
Plafon gypsum cukup sering digunakan untuk rumah tinggal. Material ini mudah
diperoleh, diperbaiki dan diganti. Kekurangan plafon ini tidak tahan terhadap air.
JENIS-JENIS JENDELA
Dalam menentukan tipe jendela, pilihlah yang paling sesuai dengan konsep rumah
anda. Bagian-bagian dari jendela adalah daun jendela, kusen, kaca, handle, engsel.
Adapun tipe-tipe jendela adalah sebagai berikut:
Jendela Geser
Sesuai namanya, jendela dengan tipe ini, dibuka dengan cara digeser (sliding
window), baik horizontal maupun vertikal (double hung).
Beberapa jenis jendela ayun (swinging window) adalah casement (buka samping),
jungkit atau awning (engsel terletak di atas kusen), hopper (engselterletak di bawah
kusen), dan nako (jalusi)
Fixed Windows
Tipe jendela seperti ini umumnya hanya berupa lubang kaca yang tidak dapat dibuka
sehingga tidak berfungsi untuk mengalirkan udara.
Fixed Window
MATERIAL JENDELA
Beberapa material jendela yang umum digunakan adalah kayu dan alumunium.
Jendela Kayu
Material kayu banyak digunakan untuk rumah tropis, klasik bahkan modern. Kualitas
kayu dilihat dari kekuatan, kepadatan dan besarnya kemungkinan susut atau muai
kayu. Kayu jati memiliki karakteristik yang kuat dan kokoh, tapi harganya cukup
mahal karena tingginya kualitas dan kelangkaannya. Kayu kamper adalah jenis kayu
yang umum digunakan, seperti kamper Samarinda, kamper Singkil, kamper Medan,
kamper Kompas dan kamper Banjar. Untuk saat ini, jenis yang terbaik adalah kamper
Samarinda.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan material kayu, pastikan kayu yang
digunakan adalah kayu yang sudah dikeringkan (oven). Hal ini untuk mengurangi
muai dan susut kayu setelah terpasang. Kayu rentan terhadap rayap. Untuk itu,
pastikan material kayu telah diberi anti rayap sebelum dipasang. Selain itu, perawatan
berkala untuk antirayap juga perlu dilakukan untuk menjaganya.
Jenis finishing untuk jendela kayu adalah melamic atau duco. Untuk melamic,
warnanya natural kayu dan serat alami
kayu masih terlihat sehingga memberi
kesan hangat dan natural. Duco lebih
kelihatan plastis karena seluruh serat
kayu tidak terlihat sehingga kesannya
lebih modern.
Sebagai upaya perlindungan yang
optimal terhadap paparan cuaca luar,
gunakan cat Jotun Gardex Premium
Gloss atau Semi Gloss untuk melapisi material kayu yang membingkai jendela
rumah.
Jendela Alumunium
Finishing untuk jendela alumunium adalah anodizing biasa (warna asli alumunium)
dan powder coating (putih atau coklat). Untuk menghindari kebocoran pada jendela
aluminium, pastikan pemasangan yang benar dan aplikasikan silicon gel (sealant)
pada sambungan antara pinggiran kusen dan dinding.
ATAP
1. Pengertian Atap
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh
ruangan yang ada dibawahnya terhadap pengaruh panas, hujan, angin, debu atau
untuk keperluan perlindungan. Syarat syarat atap yang harus di penuhi antara lain :
Konstruksi atap harus kuat menahan beratnya sendiri dan tahan terhadap
tekanan maupun tiupan angin
Agar rangka atap tidak mudah diserang oleh rayap/bubuk, perlu diberi lapisan
pengawet
dengan
jenis
bahan
langit-langit (plafon). Atap datar digunakan untuk rumah mewah seperti rumah
bertingkat
2. Atap Sandar
Atap sandar biasanya disebut juga atap sengkuap atau atap temple. Pada
umumya atap ini terdiri dari sebuah bidang atap miring yang bagian tepi atasnya
bersandar atau menempel pada tembok bangunan induk ( tembok yang menjulang
tinggi ). Pada bentuk atap sandar menggunakan konstruksi setengah kuda kuda
untuk mendukung balok gording. Kemiringan atapnya dapat diambil 30 derajat atau
40 derajat bila memakai bahan penutup dari genteng. Untuk bahan penutup dari
semen asbes gelombang dan seng gelombang kemiringan atapnya dapat diambil 20
derajat atau 25 derajat, yang pada pemasangannya tidak memerlukan reng
3. Atap Pelana
Atap pelana sebagai penutup ruangan terdiri dari dua bidang atap miring yang
tepi atasnya bertemu pada satu garis lurus, dinamakan bubungan. Tepi bawah bidang
atap, dimana air itu meninggalkan atap dinamakan tepi teritis. Pada tepi teritis ini
dapat dipasang talang air. Bahan penutupnya banyak yang menggunakan genteng
biasa ( genteng kampung ) maupun seng gelombang. Bentuk atap pelana digunakan
untuk rumah rumah sederhana. Rumah dengan atap ini banyak dijumpai dipedesaan
seperti Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
4. Atap Tenda
Atap ini dinamakan atap tenda karena bentuknya menyerupai pasangan tenda.
Ukuran panjang dan lebar bangunan yang menggunakan atap ini adalah sama, ini
berarti terdiri dari empat bidang atap dan empat jurai dengan bentuk, ukuran maupun
lereng yang sama yang bertemu di satu titik tertinggi yaitu pada tiang penggantung
( maklar ). Atap ini banyak digunakan untuk bangunan kantor, pendopo, dan
bangunan untuk tempat tinggal.
5. Atap Menara
Bentuk atap ini serupa dengan bentuk atap tenda
yaitu mempunyai empat bidang atap dengan sudut apitnya
yang sama besar serta ujung ujung bagian atasnya
bertemu pada satu titik yang cukup tinggi. Atap menara
mempunyai jurai luar yang sama panjang dan ujung
bagian atas bertemu pada satu titik yang berada pada
bagian ujung atas gantung atau maklar. Bentuk atap semacam ini banyak digunakan
untuk bangunan bangunan gereja.
6. Atap Joglo
Atap joglo merupakan atap jurai luar yang patah ke dalam seolah-olah terdiri
dari dua bagian yaitu bagian bawah yang mempunyai sudut lereng atap lebih kecil
atau landai dan bagian atas akan tampak bagian bagian bidang atap yang berbentuk
trapesium.
Seng
Seng adalah salah satu sekian banyak bangunan yang sering digunakan sebagai
penutup atap. Ukuran seng datar yang digalvanisir ( disepuh ) berkisar 915 mm x
1830 mm dengan beberapa macam tebal yang kurang dari 1mm. ukuran tebal yang
kurang dari 1 mm dinyatakan dengan BWG. Ukuran seng gelombang biasa yang
digalvanisir berkisar 760 mm x 1830 mm dengan beberapa macam macam tebal
yang dinyatakan dengan BWG. Seng mempunyai lebar propil 76 mm, tinggi propil 16
mm dan banyaknya gelombang ada 10. Jika seng terkena air hujan yang banyak
mengandung garam akan mudah berkarat, lagipula oleh jatuhnya air hujan akan
menimbulkan suara yang gaduh, serta tidak bersifat isolasi panas maupun dingin
artinya bila udara di luar panas / dingin maka dalam ruangan akan terasa lebih panas /
dingin. Kelebihannya bobotnya rendah, harganya murah, pemasangannya mudah
sekaligus dapat menghemat biaya.
Sirap
Bahan penutup atap sirap dibuat dengan cara membelah belah kayu yang keras
seperti kayu jati, belian, dan onglen menjadi lembaran lembaran yang mempunyai
ukuran tertentu. Ukuran ukuran sirap ada beberapa macam seperti :
1. Ukuran besar : panjang 60 cm, lebar 8 @9 cm dan tebalnya 4 - 5 mm
2. Ukuran kecil : panjang 40 cm, lebar 5 cm dan tebalnya 3 @ 4 mm
Warna biasa sirap adalah coklat tua namun akan berubah menjadi cokelat tua
kehitam-hitaman. Kelebihan pengunaan bahan sirap adalah bahannya cukup ringan
dan
bersifat
isolisasi
terhadap
panas.
Kelemahan
penggunaan
bahan
ini
pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan akan bertambah dan
bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di pasang akan membilut dan berubah
bentuk menjadi cekung.
C. Bahan alam ( pengolahan)
Genteng Biasa
Jenis bahan penutup atap genteng yang terbuat dari bahan dasar tanah liat
melalui proses percetakan dan pembakaran sampai sempurna. Hal ini disebabkan
karena bahan ini mempunyai daya tolak panas, dingin , tahan lama, tidak memerlukan
banyka perawatan serta harganya relative murah. Genteng ini banyak digunakan pada
bangunan bangunan yang ada di daerah tropic maupun daerah ang berhawa lembab.
Genteng biasa sering disebut genteng S karena mempunyai penampang pelintang
seperti huruf S. genteng S mempunyai ukuran :
1.
Panjang
: 28 36 cm
2.
Lebar
: 20 25 cm
3.
Tebal
: 0,8 1 cm
4.
Dalam lengkungan
: 4 5 cm
Pintu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pintu adalah tempat untuk
masuk dan keluar. Ini berarti bahwa pintu adalah suatu benda penghubung untuk
melakukan aktivitas memasuki sesuatu atau keluar dari sesuatu tempat. Jika dikaitkan
dengan rumah tinggal maka pengertian pintu adalah tempat untuk keluar-masuk pada
tempat tinggal manusia.
Fungsi Pintu
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pengertian pintu adalah tempat
untuk masuk dan keluar dari suatu tempat atau bangunan maka fungsi dan
keberadaannya sangat diperlukan sebagai media penghubung (antara). Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa fungsi pintu pada dasarnya adalah sebagai penghubung
antar-ruang yang saling terpisahkan secara permanen.
Selain fungsi di atas, pintu juga berfungsi sebagai penjaga privasi serta
keamanan sebuah rumah. Pintu kamar misalnya, berguna untuk menjaga privasi dan
keamanan penghuni kamar tersebut.
Jenis Pintu Berdasarkan Fungsi Ruang
Berdasarkan fungsi ruang, jenis pintu dapat dibagi menjadi beberapa kategori,
antara lain:
Pintu gerbang,
Pintu utama rumah,
Pintu kamar,
Pintu ruang lain dalam rumah (ruang makan, dapur, ruang keluarga, dll),
Pintu kamar mandi (wc),
Pintu belakang atau pintu samping,
Pintu garasi dan
Pintu bangunan komersial (toko, kantor, dll).
Persyaratan Pintu
Persyaratan sebuah pintu meliputi ukuran pintu yang memadai sesuai fungsi,
kekokohan, penggunaan bahan material yang cocok untuk pintu pada masing-masing
ruang, dan desain yang indah, sesuai, dan selaras dengan desain bangunan atau ruang
tempat pintu tersebut dipergunakan.
Jenis Drainase
Dari pengertian drainase pada subbab diatas drainase juga dibedakan
berdasarkan jenisnya yaitu sebagai berikut :
1. Drianase Alamiah
Drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunanbangunan
penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batu/beton,
gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini terbentuk oleh gerusan air yang
bergerak karena grafitasi yang lambat laun membentuk jalan air yang
permanen seperti sungai.
2. Drainase Buatan
Drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga
memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti selokan pasangan
batu/beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan lain sebagainya.
Menurut Letak Bangunan
Letak bangunan drainase yaitu sebagai berikut :
1. Drainase Permukaan Tanah
Saluran drainase yang berada diatas permukaan tanah yang berfungsi
mengalirkan air limpasan permukaan.
2. Drainase Bawah Permukaan Tanah
Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan
melalui permukaan dibawah permukaan tanah (pipa-pipa) dikarenakan
alasan-alasan tertentu. Alasan itu antara lain : Tuntutan artistik, tuntutan
fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran
dipermukaan tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman
dan lain-lain.
Menurut Fungsi
Berikut drainase menurut fungsinya :
1. Single Purpose
Yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya
air hujan saja atau air jenis buangan yang lain seperti limbah domestik, air
limbah industri dan lain-lain.
2. Multi Puspose
Yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik
secara bercampur maupun bergantian.
Menurut Konstruksi
Menurut Kontruksi Drainase sebagai berikut :
1. Saluran Terbuka
Yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak
didaerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air
non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan / mengganggu lingkugan.
2. Saluran Tertutup
Yaitu saluran yang pada umunya sering dipakai untuk aliran air kotor (air
yang mengganggu kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak
ditengah kota.
Ventilasi
Fungsi: untuk sirkulasi udara atau mengolah udara
Bahan material :
1. Ventilasi alami
2. Ventilasi keramik
3. Ventilasi termal