Anda di halaman 1dari 7

Lailatul Masruroh

120321540640
Kelas B
IKATAN KRISTAL DAN KEELASTISAN KRISTAL
I. IKATAN KRISTAL
Gaya elektrostatik tarik-menarik antara muatan negatif elektron dan
muatan positif inti atom adalah yang menjadi penyebab timbulnya gaya
pemersatu (kohesi) dalam zat padat. Sementara itu, gaya magnet sangat kecil
pengaruhnya pada kohesi, dan gaya gravitasi bahkan dapat diabaikan efeknya.
Di pihak lain, adanya interaksi pertukaran, sepeti gaya van der waals dan
lkatan kovalen memberikan sumbangan yang berarti pada kohesi kristal.
Energi kohesi kristal didefinisikan sebagai energi yang diperlukan
untuk memecah/ memisahkan kristal menjadi komponen-komponennya yang
berupa atom netral yang bebas. Apabila komponen-komponen kristal berupa
ion positif dan ion negatif, maka energi kohesi lebih tepat disebut energi kisi.
Hal ini banyak dijumpai pada ikatan ionik. Berdasarkan cara atom-atom
berikatan satu sama lain dalam membentuk kristal, dapat dibedakan : ikatan
ionik, ikatan kovalen, ikatan logam, ikatan van der Waals, dan ikatan hidrogen.
A. Ikatan Ionik
Ikatan ionik terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatik
(Coulomb) antara ion positif dan ion negatif. Terbentuknya ion-ion tersebut
disebabkan oleh terjadinya transfer elektron antar atom-atom yang membentuk
ikatan. Beberapa contoh kristal ionik antara lian : NaCl, CsCl, KBr, Nal, dst.
Untuk NaCl, elektron pada atom Na ditransfer kepada atom Cl :

Na + 5,14 eV Na+ + eCl + e- C1- + 3,61 eV


-----------------------------------------------------------+
Na + Cl Na+ + Cl ~
Selanjutnya, ion Na+ dan ion Cl- yang dalam keadaan gas berikatan satu sama
lain dan membentuk kristal dengan melepaskan energi kisi (kohesi) sebesar

7,9 eV :

Na+ + Cl------------- Na+ - Cl + 7,9 eV


-----------------------(1.1.)
(gas)

(gas)

(kristal)

(energi kristal)

Apabila ion Na+ dan ion Cl- berdekatan pada jarak r, besarnya energi
(potensial) tarik-menarik Coulomb adalah :
Ecoul = - e 2 / 40 r
(1.2.)
dengan e muatan listrik ion dan 0 permitivitas hampa. Gaya tarik-menarik ini
tidak mengakibatkan kedua ion terus mendekat, sampai jarak yang sedekatdekatnya, karena orbital-tertutup yang terisi penuh elektron pada masingmasing atom juga saling berdekatan. Sebagai akibatnya, timbul gaya tolak
antar elektron pada orbital atom, sebagai konsekuensi larangan Pauli.
Besarnya energi tolak-menolak (repulsif) dapat diungkapkan sebagai berikut :
E
rop

= A/rn

Dalam interaksi elektrostatik setiap ion akan berinteraksi baik dengan ion tetangga
terdekatnya maupun dengan ion tetangga berikutnya, karena interaksi ini
berjangkauan lebih jauh. Dengan ini kita perlu memperhitungkan pengaruh
tetangga yang lebih jauh tersebut dalam perhitungan energi interaksinya.
Contoh:

Tabel 1.1 Jenis dan jarak ion-ion tetangga dari ion tinjauan Na+ dalam sel
satuan Kristal NaCl.
Tetangga ke

Jenis Ion

1
2

Cl
Na"

Jumlah
6
12

Jarak dari ion


tinjauan
r
n/2

Cl

n/3

Dengan mengggunakan data tersebut, besarnya energi elektrostatik setiap


pasangan ion dapat dituliskan sebagai berikut :
Ecoui =-(e2/40){6/r-12/(r2) + 8/(r3)-....................}
=-(e2/40){6-12/2 + 8 / 3 - ................}
= - l,748 (e2/40)
= - (e2/40).
disebut tetapan Madelung. Untuk selanjutnya, merupakan karakteristik kisi
terutama untuk kristal ionik, karena nilainya bergantung pada struktur kristal yang
bersangkutan. Berikut ini dapat dibandingkan nilai untuk beberapa kristal ionik :
NaCl : = 1,748
ZnS : = 1,638
CsCl : = 1,736
B. IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen sering disebut ikatan valensi atau homopolar, dibangun
oleh sepasang elektron dari dua atom yang berikatan. Setiap atom
menyumbang sebuah elektron untuk membentuk sebuah ikatan kovalen.
Elektron-elektron yang membentuk ikatan tersebut bersifat lokal (hanya
terdapat) di daerah antara dua atom, menempati orbital ikatan () dengan spin
yang berlawanan arahnya (anti-paralel). Karena memerlukan teori kuantum
inilah, maka ikatan kovalen sering juga disebut ikatan kuantum.
Ikatan kovalen termasuk ikatan yang kuat. Ikatan pada dua atom
karbon dalam kristal inti membentuk struktur tetrahedral, artinya setiap atom
karbon dikelilingi oleh 4 buah atom karbon tetangga terdekat. Kristal lain yang
temasuk dalam struktur intan adalah kristal silikon dan germanium. Arah
ikatan kovalen nampak jelas dalam ruang tetrahedral, misalnya untuk kristal
germanium, seperti Gambar1. Dalam gambar tersebut, distribusi elektron pada
daerah di sekitar atom-atom yang berikatan kovalen diwakili oleh angka-angka
pada kontur yang bersangkutan.

Gambar 1. Distribusi Konsentrasi Elektron Valensi di sekitar atom


Ge dalam Kristal
C. IKATAN LOGAM
Logam dicirikan oleh tingginya konduktivitas listrik dan termal,
banyak mengandung elektron bebas yang dapat bergerak diseluruh kristal.
Elektron valensi yang dimiliki oleh setiap atom logam, akan menjadi elektron
bebas bila atom-atom tersebut membentuk Kristal logam. Sebagai contoh,
perhatikan atom natrium (11Na) dengan konfigurasi elektron dalam orbital
atom sebagai berikut :
Na : 1s2-2s2-2p6-3s1

11

Gambar 2. Struktur ikatan logam. Ikatan antar teras atom yang dikelilingi oleh
elektron-elektron bebas
Orbital atom yang terisi penuh elektron bersama-sama inti atom
membentuk teras atom (core). Dalam kristal logam, teras-teras atom saling
berkaitan, dan elektron valensi menjadi elektron bebas (satu elektron untuk
setiap teras Na). Dalam Gambar 2, ikatan logam dapat dipandang sebagai
kumpulan teras atom dalam lautan elektron bebas.

D. IKATAN VAN DER WALLS


Gas-gas inert (He, Ne, Ar, dst) dapat membentuk kristal-kristal
sederhana. Kristal tersebut umumnya transparan, bersifat isolator, berikatan
lemah dan memiliki titik leleh yang sangat rendah. Bila diperhatikan, atomatom gas ini memiliki orbital valensi yann terisi penuh elektron sehingga
elektron-elektron valensi tidak lagi memungkinkan untuk membentuk ikatan.
Atom-atom gas inert dapat mengalami distorsi yang sangat kecil pada
distribusi elektronnya dalam orbital kulit penuh yang berbentuk simetri bola.
Meskipun kecil, penyimpangan ini cukup mengubah atom-atom menjadi dipoldipol listrik. Interaksi antar dipol inilah yang menghasilkan gaya tarik-menarik
yang disebut gaya Van der Waals. Gaya ini sangat lemah, dan energi
interaksinya memiliki bentuk EVDW = -A/r6. Energi interaksi dalam ikatan Van

der Waals adalah E(r) = -A/r6 + B/r12. Kemudian dirumuskan menjadi E(r) =
4[(/r)12 - (/r6] dan biasanya dikenal dengan energi potensial Lennard-Jones.
Besaran dan adalah parameter yang dapat ditentukan dari eksperimen.
Selain pada gas-gas inert/mulia, ikatan Van der Waals juga ditentukan pada
kristal molekul-molekul organik.
E. IKATAN HIDROGEN
Karena hanya memiliki sebuah elektron, atom hidrogen hanya dapat
berikatan dengan sebuah atom lain. Akan tetapi, keadaan tertentu, sering
dijumpai bahwa atom hidrogen dapat pula berikatan cukup kuat dengan dua
buah atom lain. Pada keadaan demikian terbentuklah ikatan hidrogen di antara
atom-atom tersebut dan atom H dengan energi ikat 0,1 eV. Dalam ikatan
hidrogen, atom H bersifat sebagai ion positif terutama bila berikatan dengan
atom-atom yang elektronegatif, seperti F, O dan N.

Gambar 3. Susunan kristal es (H2O padat), setiap atom oksigen dikelilingi oleh
4 atom H. Jarak antar atom 0-0 terdekat 2,76 angstrom dan antara
atom-atom H-O 1,75 angstrom dan H-H 1,01 angstrom.
Bandingkan dengan jarak antar atom H-O dalam molekul air 0,96
angstrom.
Ikatan hidrogen berperanan penting dalam interaksi antar molekul H 2O,
dan bersama-sama interaksi elektrostatik dari dipol-dipol listrik (H 2O
molekul polar) berperanan dalam pembentukan molekul air dan kristal es;
seperti Gambar 3.

II. KEELASTISAN KRISTAL


Kelastisan Kristal dapat dipandang sebagai medium yang homogeny
secara berkelanjutan dibanding dipandang sebagai kesatuan atom secara
periodik. Perkiraan continuum biasanya valid untuk panjang gelombang
lebih dari 106 cm, yang berarti frekuensinya di bawah 1011 atau 1019 Hz.
Kita spesifikkan tegangan dalam komponen xx, yy, zz, xy, yz, zx. Kita
bayangkan vector orthogonal x, y, z. sumbu yang baru x, y, z ditulis

Anda mungkin juga menyukai