Anda di halaman 1dari 5

1.

Cara Kerja KWH meter Analog


Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung
besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat.
Bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus,
piringan aluminium, magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium
dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran
piringan aluminium.
Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan
magnet tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari aluminium. Putaran
piringan tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai tampilan jumlah KWH
nya.

Gambar 1 (Medan Magnet Pada KWH Meter)


Mengambarkan kepada kita bagaimana medan magnet memutarkan piringan
alumunium. Arus listrik yang melalui kumparan arus mengalir sesuai dengan
perubahan arus terhadap waktu. Hal ini menimbulkan adanya medan di permukaan
kawat tembaga pada koil kumparan arus. Kumparan tegangan membantu
mengarahkan medan magnet agar menerpa permukaan alumunium sehingga terjadi
suatu gesekan antara piringan alumunium dengan medan magnet disekelilingnya.
Dengan demikian maka piringan tersebut mulai berputar dan kecepatan putarnya
dipengaruhi oleh besar kecilnya arus listrik yang melalui kumparan arus.
Gambar 2 (Model Fisik KWH Meter)
Merupakan koneksi KWH Meter dimana ada empat buah terminal yang terdiri
dari dua buah terminal masukan dari jala jala listrik PLN dan dua terminal lainnya
merupkan terminal keluaran yang akan menyuplai tenaga listrik ke rumah.

Gambar 2.3 Skema Hubungan Kumparan Pada KWH Meter


Dua terminal masukan dihubungkan ke kumparan tegangan secara parallel dan antara
terminal masukan dan keluaran dihubungkan ke kumparan arus. Untuk lebihjelasnya
dapat dilihat pada Gambar 2.3.

SEISMOGRAF
Seismograf adalah sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi. Pada
prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil.
Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang
dicatat dalam bentuk seismogram.Seismograf memiliki instrumen sensitif yang dapat
mendeteksi gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi. Gelombang seismik yang
terjadi selama gempa tergambar sebagai garis bergelombang pada seismogram. Seismologist
mengukur garis-garis ini dan menghitung besaran gempa.
Seismograf modern menggunakan elektromagnetik seismographer untuk
memindahkan volatilitas sistem kawat tarik ke suatu daerah magnetis. Peristiwa-peristiwa
yang menimbulkan getaran kemudian dideteksi melalui spejlgalvanometer.Menurut Olivia N.
Harahap (1994:93) : Seismograf adalah sebuah alat elektronika yang berfungsi sebagai
pencatat gempa bumi. Dalam sebuah seismograf terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebuah
sensor, amplifier dan pengkondisi sinyal, ADC, Time System, Rekorder, dan tentunya power
supply. Gabungan antara amplifier dan pengkondisi sinyal, ADC, dan time system biasa
disebut dengan Digitizer.Berikutadalahbagianseismografbesertafungsinya :
Sensor
Sensor untuk sebuah Seismograph disebut Seismometer. Seismometer diartiakan sebuah
sensor yang menangkap gelombang seismik yang berbentuk besaran fisik. Bentuk output dari
seismometer adalah tegangan listrik. Seismometer sendri terbagi dua jenis yaitu Short Period
dan Broadband.
Amplyfier / Pengkondisi sinyal
Output dari seismometer yang berupa tegangan tersebut merupakan input dari bagian ini.
Seperti namanya Amplyfier, berfungsi sebagai penguat tegangan dari seismometer. Sebab
tegangan yang dihasilkan oleh seismometer belum dapat diolah secara langsung oleh ADC,

Jadi perlu dikuatkan dan dipilih (difilter) oleh pengkondisi sinyal. Hasil dari bagian
Amplyfier dan Pengkondisi Sinyal inilah yang menjadi input bagi ADC.
ADC
ADC atau Analog to Digital Converter adalah sebuah bagian yang berfungsi sebagai perubah
dari sinyal analog, berupa tegangan listrik yang dikeluarkan oleh pengkondisi sinyal menjadi
sebuah bentuk digital. Bentuk digital inilah nantinya yang akan diproses menjadi sebuah
informasi. Digitizer juga diintegrasikan dengan sebuah logger sebagai media penyimpan data.
Sehingga data tersebut tidak hilang dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu.
Time System
Time System atau sistem pewaktu dalam sebuah Seismograf sangat penting sebagai penyedia
informasi waktu dari parameter gempa bumi. Sistem pewaktu dapat diperoleh dari sebuah
RTC (Real Time Clock), biasanya berupa IC, dan sebuah GPS (Global Position system). Pada
masa sekarang ini RTC dan GPS keduanya dibutuhkan dalam seismograf untuk saling
melengkapi.
Recorder
Recorder di dalam sebuah seismograf berfungsi sebagai pencatat atau perekam untuk
selanjutnya di lakukan analisa lanjutan. Sudah jamak di sini bahwa recorder berupa sebuah
PC atau laptop. Selain sebagai recorder, peran PC bisa juga sebagai data logger dan juga
analisis data. Hal tersebut dimungkinkan karena dilengkapi dengan software analisa.
Power Supply
Sebuah alat elektronika tidak dapat bekerja tanpa diberi power supply. Power supply yang
digunakan adalah tegangan DC atau searah. Untuk sebuah seismograf tegangan dari sumber
masuk ke digitizer untuk selanjutnya didistribusikan ke semua bagian.
FLOWMETER
Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran dari suatu fluida yang
mengalir dalam pipa atau sambungan terbuka. alat ini terdiri dari primary device, yang
disebut sebagai alat utama dan secondary device (alat bantu sekunder). Flowmeter umumnya
terdiri dari dua bagian, yaitu alat utama dan alat bantu sekunder. Alat utama menghasilkan
suatu signal yang merespons terhadap aliran karena laju aliran tersebut telah terganggu. Alat
utamanya merupakan sebuah orifis yang mengganggu laju aliran, yaitu menyebabkan
terjadinya penurunan tekanan. Alat bantu sekunder menerima sinyal dari alat utama lalu
menampilkan, merekam, dan/atau mentrasmisikannya sebagai hasil pengukuran dari laju
aliran.
Pada industri proses seperti ini, memerlukan penentuan kuantitas dari suatu fluida (liquid,
gas, steam, powder) yang mengalir melalui suatu titik pengukuran, baik didalam saluran yang
tertutup maupun saluran terbuka (parit, sungail). Parameter aliran yang diukur dapat berupa :
laju aliran volume, laju aliran massa, kecepatan aliran. Instrumen untuk melakukan
pengukuran kuantitas aliran fluida ini disebut flow meter.
Aplikasi pengguanaan Flow Meter ini
menpunyai cakupan yang cukup luas
pengembangnya seperti bagian dari sensor
flow meter, interaksi sensor dan fluida
melalui penggunaan teknik penghitungan
komputer (komputasi), transducers dan
hubungannya dengan unit pemprosesan
sinyal (transmitter), serta penilaian dari

keseluruhan sistem di bawah kondisi lingkungan yang idel, kondisi mudah terendam air
karena cuaca, kondisi didaerah yang berbahaya dan mudah meledak serta pada lokasi
laboratoriumataupun di tempat tertutp lainnya
1. Jenis-jenisfluida industry:

Anda mungkin juga menyukai