Kabel
Sistim kabel konvesional di mana kabel tertanam dalam infrastruktur
memang sulit untuk mengikuti perubahan karena infrastrukturnya yang tidak
mudah dirubah. Sementara itu dewasa ini penggunaan peralatan elektronis dan
elektris diperkantoran semakin banyak berarti penggunaan kabelnya semakin
banyak pula, seperti untuk komunikasi suara, data dan untuk catu daya. Dengan
demikian kabel-kabel itu berseliweran karena tata kabel belum diatur dengan baik.
Hal ini jika salah satu kabel mengeluarkan api maka kabel yang lain mudah
terbakar akibatnya akan fatal. Api yang keluar dari kabel itu berasal dari panas
yang terlalu lama terjadi yang berasal dari kerugian I R dalam penghantar, rugi
dalam sarung dan rugi dalam penghantar. Sementara itu rugi dielektris hanya
terjadi pada kabel yang bertegangan di atas 132 kV. Pada kabel yang
penghantarnya tidak bebas memuai jika suhunya naik akan timbul gerakan.
Gerakan itu merupakan efek pemuaian penghantar yang akan
menyebabkan memburuknya sambungan. Sementara itu penyebab utama
kerusakan pada kabel adanya ketidakstabilan dielektris termal, ionisasi dan
keealahan sarung. Di sisi lain rugi dielektris dalam kabel tergantung pada
tegangan dan suhu kerja di mana pada tegangan tertentu rugi akan naik bersamaan
dengan kenaikan suhu. Pada kondisi yang kurang baik proses tersebut berlanjut
dan akan menyebabkan kerusakan, hal ini menunjukkan adanya ketidakstabilan
termal. Sedangkan arus maksimum yang diizinkan mengalir pada penghantar
kabel tentunya jangan sampai menimbulkan pemanasan yang menyebabkan
lembeknya logam penghantar. Pelembekan logam penghantar merupakan fungsi
waktu dan suhu. Upaya untuk menekan bahaya kebakaran yang ditimbulkan oleh
hubung pendek arus bisa dilakukan melalui kabelnya. Artinya dalam
menggunakan kabel kita harus mengetahui fungsinya yaitu untuk keamanan
gedung dan keselamatan jiwa manusia. Berarti kita harus menomor satukan
kualitas yang standarnya ditentukan oleh LMK-PLN dari pada harga kabel yang
murah. Sedangkan menggunakan kabel yang tidak memenuhi standar biasanya
hanya akan mengundang resiko kebakaran yang lebih besar. Untuk itu jangan
menggunakan kabel dengan ukuran sembarangan untuk berbagai keperluan.
Ada beberapa jenis ukuran kabel di mana untuk tenaga biasanya
digunakan jenis kabel berukuran 4 mm dan untuk lampu 2,5 mm, sedang untuk
penggunann lainnya harus disesuaikan dengan standar yang berlaku. Sementara
itu kalau kita lihat dari segi prosentase biaya maka biaya yang dikeluarkan untuk
kabel sekitar 3 - 5% dari nilai total seluruh bangunan. Dari angka itu terlihat
bahwa kalau kita masih juga menentukan kabel yang murah dan di bawah standar
berarti kita lebih mementingkan keuntungan tanpa memikirkan akibatnya yang
justru menimbulkan kerugian yang lebih besar. Untuk itulah sebuah perusahaan
dari Inggris yang bernama Marshall Tuflex memeperkenalkan manajemen kabel
untuk mengatasi terjadinya kebakaran yang cocok dipakai dilingkungan
perkantoran, karena faktor fleksibilitasnya yaitu berupa modul yang berbentuk
profil dan merupakan bagian dari interior. Dengan demikian harus dibuat dari
bahan yang tahan api dan disainya harus estetis sehingga memenuhi arsitektur.
Kemudian bentuk sambungannya dibuat siku, percabangan dan asesoris lainnya
juga didesain memenuhi estetika. Adapun fleksibilitasnya terletak pada dapat
dikonfigurasikan dengan aplikasi pemasangan sekering. Ke dua memungkinkan
untuk penambahan outlet data, power dan telepon tanpa membongkar sistim
keseluruhan. Ke tiga pemasangannya mudah, cepat dan presisi. Ke empat
memudahkan pemeliharaan, penggantian, penyambungan dan troubel pada kabel.
Ke lima tersedia untuk berbagai macam kebutuhan dan ukuran.
Coaxial
Unshielded Twisted Pair (UTP)
Shielded Twisted Pair (STP)
Fiber Optik
Kabel Coaxial
Kabel Unshielded twisted pair (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon.
Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap
pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi
tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular
8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui
kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara
berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi.
Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi
LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing
kategori :
Kategori
Performansi
Penggunaan
(MHz)
Cat 1
Cat 2
Cat 3
10
Cat 4
20
Cat 5
100
Shielded twisted pair adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam
beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan
kabel (twisted pair).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan
pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang
lebih baik terhadap interferensi EMI.
Kelemahan
kabel
Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
STP
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di
tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut core, dan di kelilingi
lapisan cladding, buffer coating, material penguat, dan pelindung
luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara
mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak
digunakan adalah LED atau Laser.
Kelebihan
menggunakan
kabel
Fiber
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
Optik
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara
dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat
elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri
sebanding dengan kabel LAN UTP.
Media komunikasi digital pada dasarnya hanya ada tiga, tembaga, udara dan kaca.
Tembaga kita kenal sebagai media komunikasi sejak lama, telah berevolusi dari
hanya penghantar listrik menjadi penghantar elektromagnetik yang membawa
pesan, suara, gambar dan data digital. Berkembangnya teknologi frekuensi radio
menambah alternatif lain media komunikasi, kita sebut nirkabel atau wireless,
sebuah komunikasi dengan udara sebagai penghantar. Tahun 1980-an kita mulai
mengenal media komunikasi yang lain yang sekarang menjadi tulang punggung
komunikasi dunia, yaitu serat optik, sebuah media yang memanfaatkan pulsa
cahaya dalam sebuah ruang kaca berbentuk kabel, total internal reflection.
Sebuah kabel serat optik dibuat sekecil-kecilnya (mikroskopis) agar tak mudah
patah/retak, tentunya dengan perlindungan khusus sehingga besaran wujud kabel
akhirnya tetap mudah dipasang. Satu kabel serat optik disebut sebagai core. Untuk
satu sambungan/link komunikasi serat optik dibutuhkan dua core, satu sebagai
transmitter dan satu lagi sebagai receiver. Variasi kabel yang dijual sangat
beragam sesuai kebutuhan, ada kabel 4 core, 6 core, 8 core, 12 core, 16 core, 24
core, 36 core hingga 48 core. Satu core serat optik yang terlihat oleh mata kita
adalah masih berupa lapisan pelindungnya (coated), sedangkan kacanya sendiri
yang menjadi inti transmisi data berukuran mikroskopis, tak terlihat oleh mata.
Bentuk kabel dikenal dua macam, kabel udara (KU) dan kabel tanah (KT). Kabel
udara diperkuat oleh kabel baja untuk keperluan penarikan kabel di atas tiang.
Baik KU maupun KT pada lapisan intinya paling tengah diperkuat oleh kabel
khusus untuk menahan kabel tidak mudah bengkok (biasanya serat plastik yang
keras). Di sekeliling inti tersebut dipasang beberapa selubung yang isinya adalah
core serat optik, dilapisi gel (katanya berfungsi juga sebagai racun tikus) dan serat
nilon, dibungkus lagi dengan bahan metal tipis hingga ke lapisan terluar kabel
berupa plastik tebal. Dari berbagai jenis jumlah core, besaran wujud akhir kabel
tidaklah terlalu signifikan ukuran diameternya.
Memotong kabel serat optik sangat mudah, cukup menggunakan gergaji kecil.
Sering terjadi maling-maling tembaga salah mencuri, niatnya mencuri kabel
tembaga yang laku di pasar besi/loak malah menggergaji kabel serat optik. Yang
sulit adalah mengupasnya, namun hal ini dipermudah dengan pabrikan kabel
menyertakan serat nilon khusus di bawah lapisan terluar yang keras sehingga
cukup dikupas sedikit dan nilon tersebut berfungsi membelah lapisan terluar
hingga panjang yang diinginkan untuk dikupas.
Untuk apa dikupas? Tentunya untuk keperluan penyambungan atau terminasi. Kita
lihat dulu bagaimana pulsa cahaya bekerja di dalam serat kaca yang sangat sempit
ini. Kabel serat optik yang paling umum dikenal dua macam, multi-mode dan
single-mode. Transmitter cahaya berupa Light Emitting Diode (LED) atau
Injection Laser Diode (ILD) menembakkan pulsa cahaya ke dalam kabel serat
optik. Dalam kabel multi-mode pulsa cahaya selain lurus searah panjang kabel
juga berpantulan ke dinding core hingga sampai ke tujuan, sisi receiver. Pada
kabel single-mode pulsa cahaya ditembakkan hanya lurus searah panjang kabel.
Kabel single-mode memberi kelebihan kapasitas bandwidth dan jarak yang lebih
tinggi, hingga puluhan kilometer dengan skala bandwidth gigabit.
Inti kaca kabel single-mode umumnya berdiameter 8,3-10 mikron (jauh lebih
kecil dari diameter rambut), dan pada multi-mode berukuran 50-100 mikron.
Pulsa cahaya yang ditembakkan pada single mode adalah cahaya dengan panjang
gelombang 1310-1550nm, sedangkan pada multi-mode adalah 850-1300nm.
Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut
dibutuhkan penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical
Termination Board (OTB), bisa wallmount atau 1U rackmount. Dari OTB kabel
serat optik tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat
multiplexer, switch atau bridge (converter to ethernet UTP).
Penyambungan kabel serat optik disebut sebagai splicing. Splicing menggunakan
alat khusus yang memadukan dua ujung kabel seukuran rambut secara presisi,
dibakar pada suhu tertentu sehingga kaca meleleh tersambung tanpa bagian
coated-nya ikut meleleh. Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan
selubung yang dipanaskan. Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal
harganya. Inilah sebabnya meskipun harga kabel fiber optik sudah jauh lebih
murah namun alat dan biaya lainnya masih mahal, terutama pada biaya
pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.
atau LC. Cukup menyulitkan ketika menyebut jenis konektor yang kita kehendaki
kepada penjual, FC, SC, ST, atau LC.
Setelah kabel optik terpasang di OTB dilakukan pengujian end-to-end dengan
menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR). Dengan OTDR akan
didapatkan kualitas kabel, seberapa besar loss cahaya dan berapa panjang kabel
totalnya. Harga perangkat OTDR ini sangat mahal, meskipun pengoperasiannya
relatif mudah. OTDR ini digunakan pula pada saat terjadi gangguan putusnya
kabel laut atau terestrial antar kota, sehingga bisa ditentukan di titik mana kabel
harus diperbaiki dan disambung kembali.
Untuk keperluan sederhana misalnya sambungan fiber optik antar gedung pada
jarak ratusan meter (hingga 15km) kini teknologi bridge/converter-nya sudah
semakin murah dengan kapasitas 100Mbps, sedangkan untuk full gigabit harga
switch/module-switch-nya masih mahal. Jadi, meskipun harga kabel serat optik
sudah di kisaran Rp10.000/m namun total pemasangannya membengkak karena
ada biaya SDM yang menarik dan memasang kabel, biaya splicing setiap corenya, pemasangan OTB, pengujian OTDR, penyediaan patchcord dan perangkat
optiknya sendiri (switch/bridge).
Kabel & Penyambung (Connector)
Setelah kita imbas segala fungsi lapisan OSI, mari kita teliti setiap lapisan dan
kaitkannya dengan dunia nyata.
Lapisan Fizikal/Physical Layer
Komputer merupakan peralatan utama. Kabel perlu untuk menghubungkan dua
atau lebih komputer. Terdapat banyak jenis kabel yang digunakan. Penggunaan
kabel bergantung kepada jenis topologi yang kita pilih. Sebagai contoh, untuk
Ethernet, kita boleh guna kabel RG58, RG8/9 atau UTP. Bagi Cecincin Token
(Token Ring), kita perlu guna kabel UTP dan STP.
Disini diberikan spesifikasi kabel yang dipakai guna di dalam rangkaian Ethernet.
10Base5 (thick coaxial type RG-8) - Thick Wire/ThickNet
1. Bermaksud 10 Mb/s, isyarat jalur asas (baseband singaling). Isyarat jenis
jalur asas (baseband) merupakan isyarat digital yang dihantar tanpa
sebarang perubahan. Ini menyebabkan isyarat jenis ini hanya mempunyai
satu saluran (channel) di dalam suatu masa. Panjang maksimal ialah 500
Meter (1,640 kaki). Mula diperkenalkan dalam tahun 1980 dan masih
digunakan sebagai tulang belakang (backbone) segmen untuk disambung
ke dalam sistem Ethernet kerana ianya murah. Walau bagaimana pun ianya
hanya sesuai untuk kelajuan sehingga 10 Mbps. Sila rujuk gambar 1 dan 2
Gambar 11: Kad Antaramuka Rangkaian (Network Interface Card - NIC) dengan
penyambung jenis Combo (UTP, AUI dan BNC)
10Base-T (Twisted pair)
1. Bermaksud 10 Mb/s, isyarat jalur asas (baseband singaling) dan maksimal
panjang 100 meter. Kabel 10base-T lebih dikenali dengan twisted pair
Warna
TD+
Putih/oren
TD-
Oren
RD+
Putih/hijau
Biru
Putih/biru
RD-
Hijau
Putih/coklat
Coklat
Gambar 13: Pemasang cara menyilang (PC ke PC, Hab ke Hab dan Router ke PC)
Gambar 14: Pemasang cara terus (PC ke Hab dan Router ke Hab)
Kelajuan Maksimal
Kegunaan
Katergori 1
4 5Mb/s
Talipon
Katergori 2
4- 5 Mb/s
Local talk
Katergori 3
10 Mb/s
Data Ethernet
Katergori 4
Katergori 5
100 Mb/s
Fast Ethernet
Fast Ethernet
Katergori 6
Giga Ethernet
1000Mb/s
Gambar 18: Merupakan cara yang biasa kita guna untuk sistem 100Base-T dengan
kabel kategori 5.
Gambar 19: Merupakan cara yang perlu kita guna untuk sistem 1000Base-T
dengan kabel kategori 5.
Petunjuk:
1
A
B
2
C
D
Switch 1000Base-T
Korda Tampal (Patch Cord)
Panel Tampal (Patch Panel)
4 pasang kabel mengufuk (horizontal)
Face Plate
Korda Tampal (Patch Cord)
Nota: Konfigurasi kabel sama seperti 100Base-T4
Sistem 100BASE-FX
100 menunjukkan kelajuan sistem yang digunakan adalah 100 Mhz, BASE
bermaksud ia menggunakan isyarat Baseband dan FX pula bermaksud kabel yang
digunakan adalah kabel Fiber Optik. Gambar 23 menunjukkan bagaimana sebuah
komputer disambung ke mutliport transceiver (hab).
Gambar 29: Penyambung ST (ST Connector w/Zirconia Ferrule & Metal Body)
Rujuk gambar 32 dan 33, sepasang wayar digunakan untuk menghantar data
(TX),sepasang wayar digunakan untuk menerima data (RX) dan dua pasang wayar
sebagai bidirectional data. Setiap pasang mempunyai polaritinya sendiri. Satu
membawa isyarat positif (+) dan yang satu lagi membawa isyarat negatif (-)
1000Base-SX
Ini merupakan sistem Gigabit Ethernet melalui kabel fiber optik. SX bermaksud
short wavelength laser (isyarat pendek). Menggunakan kabel jenis multi mode
iaitu mempunyai diameter 62 micron. Dan jarak maksimal adalah 550 meter.
Kabel dan penyambung sama seperti yang diguna di dalam 10Base-F dan
100Base-FX.
1000Base-CX
CX bermaksud Copper. Menggunakan kabel jenis copper, seperti UTP
(Unshielded Twisted Pair) katergori 5, tetapi kabel yang digunakan dikenali
sebagai STP (Shielded Twisted Pair). Kabel jenis ini lebih mahal dari jenis UTP,
Ini kerana setiap pasang wayar disarungkan dengan penebat. Jarak maksimal 25
meter.
Ringkasan
Standard
Kelajuan
Standard Keluaran
Topologi Media
Data
Pertama
10Base5
DIX-1980,
802.310Mb/s
1983
Bus
50-ohm
Kabel
Sepaksi
(thick
Ethernet)
(10mm
thick)
Panjang
Maksimal
dalam meter
Half- FullDuplex Duplex
500
n/a
n/a
10Base2
802.3a1985
10Mb/s
Bus
50-ohm RG
58
Kabel
Sepaksi
185
(thin
Ethernet)
(5mm thick)
FOIRL
802.3d1987
10Mb/s
Star
2 unit fiber
1000
optik
>1000
Star
2
pasang
kabel UTP
100-ohm
100
Katergori 3
atau lebih
baik
100
10Base-T
802.3i1990
10Mb/s
10Base-FL
802.3j1993
10Mb/s
Star
2 unit fiber
2000
optik
>2000
10BaseFB
802.3j1993
10Mb/s
Star
2 unit fiber
2000
optik
n/a
10Base-FP
802.3j1993
10Mb/s
Star
2 unit fiber
1000
optik
n/a
100
100Base- 802.3uTX
1995
100Mb/s Star
2
pasang
kabel UTP
100
100-ohm
Katergori 5
100Base- 802.3uFX
1995
100Mb/s Star
2 unit fiber
412
optik
2000
100Mb/s Star
4
pasang
kabel UTP
100-ohm
100
Katergori 3
atau lebih
baik
n/a
100Mb/s Star
2
pasang
kabel UTP
100-ohm
100
Katergori 3
atau lebih
baik
100
1Gb/s
Star
long
wavelength
laser
(1300nm)
over:
62.5um
multi-mode 316
fiber
316
50um316
multi-mode
fiber
10um
single mode
fiber
1Gb/s
Star
100Base- 802.3uT4
1995
100Base- 802.3yT2
1997
1000Base- 802.3zLX
1998
1000Base- 802.3zSX
1998
short
wavelength 275
laser
316
(850nm)
over:
550
550
5000
275
550
62.5um
multi-mode
fiber
50um
multi-mode
fiber
1000Base- 802.3zCX
1998
1Gb/s
1000Base- 802.3ab1Gb/s
T
1999
Star
STP
("twinax" or
25
"short haul
copper")
25
Star
4
pasang
kabel UTP
100-ohm
100
Katergori 5
atau lebih
baik
100