Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Anda saat ini bertugas di ruang post natal, terdapat klien Ny. I 34 tahun. Status
pernikahan kawin. Dx medis abortus habitualis in komplit. Masuk RS sejak 26
Juni 05. pengkajian dilakukan tanggal 27 Juni 05. status obstetri G4 P0 A4.
riwayat haid klien menarche usia 16 tahun. Haid terakhir 3 bulan yang lalu, siklur
teratur 28 hari klien mengeluh sedih terhadap hal yang menimpanya. Riwayat
perkawinan 14 tahun. Kini klien direncanakan untuk tindakan kuretase nanti sore.
TD 120/70 mmHg, N 84 x/menit, RR 24x/menit dan T 36,9 0C. Nyeri hebat di
perut bawah skala 4, mulas mulas bertambah jika bergerak, berkurang bila klien
tiduran. Keluaran darah pervaginam 100 cc/3 jam. Klien mengaku bingung
dengan penyakitnya yang selalu mengalami keguguran dan menanyakan pada
anda bagaimana tentang penyakitnya tersebut. Klien paham dengan tindakan yang
akan dilakukan tetapi tetap cemas dengan tindakan tersebut. Ekspresi wajah klien
selama menunggu tampak berkeringat banyak, sesekali mendesis nyeri.
1. Rencanakan NCP pada klien tersebut !
2. Apa intervensi anda dan bagaimana evaluasinya ? (kaitkan dengan data
berikut)
Dari evaluasi lebih lanjut klien menyatakan dengan nafas dalam yang diajarkan
perawat nyeri berkurang sekitar skala 3. Td 120/70 mmHg, RR 24 x/menit dan T
36,90C. Ekspresi wajah masih cemas setelah dilakukan penyuluhan tentang
penyakitnya.
Klien
bertanya
apa
yang
dapat
dilakukannya
agar
dia
mempertahankan kehamilannya bila dia hamil lagi. Kapiler refill < dari 2 detik,
nadi kuat teratur. Klien dapat kooperatif dengan perawat. Klien banyak berdzikir
untuk menghilangkan kesedihannya.
A. Pengkajian.
Data Subyektif
1. Biodata
Biodata klien
: Ny.R
: 28 tahun
: Islam
: SMA
: Jawa/ Indonesia
: Ibu rumah tangga
: Bojong
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Suku /bangsa
Pekerjaan
Alamat
2. Keluhan utama
cesaria
3. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan
Klien dengan G2P1A0 Usia kehamilan 38 minggu. Mengeluh perut
terasa kencengkenceng dan perutnya terassa mulas oleh keluarga
dibawa ke Bidan terdekat. Setelah di periksa oleh Bidan
menyatakan ada kelainan letak (Letak Sungsang), oleh Bidan klien
di rujuk ke RSI Muhammadiyah Singkil, setelah di periksa oleh
Dokter, klien di anjurkan untuk Sectio Caesaria (SC). Klien di
operasi tanggal 27 April 2013 jam 08.00 WIB. Berjenis kelamin
perempuan, BB:3700 gr PB: 51 cm dan keadaan bayi normal (tidak
cacat) dan sehat. Kondisi klien saat dikaji sangat lemah, terpasang
infuse RL dan terpasang DC.
b) Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi sebelumnya,
baru kali ini operasi sectio caesaria(SC). Klien tidak mempunyai
riwayat hipertensi, DM, asma dan jantung. Pemeriksaaan
kehamilan dilakukan di bidan terdekat,klien memeriksakan
kehamilannya setiab sebulan sekali.
c) Riwayat kesehatan keluarga
: 13 tahun
: 28 hari
: 7 hari
: 100
: Merah segar
: Amis
: Kadang-kadang
: 30 Januarai 2013
: Tidak pernah
Terhadap
kesehatanmenejemen
kesehatan
klien
terdekat/dokter.
Dan
klien
slalu
memeriksakan
melahirkan
klien
tidak
mengalami
gangguan
penglihatan,
l) Abdomen
Inspeksi: terdapat luka post SC horizontal 10 cm (luka
tertutup)
Palpasi: terdapat nyeri tekan pada daerah bawah pusat, TFU 3
jari dibawah pusat posisi di tengah dan klien selalu terlihat
memegangi perutnya.
m) Genetalia: tidak terdapat hemoroid, terpasang pembalut , terpasang
kateter H+1, hiperpigmentasi pada vulva, lokhea warna merah,
konsistensi cair, bau amis/anyir seperti darah menstruasi, 40 ml.
n) Ekstremitas atas: Tidak ada edeme pada ekstremitas atas terpasang
infus RL pada tangan kiri. Ekstremitas bawah: Tidak ada edeme
dapat digerakan dan tidak ada gangguan.
8. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Laboratorium
Pada
Tanggal
26 April
2013
didapatkan Data :
Pemeriksaan
Hemoglobin
Lekosit
Trombosit
Hematokrit
Eosinofil
Basofil
N.Segmen
Limfosit
Monosit
Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
9. Therapi
Infus RL 20 tpm
Toramin 3x1 ampul
Clavamo 3x1
Torasic 2x1
Hasil
12,4
11.200
212.000
37,6
1,2
0,7
38,7
24,4
5,0
4,74
79
26
33
Satuan
g/ dl
Juta/mmk
Juta/mmk
%
%
%
%
%
%
j/ul
fl
pg
%
Nilai Normal
12-16
4.000-11.000
150.000-450.000
35-41
0-5
0-2
33-56
22-40
2-8
3,6-5,8
80-100
26-34
32-36
Problem
insisi pembedahan (luka
post operasi sectio
caesaria)
kelemahan fisik
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan
(luka post operasi sectio caesaria) yang ditandai dengan Klien mengatakan
nyeri pada abdomen (luka jahitan post op SC),Klien tampak meringis
kesakitan, Klien selalu memegangi daerah perutnya, P = Nyeri meningkat
saat digunakan untuk bergerak dan berkurang saat istirahat,Q = Nyeri
seperti ditusuk tusuk,R = Nyeri terasa pada daerah abdomen (luka bekas
operasi SC),S = Skala nyeri 6,T = Nyeri timbul tidak, teratur, lamanya 3
6 detik, terutama jika digunakan bergerak.
2. Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan ibu tidak rooming in dengan
bayinya yang ditandai dengan Klien mengatakan asinya belum keluar,
Klien mengatakan belum menyusui bayinya, Ibu belum menyusui bayinya,
Payudara terlihat membesar dan membengkak.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan kelemahan fisik yang ditandai dengan
klien mengatakan badannya masih lemas, klien mengatakan tidak dapat
melakukan aktifitas seperti biasanya, masih lemah dan nyeri, aktivitas
sehari-hari dibantu oleh keluarga dan perawat. Klien terpasang infuse RL
20 tpm dan kateter
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil
Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan keperawatan
: nyeri berhubungan selama 1x 24 jam, nyeri dapat
dengan insisi
berkurang dengan
pembedahan (luka post Kriteria Hasil :
operasi sectio caesaria) a. Klien mengatakan nyeri
hilang/berkurang
b. Ekspresi wajah tenang
c. Skala nyeri 0 3
2.
3.
Intervensi
1) Kaji karakteristik nyeri
1)
2) Monitor TTV
2)
3) Ajarkan teknik relaksasi
(nafas dalam)
4) Berikan posisi yang nyaman3)
pada pasien
4)
5) Kolaborasi pemberian
analgesic
5)
E. IMPLENTASI
Rasional
untuk mengetahui karakteristik nyeri
untuk mengetahui keadaan umum
pasiendan adanya perubahan TTV
terhadap nyeri
nafas dalam dapat mengurangi nyeri
posisi yang nyaman dapat mengontrol
terhadap nyeri
analgesik dapat mengurangi nyeri
untuk mengetahui pengetahuan klien
tentang brest care
untuk mengetahui cara perawatan
payudara
melatih kemampuan klien agar dapat
melakukan atau dipraktekan sendiri
memberi kepuasan dan kenyamanan
pada pasien
untuk mengetahui perubahan yang
terjadi pada klien dalam keluhan
kelemahan dalam aktifitasnya
kebutuhan pasien dapat terpenuhi
dengan bantuan dan untuk
meminimalkan kelelahan
meningkatkan koping emosional
mempercepat pemulihan tenaga untuk
beraktivitas dan dapat rileks
No
Tanggal
Diagnosa
1. 27 April 2013 jam Gangguan rasa
16.00
Jam 16.30
Jam 17.00
Jam 19.00
Jam 20.00
nyaman : Nyeri
Implementasi
Respon
1) Kaji karakteristik S :
nyeri
Klien mengatakan nyeri pada abdomen (luka jahitan post
op SC, data obyektif , Klien tampak meringis kesakitan,
Klien selalu memegangi daerah perutnya, P = Nyeri
meningkat saat digunakan untuk bergerak dan berkurang
saat istirahat,Q = Nyeri seperti ditusuk tusuk,R = Nyeri
terasa pada daerah abdomen (luka bekas operasi SC),S =
Skala nyeri 6,T = Nyeri timbul tidak, teratur, lamanya 3 6
detik, terutama jika digunakan bergerak
O:
- TD: 130/90 mmHg.
- Nadi: 88 x/menit
- suhu: 37 C
- RR: 24 x/menit.
2) Monitor TTV
S:
pasien mengatakan bersedia di TTV
O:
Pasien terlihat memperhatikan dan menirukan tekhnik
relaksasi
3) Ajarkan teknik
relaksasi (nafas
dalam)
4) Berikan posisi
yang nyaman
pada pasien
5) Kolaborasi
pemberian
S:
pasien mengatakan mampu melakukan napas dalam
O:
pasien mengatakan masih nyeri
O:
pasien menerima obat dan meminumnya
Evaluasi
2.
28 Juli 2005
3.
28 Juli 2013
analgesic
efektifnya 1) Kaji pengetahuan S :
klien tentang
laktasi
- pasien mengatakan tidak pernah melakukan,
breast care
- pasien bertanya apa manfaatnya breast care,
2) Berikan
- pasien mengataan sudah paham, data
pengetahuan
- pasien mengatakan sudah bisa,
klien tentang
manfaat brest
O:
care
3) Anjurkan klien - Pasien bertanya bagaimana caranya melakukan brest
care
untuk
mempraktekkan - pasien terlihat mendengarkan
breast care seperti - terlihat pasien mempraktekan brest care
yang sudah
- pasien terlihat senang
diajarkan
A : Masalah teratasi sebagian
4) Berikan
P : berikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
reinfoncemen
positif karena
payudara dan cara menyusui yang benar
klien mampu
melakukan
Intoleransi aktifitas 1) Kaji tingkat dan S :
respon pasien
- pasien mengatakan mau melakukan ambulasi dini, data
terhadap
O:
aktivitas
- pasien mengatakan masih lemas dan nyeri
2) Bantu klien
- pasien mengatakan sudah bisa miring kanan kiri
dalam
pemenuhan
- pasien mengatakan mau istirahat data
kebutuhan
O:
aktivitas sehari
pasien kooperatif, tampak miring kanan kiri
hari
- pasien terlihat aktifitasnya masih dibantu ibunya
3) Tingkatkan
aktivitas klien - Pasien terlihat sedang miring kanan kiri
Tidak
DAFTAR PUSTAKA
Didik Tjindarbumi, Dkk. 2001. Pencegahan, Diagnosis Dini, Dan Pengobatan
Penyakit Kanker. Yayasan Kanker Indonesia : Jakarta.
Doengoes, M. Rencana Perawatan Maternitas / Bayi, Egc : Jakarta. 2001.
Suzanne C. Smeltzer. Brenda G. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta : Egc.
www.medicastore.com