2011-2-00616-mn Bab 2
2011-2-00616-mn Bab 2
2.1
Landasan Teori
dengan proses itu individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawar kan, dan secara bebas
mempertukarkan produk atau jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah
kegiatan
untuk mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan konsumen dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk atau jasa ke konsumen
atau pihak lain.
umumnya mempunyai
hidup
melihat
pengertian
strategi
pemasaran
yang
ada,
dapat
pasar
atau
konsumen
dan
juga
biaya
yang
dianggarkan untuk
pemasaran.
Strategi pemasaran terdiri dari lima elemen yang saling terkait, pendapat
ini dikemukakan oleh Corey dalam (Tjiptono 2005, p6), yaitu:
1.Pemilihan pasar yaitu, memilih pasar yang dilayani keputusan ini berdasarkan
pada factor- faktor:
pasar
dilayani perusahaan.
1.
produk
itu sendiri,
nama produk,
3. Konsep penjualan
Konsep ini beranggapan bahwa konsumen tidak akan membeli
cukup banyak produk perusahaan, kecuali perusahaan tersebut melakukan
usaha penjualan dan promosi dalam skala besar. Konsep ini biasanya
dilakukan kepada produk yang tidak terfikir oleh konsumen untuk dibeli.
4. Konsep pemasaran
Konsep ini mengajarkan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi
teregantung pada kebutuhan dan keinginan
memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisiensi dari pada apa
yang dilakukan oleh pesaing.
5. Konsep pelanggan
Perusahaan
berharap dapat
mencari
keuntungan
yang
terus
2.1.4.
Pengertian
Pemasaran
Menurut
Buchari
Bauran
Alma
(2003,
p.284),
bauran
pemasaran
adalah
Suatu usaha mencari kombinasi yang diberikan hasil maksimal dari unsur-unsur
produk, distribusi, harga dan komunikasi.
Menurut kotler (2003), bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang
digunakan
perusahaan
untuk
mencapai
tujuan
pemasaranya
dalam
pasar
sasaran.
dan
dilakukan
memperoleh
perusahaan
untuk
memperluas
pasar
can be extended to
processes, physical evidence and people. . ( Hongqiao yu, Vol 3, No. 4; October
2010)
Menurut kotler (2003) komponen dari bauran pemasaran yang
paling sering digunakan dan dikenal dengan 4P, yaitu:
1. Product (produk)
Segala sesuatu yang ditawarkan di dalam pasar untuk diperhatikan,
dimiliki,
digunakan
dan
dikosumsi
sehingga
dapat
memuaskan
konsumen.
2. Price (harga)
Harga adalah jumlah uang yang dikenakan untuk produk atau jasa
tertentu atau jumlah nilai yang ditukar konsumen untuk memperoleh
keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
3. Place (lokasi)
Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk membuat produk diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran.
4. Promotion (promosi)
Promosi
merupakan
dari
keseluruhan
aktifitas
perusahaan
yang
1. Prosses (proses)
2. People (SDM)
3. Phisycal evidence (sarana fisik)
2.
Price (harga)
Menurut Rambat Lupiyoadi dan Ahmad Hamdani (2006,p.81)
keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi
perusahaan.
Strategi
penentu
harga
harus
memperhatikan
tujuan
yang paling fleksibel harga dapat di ubah dengan cepat. Harga juga
merupakan masalah nomor satu yang dihadapi oleh perusahaan.
biaya
perusahaan
tetap
dapat
perusahaan.
bertahan
hidup
Tujuanya
dalam
adalah
agar
jangka pendek,
biaya
per
keuntungan
unit
yang
rendah
tinggi.
sehingga
Dalam
akan
kondisi
ini
harga
yang
lebih
rendah
diharapkan
dapat
3. Place (lokasi)
Menurut Rambat Lupiyoadi dan Ahmad Hamdani (2006,p.81) tempat
dalam bisnis jasa dimaksudkan sebagai cara penyampaian jasa kepada
konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Ada tiga pihak sebagai
kunci keberhasilan, yang perlu dilibatkan dalam penyampaian jasa, yaitu
penyeedia jasa, perantara dan konsumen. Dalam penentuan lokasi ada
pertimbangan yang harus diperhatikan perusahaan jasa, yaitu: konsumen
mendatangi penyedia jasa, konsumen di datangi penyedia jasa anatara
penyedia jasa dan konsumen.
Jenis saluran pemasaran menurut kotler (2000, p563) berdasarkan
karakteristik
produk ada lima yaitu:
Produk
yang
minimum
berukura
besar,
jarak pengiriman
memerlukan
dan
jumlah
saluran
yang
penanganan
dalam
Produk
dengan harga
mahal,
biasanya dijual
melalui
wiraniaga
4. Promotion (promosi)
Menurut kotler (2000, p.81) promosi dapat didefinisikan
sebagai:
kumpulan
alat-alat
insentif
yang
beragam
yang
sebagian
besar
Advertising (Iklan)
Kotler (2003, p.580) iklan adalah segala bentuk penyajian dan
informasi ide, barang atau jasa secara non personal oleh suatu
sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
hubungan
pertukaran
yang
saling
merancang
perusahaan.
untuk
mempromosikan
dan
menjaga
citra
Penggunaan
langsung
ke
konsumen
untuk
meraih
dan
5. Process (proses)
Menurut
proses
Rambat
Lupiyoadi
dan
Ahmad
Hamdani
(2006,p.81)
Tangibles (bukti
langsung),
yaitu
meliput
kualitas
fisik,
3.
tanggap.
4.
6. People (SDM)
Menurut Rambat Lupiyoadi dan Ahmad Hamdani
(2006,p.81)
Orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa yang sangat mempengaruhi
kualitas pelayanan Jasa yang diberikan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa manusia dalam hal ini sangat erat kaitanya dengan kualitas
pelayanan.
7. Phisycal evidence (sarana fisik)
Merupakan
lingkungan
fisik
tempat
jasa
diciptakan
dan
langsung
pelengkap
berarti
apa-apa.
Jadi
hanya
berfungsi
Keputusan
p.415)
Keputusan
pembelian
adalah
itu
keputusan
berdasarkan
dapat
dirasakan
asumsi
rasional
kuat
atau
atau
irasional
asumsi
dan
dapat
lemah
(http://id.wikipedia.org/wiki/keputusan)
orientations.
One
of
the
most
important
approac
h
is that each individual consumer has a specific decision-making style
resulting from a combination of their individual decision making
dimensions. The CSI dimensions are: (1) Perfectionism or high-quality
consciousness
characteristic that describes a perfectionist, high-quality conscious
consumer who searches for
the very best quality in products, and is not satisfied with the good
enough product; (2)Brand consciousness - a characteristic identifying
those consumers who buy more expensive,well-known national brands.
They believe that a higher price means better quality, and prefer best
selling advertised brands;
(3)
Novelty-fashion
consciousness
characteristic
indicating
consumers who are fashion and novelty conscious, and seek out new
things. For them it is important to be up-to-date with styles;
(4) Recreational, hedonistic shopping consciousness - a characteristic
identifying those consumers who find shopping pleasant and shops for
the fun;
who
have
difficulty
making
choices,
and
experience
information overload;
(8) Brand-loyal orientation
identifying those
consumers who have favorite brands and stores. They stick with their
brands and go shopping each time they shop. ( Ekonomska istrazivavja,
Vol. 23 (2010) No. 4 (102113
)
pembeli
juga
di
pengaruhi
oleh
karakteristik
pribadi.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis
utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sifat.
Kebudayaan
Kultur
Subkultur
Kelas social
Sosial
Kultur
rujuka
n
Usia
Keluarga
Motivasi
Peran dan
status
social
Tahap
daur
hidup
Persepsi
Jabatan
Learning
Kepercayaan
sikap
Personal
Keadaa
n
ekonom
i
Psikologis
Gaya hidup
Pembeli
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Prilaku Pasca
Pembelian
1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai saat konsumen mengenali sebuah
yang
tergugah
kebutuhannya
akan
terdorong
untuk
kenalan lainnya.
Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penjual, kemasan dan
pajangan.
3. Evaluasi altenatif
Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita dalam memahami
proses evaluasi konsumen, diantranya, yaitu:
Konsumen akan selalu berusaha memenuhi suatu
kebutuhan.
Konsumen akan mencari manfaat tertentu dari solusi
produk
sebgai
memberikan
manfat
yang
digunakan
untuk
Dalam
tahap
evaluasi
lain mengurangi
alternatif
yang
disukai
seseorang
bergantung pada dua hal yaitu, intesitas sikap negatif orang lain
terhadap alternatif
faktor
membeli
berdasarkan
pasca
tertentu.
Pemasar
harus
memantau
sangat
puas.
Perasaan
ini
akan
hal
hal
Kepuasan
prilaku
atau
ketdak
selanjutnya.
kemungkinan
Jika
yang
lebih
puasan
konsumen
konsumen
tinggi
puas,
untuk
akan
ia
mempengaruhi
akan
membeli
menunjukan
kembali
produk
keputusan
konsumen
menjadi
tiga
1.
Input
Komponen input terdiri dari berbagai pengaruh luar yang berlaku
sebagai
sumber
informasi
mengenai
produk
tertentu
dan
pemasaran
untuk
perusahaan
mencapai,
konsumen
untuk
yang
merupakan
memberikan
membeli
dan
informasi
usaha
dan
menggunakan
2.
Proses
Komponen proses berhubungan dengan cara konsumen mengambil
keputusan untuk memahami proses ini, maka harus dipertimbangkan
pengaruh berbagai konsep
psikologis
yang
merupakan
pengaruh
pengaruh
tersebut
adalah
motivasi,
persepsi,
pembelajaran,
Pertama,
merupakan
tipe
ketika
sebuah
produk
tidak
dapat
berfungsi
secara
memuaskan.
Kedua, tipe keadaan
terhadap sesuatu
yang baru
keputusan.
dapat
Penelitian
pembelian
Penelitian
ini
yang
di
inginkan
menggerakan
dimana
bagi
konsumen
proses
sebelum
dimulai
ketika
konsumen
merasakan
adanya
produk.
Ingatan
pada
pengalaman
yang
lalu
dapat
mengenai
keadaan
diluar
dirinya
untuk
memperoleh
juga
eksternal).
Tinggkat
risiko
yang
keputusan.
alternatif
Penilaian
output
berhubungan
menyangkut
erat yaitu,
kegiatan
perilaku
pasca
pembelian
dan
pembelian
yang
penilain pasca
pembelian
Perilaku
persetujuan
konsumen
dan
konsumen
bersedia
Penilain
pembelian
pasca
Usaha
pemasaran
perusahaan
1. Produk
2. Promosi
3. Harga
4. Distribusi
Lingkungan sosiobudaya
1.
Keluarga
2.
Sumber informasi
3.
Sumber
non komersial
lain
Kelas social
4.
1.
2.
3.
4.
5.
Bidang psikologi
Motivasi
Persepsi
Pembelajaran
Kepribadian
Sikap
Penelitian
sebelum
pembelian
Pengalaman
Perilaku Setelah Keputusan
Evaluasi altenatif
Pembelian
1
.Percobaan
Pembelian
1.
ulang
Evaluasi
Setelah
Pembelia
n
2.1.6.2
perilaku pembelian,
namun terdapat
hal
2.1.6.3
yang
dengan
berusaha
menyadari
tinggi
perbedaan-
sering
membeli,
berisiko
dan
dapat
mencermikan
diri
dalam kategori
produk dan
Sehingga pemasar
informasi
harus
menyusun
strategi
untuk
mengetahui.
memberikan
buying
behavior)
Perikau
membeli
semacam
ini
mempunyai
keterlibatan
yang
antara
produk yang harganya mahal tidak sering dibeli, berisiko, dan membeli
secara relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. Pembeli
biasanya mempunyai respons terhadap harga atau yang memberikan
kenyamanan.
Konsumen
akan
memperlihatkan
informasi
yang
hal
ini,
konsumen
membeli
suatu
produk
berdasarkan
produk
mutlak.
Sebagai
market
leader,
pemasaran
dapat
melakukan
2.1.7
Loyalitas konsumen
Pelanggan yang loyal merupakan jaminan pada perusahaan, hal ini dapat
dilihat dari karateristik- karakteristik yang dimilikinya, seprti yang diungkapkan
oleh Griffin (2005, p31) karakteristik pelanggan yang loyal adalah :
1. Melakukan pembelian berulang secara teratur
Maksudnya pelangan yang telah melakukan pembelian suatu produk
sebanyak dua kali atua lebih. Mereka yang melakukan pembelian atas
produk yang sama sebanyak dua kali atau membeli Dua produk yang
berbeda dalam dua kesempatan. Maksudnya membeli semua barang
atau jasa yang ditawarkan dan mereka butuhkan. Mereka membeli
secara teratur, hubungan dengan jenis pelanggan ini sudah sangat
kuat dan berlangsung lama, yang membuat mereka tidak terpengaruh
dengan produk pesaing.
2. Membeli antar lini produk dan jasa
Maksudnya membeli semua barang dan jasa yang ditawarkan dan
mereka butuhkan. Mereka membeli secara teratur, hubungan dengan
jenis pelanggan ini sangat kuat dan sudah berlangsung lama, yang
membuat mereka tidak terpengaruh produk pesaing.
3. Mereferensikan kepada orang lain
Maksudnya membeli semua barang dan jasa yang ditawarkan dan
mereka butuhkan, serta melakukan pembelian secara teratur. Selain
itu, mereka mendorong teman-teman mereka agar membeli barang
dan
jasa
perusahaan atau
merekomendasikanya
perusahaan
daya
membeli.
Meskipun
prospek
belum
membeli
dari
6. Client (klien)
Klien membeli apapun yang perusahaan jual dan dapat ia pergunakan.
Orang ini membeli secara teratur. Perusahaan memiliki hubungan yang
kuat dan berlanjut dan menjadikannya kebal terhadap perusahaan
pesaing.
7. Advocade (penganjur)
Seperti klien, tetapi pengajur juga mendorong orang lain untuk membeli
produk perusahaan yang ia gunakan. Ia membicarakan produk perusahaan
kepada orang lain, melakukan pemasaran bagi perusahaan dan membawa
pelanggan baru bagi perusahaan tersebut.
2.1.7.4
Menurut (Griffin,
pembelian, yaitu:
2005,
p.18)
ada
lima
langkah
siklus
pertama
kali
loyalitas.
merupakan
Pembelian
langkah
pertama
penting
kali
dalam
merupakan
Motivasi
tingginya
sikap
Tanpa
pembeli
untuk membeli
positif
yang
berulang,
kembali
tidak
ada
berasal
dari
terus
membeli
kembali
dari
perusahaan
yang
sama.
1. Keterikatan
Keterikatan tinggi terhadap produk dan jasa yang dibandikan terhadap
produk atau jasa pesaing pontesial. Keterikatan yang dirasakan
pelanggan terhadap produk atau jasa dibentuk oleh dua dimensi:
tingkat persepsi (seberapa besar keyakinan terhadap produk atau jasa
tertentu) dan tingkat diferensiasi produk yang dipersepsikan (seberapa
signifikan pelanggan membedakan produk atau jasa tertentu dari
alternative-alternatif lain)
2. Pembeli berulang
Setelah keterikatan, faktor ke dua yang menentukan pelanggan
terhadap jasa atau produknya tentu adalah pembelian ulang.
2.1.7.6 Jenis-jenis
loyalitas
Menurut (Griffin, 2005. P22) menyatakan bahwa jenis loyalitas dapat
dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Tanpa loyalitas
Berapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk
atau jasa tertentu. Tanpa loyalitas ditandai dari keterikatanya yang
rendah dikombinasikan dengan tingkat pembelian yang lebih rendah
pula. Secara umum, perusahaan harus menghindari membidik para
pembeli jenis ini karena mereka tidak akan menjadi pelanggan yang
loyal.
2. Loyalitas yang lemah
Ditandai dengan keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian
berulang yang tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah. Pelanaggan
ini membeli karena kebiasaan. Dengan kata lain, faktor non sikap
dan faktor situasi merupakan alasan untama membeli. Loyalitas ini
paling umum terjadi pada produk yang sering dibeli.
3. Loyalitas tersembunyi
Tingakat terikatan yang relatif tinggi digabung dengan tingkat
pembelian berulang yang rendah menunjukan loyalitas tersembunyi.
Bila pelanggan ini memiliki loyalitas tersembunyi, pengaruh situasi dan
bukan pengaruh sikap yang mentukan pembelian berulang.
4. Loyalitas premium
Loyalitas premium, jenis loyalitas ini dapat ditingkatkan, terjadi bila
tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkatan pembelian ulang yang
tinggi. Ini merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai untuk semua
pelnggan disetiap perusahaan.
Tabel
2.2
Empat jenis
loyalitas
Pembelian
berulang
Tinggi
Tinggi
Rendah
Loyalitas premium
Loyalitas tersembunyi
Tanpa loyalitas
Berdasarkan
jurnal
yang
berjudul
pola
pengecer
mendesak
untuk
menawarkan
bauran
2.
Asumsi
dasar
yang
mendasari
penelitian
ini
adalah
bahwa
3.
Berdasarkan
jurnal
loyalty
research
contributes
to
the
literature
by empirically
2.3
Kerangka Pemikiran
Bauran pemasaran
Product
Price
Place
Promotion
People
Proses
Physical
evidence
Keputusan
pembelian
Pengenalan
kebutuhan
Pencarian
informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan
pembelian
Prilaku pasca
pembelian
Loyalitas pelanggan
Melakukan
pembelian
berulang secara
teratur
Membeli antar
lini produk /
jasa
Mereferensika
n kepada
orang lain
Menunjukan
kekebalan terhadap
tarikan dari pesaing
Hipotesis I
Ha : Ada pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian Steven
meat shop & Food store
Ho: Tidak ada pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian Steven
meat
shop & Food Store
Hipotesi II
Ha : Ada pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian yang
berdampak pada loyalitas pelanggan Steven meat shop & Food store
Ho: Tidak ada pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian yang
berdampak
pada loyalitas pelanggan Steven meat shop & Food Store