Anda di halaman 1dari 10

BAB III

TINJAUAN KASUS

1.1

Kasus
Tn.F berumur 43 tahun, seorang PNS, MRS tanggal 2 Januari
2014 di Puri Anggrek Rumah Sakit Jiwa. Klien mengatakan dibawa kesini
oleh keluarganya karena di rumah sering diam dan saat ditanya klien
menjawab dengan jawaban yang singkat. Klien tidak mau berinteraksi
dengan orang lain dan hanya berdiam diri di kamar selama di rumah sakit.
Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu. Klien tidak pernah
mengalami aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam
keluarga dan tindakan kriminal. Klien rajin kontrol dan minum obat. Tidak
ada anggota keluarga yang pernah mengalami gangguan jiwa. Klien
mengatakan saat dipindah kerjakan di Papua tahun 2012 di merasa jauh
dengan orang tua.
Hasil pemeriksaan fisik TD : 120/80 mmHg, N : 92 X/mnt, S :
36,7oC, RR : 20X/mnt. Kedua orang tuanya sudah meninggal, sementara
dua adiknya sudah tinggal bersama suaminya. Istri klien adalah anak
tunggal, sehingga klien saat ini bersama istri dan 3 orang anak
perempuannya tinggal bersama di rumah mertua. Klien mengatakan malu
dengan orang lain karena hidupnya pas-pasan, tidak bisa sukses seperti
orang lain. Klien mengatakan dia kurang cerdas, merasakan ada yang
kurang di otaknya. Meskipun PNS tapi dia merasa pekerjaannya tidak cocok
untuknya. Klien mengatakan orang yang paling dekat adalah ibunya.
Selama di rumah sakit klien tidak mau berinteraksi dengan
orang lain karena malu. Klien mengatakan beragama islam dan menerima
penyakitnya karena sebuah cobaan dari Tuhan. Selama di rumah sakit klien
tidak pernah beribadah.

Penampilan klien rapi, rambut pendek rapi,

memakai baju RS. Klien menyendiri, tampak lesu, kurang bersemangat,


selalu di tempat tidur dan terkadang terlihat duduk menyendiri di depan
kamar. Selama wawancara konta mata kurang, tidak mau menatap orang

yang mau diajak bicara. Pembicaraannya sering tidak nyambung, melantur.


Nemun klien bisa membedakan tempat, waktu dan orang. Klien menyadari
jika ia sakit dan ia berobat ke RSJ agar sembuh. Diagnosa medis :
Skizofrenia Katatonik.
Terapi medis :

1.2

Trifluoperazine

2X10 mg

Chlopromazine

2X100 mg

Trihaexyphenidyl

2X2 mg

Asuhan Keperawatan
A.

Pengkajian
Tanggal Pengkajian

: 2 Januari 2014

Waktu Pengkajian

: 10.35 WIB

Sumber data

: Klien, keluarga dan rekam medis

I.

Identitas Klien
Nama

: Tn. F

Umur

: 43 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Papua/Indonesia

Status Perkawinan : Sudah Menikah

II.

Pekerjaaan

: PNS

Alamat

: Papua

Tanggal MRS

: 16 Desember 2014

Alasan Masuk
Klien datang ke Puri Anggrek Rumah Sakit Jiwa di antar oleh
keluarganya pada tanggal 2 Januari 2014 dengan alasan di
rumah sering diam dan saat ditanya klien menjawab dengan
singkat.

III.

Keluhan Utama
Klien mengatakan malu dengan orang lain karena hidupnya paspasan, tidak bisa sukses seperti orang lain.

IV.

Faktor Predisposisi
Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu. Klien
tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan,
kekerasan dalam rumah keluarga dan tindakan kriminal. Klien
rajin kontrol dan minum obat. Dalam keluarga klien tidak ada
anggota keluarga yang pernah mengalami gangguan jiwa.

V.

Faktor Presipitasi
Klien bekerja sebagai PNS, klien mengatakan saat dipindah
kerjakan di Papua tahun 2012 dia merasa jauh dengan orang tua.
Kedua orang tuanya sudah meninggal, sementara dua adiknya
sudah tinggal bersama suaminya. Istri klien adalah anak tunggal,
sehingga saat ini klien bersama istri dan 3 anak perempuannya
tinggal bersama di rumah mertua. Klien mengatakan malu
dengan orang lain karena hidupnya pas-pasan, tidak bias sukses
seperti orang lain. Klien mengatakan dia kurang cerdas,
merasakan ada yang kurang di otaknya. Meskipun PNS, dia
merasa pekerjaanya tidak cocok untuknya. Klien mengatakan
orang yang paling dekat dengannya adalah ibunya.

VI.

Pemeriksaan Fisik
TD

: 120/80 mm/Hg

: 92 X/mnt

: 36,7oC

RR

: 20 X/mnt

Keluhan fisik tidak ada, saat dikaji tidak ditemukan adamya


keluhan dan kelainan fisik pada klien.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

VII. Psikososial
1.

Genogram
Klien mengatakan anak pertama dari tiga bersaudara dan
kedua orang tuanya sudah meninggal. Istri klien adalah
anak tunggal, sehingga saat ini klien bersama istri dan tiga
orang anak perempuannya tinggal bersama di rumah
mertua. Keluarga klien tidak ada yang pernah mengalami
gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan = Tidak ada masalah keperawatan

2.

Konsep diri
a.

Citra diri
Klien mengatakan bahwa ia tidak merasa bahwa
tubuhnya

kurang

sesuai

dengan

apa

yang

diharapkannya.
b.

Identitas diri
Klien mengetahui bahwa dirinya seorang laki-laki
bernama Tn.F, berumur 43 tahun, alamat Papua dan
bekerja sebagai PNS. Klien dapat membedakan
tempat, waktu dan orang.

c.

Peran
Klien mengatakan bekerja sebagai seorang PNS tapi
dia merasa pekerjaannya tidak cocok untuknya. Saat
ini

klien

bersama

istri

dan

orang

anak

perempuannya tinggal bersama di rumah mertua


d.

Ideal diri
Klien menyadari jika ia sakit, dan ia berobat ke RSJ
agar bias sembuh.

e.

Harga diri
Klien mengatakan malu dengan orang lain karena
hidupnya pas-pasan, tidak bisa sukses seperti orang
lain. Klien mengatakan dia kurang cerdas, dan
merasakan ada yang kurang di otaknya.
Masalah Keperawatan = Harga diri rendah

3.

Hubungan sosial
a.

Orang yang berarti


Orang terdekat dengan klien adalah ibunya.

b.

Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat


Klien mengatakan bahwa dirumah dia sering diam
dan jika ditanya jawabannya singkat.

c.

Hambatan dalam hubungan dengan orang lain


Klien menyendiri tidak mau berinteraksi dengan
orang lain karena malu dan hanya berdiam diri di
kamar selama di rumah sakit.
Masalah Keperawatan = Isolasi sosial : Menarik diri

4.

Spiritual
Klien mengatakan bahwa dirinya beragama islam dan
menerima penyakitnya karena sebuah cobaan dari Tuhan.
Selama di rumah sakit klien tidak pernah beribadah.
Masalah Keperawatan = Tidak ada masalah keperawatan

VIII. Status Mental


1.

Penampilan
Penampilan klien rapi, rambut pendek rapi, dan memakai
baju RS.
Masalah Keperawatan = Tidak ada masalah keperawatan.

2.

Pembicaraan
Selama berbicara singkat dan pembicaraan sering tidak
nyambung, ngelantur.
Masalah Keperawatan = Gangguan Komunikasi Verbal.

3.

Aktivitas motorik
Klien tidak melakukan aktivitas apapun menyendiri di
kamar selama di rumah sakit tampak lesu, kurang
bersemangat, selalu di tempat tidur dan terkadang terlihat
duduk menyendiri di depan kamar.
Masalah Keperawatan = Isolasi sosial : Menarik diri

4.

Alam Perasaan
Klien merasa malu dengan orang lain, karena hidupnya
yang pas-pasan dan tidak bisa sukses, kurang cerdas serta
merasa ada yang kurang dari otaknya.
Masalah Keperawatan = Harga diri rendah

5.

Afek
Klien tidak sesuai dalam berfikir, tidak nyambung dan
ngelantur.
Masalah Keperawatan = Koping individu tidak efektif

6.

Interaksi selama wawancara


Selama wawancara kontak mata kurang, tidak mau menatap
orang yang di ajak bicara. Pembicaraannya sering tidak
nyambung dan ngelantur.
Masalah Keperawatan = Gangguan komunikasi verbal

7.

Persepsi
Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan
Masalah Keperawatan = Tidak ada masalah keperawatan

8.

Proses fikir
Menjawab
ngelantur.

pertanyaan

sering

tidak

nyambung

dan

9.

Isi fikir
Tidak ada waham, terdapat hipokondria.
Masalah Keperawatan = Harga diri rendah

10. Tingkat kesadaran


Klien tidak mengalami kebingungan, sadar tempat, waktu
dan orang.
Masalah Keperawatan = Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.
Masalah Keperawatan = Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tidak terkaji
13. Kemampuan penilaian
Tidak terkaji
14. Daya tilik diri
Klien menyadari jika dirinya sakit dan ia berobat ke RSJ
agar sembuh.
Masalah Keperawatan = Tidak ada masalah keperawatan

IX.

Kebutuhan persiapan pulang


1.

Makan
Klien makan 3X sehari 1 porsi habis, klien membersihkan
alat-alat makanan.

2.

Kebutuhan eliminasi
Klien mengatakan ia BAB dan BAK di kamar mandi, tidak
mengompol dan dilakukan secara mandiri

3.

Mandi
Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore, gosok gigi setiap kali
mandi secara mandiri.

4.

Berpakaian / berhias
Klien mampu berpakaian sendiri secara rapi tanpa bantuan
orang lain.

5.

Istirahat dan tidur


Klien lebih banyak tiduran di kamar.

6.

Penggunaan Obat
Klien mengatakan rajin minum obat, ia mendapatkan obat
tiga

macam

dan

diminum

semua

segera

setelah

mendapatkan obat.
7.

Pemeliharaan kesehatan
Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, tetapi
klien rajin kontrol dan minum obat agar lekas sembuh.

8.

Kegiatan di dalam rumah


Selama di rumah klien lebih sering diam dan saat ditanya
klien menjawab dengan jawaban yang singkat.

9.

Kegiatan di luar rumah


Klien bekerja sebagai PNS, selama sakit klien tidak pernah
melakukan kegiatan di luar rumah

X.

Mekanisme koping
Dalam mengatasi masalah klien sering berespon maladaptif dan
klien selalu menyendiri.

XI.

Masalah psikososial dan lingkungan


Klien tidak pernah berinteraksi dengan orang lain karena merasa
malu.

XII.

Aspek Medik
1.

Diagnosa Medis : Skizofrenia Katatonik

2.

Terapi Obat :
Trifluoperazine

2X10 mg

Chlopromazine

2X100 mg

Trihaexyphenidyl

2X2 mg

B.

Analisa Data
No

Tanggal

Data

Masalah

.
1

02/01/2014

DS :

Isolasi sosial :

Klien mengatakan tidak mau

Menarik diri

berinteraksi dengan orang lain


dirumah sakit karena malu
DO :
Klien menyendiri, tampak lesu,
kurang bersemangat, selalu
ditempat tidur dan terkadang
terlihat duduk menyendiri di
depan kamar.
2

02/01/2014

DS :

Gangguan konsep

Klien mengatakan malu dengan

diri : Harga diri

orang lain karena hidupnya pas-

rendah

pasan, tidak bisa sukses seperti


orang lain. Klien mengatakan dia
kurang cerdas, dan merasakan ada
yang kurang di otaknya.
DO :
Klien tidak mau berinteraksi
dengan orang lain hanya berdiam
diri di dalam kamar, selalu di
tempat tidur dan terkadang duduk
menyendiri di depan kamar.

C.

Pohon Masalah

Isolasi sosial :
Menarik diri

Gangguan konsep diri :


Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif

D.

Diagnosa Keperawatan
1.

Isolasi sosial : menarik diri b.d harga diri rendah

2.

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah b.d koping individu tidak
efektif

Anda mungkin juga menyukai