Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Kerajaan Kutai
Kerajaan
Kutai terletak
di Kalimantan
Timur,
daerah
Muara
Kaman
di tepi Sungai Mahakam. Berdasarkan informasi yang ditemukan pada tujuh
prasasti berupa yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa, dengan bahasa
Sanskerta, diketahui bahwa Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Kerajaan yang dikenal juga dengan sebutan Negeri Tujuh Yupa diperkirakan
berdiri pada tahun 400 M. Raja pertama yang memerintah Kutai bernama
Kudungga. Raja Kudungga memiliki putra bernama Aswawarman. Aswawarman
memilikiputra Mulawarman. Dilihat dari nama, Kudungga bukanlah nama Hindu,
tetapi nama Indonesia asli. Nama Aswawarman dan Mulawarman adalah namanama berbau Hindu. warman berarti pakaian perang. Penambahan nama itu
diberikan dalam upacara penobatan raja secara agama Hindu. Keluarga
Kudungga pernah melakukan upacara Vratyastoma, yaitu upacara Hindu untuk
penyucian diri sebagai syarat masuk pada kasta Ksatria. Berdasarkan nama dan
gelar yang disandangnya, Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu berawal
daripemerintahan Aswawarman. Setelah Raja Aswawarman, Kutai diperintah oleh
Mulawarman, putranya pada abad ke-4. Raja Mulawarman disebutkan
sebagai seorang raja besar yang sangat mulia dan baik budinya.
B. Kerajaan Tarumanegara
Pada pertengahan abad ke-5 M, di daerah lembah Sungai Citarum, Jawa Barat
terdapat kerajaan bernama Tarumanegara (Kerajaan Taruma). Tarumanegara
merupakan kerajaan tertua di Jawa. Jika berita tentang Kutai kita peroleh
dari yupa, berita tentang Tarumanegara kita peroleh Dari catatan seorang
musafir Cina, Fa-Hien, diperoleh keterangan bahwa pada tahun 414, terdapat
kerajaan bernama To-lo-mo. Fa-Hien yang sedang melakukan perjalanan
menuju India dan singgah di Ye-po-ti (Jawa) di To-lo-mo banyak terdapat orang
Hindu, ada juga orang Buddha.
C. Kerajaan Ho-ling
Keberadaan kerajaan ini diketahui dari kitab sejarah Dinasti Tang (618-906).
Diperkirakan Kerajaan Ho-ling atau Kaling terletak di Jawa Tengah.
Nama ini diperkirakan berasal dari nama sebuah kerajaan di India, Kalingga.
Tidak ditemukan peninggalan yang berupa prasastidari kerajaan ini. Menurut
Berita Cina, kotanya dikelilingi dengan pagar kayu, rajanya beristana di rumah
yang bertingkat, yang ditutup dengan atap; tempat duduk sang raja ialah
peterana gading. Orang orangnya sudah pandai tulis menulis dan mengenal ilmu
perbintangan. Dalam Berita Cina disebut adanya Ratu His-mo atau Sima, yang
memerintah pada tahun 674. Beliau terkenal sebagai raja yang tegas, jujur, dan
bijaksana. Hukum dilaksanakan dengan tegas.
D. Kerajaan Sriwijaya
Kata sriwijaya berasal dari kata sri = mulia dan kata wijaya = kemenangan.
Kemenangan yang dimaksud di sini ialah kemenangan Dapunta Hyang dalam
melakukan perjalanan suci (manalp siddhayatra). Kerajaan ini berdiri pada abad
ke-7 M. Pusat Kerajaan Sriwijaya berada diPalembang. Seperti halnya Kutai dan
Tarumanegara, keberadaan Sriwijaya juga diketahui dari prasasti dan Berita Cina.
Dari tempat ditemukannya prasasti yang menyebutkan tentang Sriwijaya, dapat
diketahui bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan besar. Ada sembilan
prasasti yang menceritakan tentang keberadaan Sriwijaya. Tiga di antaranya
ditemukan di luar negeri.
Sriwijaya mencapai kemajuan di segala aspek kehidupan masyarakat ketika
diperintah Raja Balaputradewa. Balaputradewa bahkan sudah menjalin
hubungan dengan Kerajaan Benggala dan Kerajaan Chola di India. Pada masa
Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat perdagangan dunia di Asia
Tenggara dan menjadi pusat perkembangan agama Buddha. Ia mendirikan
Universitas Nalanda untuk mendidik para biksu dan bikhuni dengan murid
berasal dari Jawa, Cina, Campa, Tanah Genting Kra, bahkan India. Selain
Raja Kediri yang terkenal ialah Jayabaya (1130-1160) yang terkenal dengan
Ramalan Jayabaya. Raja terakhir Kediri ialah Kertajaya. Pada masa
pemerintahannya, Kertajaya ingin dihormati dan disembah seperti dewa.
Hal ini membuat para Brahmana tidak senang dan mereka minta perlindungan
kepada Ken Angrok (sering disebut Arok) dari Tumapel.
Ken Arok akhirnya dapat mengalahkan Kertajaya pada tahun 1222. Dengan
demikian, berakhirlah Kerajaan Kediri. Ken Arok kemudian mendirikan Kerajaan
Singosari. Perebutan kekuasaan menjadi ciri khas kerajaan yang didirikan oleh
Ken Arok (1222-1227). Keberadaan Kerajaan Singosari diketahui dari kitab
Pararaton dan kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Prapanca. Sejarah
Singosari dimulai dengan tindakan Ken Arok membunuh Tunggul Ametung,
akuwu di Tumapel. Ken Arok yang beristrikan Ken Umang kemudian
Pada masa ini, terjadi pemberontakan Sadeng dan Kesa, tapi semuanya dapat
diatasi oleh
Gajah
Mada.
Pada
tahun
1350,
Gayatri wafat.
Tribuwanatunggadewi segera turun tahta dan digantikan oleh putranya, yaitu
Hayam Wuruk (artinya ayam jantan muda) yang masih berusia 16 tahun. Hayam
Wuruk merupakan raja yang membawa Majapahit mencapai puncak kejayaan.
Dengan didampingi Mahapatih Gajah Mada, Hayam Wuruk menjadikan Majapahit
sebagai kerajaan yang sangat besar. Wilayah kekuasaannya meliputi Jawa, Nusa
Tenggara, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Malaka, dan Tumasik
(Singapura) serta Papua Barat.