METODE DEDUKTIF
Deduksi adalah suatu metode yang menyimpan bahwa data-data empirik diolah lebih
lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang harus ada dalam metode deduktif ialah
adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada bentuk logis
teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada
perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan rnenerapkan
secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bisa ditarik dari teori tersebut.
Popper tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran teori-teori
dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah dia
menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan teori ini
dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar, sebagai contoh,
harga akan turun. Karena penurunan beras besar. maka harga beras akan turun.
Penalaran deduktif berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik
dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam
hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke
lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi
cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik
generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan
mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan
kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
METODE INDUKTIF
Induksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan pernyataan hasil observasi
dalam suatu pernyataan yang lebih umum dan menurut suatu pandangan yang luas
diterima, ilmu-ilrnu empiris ditandai oleh metode induktif, disebut induktif bila bertolak
dari pernyataan tunggal seperti gambaran mengenai hasil pengamatan dan penelitian
orang sampai pada pernyataan pernyataan universal.
David Hume telah membangkitkan pertanyaan mengenai induksi yang membingungkan
para filosof dari zamannya sampai sekarang. Menurut Hume, pernyataan yang berda
observasi tunggal betapapun besar jumlahnya, secara logis tak dapat menghasilkan
suatu pernyataan umum yang tak terbatas. dalam induksi setelah diperoleh pengetahuan,
maka akan dipergunakan ha-hal lain, seperti ilmu mengajarkan kita bahwa kalau logam
dipanasi juga akan mengembang, bertotak dari teori ini kita tahu bahwa logam lain yang
kalau dipanasi juga akan mengambang. Dari contoh di atas bisa diketahui bahwa
JOINT PROGRAM VEDC MALANG
induksi
tersebut
memberikan
suatu
pengetahuan
yang
disebut
juga
dengn
pengetahuansintetik.
Penalaran induktif berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah
diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru
yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi
operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu
gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan
selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran
deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Example : yaitu sebuah sistem generalisasi.
Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,
DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi,
Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi
Berfikir Ilmiah
Berfikir merupakan kegiatan untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Sedangkan
Berfikir Ilmiah adalah kegiatan (akal) yang menggabungkan induksi dan deduksi.
Example:
o Befikir secara nyata (fakta) dan tidak ada yang di palsukan , sehingga
karya ilmiah dapat di produksi lagi (dikembangkan).
Referensi
http://rositayanti-writes.blogspot.com/2012/02/metode-ilmiah-deduktif-induktif.html
http://bungamahasiswa.blogspot.com/2012/11/pengertian-karya-ilmiah.html
http://rositayanti-writes.blogspot.com/2012/02/metode-ilmiah-deduktif-induktif.html
http://Gareliilmiah.worpress.com/2012/03/20/befikir-ilmiah.html
Jujun S, Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer(Jakarta:Pustaka Sinar
Harapan.)
http://Wikipedia.com