Anda di halaman 1dari 26

BAB II

SISTEM REPRODUKSI WANITA

1.1 Sistem Reproduksi Wanita


Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam
tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi.
saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga
mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan.
mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Organ kelamin dalam
membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri dari:

ovarium (indung telur), menghasilkan sel telur

tuba falopii (ovidak), tempat berlangsungnya pembuahan rahim

(uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin

vagina, merupakan jalan lahir.

A. Organ kelamin luar


organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum pada pria).
labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak); setelah
puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut. Labium minor terletak tepat di sebelah dalam
dari labium mayor dan mengelilingi lubang vagina dan uretra.
lubang pada vagina disebut introitus dan daerah berbentuk separuh bulan di belakang
introitus disebut forset. jika ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan
keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar bartolin. uretra terletak di depan vagina
dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.
labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris, yang merupakan
penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis pada pria). klitoris dibungkus oleh
sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama dengan kulit depat pada ujung penis pria).
klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi.
labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang
merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus. Kulit yang membungkus
perineum dan labium mayor sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan

kering dan bisa membentuk sisik. sedangkan selaput pada labium minor dan vagina
merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan kulit, tetapi
permukaannya tetap lembab karena adanya cairan yang berasal dari pembuluh darah pada
lapisan yang lebih dalam. karena kaya akan pembuluh darah, maka labium minora dan
vagina tampak berwarna pink. lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara).
kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat pertama kali melakukan
hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.
Bagian bagian luar terdiri dari :
1. Mons veneris
Merupakan suatu bangunan yang terdiri atas kulit yang di bawahnya terdapat jaringan
lemak menutupi tulang kemaluan /simphisis. Mons veneris ditutupi rambut kemaluan
Fungsi Mons veneris adalah sebagai pelindung terhadap benturan-benturan dari luar dan dapat
menghindari infeksi dari luar
2. Labia Mayora (bibir besar)
Terdiri atas bagian kanan dan kiri lonjong mengecil ke bawah dan bersatu di bagian
bawah. Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berambut, kelenjar lamak, dan kelenjar
keringat. Bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar lemak, bagian ini
mengandung banyak ujung syaraf sehingga sensitif terhadap hubungan seks.
3. Labia Minora (bibir kecil)
Merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia mayora. Bagian depannya mengelilingi
klitoris. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah, sehingga dapat menjadi besar saat
keinginan seks bertambah. Labia ini analog dengan kulit skrotum pada pria.
4. Klitoris
Klitoris merupakan suatu bangunan yang terdiri dari:
- Glans klitoris
- Korpus klitoris

- Krura klitoris
Merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria. Mengandung banyak pembuluh
darah dan serat saraf sehingga sangat sensitif saat hubungan seks.
5. Vestibulum
Bagian kelamin ini dibatasi oleh kedua labia kanan-kiri dan bagian atas oleh klitoris serta
bagian belakang pertemuan labia minora. Pada bagian vestibulum terdapat muara vagina (liang
senggama), saluran kencing, kelenjar Bartholini dan kelenjar Skene (kelenjar ini akan
mengeluarkan cairan pada saat permainan pendahuluan dalam hubungan seks sehingga
memudahkan penetrasi penis).
6. Himen (selaput dara)
Merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar. Pada umumnya
himen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah menstruasi atau cairan yang dikeluarkan
oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium (lapisan dalam rahim). Pada perempuan yang
tidak mempunyai introitus himenalis disebut Atresia Himenalis (Hymen Inferforata), akibatnya
darah mens tidak bisa keluar, Pada saat hubungan seks pertama himen akan robek dan
mengeluarkan darah. Setelah melahirkan himen merupakan tonjolan kecil yang disebut
kurunkula mirtiformis.
B. Organ Kelamin Dalam
Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan
sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama
pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual). pada wanita dewasa, rongga vagina
memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm. sepertiga bagian bawah vagina merupakan otot yang
mengontrol garis tengah vagina, dua pertiga bagian atas vagina terletak diatas otot tersebut dan
mudah teregang.

GENETALIA INTERNA :
1. Vagina (Saluran Senggama)
Merupakan saluran muskulo-membranasea (otot-selaput) yang menghubungkan rahim
dengan dunia luar. Bagian ototnya berasal dari otot levator ani dan otot sfingter ani (otot dubur)
sehingga dapat dikendalikan dan dilatih. Dinding vagina mempunyai lipatan sirkuler (berkerut)
yang disebut rugae. Dinding depan vagina berukuran 9cm dan dinding belakangnya 11cm.
Selaput vagina tidak mempunyai kelenjar sehingga cairan yang selalu membasahi berasal dari
kelenjar rahim atau lapisan dalam rahim. Sebagian dari rahim yang menonjol pada vagina
disebut porsio (leher rahim). Vagina (saluran senggama) mempunyai fungsi penting :
- sebagai jalan lahir bagian lunak,
- sebagai sarana hubungan seksual,
- saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi.
Lendir vagina banyak mengandung glikogen yang dapat dipecah oleh bakteri Doderlein,
sehingga keasaman cairan vagina sekitar 4,5 (bersifat asam).
2. Rahim (Uterus)
Bentuk rahim seperti buah pir/Alpukat, dengan berat sekitar 30 gr. Terletak di panggul
kecil diantara rektum (bagian usus sebelum dubur) dan di depannya terletak kandung kemih.
Hanya bagian bawahnya disangga oleh ligamen yang kuat, sehingga bebas untuk tumbuh dan
berkembang saat kehamilan. Ruangan rahim berbentuk segitiga, dengan bagian besarnya di atas.
Dari bagian atas rahim (fundus) terdapat ligamen menuju lipatan paha (kanalis inguinalis),
sehingga kedudukan rahim menjadi ke arah depan. Lapisan otot rahim terdiri dari tiga lapis, yang
mempunyaikemampuan

untuk

tumbuh-kembang sehingga

dapat

memelihara

dan

mempertahankan kehamilan selama sembilan bulan. Rahim juga merupakan jalan lahir yang
penting dan mempunyai kemampuan untuk mendorong jalan lahir. Segera setelah persalinan otot
rahim dapat menutup pembuluh darah untuk menghindari perdarahan. Setelah persalinan, rahim
dalam waktu 42 hari dapat mengecil seperti semula.

a. Fungsi rahim:
- Sebagai alat tempat terjadinya menstruasi
- Sebagai alat tumbuh dan berkembangnya hasil konsepsi
- Tempat pembuatan hormon misal HCG
b. Bagian-bagian dari rahim (uterus):
- Servik uteri
- Korpus uteri
- Fundus uteri
c. Secara histologis uterus dibagi menjadi tiga bagian:
-Endometrium, yaitu lapisan uterus yang paling dalam yang tiap bulan lepas sebagai
darah menstruasi
- Miometrum, yaitu lapisan tengah lapisan ini terdiri dari otot polos
- Perimetrium, merupakan lapisan luar yang terdiri dari jaringan ikat Uterus di dalam
perut terapung-apung tetapi terfiksasi oleh jaringan-jaringan ikat & ligamentum
Ligamentum-ligamentum yang mengfiksir uterus :
1. Ligamentum cardinale sinistra & dextra (Mackenrodt)
Ligamen ini fungsinya:
a. Mencegah supaya uterus tidak turun
b. Di dalamnya terdapat pembuluh darah yang arteria & vena uterine
Ligamen ini berjalan dari servix uteri dan puncak vagina ke arah lateral dinding panggul
Penyebab uterus turun:
a. Sering melahirkan

b. Perempuan yang sering melahirkan sering dipijat


c. Orang yang sudah tua
2.

Ligamentum Sakro Uterinum sinistra & dextra

Fungsi : menahan uterus supaya didak dapat bergerak


Berjalan dari servik bagian belakang kiri kanan ke Os sacrum
3.

Ligamentum Rotundum sinistra & dextra

Ligamen ini berjalan dari daerah Fundus uteri ke dinding panggul Pada perempuan hamil
sering mengalami nyeri pada daerah kaki bawah dikarenakan ligamen rotundum tegang
4.

Ligamentum Latum sinistra & dextra

Merupakan suatu jaringan lapis tipis yang menutupi tuba uterina dan uterus di sebelah
belakang ligamentum latum terdapat ovarium/indung telur
5.

Ligamentum infundibulum pelvikum sinistra & dextra

Di dalam ligamen ini terdapat urat-urat syaraf kelenjar limfa serta arteria dan vena
ovarika untuk darah yang memberikan ke ovarium dan uterus
6.

Ligamentum ovarii proprium

Yang

berjalan

dari

ovarium

menuju

ke

bagian

belakang

Fundus

uteri

Ligamentum ini secara embriologi berasal dari Gubernaculum seperti juga ligamentum
rotundum.
3. Tuba Fallopii
Tuba Fallopii berasal dari ujung ligamentum latum berjalan ke arah lateral, dengan
panjang sekitar 12 cm. Tuba Fallopii bukan merupakan saluran lurus, tetapi mempunyai bagian
yang lebar sehingga membedakannya menjadi empat bagian. Di ujungnya terbuka dan
mempunyai fimbriae (rumbai-rumbai), sehingga dapat menangkap ovum (telur) saat terjadi
pelepasan telur (ovulasi). Saluran telur ini menyalurkan saluran hasil konsepsi (hasil pembuahan)

menuju rahim. Tuba fallopii merupakan bagian yang paling sensitif terhadap infeksi dan
menjadi penyebab utama terjadinya kemandulan (infertilitas). Fungsi tuba fallopii sangat vital
dalam proses kehamilan, yaitu menjadi saluran tempat bertemunya spermatozoa dan ovum,
mempunyai fungsi penangkap ovum, tempat terjadinya pembuahan (fertilitas), menjadi saluran
dan tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu menanamkan diri pada lapisan dalam
rahim
Fungsi tuba:
- Tempat terjadinya fertilisasi
- Saluran yang mengeluarkan hasil konsepsi
- Fimbria mengangkat ovum yang keluar dari ovarium
4. Indung Telur (Ovarium)
Indung telur terletak antara rahim dan dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh
ligamentum ovarii proprium dan ke dinding panggul oleh ligamentum infundibulo-pelvikum.
Indung telur merupakan sumber hormonal perempuan yang paling utama, sehingga mempunyai
dampak keperempuanan dalam pengatur proses menstruasi. Indung telur mengeluarkan telur
(ovum) setiap bulan silih berganti kanan dan kiri. Pada saat telur (ovum) dikeluarkan perempuan
di sebut dalam masa subur. Produksi telur pada perempuan sesuai dengan usia adalah sebagai
berikut:
Saat lahir bayi: mempunyai sel telur

750.000

Umur 6-15 tahun: mempunyai sel telur

439.000

Umur 6-25 tahun: mempunyai sel telur

159.000

Umur 26-35 tahun: mempunyai sel telur

59.000

Umur 35-45 tahun: mempunyai sel telur

34.000

Masa menopause semua telur menghilang

Fungsi ovarium:
- Sebagai penghasil sel telur / ovum
- Sebagai organ yang menghasilkan hormon (estrogen dan progesteron)
5. Parametrium (Penyangga Rahim)
Merupakan lipatan peritonium dengan berbagai penebalan, yang menghubungkan rahim
dengan tulang panggul. Lipatan atasnya mengandung tuba fallopii dan ikut serta menyangga
indumg telur. Bagian ini sensitif terhadap infeksi sehingga mengganggu fungsinya. Hampir
keseluruhan alat reproduksi perempuan berada di rongga panggul. Setiap individu perempuan
mempunyai rongga panggul (pelvis ) yang berbeda satu sama lain. Bentuk dan ukuran ini
mempengaruhi kemudahan suatu proses persalinan. Dan perubahan ukuran pada panggul ini pula
untuk mengukur umur kehamilan seorang perempuan.
Serviks (leher rahim) terletak di puncak vagina. selama masa reproduktif, lapisan lendir
vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut. sebelum pubertas dan sesudah menopause,
lapisan lendir menjadi licin.
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak
vagina. Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan diikat oleh 6
ligamen. Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). Serviks
merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. Korpus biasanya bengkok ke
arah depan. Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus
merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses
persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan
vagina.
Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan
darah menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali
selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur). Saluran di dalam serviks

adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya.
Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya.
Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir ini tebal dan tidak dapat
ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi. Pada saat ovulasi, konsistensi
lendir berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi). Selain
itu, pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks juga mampu menyimpan sperma yang
hidup selama 2-3 hari. Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke
tuba falopii untuk membuahi sel telur. Karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam
waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa menyebabkan kehamilan.
Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi,
endometrium akan menebal. Jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan
dan terjadilah perdarahan. Ini yang disebut dengan siklus menstruasi. Tuba falopii membentang
sepanjang 5-7,6 cm dari tepi atas rahim ke arah ovarium. Ujung dari tuba kiri dan kanan
membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur jatuh ke dalamnye
ketika dilepaskan dari ovarium. Ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi menggantung
dengan bantuan sebuah ligamen.
Sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot
pada dinding tuba. Jika di dalam tuba sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel
telur yang telah dibuahi ini mulai membelah. Selama 4 hari, embrio yang kecil terus membelah
sambil bergerak secara perlahan menuruni tuba dan masuk ke dalam rahim. Embrio lalu
menempel ke dinding rahim dan proses ini disebut implantasi.
Setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu memiliki 6-7 juta oosit (sel telur yang
sedang tumbuh) dan ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit. Pada masa puber, tersisa sebanyak
300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami pematangan menjadi sel telur. Tetapi hanya
sekitar 400 sel telur yang dilepaskan selama masa reproduktif wanita, biasanya setiap siklus
menstruasi dilepaskan 1 telur. Ribuan oosit yang tidak mengalami proses pematangan secara
bertahap akan hancur dan akhirnya seluruh sel telur akan hilang pada masa menopause.

Sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya. Sel telur yang tidur tidak dapat
melakukan proses perbaikan seluler seperti biasanya, sehingga peluang terjadinya kerusakan
pada sel telur semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia wanita. Karena itu kelainan
kromosom maupun kelainan genetik lebih mungkin terjadi pada wanita yang hamil pada usianya
yang telah lanjut.
pembentukan sel kelamin:
Pembentukan Ovum (oogenesis) terjadi di dalam ovarium. Oogonium bersifat diploid.
Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak. Oogonium berkembang
menjadi oosit primer. Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan
badan kutub pertama. Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub
pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua. Oosit sekunder
membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan kutub ke dua. Otid berkembang menjadi
ovum yang haploid. Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.

10

Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium.


Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, didnding rahim menjadi tebal
seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot

Fertilisasi adalh proses peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah
matang, Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan
seterusnya. Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal penuh dengan pembuluh darah siap
menerima zigot. Zigot menempel pada dinding rahim untuk berkembang. Zigot berubah menjadi
embrio. Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai penghubung antara embrio dengan ibunya.
Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi dari bahaya benturan. Usia 4 minggu, embrio
mulai membentuk mata, tangan dan kaki. Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata,
telinga dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk.
Usia 8 minggu, embrio sudah memiliki organ lengkap. Embrio berubah menjadi janin (fetus).
Setelah usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan 10 hari, bayi siap dilahirkan.

11

SIKLUS PERTUMBUHAN JANIN

12

1.2 Proses yang Terjadi pada sistem reproduksi Wanita


A. menstruasi
MENSTRUASI atau haid adalah pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari
vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan
menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak. Biasanya menstruasi
dimulai antara umur 10 dan 16 tahun,tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan
wanita,dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali
sebulan sampai wanita mencapai usia 45-50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan
pengaruh-pengaruh lainnya.
Akhir pengaruh kemampuan wanita bermenstruasi disebut menopause, ini juga yang
menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. siklus menstruasi adalah tiap 28
hari. Panjang siklus dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam
hidupnya,dan bahkan dari bulan ke bulan bergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan
fisik,emosi,dan nutrisi wanita yang bersangkutan.

Siklus Menstruasi Siklus menstruasi terbagi menjadi tiga fase, yaitu :


1. Fase folikuler
Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi

pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi
pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH
sedikit menigkat sehingg merangsang pertumbuhan sekitar3-30 folikel yang masingmasing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya
hancur.
Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap
penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan.
Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasar tetap
dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan
yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata
selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya
tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

13

2. Fase ovulatoir
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur.
Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar
LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan
melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada
perut bagian bawah, nyeri ini biasa disebut mittelschmerz, yang berlangsung selama
beberapa menit sampai beberapa jam.
3. Fase luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah
melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus
luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu
tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru
dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali
jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG
(human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang
menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes
kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.

Sindroma Premenstruasi
SINDROMA

premenstruasi

sering

berhubungan

dengan

naik-turunnya

kadar estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus menstruasi.Estrogen menahan
cairan yang dapat menyebabkan bertambahnya berat badan, pembengkakan jaringan,
nyeri payudara dan perut kembung. Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi
tidak diketahui, tetapi sering berhubungan dengan faktor-faktor sosial, budaya, biologi
dan psikis. Sindroma premenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita pada usia subur.
Lebih sering ditemukan pada wanita berusia 20-40 tahun. Jenis dan berat gejalanya
bervariasi pada setiap wanita dan bervariasi pada setiap bulan. Wanita yang menderita
epilepsy mungkin akan lebih sering mengalami kejang. Wanita yang menderita penyakit
jaringan ikat (misalnya lupus atau artritis ramatoid) bisa mengalami kekambuhan.

14

Gejala-gejala yang sering ditemukan adalah :


Perubahan fisik: Sakit punggung, perut kembung, payudara terasa penuh dan
nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit, pusing, pingsan, sakit kepala, daerah panggul
terasa berat atau tertekan, hot Hashes (kulit wajah, leher, dada tampak merah dan teraba
hangat), susah tidur, tidak bertenaga, mual dan muntah, kelelahan yang luar biasa,
kelainan kulit (misalnya jerawat dan neurodermatitis), pembengkakan jaringan atau
nyeri persendian, penambahan berat badan, Perubahan psikis dan mental: Mudah marah,
tersinggung,

cemas,

depresi,

gelisah

sebentar

sedih

atau

gembira,

kalut,

sulit berkonsentrasi, pelupa.


Mentruasi adalah normal Sudah sejak lama, barangkali sejak mulainya sejarah
umat manusia, mitos tentang menstruasi telah beredar. Peristiwa menstruasi dianggap
sesuatu yang kotor bahkan dosa. Sesungguhnya menstruasi adalah suatu peristiwa
fisiologik yang dialami oleh wanita normal. Justru wanita tidak normallah yang tidak
mengalami menstruasi. Pendarahan yang terjadi waktu menstruasi berasal dari dinding
dalam rahim akibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil dikarenakan adanya
pengaruh perubahan keseimbangan hormon. Jadi pendarahan yang terjadi bukan berasal
dari vagina, dan darah yang dikeluarkan adalah darah normal.

Nyeri menstruasi
Nyeri menstruasi bisa primer, jika sudah ada keluhan sejak pertama kali

menstruasi (menarche). Biasanya tak ada hubungannya dengan kandungan. Sifatnya nyeri
kejang berjangkit-jangkit, terasa di perut bawah, menjalar ke pinggang dan paha,
mungkin disertai mual dan muntah, serta nyeri kepala. Jika hebat, bisa sampai kolik
melilit, Jika nyeri menstruasi primer umumnya tak ada hubungan dengan kandungan,
nyeri menstruasi luar biasa yang disebut dismenorrhoe sekunder biasanya berhubungan
dengan adanya penyakit kandungan. Mungkin ada peradangan saluran telur (salphingitis),
tumor rahim, menyempitnya leher rahim, atau oleh adanya endometriosis. Semua
kelainan ini sebaiknya dikoreksi. Mungkin belum tentu mengganggu kesuburan, dan
masih mungkin untuk hamil, namun bisa pula mengganggu kehamilan yang sudah
terbentuk, jika dibiarkan. Jika dan pemeriksaan pemindaian organ reproduksi tidak

15

ditemukan adanya kelainan, kemungkinan hanya gangguan fungsional belaka. Artinya,


organ reproduksinya normal, tapi fungsinya yang terganggu.

B. KEHAMILAN
KEHAMILAN akan terjadi apabila sel telur yang dikeluarkan sebulan sekali oleh
wanita yang masih dalam usia subur dibuahi oleh sperma yang dikeluarkan laki laki.
Secara normal, pertemuan antara sperma dan sel telur ini terjadi melalui hubungan
seksual antara laki laki dan wanita. Pembuahan terjadi di dalam rahim ketika wanita
sedang berada pada masa subur.
Masa subur adalah waktu di mana sel telur yang telah matang potensial untuk
dibuahi oleh sperma. Pada seorang wanita usia subur, setiap bulannya secara teratur akan
terjadi pematangan satu atau lebih sel telur. Cara menghitung masa subur misalnya
seseorang dengan siklus normal yaitu 28 hari maka ovulasi diperkirakan akan terjadi pada
14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Untuk melihat rata-rata siklus menstruasi dicatat
selama 3 bulan berturut-turut. Tetapi bila siklus menstruasinya tidak teratur 28 hari maka
perlu ada penghitungan khusus.
Proses ini diawali dengan proses pembuahan (konsepsi), di mana sel telur yang
matang setelah ovulasi berada di tuba falopii dibuahi oleh sperma, yang kemudian
disebut zigot. kemudian terjadilah pembelahan zigot menjadi 2, 4, 8 dan seterusnya,
sehingga ukurannya semakin besar, sambil berjalan dari tuba ke rongga rahim, yang
memakan waktu sekitar 6 hari. Di rongga rahim maka calon janin ini akan menempel
pada dinding rahim (proses nidasi). Setelah terjadi nidasi barulah dapat dikatakan terjadi
kehamilan. Dalam proses tersebut di ovarium juga terjadi perubahan-perubahan
hormonnya. Salah satu hormon yang meningkat adalah HCG, yang keluardi air kemih
dan dideteksi sebagai tes kehamilan yang umum digunakan saat ini.
a. Usia yang Baik untuk Wanita pertama kali hamil
Sebaiknya kehamilan pertama terjadi pada usia antara 20-30 tahun karena pada
usia ini seorang wanita telah siap baik secara fisik maupun mental. Akan tetapi karena
saat ini pelayanan kesehatan semakin membaik, dan wanita hamil bisa secara rutin
memeriksakan kehamilannya, maka banyak juga wanita yang hamil diatas usia 30 tahun,
bahkan sampai 40 th Perubahan pada wanita hamil, Pada dasarnya wanita hamil adalah

16

orang yang sehat, tetapi memang ada beberapa perubahan yang terjadi yang bisa
mempengaruhi kesehatan baik secara fisik maupun mental, walaupun bisa berbeda pada
tiap wanita dan pada tiap kehamilan (anak pertama dapat berbeda dengan anak kedua).
Akibat perubahan sistem hormonal bisa terjadi rasa mual, lalu muntah, pusing yang
biasanya pada usia kehamilan awal, ini bisa diatasi dengan makan dalam porsi kecil tetapi
sering dan menghindari makanan dengan bau dan rasa yang menyengat. Sering kali
juga terjadi peningkatan pigmentasi terutama di kulit daerah tertentu misalnya payudara,
leher dan wajah. Gejala ini tidak perlu penanganan khusus karena akan menghilang
sendiri setelah melahirkan nanti.
b. Yang Harus dilakukan selama Hamil
Selama kehamilan pemeriksaan ke bidan atau dokter minimal dilakukan sebanyak
4 kali, untuk mendeteksi adanya kelainan baik ibu maupun janin. Hal-hal yang perlu
dideteksi setiap pemeriksaan antara lain tekanan darah, kadar haemoglobin, tungkai
bengkak atau tidak, pembesaran Rahim dan perkembangan janin termasuk posisi dan
detak jantung janin, gejala yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya perdarahan,
pembengkakan tungkai berlebihan. Pola makan perlu mendapat perhatian baik jumlah
maupun komposisi, istirahat cukup, aktivitas fisik tidak perlu dibatasi ketat dan
disesuaikan dengan kondisi ibu. Kebersihan sangat perlu dijaga untuk mencegah infeksi
misalnya di gigi, perawatan payudara untuk persiapan menyusui terutama puting susu
diupayakan keluar dengan pemijatan setiap kali mandi. Buang air kecil yang sering akan
dialami pada trimester pertama dan Ketiga akibat penekanan rahim ke kandung kencing.
Buang air besar diupayakan selalu lancar dengan minum banyak, makanan cukup serta
dan olah raga teratur. Yang perlu diperhatikan dan diwaspadai :
1.Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
KETUBAN Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) adalah pecahnya selaput berisi
cairan ketuban yang terjadi 1 jam atau lebih sebelum terjadinya kontraksi. Dulu jika
terjadi KPSW selalu dilakukan tindakan untuk segera melahirkan bayi guna mencegah
infeksi yang bisa terjadi pada bayi maupun ibunya. Tetapi pendekatan ini sudah tidak
perlu dilakukan lagi karena resiko terjadinya infeksi bisa dikurangi dengan mengurangi
frekuensi pemeriksaan, dalam 1 kali pemeriksaan dengan bantuan spekulum bisa
membantu dokter dalam memastikan pecahnya selaput ketuban, memperkirakan

17

pembukaan serviks (leher rahim) dan mengambil contoh cairan ketuban dari vagina. Jika
hasil analisa cairan ketuban menunjukkan bahwa paru-paru bayi sudah cukup matang,
maka dilakukan induksi persalinan (tindakan untuk memulai proses persalinan) dan bayi
dilahirkan. Jika paru-paru bayi belum matang, persalinan ditunda sampai paru-paru bayi
matang.
Pada 50% kasus, persalinan bisa ditunda hanya dengan melakukan tirah baringan
mendapatkan cairan infus, beberapa kasus lainnya memerlukan obatyang bisa mencegah
kontraksi rahim (misalnya magnesium sulfatyang diberikan melalui infus suntikan atau
tablet terbutalin dan kadang diberikan ritodrin meialui infus). Ibu dirawat di rumah sakit
dan menjalani tirah baring, tetapi masih diperbolehkan ke kamar mandi. Suhu tubuh dan
denyut nadinya diukur 2 kali/hari. Peningkatan suhu tubuh bisa merupakan pertanda
terjadinya infeksi.
2. Persalinan Prematur
PERSALINAN prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan
mencapai 37 minggu. Biasanya persalinan terjadi pada saat usia kehamilan mencapai 3742 minggu. Persalinan prematur bisa merupakan suatu proses normal yang dimulai terlalu
dini atau dipicu oleh keadaan tertentu, seperti infeksi rahim atau infeksi cairan ketuban,
Sebagian besar kasus persalinan prematur penyebabnya tidak diketahui secara pasti.
Faktor resiko terjadinya persalinan prematur :
a. Pernah mengalami persalinan prematur pada kehamilan terdahulu.
b. Kehamilan ganda (kembar 2 atau 3)
c. Pernah mengalami aborsi.
d. Memiliki serviks yang abnormal.
e. Memiliki rahim yang abnormal.
f. Menjalani pembedahan perut pada saat hamil.
g. Menderita infeksi berat pada saat hamil.
h. Pernah mengalami perdarahan pada trimester kedua atau ketiga.
i. Berat badan kurang dari 50 kg.
j. Pernah memakai DES(dietilstilbestrol).
k. Merokok sigaret atau makakai kokain .
l. Tidak memeriksakan kehamilan.

18

3. Kehamilan Post-Matux & Postmaturitas


KEHAMILAN post-matur adalah persalinan yang berlangsung sampai lebih dari
42 minggu. Postmaturitas adalah suatu sindroma di mana plasenta mulai berhenti
berfungsi secara normal pada kehamilan post-matur dan hal ini membahayakan janin.
Menentukan apakah kehamilan telah Iewatdari42 minggu tidak selalu mudah, karena
saat terjadinya pembuhan tidak selalu dapat ditentukan secara pasti. Kadang saat
pembuahan tidak dapat ditentukan karena siklus menstruasi yang tidak teratur. Pada
awal kehamilan bisa dilakukan pemeriksaan USG untuk membantu menentukan usia
kehamilan. Pemeriksaan USG berikutnya dilakukan sebelum usia kehamilan
mencapai 32 minggu (antara 18-22 minggu) untuk mengukur diameter kepala janin
hal ini bisa membantu memastikan usia kehamilan. Jika kehamilan berlangsung
sampai lebih dari 42 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir, dilakukan
pemeriksaan untuk mengetahui tanda-tanda postmaturitas pada ibu dan janin, yaitu
penciutan rahim dan berkurangnya gerakan janin Pemeriksaan bisa dimulai pada usia
kehamilan 41 minggu, untuk menilai gerakan dan denyut jantung janin serta jumlah
cairan ketuban (yang menurun secara drastis pada kehamilan post - matur). Untuk
memperkuat diagnosis postmaturitas, bisa dilakukan amniosentesis (pengambilan dan
analisa cairan ketuban).
Salah satu tanda dari postmaturitas adalah air ketuban yang berwarna kehijauan
yang berasal dari mekonium (tinja fetus yang pertama) hal ini menunjukkan keadaan
gawat janin. Selama hasil pemeriksaan tidak menunjukkan tanda-tanda postmaturitas,
maka kehamilan post-matur masih mungkin dilanjutkan. Tetapi jika hasil
pemeriksaan menunjukkan adanya tanda-tanda postmaturitas, maka segera dilakukan
induksi persalinan dan bayi dilahirkan. Jika serviks belum dapat dilalui janin, maka
dilakukan operasi sesar.

19

4. Tidak Adanya Kemajuan Dalam Persalinan


SETIAP jam seharusnya serviks membuka minimal selebar 1 cm dan kepala janin
seharusnya turun ke dalam rongga panggul minimal sebanyak 1 cm. Jika hal tersebut
tidak terjadi, mungkin janin terlalu besar untuk melewati jalan lahir dan perlu
dilakukan persalinan dengan bantuan forseps atau operasi sesar. Jika jalan lahir cukup
lebar tetapi persalinan tidak maju, maka diberikan oksitosin melalui infus untuk
merangsang kontraksi rahim yang lebih kuat. Jika setelah pemberian oksitosin
persalinan tidak juga maju, maka dilakukan operasi sesar.
5. Kelainan Posisi Janin
Yang dimaksud dengan posisi janin di dalam rahim adalah arah yang dihadapi
oleh janin, sedangkan letak janin adalah bagian tubuh janin yang terendah. Kombinasi
yang paling sering ditemukan dan paling aman adalah menghadap ke punggung ibu
dengan letak kepala, di mana leher tertekuk ke depan, dagu menempel di dada dan
kedua lengan melipat di dada. Jika janin tidak berada dalam posisi atau letak tersebut,
maka persalinan bisa menjadi sulit dan mungkin persalinan tidak dapat dilakukan
melalui vagina.
6. Kehamilan Kembar
KEHAMILAN kembar bisa diketahui pada pemeriksaan USG atau dengan
pemantau elektronik (dimana akan terdengar 2 denyut jantung berbeda). Kembar
menyebabkan rahim sangat teregang dan rahim yang sangat teregang cenderung
untuk mulai mengalami kontraksi sebelum kehamilan mencapai usia yang matang.
Akibatnya bayi kembar sering dilahirkan secara prematur dan kecil. Posisi dan letak
janin di dalam rahim bisa berlainan, sehingga persalinan bisa menjadi sulit. Kontraksi
rahim setelah lahirnya bayi pertama cenderung menyebabkan terlepasnya plasenta
dari bayi kedua. Akibatnya, bayi kedua cenderung mengalami masalah selama
persalinan dan memiliki resiko mengalami kelainan dan kematian yang lebih tinggi,

20

Kadang setelah persalinan, rahim yang terlalu teregang tidak dapat berkontraksi
dengan baik sehingga ibu bisa mengalami perdarahan.
7. Distosia Bahu
DISTOSIA bahu adalah suatu komplikasi yang jarang terjadi, dimana pada letak
kepala, salah satu bahu bayi tersangkut pada tulang kemaluan dan tertahan di dalam
jalan lahir. Segera dilakukan berbagai tindakan untuk membebaskan bahu sehingga
bayi bisa dilahirkan melalui vagina. Jika tindakan tersebut gagal, kad ang bayi dapat
didorong kembali ke dalam vagina dan dilahirkan melalui operasi sesar.
8. Prolapsus Korda Umbilikalis
PROLAPSUS korda umbilikalis adalah keadaan dimana korda umbilikal(taii
pusar) mendahului bayi, yaitu kefuardari jalan lahir. Pada keadaan ini, jika bayi mulai
memasuki jalan lahir, tali pusar akan tertekan sehingga aliran darah ke bayi terhenti.
Prolapsus korda umbilikalis bisa terjadi secara nyata atau tersembunyi. Pada
prolapsus yang nyata, selaput ketuban telah pecah dan tali pusar menonjol ke dalam
vagina sebelum bayi turun ke jalan lahir. Prolapsus yang nyata biasanya terjadi jika
bayi berada dalam letak bokong (tetapi bisa juga terjadi pada letak kepala), terutama
jika selaput telah pecah sebelum waktunya atau jika janin belum turun ke panggul
ibu. Untuk mencegah terjadinya cedera pada janin akibat terhentinya aliran darah ke
janin, maka segera dilakukan persalinan, biasanya melalui operasi sesar. Pada
prolapsus tersembunyi, selaput ketuban tetap utuh dan tali pusar berada di depan janin
atau terperangkap di depan bahu janin. Biasanya keadaan ini diketahui melalui denyut
jantung janin yang abnormal. Prolapsus tersembunyi bisa diatasi dengan cara
merubah posisi ibu atau mengangkat kepala janin untuk menghilangkan tekanan pada
tali pusar. Kadang perlu dilakukan operasi sesar.

21

9. Pendarahan Rahim
PENDARAHAN hebat dari rahim setelah persalinan merupakan masalah yang
serius. Biasanya selama persalinan ibu kehilangan darah sebanyak 0,5 liter. Ketika
plasenta lepas dari rahim, pembuluh darah rahim terbuka. Kontraksi rahim
membantu menutupnya pembuluh darah ini sampai mereka mengalami pemulihan
lengkap. Jika setelah proses persalinan rahim tidak berkontraksi atau jika sejumlah
kecil plasenta tertinggal di dalam Rahim sehingga rahim tidak dapat berkontraksi,
maka darah yang hilang akan lebih banyak. Robekan pada vagina atau serviks juga
bisa menyebabkan perdarahan hebat.
C. MENOPAUSE
MENOPAUSE adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstr uasi yang
berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami
menopause

alamiah

sama

sekali

tidak

dapat

mengetahui

apakah

saat

menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang terakhir sampai satu


tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan. Sekitar
80 persen wanita mulai melompat-lompat menstruasinya. Sekitar 10 persen wanita
berhenti

menstruasi

sama

sekali

tanpa

disertai

ketidakteraturan

siklus

yang

berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebih dari 2.700
wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra-menopause yang
berlangsung antara dua hingga delapan tahun. Kecuali jika seseorang mengalami
menopause secara tiba-tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat
dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai ketika seorang wanita
pertama kali mengalami menstruasi. Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti
dengan lima atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan sering tidak
disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir usia belasan atau awal dua puluhan,
lamanya siklus menjadi lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur
puncak, yang berlangsung setama kira-kira dua puluh tahun Pada usia empat puluhan,
siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua
puluh delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian telah membuktikan

22

bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan
20% dari semua wanita mengalami siklus tidak teratur.

Perubahan Hormon
Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen perempuan
sering relatif stabil atau bahkan meningkatdi masa pra-menopause. Kadar itu tidak
bekurang selama kurang dari satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir.
Sebelum menopause estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang wanita adalah
estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh wanita mulai. menghasilkan lebih
banyak estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan
di dalam indung telur maupun dalam lemak tubuh. Kadar testoteron biasanya
tidak turun secara nyata selama pra-menopause. Kenyataannya, indung telur
pasca-menopause dari kebanyakan wanita (tetapi tidak semua wanita)
mengeluarkan testoteron lebih banyak daripada indung telur pra-menopause
Sebaliknya, kadar progesteron benar-benar mulai menurun selama pramenopause, bahkan jauh sebelum terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen
atau testoteron dan ini. merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan
wanita. Meskipun reproduksi tidak lagi merupakan tujuan, hormon- hormon
reproduksi tetap memegang peran yang penting, yaitu peran-peran yang dapat
meningkatkan kesehatan dan tidak ada kaitannya dengan melahirkan bayi. Hal ini
dapat dilihat dalam kenyataan bahwa reseptor hormon steroid terdapat dalam
hampir semua organ tubuh perempuan. Estrogen dan androgen (seperti halnya
testoteron) adalah penting, misalnya untuk mempertahankan tulang yang kuat dan
sehat serta jaringan vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen
maupun progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan kolagen
yang sehat pada kulit.

Penyebab Menopouse
Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.

Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan


rokok. Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis yang menyebabkan
berkurangnya atau berhentinya pelepasan hormon oleh ovarium. Campur tangan ini

23

bisa berupa pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi


aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran pada panggul untuk
mengobati kanker. Histerektomi (pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya
siklus

menstruasi,

tetapi

selama

ovarium

tetap

ada

hal

tersebut

tidak

akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan menopause.

Gejala Menopause
Gejala-gejala menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan

progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih


sedikit estrogen atau progesteron dan tubuh memberikan reaksi. Beberapa
wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain mengalami gejala
yang sifatnya ringan sampai berat.Hal ini adalah normal.berkurangnya kadar estrogen
secara bertahap menyebabkan Berkuragnya kadar estrogen perlahan menyesuaikan
diri terhadap perubahan hormon terapi pada beberapa wanita penurunan kadar
estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal
ini sering terjadi jika menopouse disebabkan oleh pengangkatan ovarium
Gejala-gejala yang mungkin ditemukan pada Pada Wanita menopouse adalah :
1. Hot flashes terjadi akibat Peningkatan aliran darah di dalam pembuluh darah
wajah, leher, dada dan punggung. Kulit menjadi merah dan hangat disertai
keringat yang berlebihan Hot flashes dialami oleh Sekitar 75% wanita
menopause. Kebanyakan hot flashes dialami Selama lebih dari 1 tahun dan 2550% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun. Hot flashes berlangsung
selama 30 detik sampai 5 menit.
2. Vagina menjadi kering karena penipisan jaringan pada dinding vagina sehingga
ketika melakukan seksual terasa nyeri.
3. Gejala psikis dan emosional(kelelahan, mudah tersinggung, susah tidur dan
gelisah) bisa disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen.Berkeringat pada
malam hari menyebabkan gangguan tidur sehingga kelelahan semakin memburuk
dan semakin mudah tersinggung.
4. Pusing, kesemutan dan palpitasi (jantung berdebar).

24

5. Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser).


6. Peradangan kandung kemih atau vagina.
7.Osteoporosis (pengeroposantulang).
Resiko tinggi
kurus,merokok,

terjadinya

osteoporosis

mengkonsumsi alkohol

ditemukan

secara

pada

berlebihan,

wanita

yang

mengkonsumsi

kortikostoid,memiliki asupan kalsium yang rendah, jarang berolah raga.


1.3 Penyakit pada Sistem Reproduksi
a. Keputihan (fluor albus)
Penyebab: parasit seperti jamur Candida albicans, protozoa Trichomonas vaginalis,
bakteri dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan
hangat, sering ditemukan pada wanita hamil dan penderita diabetes melitus
Akibat: gangguan pada organ reproduksi wanita.
b. Herpes genital
Penyebab: virus herpes simpleksserotipe 2 ditularkan melalui hubungan seksual.
Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit dan menyebabkan kanker rahim
c. Gonorhea (kencing nanah)
Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae, ditularkan melalui hubungan seksual.
Akibat: radang pada organ reproduksi yang menyebabkan kemandulan, mata,
persendian dan selaput otak pada bayi. Tanda dan gejala: terdapat nanah pada ujung
saluran kencing dan terasa panas (terbakar) saat buang air kecil
d. Sifilis
Penyebab: bakteri Treponema pallidum ditularkan melalui hubungan seksual.
Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium lanjut, sifilis menyerang hati,
susunan syaraf dan otak.
e. Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Penyebab: virus HIV (Human Immunodedeficiency Virus)

25

Akibat: hilangnya daya kekebalan tubuh terhadap penyakit karena virus ini
menyerang sel-sel darah putih. Penyebaran: kontak cairan tubuh dengan penderita
AIDS. Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita AIDS setelah 6 bulan atau
lebih tergantung daya tahan tubuh.

26

Anda mungkin juga menyukai