Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAJARAN KONSEP PERBANDINGAN

(suatu bahan diskusi)


Tri Hapsari Utami
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Malang
Abstrak: Salah satu yang perlu dipersiapkan seorang guru dalam proses
pembelajaran adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Menurut
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk 1 Kompetensi Dasar. Adapun Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar telah ditetapkan pada Standar Isi. Sebagian
besar guru menyusun RPP sesuai hirarkis SK, KD yang telah ditetapkan. Sudah
tepatkah susunan SK/KD yang ada? Tampaknya kita masih perlu untuk mengkaji
SK/KD tersebut. Pada kajian ini akan dibahas SK/KD yang terkait masalah
perbandingan. Diharapkan dengan kajian ini, kita akan lebih baik dalam menyusun
suatu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan Kompetensi yang
diharapkan.
Kata Kunci: Standar Proses, Kompetensi Dasar, RPP, Perbandingan.

Salah satu tujuan pembelajaran matematika sekolah adalah membekali siswa


untuk mempunyai kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar
peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti,
dan kompetitif. Pembelajaran adalah usaha
terencana, terarah, dan bertujuan agar
siswa dapat memperoleh pengalaman
yang bermakna, dan kegiatan pembelajaran berpusat pada kepentingan siswa.
Jadi pembelajaran matematika dapat
diartikan kegiatan terencana agar siswa
memperoleh pengalaman belajar matematika yang dibutuhkan (Permendiknas no
41 tahun 2007).
Untuk
mengetahui
pengalaman
belajar apa yang dibutuhkan siswa,
tentunya seorang guru perlu mengkaji
Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar yang telah ditetapkan oleh
Kemendiknas, memilih materi yang
menunjang
tercapainya
kompetensi,
mengetahui karakteristik siswa, dan sarana
prasarana yang tersedia di lingkungan
belajar siswa.
Terkait dengan kajian Standar
Kompetensi/ Kompetensi Dasar dan
pemilihan materi yang menunjang

ketercapaian kompetensi, berikut ini akan


dibahas Kompetensi Dasar yang terkait
dengan masalah perbandingan. Jika kita
perhatikan sajian Kompetensi Dasar
berikut ini,
1. menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan waktu, jarak, dan kecepatan
(kelas V semester 1);
2. menggunakan pecahan dalam masalah
perbandingan dan skala (kelas V
semester 2); dan
3. menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan satuan debit (kelas VI semester
1);
urutan sajian materinya adalah kecepatan,
perbandingan dan skala, dilanjutkan debit.
Apakah
kecepatan
sebagai
materi
prasyarat perbandingan? Atau sebaliknya?
PEMBAHASAN
Pembelajaran yang bermakna adalah
pembelajaran yang mengkaitkan apa yang
akan dipelajari dengan apa yang telah
dipelajari (atau apa yang dipunyai) oleh
siswa. Kontruksi pengetahuan baru dapat
terjadi apabila apa yang akan dipelajari
ada sebagian yang sama dengan yang
telah dipunyai siswa sebelumnya. Apabila
pembelajaran dilakukan dengan memberitahukan cara atau prosedur, siswa hanya
menghafal rumus tanpa memahaminya
atau hanya memberikan ingatan pengetahuan sementara. (Siswanto dkk, 2010).
18

Tri Hapsari Utami, Pembelajaran Konsep Perbandingan,19

Dengan memperhatikan ada sebagian yang sama antara pengetahuan yang


akan dipelajari dengan pengetahuan yang
telah dipunyai siswa, berikut ini akan
dikaji kesamaan antara konsep perbandingan, skala, kecepatan, dan debit.
Jika kita memandang perbandingan
sebagai membandingkan dua nilai atau
lebih dari suatu satuan yang sejenis, maka
skala adalah perbandingan dua nilai dari
satuan jarak. Kecepatan adalah perbandingan dua nilai dari satuan yang berbeda
yaitu jarak dan waktu, adapun debit
perbandingan dua nilai dari satuan yang
berbeda yaitu volum dan waktu. Oleh
karena itu, kita dapat memandang
perbandingan dua nilai dari satuan yang
sejenis tentunya lebih mudah dipahami
siswa dibandingkan perbandingan dua
nilai dari satuan yang tidak sejenis.
Dengan kata lain hirarkis sajian dalam
pembelajaran yang disarankan adalah
perbandingan, skala, kecepatan, dan debit.
Apakah masalah-masalah berikut bisa
dipandang sebagai suatu masalah perbandingan? Masalah a. Harga 1 kg jeruk
adalah Rp. 7500. Berapa harga 3 kg jeruk?
Masalah b. 100 km memerlukan bensin 2
liter. Berapa liter yang dibutuhkan jika
menempuh 180 km? Masalah c. Selama 2
detik, banyak air yang mengalir 20 liter.
Berapa volume air yang mengalir selama 1
jam?
Dalam pembelajaran materi perbandingan, skala, kecepatan, maupun debit,
seringkali dijumpai pemberian rumus atau
cara cepat untuk menyelesaikan. Sudah
tepatkah pembelajaran yang hanya
memberikan cara atau prosedur? Coba
perhatikan masalah: 2 galon air harganya
Rp. 15.000, berapa harga 5 galon air?
Seorang siswa dapat berpikir 2 berubah
menjadi 5 karena dikalikan 2,5 berarti
harga 5 galon adalah Rp (15.000 x 2,5),
dan siswa yang lain berpikir berpikir 2
berubah menjadi 1 karena dibagi 2 berarti
harga 1 galon adalah Rp. (15.000:2). Jadi
harga 5 galon adalah Rp (7.500 x 5). Dan
dimungkinkan beberapa alternatif cara
berpikir yang berbeda dari dua kasus
tersebut. Dengan memperhatikan hal
tersebut, apakah tidak cukup jika seorang

guru hanya membekali berpikir logis


(melihat pola) dan terampil berhitung?
Berikut ini disajikan suatu contoh
kesinambungan
pembelajaran
materi
perbandingan, skala, kecepatan, dan debit,
yang dimulai dari pembelajaran melihat
pola.
I. Melihat Pola
a. Pola Gambar/Huruf

.......
atau
AB
AABC
AAABCD ... ...
b. Pola Bilangan
1 3 5 7 ...
...
...
24 22 19 15 10 ...
...
...
Untuk pola bilangan, diperlukan
ketrampilan berhitung selain kemampuan
menentukan polanya.
II. Perbandingan
Setiap kotak berisi permen yang sama
banyak.
1 kotak berisi 5 permen
2 kotak berisi ...
3 kotak berisi ....
17 kotak berisi ......dst.
.... kotak berisi 250 permen
Masalah tersebut bisa dipandang sebagai
suatu pola bilangan 5
10
15
20
... ... 250 ...
Kemudian
dilanjutkan
dengan
mengarahkan siswa untuk memahami
konsep perbandingan yang diwujudkan
dalam simbol a:b.
Jika Adi mempunyai 3 kotak permen
dan Eko mempunyai 6 kotak permen.
Berapa permen yang masing-masing
dipunyai Adi dan Eko? Berapa banyak
permen
yang
dipunyai
keduanya?
Perbandingan banyak permen yang
dipunyai Adi dan Eko adalah 3:6.
Tahapan berikutnya adalah menggunakan konsep perbandingan untuk menyelesaikan masalah, dimulai dari masalah
sederhana ke masalah yang lebih rumit.
Misalnya masalah-masalah berikut ini.
Jika perbandingan banyak permen
yang dipunyai Endah dan Tio adalah 2:4.
Berapa permen yang masing-masing

20, J-TEQIP, Tahun III, Nomor 1, Mei 2012

dipunyai Endah dan Tio? Berapa banyak


permen yang dipunyai keduanya?
Perbandingan banyak permen yang
dipunyai Agus dan Diah adalah 2:3.
Banyak permen yang dipunyai keduanya
adalah 50. Berapa permen yang masingmasing dipunyai Agus dan Diah?
Perbandingan banyak permen yang
dipunyai A, B, C adalah 2:3:5. Banyak
permen yang dipunyai ketiganya adalah 70
permen. Berapa permen yang dipunyai
masing-masing?
III. Skala
Tahapan pembelajaran yang dapat
dilakukan adalah:
a. Ukurlah panjang dan lebar kelasmu?
(10 meter dan 12 meter)
b. Gambar denah ruang kelasmu di kertas!
Cukupkah kertasmu? Perlukah kita
mengecilkan ukuran?
c. Jika 1 meter (100 cm) diwakili oleh 1
cm, coba gambar denah ruang kelasmu!
(1 cm mewakili 100 cm)
d. Perbandingan lebar kelas pada
gambar
dengan
lebar
kelas
sesungguhnya adalah 1:100
(Gambar itu menggunakan skala
1:100).
Pada pembelajarannya diperlukan
keterampilan berhitung dan hubungan
antar satuan jarak. Perhatikan skala
menunjukkan perbandingan antara jarak
dan jarak.
IV. Kecepatan
Berikut ini, contoh tahapan pembelajarannya.
Jarak sekolah kerumah Ani dan Ida
(kakak beradik) adalah 2 km. Ani
menempuh perjalanan ke sekolah selama
10 menit, sedangkan Ida menempuhnya
selama 20 menit. Siapa yang lebih cepat
jalannya?

Tabel 1. Contoh Tahapan Pembelajaran


ANI
IDA
10 menit menempuh 2 20 menit menempuh 2
km (2000 m)
km (2000 m)
1 menit menempuh 1/5
km (200 m)

10 menit menempuh 1
km (1000 m)

5 menit menempuh 1 km
(1000 m)

5 menit menempuh
km (500 m)

menit
100m

1 menit menempuh 100


m

menempuh

Untuk
Ani,
dapat
dikatakan
perbandingan antara jarak yang ditempuh
dengan waktu yang diperlukan adalah
200m:1menit
(200
m/menit). Jadi
kecepatan Ani berjalan adalah 200m/menit
Kemudian dilanjutkan dengan satuan
kecepatan yang lazim digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya: Sepeda
motor
berjalan
dengan
kecepatan
40km/jam artinya ......
Dalam pembelajaran kecepatan hanya
diperlukan keterampilan berhitung dan
hubungan antar satuan jarak dan antar
satuan waktu. Perlukah rumus? Perhatikan
kecepatan adalah perbandingan antara
jarak
dan
waktu.
Debit
adalah
perbandingan antara volume dan waktu.
PENUTUP
Dari tahapan pembelajaran tersebut
diharapkan dengan kemampuan siswa
melihat pola, siswa dapat memahami
konsep perbandingan dari satuan yang
sejenis (misalnya perbandingan antara
banyak dan banyak). Selanjutnya siswa
dapat memahami konsep skala (perbandingan antara jarak dan jarak), dilanjutkan
dengan kecepatan (perbandingan antara
jarak dan waktu) dan debit (perbandingan
antara volume dan waktu). Penekanan
kepada
kemampuan
melihat
pola,
keterampilan berhitung, dan keterampilan
mengubah satuan jarak, satuan waktu, dan
satuan volume adalah modal siswa untuk
dapat menyelesaikan masalah yang terkait
dengan perbandingan, bukan menghafal
rumus.
Oleh karena itu susunan Kompetensi
Dasar yang disarankan adalah menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan
dan
skala,
dilanjutkan
menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan waktu, jarak, dan kecepatan,
kemudian menyelesaikan masalah yang
berkaitan
dengan
satuan
debit.

Tri Hapsari Utami, Pembelajaran Konsep Perbandingan,21

DAFTAR RUJUKAN
Siswanto, Wahyudi dkk, 2010. Modelmodel pembelajaran Kreatif dan
Inovatif. TEQIP kerjasama PT.
Pertamina dan Universitas Negeri
Malang
Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006

Tentang Standar Isi untuk Satuan


Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007
Tentang Standar Proses untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.

Anda mungkin juga menyukai