Anda di halaman 1dari 5

Tujuan Praktikum

Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang teknik handling,


retrain, dan berbagai jenis alat pendukung teknik ttersebut yang dapat digunakan
pada hewan anjing dan kucing.
Dasar Teori
Handling
Kebanyakan paramedis yang bekerja dengan hewan- hewan mempunyai
banyak pengalaman dalam menghandling berbagai jenis dan spesies hewan.
Kita harus familiar dengan berbagai karakteristik hewan-hewan tersebut.
Mayoritas hewan yang akan dioperasi seharusnya dihandling namun tidak berarti
mereka mau diperlakukan seperti itu. Untuk hewan- hewan pasca operasi akan
lebih mudah stress, menyerang orang dan lingkunagan baru, dan menunjukkan
perilaku hewan yang tidak semestinya (Lane & Cooper, 1994).
Bahasa

tubuh

hewan

dapat

menjadi

parameter

dimana

pasien

menganggapnya sebagai teman atau bahkan sebagai musuh. Hewan biasanya


sensitive terhadap bau orang asing, dan juga da beberapa hewan yang tidak bisa
berinteraksi dengan manusia dan hewan lain, seperti anjing dan kucing liar.
Hewan

seperti

ini

tidak

dapat

diprediksi

dan

dapat

membahayakan

pemeriksanya, sehingga pemeriksa dan orang- orang yang ada disekitarnya


harus berhati- hati dan waspada pada saat menghandling berbagai jenis hewan,
serta bersikap tenang dan percaya diri (Aspinall, 2013).
Pemeriksa harus meminimalisir perlakuan, karena apabila semakin sering
dilakukan pengulangan maka hewan akan menjadi ketakutan atau semakin
agresif, serta harus diperhatikan dari kemungkinan cidera dan menciderai.
Hewan akan merasa tidak nyaman dengan handling yang salah, tetapi hewan
akan tetap merasa nyaman apabila dihandling oleh orang yang tenang dan
percaya diri (Aspinall, 2013).

Restrain
Ada berbagai macam cara merestrain pasien, yaitu bisa dengan cara verbal,
fisik, dan kimiawi. Terkadang juga dibutuhkan alat-alayt khusus untuk mencegah
hewan dapat cidera dan menciderai (Lane & Cooper, 1994).
Pemeriksa harus meminimalisir perlakuan, karena apabila semakin sering
dilakukan pengulangan maka hewan akan menjadi ketakutan atau semakin
agresif, serta harus diperhatikan dari kemungkinan cidera dan menciderai.
Hewan akan merasa tidak nyaman dengan handling yang salah, tetapi hewan
akan tetap merasa nyaman apabila dihandling oleh orang yang tenang dan
percaya diri (Aspinall, 2013).
Cara Kerja
Saat mencekram kuduk pastikan melepas kalung terlebih dahulu

Lalu menggunakan tangan yang dominan untuk mencengkram kulit longgar di


belakang kepala dan leher

Letakan tangan di samping kepala sehingga ibu jari terletak di kepala, kemudian
jari yang lain memegang pada bawah dagu sampai melintasi atau melewati
mandibula

Dapat juga menggunakan dengan kedua tangan.

Rahasia untuk sukses dalam restrain kaki adalah dengan cara meletakkan jari
diantara kedua kaki saat memegangnya
(Sheldon et.al, 2006).

Pembahasan Praktikum
No
1.

Gambar

Keterangan dan Pembahasan


Restrain Anjing (moncong sedang/
pendek)
Restrain ini menggunakan alat bantu
yakni

tali.

Tali

diikatkan

pada

moncong anjing, kemudian ditarin ke


atas sampai ke bagian belakang
telinga, dan dibuat simpul kembali.
Selanjutnya sisa tali dimasukkan ke
bagian tali yang telah diikatkan pada
moncong, ditarik kebelakang dan
ditali kembali dengan sisa tali yang
lain.
Semua anggota kelompok berhasil
melakukan.
2.

Restrain Anjing (moncong panjang)


Tali diikatkan pada moncong anjing
(bisa 1 atau lebih ikatan sesuai
dengan

kebutuhan).

Tali

ditarik

kebagian belakang dan diikat/ dibuat


simpul dibagian belakang telinga.
Semua anggota kelompok berhasil
melakukan.
3.

Handling Anjing
Tangan kiri melingkar dibagian leher
dengan telapak tangan memegang di
agian

moncongnya

untuk

menghindari gigitan anjing tersebut.


Tangan kanan melingkar di perut
anjing

sambil

anjing

didekatkan

kebadan pemegang. Apabila anjing

galak, maka dapat menggunakan


pengaman seperti tali atau katun tipe
open

ended

untuk

menghindari

gigitan.
Semua anggota kelompok berhasil
melakukan.
4.

Handling Kucing
Tangan

kanan

memegang

longgar

dibagian

kuduk

kulit

kucing.

Kemudian tangan kiri menyangga


badan

kucing

tersebut.

Apabila

kucing galak, maka akan lebih baik


apabila

menggunakan

alat

bantu

untuk mencegah cakaran ataupun


gigitan dari kucing tersebut.
Semua anggota kelompok berhasil
melakukan.

Daftar Pustaka
Aspinall, Victoria., dan Aspinal, Richard. 2013. Clinical Prosedurs in Small Animal
Veterinary Practice. UK : Elsevier Saunders.
Lane, D.R., dan Coopers, B. 1994. Veterinary Nursing (Formerly Joness Animals
Nursing 5th Edition). UK : Pergamon.
Sheldon, C.C., Sonsthagen, T., dan Topel, J. 2006. Animal Restraint for
Veterinary Professionals. USA: Mosby Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai