BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam tanki
penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian
disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar
adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke
Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut.
Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank
dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.
2.
3.
Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang bakar
(combustionchamber).
4.
Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM) kemudian
diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).
5.
Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan
udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 - 50
atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar
disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik
nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan
ledakan bahan bakar.
6.
Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada
poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan
bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol
menggunakan
batang
torak,
sehingga
torak
dapat
bergerak
bolak-balik
(reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros
engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi
gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Ggl terbentuk berdasarkan hukum faraday. Hukum faraday menyatakan bahwa jika
suatu penghantar berada dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah dan
penghantar tersebut memotong gais-garis magnet yang dihasilkan maka pada
penghantar tersebut akan diinduksikan gaya gerak listrik.
BAB III
KEADAAN UMUM
Adapun bagian-bagian mesin pada PLTD secara garis besar adalahsebagai berikut :
1. Cylinder Head ( Kepala Silinder)
Fungsi :
Penutup Silinder
Menempatkan Rocker Arm
Menempatkan Valve Starting (Katup Start)
Tempat Saluran Udara Masuk dan Gas Buang
Menempatkan Injector
Menempatkan Katup
1.3 Valve(katup)
Fungsi :
Menutup dan Membuka saluran udara masuk dan saluran gas buang
Konstruksi katup : sudut bidang kontak = 300 dan 450(tanpa rotator dan
dengan rotator)
2. Piston(torak)
Fungsi :
Merapatkan Ruang Bakar
Menerima Tekanan Pembakaran
Menyerap Panas Hasil Pembakaran
Meneruskan Tekanan Hasil Pembakaran
Meneruskan Panas Pembakaran ke liner
3.2.Liner(silinder)
Liner Basah
Fungsi :
Liner Kering
Fungsi :
3.4.Frame(Rangka)
Fungsi : Untuk mendukung semua bagian-bagian mesin yang harus dapat
menahan lendutan atau lengkungan akibat berat beban komponen mesin
5. Bearing(Bantalan)
Fungsi :
Pelapis gerakan Logam Keras dan Logam Keras
Memudahkan Pemeliharaan Komponen Mesin yang bergerak
Memperkecil biaya pemeliharaan Komponen mesin yang bergerak
Mencegah komponen utama yang bergesekan cepat rusak
10
11
III.II. Peralatan Tambahan (Alat Bantu) Pada Instalasi Mesin Diesel (PLTD)
1. CamShaft, untuk mengatur gerakan membukanya katup, mengatur pemompaan
bahan bakar ke injector oleh pompa injeksi
2. Pompa Injeksi, untuk memberikan tekanan pada solar yang akan
diinjeksikan/disemprotkan oleh nozel.
Memisahkan air yang terbawa dalam aliran oli yaitu terjadi pada purifier. Dimana
purifier ini berfungsi untuk memisahkan oli dan air yang tercampur.
12
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.I. Komponen-komponen Penting Mesin PLTD
1. Mesin/Motor
Merupakan Komponen dasar dari mesin yang memperkuat daya. Mesin Tersebut
dirangkai dikopel langsung dengan generator.
13
6. Sistem Pelumasan
Termasuk pompa minyak pelumas, tangki minyak, penyaring, pendingin,
alat pembersih dan sambungan pipa kerja. Fungsi sistem pelumasan yaitu
untuk mengurangi pergeseran dari bagian yang bergerak dan mengurangi
pemakaiandan sobekan bagian-bagian mesin.
14
Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel,
yaitu :
15
16
lubang buang keluar. Selama kejadian keempat, atau langkah buang, torak bergerak keatas,
di dorong oleh engkol dan batang engkol, mengusir hasil pembakaran yang tersisa.
Didekat t.m.a katup buang ditutup, katup pemasukan dibuka dan daur dimulai kembali.
Seperti dapat dilihat, keempat langkah memerlukan dua putaran dari poros engkol. Jadi
dalam mesin empat langkah , satu langkah daya diperoleh untuk tiap dua putaran poros
engkol, atau banyaknya impuls daya tiap menit adalah setengah putaran/ menit ternilai
(rating)
Kejadian kompresi, pembakaran dan ekspansi tidak berbeda dengan kejadian pada
mesin diesel 4 tak. Pengeluaran gas sisa dan pengisian silinder dengan pengisian udara
segar dilakukan sebagai berikut : Kalau torak telah menjalani 80 sampai 85 persen dari
langkah ekspansi, katup buang,e, e (gb.2-2a) terbuka, gas buang dilepaskan dan mulai lari
dari silinder dan tekanan dalam silinder mulai turun. Torak meneruskan gerak menuju
t.m.b, dan akhirnya membuka lubang s,s, yaitu lubang tempat lewat udara yang agak
17
ditekan, sehingga udara mulai memasuku silinder, Udara ini tekananya agak lebih tinggi
dari pada gas panas didalam silinder, sehingga mendorongnya keluar melalui katup e,e (
gb. 2-2b) ke udara luar. Operasi ini disebut membilas, udara yang dimasukan disebut udara
bilas, dan lubang tempat udara masuk disebut lubang bilas. Kira-kira pada saat torak pada
langkah naik menutup lubang s, s, maka katup buang e, e juga ditutup (gb. 2-2e) dan
langkah kompresi dimulai.
Keuntungan operasi mesin diesel 2 tak adalah penghilangan dua langkah pengisian yang
diperlukan dalam operasi empat langkah. Jadi silinder memberikan satu langkah daya
untuk tiap putaran mesin kalau dibandingkan dengan satu langkah daya untuk tiap dua
putaran pada mesin daur empat langkah. Kalau semua kondisi yang lain misalnya lubang,
langkah, kecepatan dan tekanan gas efektif rata-rata sama, maka mesin dua langkah akan
membangkitkan daya dua kali lipat daripada mesin empat langkah. Ini berarti juga bahwa
mesin dua langkah dalam garis besarnya mempunyai berat setengah dari mesin diesel 4 tak
dari daya yang sama dan menghasilkan momen puntir yang lebih rata.
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.I. Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Prime Mover). Prime mover
merupakan alat yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan
untuk memutar rotor generator. Pada mesin diesel, energi bahan bakar diubah menjadi
energi mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri.
PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai dengan puluhan MW.Jika
perkembangan pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW, penyediaan listrik yang
menggunakan PLTD tidak lagi ekonomis sehingga harus di bangun pusat listrik lain. Unit
PLTD yang terbesar di pasaran adalah 12,5 MW. Unit-unit pembangkit diesel di pasaran
umumnya mempunyai putaran (untuk frekuensi 50Hertz) dari 300 putaran per menit
sampai dengan 1.500 putaran per menit (ppm).Mesin-mesin yang mempunyai nilai ppm
rendah, sampai dengan 500 ppm, dapat menggunakan bahan bakar minyak (BBM) kualitas
No. 2 yaitu Intermediate Diesel Oil(IDO) dan kualitas No. 3 yaitu Marine Fuel Oil(MFO).
Jika memakaiMFO harus di panaskan terlebih dahulu agar tercapai viskositas yang cukup
rendah. Apabila menggunakan IDO, maka tidak perlu pemanansan terlebih dahulu. Mesin
diesel dengan ppm di atas 500 ppm harus menggunakan BBM kualitas No. 1 yaitu High
Speed Oil(HSO).
Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) umumnya terdapat 2 jenis mesin
diesel yang di gunakan yaitu mesin 2 langkah dan mesin 4 langkah. Namun pada
kenyataannya pada PLTD mesin yang di gunakan adalah mesin 4 langkah, karena pada
proses kerja mesin ini untuk menghasilkan 1 kali pembakaran (usaha/kerja) torak bergerak
4 kali. Pada mesin 4 langkah pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dan masalah ruangan
pun tidak menjadi soal, proses pembakaran pun lebih sempurna di banding dengan mesin
diesel 2 langkah
19
V.II. Saran
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Sebaiknya menggunakan bahan bakar dari
gas atau menggunakan biogas karena ramah lingkungan dan dari segi pembakarannya lebih
sempurna. Di sisi lain karena pasokan BBM dari tahun ketahun semakin berkurang. Selain
dari penggunaan biogas, model yang dipakai juga harus yang memiliki keuntungan murah
secara ekonomis yaitu dengan menggunakan model Combustion Air Gas Integration.
Model ini bekerja dengan mencampur udara-bahan bakar gas sebelum memasuki saluran
isap atau sebelum memasuki kompresor-turbocharger, apabila mesin diesel yang
digunakan adalah Turbo charged system. Model ini tergolong model yang murah karena
tidak menggunakan injector maupun pompa bertekanan tinggi, tidak membutuhkan model
yang rumit sehingga apabila suplai gas habis atau tersendat system akan langsung bekerja
dengan 100% bahan bakar diesel.
20
Daftar Pustaka
http://id.scribd.com/doc/137515905/Makalah-PLTD
http://www.gobookee.org
http://fungsi.info/definisi-pembangkit-listrik-tenaga-diesel/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik
http://id.scribd.com/doc/56705979/Prinsip-Kerja-Pembangkit-Listrik-Tenaga-Diesel
http://bersamabelajaruntuktahu.blogspot.com/2011/08/pembangkit-listrik-tenagadiesel.html
http://syahrirqoim.blogspot.com/2012/04/cara-kerja-mesin-diesel.html
21
L
A
M
P
I
R
A
N
22
Kekurangan PLTD
Ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan bergantung dengan perubahan harga
minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar
konvensional yang kadang kurang sempurna.
Memerlukan pemeliharaan rutin.
Sistem operasi tidak efisien bahkan tergolong boros pada kondisi beban rendah
23
PLTD Timika
PLTD BALI
24
SKEMA PLTD
25