Anda di halaman 1dari 25

Skenario 2

SGD 5
SISTEM SARAF

SKENARIO 2
Seorang pria berusia 29 tahun datang berobat ke praktek
dokter dengan keluhan sudut mulut tertarik/ mencong ke
kanan.
Mulut mencong telah dialami os 2 hari yang terjadi secara
tiba-tiba saat bangun tidur pagi. Mata sebelah kiri tidak dapat
tertutup dengan rapat. Penderita tidak ada mengeluhkan
kelemahan anggota gerak sebelah badan. Riwayat nyeri
kepala (-). Demam (-). Riwayat muntah (-) dan kejang (-).
Riwayat trauma kepala (-). Satu hari sebelum munculnya
keluhan, penderita ada mengendarai sepeda motor keluar
kota malam hari selama 3 jam.

Dari pemeriksaan klinis dijumpai tekanan darah 130/70


mmHg, nadi 76 x/menit, pernafasan 20 x/menit, temp 36,7 C

TERMINOLOGI
Parese fascialis sinistra tipe LMN: kelemahan
otot otot wajah karena terganggunya N.VII
jenis Lower motor Neuron
LMN : neuron-neuron motorik yang berasal
dari sistem saraf pusat tetapi serat sarafnya
keluar dari sisten saraf pusat dan membentuk
sistem saraf tepi dan berakhir di otot rangka.
Lagopthalmus : kelainan di mata karena
kelopak mata tidak dapat menutup bola mata

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa yang menyebabkan sudut mulut os tertarik
ke kanan ?
2. Mengapa keluhan terjadi tiba-tiba saat os
bangun tidur pagi ?
3. Mengapa mata kiri os tidak dapat tertutup
dengan rapat?
4. Apa pengaruh mengendarai sepeda motor
malam hari selama 3 jam dengan keluhan os ?
5. Apa yang menyababkan parese fascialis tipe
LMN , lagopthalmus pada os?

ANALISIS MASALAH
1. Apa yang menyebabkan sudut mulut os tertarik
ke kanan ?
Jawab : kemungkinan adanya gangguan pada
nervus facialis, dan M. Buchinator
penyebab : N. Facialis disekitar wajah sembab
paparan angin yang masuk kedalam rongga
temporalmenghambat peredaran darah
vasodilatasi oedemmenekan saraf fasialis
pada kanalis facialiskelumpuhan
sementaramulut mencong

2. Mengapa keluhan terjadi tiba-tiba saat os


bangun tidur pagi ?
Jawab : karena cuaca dingin di luar pada pagi hari
3. Mengapa mata kiri os tidak dapat tertutup
dengan rapat?
Jawab : karena ada gangguan N. Facialis bagian
perifer gangguan otot wajah yang mengalami
kelemahan/kelumpuhan M. Zygomaticum, M.
Orbicuralis, M. Orbicularis Oculi

4. Apa pengaruh mengendarai sepeda motor


malam hari selama 3 jam dengan keluhan os ?
Jawab: karena terpapar cuaca yang dingin pada
malam hari dalam waktu yang lama sehingga
menyebabkan paralisis N.VII
5. Apa yang menyababkan parese fascialis tipe
LMN?
Jawab: karena cuaca dingin N.Fascialis sembab
Nervus tersebut terjepit dan menyebabkan
kelumpuhan m.zygomaticum

PETA KONSEP
Penatalaksanaan:
farmakologi & non
farmakologi

Diagnosa
pasti

P.penunjang

p.Fisik : TD
130/70, nadi
76x/mnt, RR
20x/mnt, T
36,7 C

DD:
Bells Palsy,
Stroke
ischemic

Mulut mencong &


lagopthalmus

os

P.Neurologi: parese
fascialis sinistra tipe
LMN dan
lagopthalmus kiri

LEARNING OBJECTIVES

Anatomi Fisiologi Nervus Fascialis : LMN & UMN


Gejala klinis LMN & UMN
Patofisiologi Parese N.Fascialis
Penyebab mulut mencong
Bells Palsy:

patofisiologi
faktor pencetus
Manifestasi klinis
P.penunjang
Penatalaksanaan farmakologi
Prognosis dan evaluasi

NERVUS FASIALIS
Fungsi MotorikBerasal dari nukleus motorik
yang terletak pada bagian ventolateral dari
tegmentum pontin bawah dekat medula
oblongata.

fungsi sensorik Berasal dari nukleus


sensorik yang muncul bersama nukleus motorik
dan vestibulokoklearis yang berjalan kedalam
kanalis akustikus interna.

Serabut Motorik Nervus


Fasialis mempersarafi
otot-oto wajah terdiri
dari:
-Otot orbikularis okuli
-Otot Buksinator
-Otot Oksipital
-Otot frontal
-Otot Stapedius
-Otot Stilohioideus
-Otot digastrikus posterior
serta otot platisma.

Serabut sensorik
menghantarkan persepsi
pengecapan bagian
anterior lidah.

Skema perjalanan Nervus Fasialis

Upper Motor Neuron & Lower Motor


Neuron
Susunan neuromuskular terdiri dari Upper motor
neuron (UMN) dan lower motor neuron (LMN)
UMN merupakan kumpulan saraf-saraf motorik
yang menyalurkan impuls dan area motorik di
korteks motorik sampai inti-inti motorik di saraf
kranial di batang otak atau kornu enterior
LMN merupakan kumpulan saraf-saraf motorik
yang berasal dari batang otak, pesan tersebut
dari otak dilanjutkan ke berbagai otot dalam
tubuh seseorang

Anatomi & Fisiologi


Susunan piramidal
Traktus kotikospinal (gerakan-gerakan otot kepala
dan leher )
Traktus kortikobulbar (gerakan-gerakan otot tubuh
dan anggota gerak)

Susunan Ekstrapiramidal

Ciri kelumpuhan Lower Motor Neuron ( LMN )


Hilangnya tonus otot
Hilangnya refleks fisiologi (arefleksia)
Atrofi otot cepat terjadi
Tidak adanya refleks patologis
Ciri kelumpuhan Upper Motor Neuron (UMN)
Tonus otot meninggi (hipertonus)
Hiperfleksia
Timbulnya refleks patologi
Atrofi otot tidak terjadi

BELLS PALSY
Suatu gangguan neurologis
yang disebabkan oleh
kerusakan saraf wajah
fasialis (N.VII),Yang
menyebabkan kelemahan
atau paralisis satu sisi
wajah.Paralisis ini
menyebabkan asimetris
wajah serta mengganggu
fungsi normal,serta
menutup mata dan makan

EPIDEMIOLOGI
Wanita muda (10-19
tahun) > Laki-laki.
Wanita Hamil resiko >
wanita tidak hamil.

ETIOLOGI
Penyebab tersering adalah virus herpes simpleks-tipe 1 .
Penyebab antara lain :
1.Infeksi Virus lain.
2.Neoplasma :Setelah pengangkatan tumor otak (Neuroma akustik)
atau tumor lain.
3.Trauma :Fraktur basal tengkorak,luka ditelinga tengah dan meyelam.
4.Neurologis :Sindroma Guillain-Barre.
5.Metabolik :Kehamilan,diabetes melitus,Hipertiroidisme dan
Hipertensi.
6.Toksik :Alkohol,Talidomid,Tetanus, dan Karbonmonoksida.
7.Paparan udara dingin.

MANIFESTASI KLINIS
Gejala Pada sisi wajah ipsilateral

Gejala padsa mata Residual


ipsilateral

Kelemahan dahi menghilang ipsilateral.


Kerutan dahi menghilang ipsilateral.
Tampak seperti orang letih.
Tidak mampu atau sulit mengedipkan
mata .
Hidung terasa kaku.
Sulit berbicara.
Sulit makan dan minum.
Sensitif terhadap suara (Hiperakusis)
Saliva berlebihan atau berkurang.
Pembengkakan wajah.
Berkurang atau hilangnya rasa kecap.
Nyeri didalam atau disekitar telinga.
Air liur sering keluar.

oSulit atau tidak


mampu menutup
mata ipsilateral.
oAir mata
berkurang

oAlir mata jatuh.


oKelopak mata
bawah jatuh.
oSensitif terhadap
cahaya.

Mata terlihat kecil.


Kedipan mata jarang atau
tidak sempurna.
Senyum yang asimetris.
Spasme Hemifasial
pascaparalitik.
Otot hipertonik.
Sinkinesia.
Berkeringat saat makan
atau beraktifitas.
Otot lebih flaksid jika lelah .
Ooto menjadi kaku saat
letih atau kedinginan.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
MRI
CT Scan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
-Titer lyme (IgM dan IgG)
-Gula darah
-Pemeriksaan Titer serum HSV
LAINNYA
-Uji untuk menilai fungsi saraf wajah:Uji kecepatan
hantaran saraf dan EMG.

PENATALAKSANAAN

Tabel 1 : Prednison
Tabel 2 :Antiviral

Dosis dewasa

1mg/kg atau 60 mg qd PO selama 7 hari diikuti tapering off


dengan total pemakaian 10 hari.

Dosis Anak

1mg/kg PO qd selama 6 hari diikuti tapering-off dengan total


pemakaian 10 hari.

Kontraindikasi

Hipersensitivitas,Diabetes yang tidak terkontrol,Infeksi


jamur,Ulkus peptikum,TBC,Osteoporosis.

Nama obat

Asiklovir,Obat antiviral yang menghambat kerja HSV1,HSV-2, dan VZV.

Dosis dewasa

400mg PO 5kali/hari selama 10 hari.

Dosis Anak

< 2 tahun:Belum dipastikan .


> 2 tahun :20mg /kg PO selama 10 hari.

Kontraindikasi

Hipersensitif,Penderita gagal ginjal.

Non-medikamentosa
-FisioterapiTerapi panas superfisial,elektroterapi
-Perawatan mata
-Pemijatan wajah,
-Istirahat

PROGNOSIS
80-90% Mengalami perbaikan pada otot-otot
ekspresi muka.Bila terdapat kesembuhan otot
wajah sebelum hari ke 18,maka kesembuhan
sempurna atau hampir sempurna dapat
terjadi.
Perbaikan komplit dimulai setelah 8 minggu
dan maksimal 1 bulan 1 tahun.

REFERENSI
Dewanto george , J. Suwono Wita , dkk.
Diagnosis & Tata Laksana Penyakit Saraf . 2001
. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai