Anda di halaman 1dari 11

Decision Support System (DSS)

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

OLEH :
Arya Senna Putra
H0812020

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

Badan Meteorologi dan Geofisika


Kemajuan di bidang teknologi dan informasi memberikan banyak
kemudahan, namun juga menimbulkan banyak tuntutan dari para pemangku
kepentingan, misalnya transparansi informasi, ketersediaan informasi, serta
layanan informasi yang lengkap dan gampang diakses. Di bidang pemerintahan,
sistem informasi terpadu dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan
pelayanan publik, menyajikan data yang dimiliki pemerintah, memantau
efektivitas regulasi/kebijakan, merencanakan pembangunan daerah secara terpadu,
serta membantu penerapan good governance. Sementara di sektor bisnis,
keberadaan teknologi informasi bertindak sebagai business enabler dalam
peningkatan kinerja dan peningkatan transparansi dalam penerapan good
corporate governance.
Decision Support Systems atau DSS adalah suatu bentuk

dari system informasi

manajemen yang secara khusus dibuat untuk mendukung perencana dan


stakeholders dalam pengambilan keputusan. DSS dapat mencerminkan berbagai
konsep dari pengambilan keputusan dan kondisi yang berbeda-beda, dan akan
sangat berguna untuk semi-structured atau unstructured problems dimana proses
pengambilan keputusan ditingkatkan dengan dialog interaktif antara DSS dengan
pengguna.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG),
sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG)
adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas
melaksanakan
dan geofisika.

tugas

pemerintahan

di

bidang meteorologi, klimatologi,

A. Profil BMKG

BMKG

merupakan

sebuah

sebuah

Lembaga

Pemerintah

Non

Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMKG


mempunyai tugas yakni melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sejarah pengamatan meteorologi
dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan
pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah
Sakit di Bogor. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi
dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non
Departemen. Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang
Yudhoyono.
Dalam rangka mendukung dan mengemban tugas pokok dan fungsi serta
memperhatikan kewenangan BMKG agar lebih efektif dan efisien, maka
diperlukan aparatur yang profesional, bertanggung jawab dan berwibawa serta
bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), disamping itu harus dapat
menjunjung tinggi kedisiplinan, kejujuran dan kebenaran guna ikut serta
memberikan pelayanan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu
kebijakan yang akan dilakukan BMKG Tahun 2010-2014 adalah mengacu
pada Visi, Misi, dan Tujuan BMKG yang telah ditetapkan.
Mewujudkan BMKG yang handal, tanggap dan mampu dalam rangka
mendukung keselamatan masyarakat serta keberhasilan pembangunan nasional,
dan berperan aktif di tingkat Internasional. Dalam rangka mewujudkan Visi
BMKG, maka diperlukan misi yang jelas yaitu berupa langkah-langkah BMKG
untuk mewujudkan Misi yang telah ditetapkan yaitu :
1. Mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika.

2. Menyediakan data, informasi dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas


udara dan geofisika yang handal dan terpercaya.
3. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang meteorologi,
klimatologi , kualitas udara dan geofisika.
4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional di Bidang meteorologi,
klimatologi , kualitas udara dan geofisika.
B. Website BMKG
BMKG memiliki sebuah website yakni http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/.
Website ini menyediakan berbagai informasi mulai dari cuaca, gempa, serta
informasi lainnya. Kesan pertama saat melihat website ini yakni simple dan
mudah untu dipahami. Hal ini sesuai dengan motto BMKG yakni Cepat,
Tepat, Akurat, Luas dan Mudah dipahami. Menu yang diberikan pun juga
mudah untuk digunakan.

Tampilan Awal BMKG


Dari tampilan tersebut dapat dilihat bahwa layout yang ditampilkan sederhana
sehingga memudahkan pengguna mengakses halaman tersebut. Perpaduan
warna yang diberikan juga tidak bertabrakan satu sama lain. Menu yang
diberikan juga jelas, sehingga ketika pengguna ingin mendapatkan informasi
atau ingin mengadukan ketidaknyamanan pengguna dapat dilakukan sesuai
prosedur yang di berikan d menu tersebut. Dapat dikatakan bahwa website ini
sudah cukup baik.

Tampilan Menu BMKG


Dari gambar diatas hal yang dapat kita lihat ialah kemudahan dalam
menemukan hal-hal yang kita cari. Contoh kecil ketika kira ingin melihat
perkiraaan cuaca diwilayah solo kita hanya perlu menggerakkan kursor ke arah
menu informasi cuaca lalu prakiraan cuaca dan klik prakiraan cuaca Indonesia,
dan langkah selanjutnya ialah mengarahkan scroll ke bawah halaman lalu akan
di jumpai menu seperti gambar dibawah ini, kemudian klik Jawa Tengah

Tampilan Cuaca Propinsi Lainnya

Tampilan Wilayah Regional


Setelah Jawa Tengah kita klik, langkah selanjutnya ialah mencari wilayah
regional Surakarta seperti yang kita lihat pada gambar atas. Dari berbagai
langkah yang kita lakukan dapat kita simpulkan bahwa penggunaan website ini
sangat mudah, tidak begitu rumit untuk pengunjung baru yang pertama kali
mengunjungi website ini.
Adapun, website ini juga digunakan sebagai DSS oleh BMKG karena
didalamnya terdapat menu layanan publik yang didalamnya terdapat layanan
bagi public misalnya unit pelayanan publik, pengaduan masyarakat dan lain
sebagainya. DSS adalah suatu bentuk dari system informasi manajemen yang
secara khusus dibuat untuk mendukung perencana dan stakeholders dalam
pengambilan keputusan. DSS dapat mencerminkan berbagai konsep dari
pengambilan keputusan dan kondisi yang berbeda-beda, dan akan sangat
berguna untuk semi-structured atau unstructured problems dimana proses
pengambilan keputusan ditingkatkan dengan dialog interaktif antara DSS
dengan pengguna.

Gambar Layout
Layanan Publik

Gambar Pengaduan Publik


Gambar diatas merupakan tampilan layout dari menu pengaduan publik,
dimana terdapat keterangan bagi anda yang baru pertama kali melapor
silahkan klik terlebih dahulu regristrasi pelapor sehingga hal yang harus
dilakukan adalah regristrasi terlebih dahulu dengan mengklik regristrasi
pelapor. Selanjutnya isikan data yang diminta seperti gambar dibawah ini lalu
klik daftar. Tunggu email konfirmasi lalu akun anda sudah dapat dipakai.

Gambar Regristrasi Pelapor


Dengan adanya pengaduan publik yang dilaporkan melalui website BMKG,
maka hal ini sudah termasuk sebagai alat penunjang keputusan Dalam
mengambil tindakan tertentu. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa data yang
dilaporkan akan masuk kedalam database website dan selanjutnya akan diolah
dan akan dikeluarkan sebagai informasi.

Tampilan Informasi Halaman Muka


Sedangkan gambar diatas merupakan tampilan informasi cepat yang dapat
kita lihat pada halaman muka, dari informasi cepat tersebut dapat kita peroleh
informasi gempa yang sedang atau sudah terjadi di Indonesia. Informasi lain yang
kita lihat adalah informasi prakiraan cuaca di beberapa kota besar di Indonesia.
Informasi cepat seperti peringatan dini sangat bermanfaat karena ketika kita dapat
memperoleh informasi gempa atau tsunami di beberapa tempat, sehingga kita bisa
mengirimkan bantuan secapatnya.
Terdapat lima dimensi dari karakteristik yang dikembangkan oleh Kim et
al. (2009) dalam memprediksi kepuasan pelanggan. Kelima karakteristik tersebut
antara lain, kenyamanan, penyesuaian, informasi, komunikasi, dan tampilan
website. Kenyamanan didefinisikan sebagai atribut layanan yang membantu
konsumen dalam pencarian informasi dengan mudah dan dengan sedikit usaha.
Penyesuaian didefinisikan sebagai atribut layanan yang mengenali kebutuhan
secara individu terhadap pelanggan dan memungkinkan pelanggan untuk secara
pribadi menyesuaikan pilihan dari produk, layanan, dan pengalaman belanja.
Informasi diasosiasikan dengan kepercayaan, keamanan, dan persoalan privasi.
Persoalan kepercayaan, keamanan, dan privasi menjadi penting ketika dikaitkan
dengan resiko yang dirasakan ketika melakukan pembelian dan pembayaran
secara

online.Komunikasi

didefinisikan

sebagai

atribut

layanan

yang

menyediakan peluang bagi konsumen dan kemampuan untuk membagi opini dan
informasi mengenai produk melalui komunikasi. Tampilan web site didefinisikan
sebagai

atribut

layanan

yang

berkaitandengan

efek

multimedia,

yang

meningkatkan elemen keindahan dari halaman website dan menambah


ketertarikan visual. Tampilan halaman web termasuk animasi, musik, logo, video,
dan efek multimedia lainnya untuk menarik minat konsumen. Tampilan halaman
web memainkan peranan penting untuk memprediksi keputusan pembelian
konsumen dan kepuasan.

KESIMPULAN
Terdapat lima dimensi dari karakteristik yang dapat memprediksi
kepuasan pelanggan. Kelima karakteristik tersebut antara lain, kenyamanan,
penyesuaian, informasi, komunikasi, dan tampilan website. Website BMKG sudah
termasuk kedalam website yang baik. Tampilannya yang sederhana serta
memudahkan pengguna untuk menjelajahi website, menjadi nilai plus tersendiri.
Selain itu ketika pengguna ingin melaporkan suatu hal maka yang harus
dilakukanpun tidak sulit. Hanya cukup dengan mendaftarkan email dan
memasukkan password yang akan dipakai ketika login kedalam website. Disini
BMKG menjelaskan bahwa kerahasiaan pengguna sangat terjamin karena
kebanyakan pengguna ketika ingin melapor mereka akan takut jika kerahasiaan
penggunanya tidak terjamin, oleh sebab itulah BMKG menyediakan tempat
pelayanan public yang kerahasiaan data penggunanya terjamin.

DAFTAR PUSTAKA
BMKG. Website BMKG. http://bmkg.go.id. Diakses pada 11 November 2014.
Kim, J.H., Kim, M. and Kandampully, J. (2009) Buying Environment
Characteristics In The Context Of E-service, European Journal Of
Marketing, Vol. 43 No. 9, pp. 1188 1204.

Anda mungkin juga menyukai