PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap makhuk hidup, seperti
halnya manusia. Tanpa kondisi yang sehat pada tubuh manusia maka tidak
akan bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan maksimal. Salah satu faktor
penentu derajat kesehatan manusia adalah pelayanan kesehatan. Banyak sekali
program yang harus dilaksanakan dalam rangka melayani pasien secara
khusus serta masyarakat pada umumnya. Dalam melayani masyarakat
tentunya tidak lepas dari masalah komunikasi, yang tentunya dalam
penyampaiannya harus dengan materi dan kemampuan yang baik.
Pemberian informasi kesehatan diharapkan pengetahuan masyarakat
mengenai kesehatan menjadi bertambah, yang pada gilirannya diharapkan
terjadi perubahan dari
berperilaku sehat.
yang tadinya
bahwa
Siregar, Pembangunan
kemasyarakatan
antara
lain
depat
kesehatan
memerlukan
suatu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Komunikasi Kesehatan
2.1.1 Definisi Komunikasi
Istilah komunikasi (communication) berasal dari bahasa Latin
communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan
demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi
Palo Alto
Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus
menerus karena mereka tidak dapat berperilaku.
Himstreet & Baty
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui
suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak - sinyal,
maupun perilaku atau tindakan.
Bovee
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.
Harold D. Lasswell
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa
dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.
Theodorson
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi
dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
Edwin Emery
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang
kepada orang lain.
Delton E, Mc Farland
Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama
manusia.
William Albig
Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang
mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan
berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.
Charles H. Cooley
Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan
dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan
menyimpan dalam waktu.
Winnet
Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada
penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau
tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.
Karfried Knapp
Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem
simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal.
Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui
media lain (tulisan, oral, dan visual).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah pertukaran pesan
verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk
mengubah tingkah laku. Perubahan tingkah laku maksudnya yaitu perubahan
yang terjadi didalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif,
ataupun psikomotor.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu
juga halnya suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu
organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya,
kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau
berantakan.
2.1.2 Kesehatan
Kata dasarnya adalah sehat, yang berarti baik itu sehat jasmani
maupun rohani. Jadi, kesehatan adalah salah satu konsep yang sering
digunakan namun sukar untuk dijelaskan artinya. Faktor yang berbeda
menyebabkan sukarnya mendefinisikan kesehatan,kesakitan dan penyakit
(Gochman,1988. De Clereq,1993). Setidaknya definisi kesehatan harus
mengandung paling tidak komponen biomedis, personal dan sosiokultural.
Keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial,
bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Definisi tersebut tidak hanya meliputi tindakan yang dapat secara langsung
diamati dan jelas. Tetapi juga kejadian mental dan keadaan perasaan yang
diteliti dan diukur secara tidak langsung.
5
b.
c.
mungkin.
Rehabilitasi (rehabilitation)
Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas
penderita ke dalam masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi
sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat,
semaksimalnya
sesuai
dengan
memperoleh
kemampuannya.
perbaikan
fisik
kesehatan
seseorang,yaitu
melalui
asupan
gizi
dengan
promosi
kesehatan.
Leavell
dan
Clark
dalam
Individu
Pelaku
Organisasi
c) Proses
Keuntungan Analisis Kebijakan adalah kaya penjelasan mengenai apa dan
bagaimana hasil (outcome) kebijakan akan dicapai, dan piranti untuk
membuat model kebijakan di masa depan dan mengimplementasikan
dengan lebih efektif.
Contoh Penggunaan Analisis Kebijakan:
Kasus : Tarif untuk meningkatkan efisiensi di pelayanan kesehatan
Konteks : kondisi ekonomi, ideologi, dan budaya
Konten/ Isi :
Apa tujuan yang ingin dicapai?
Apakah ada pengecualian?
Aktor/ Pelaku : Siapa yang mendukung dan menolak kebijakan tarif?
Proses :
Pendekatan Top- Down?
Bagaimana kebijakan ini akan dikomunikasikan
d. Faktor Kontekstual yang Mempengaruhi Kebijakan:
Faktor situasional: Faktor yang tidak permanen atau khusus yang dapat
system politik).
Faktor Budaya: Faktor yang dapat berpengaruh seperti hirarki, gender,
e.
12
f.
I.
sebagai
Pedoman
semua
pihak
dalam
penyelenggaran
13
yang
efisien,
efektif
serta
berkualitas.
Selanjutnya, saat ini juga telah berkembang berbagai model prakti keperawatan
profesional, seperti:
Praktik keperawatan di rumah sakit fasilitas kesehatan.
Praktik keperawatan di rumah (home care).
Praktik keperawatan berkelompok (nursing home = klinik bersama, dan
Praktik keperawatan perorangan, yaitu melalui keputusan Kepmenkes No.
647 tahun 2000, yang kemudian di revisi menjadi Kepmenkes No. 1239
tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Keperawatan.
Pertumbuhan Pengguna internet di Indonesia semakin meningkat.
Diprediksikan pada tahun 2010 ada 54 juta pengguna internet di Indonesia.
Sebuah angka yang fantastis besarnya dan meruapakn sebuah peluang bagi
perawat untuk meningkatkan cakupan pelayanan keperawatan keseluruh wilayah
Indonesia dengan efisiensi yang tinggi. teknologi informasi internet tersebut,
istilah telemedicine, telehealth dan telenursing menjadi popular sebagai salah satu
model layanan kesehatan. (Martono N. www.inna.ppni.org .2006).
Telenursing sudah diterapkan di berbagai negara seperti di Amerika, Yunani,
Israel, Jepang, Italia, Denmark, Belanda, Norwegia, Jordania, India dan bahkan
Malaysia. Organisasi perawat Amerika pada tahun 1999 telah merekomendasikan
pengembangan analisa komprehensif penggunaan telenursing. Di Amerika
Serikat, 36% peningkatan kebutuhan perawat home care dalam 7 tahun mendatang
dapat ditanggulangi dengan telenursing dan di negara lainpun dilaporkan telah
menggunakan pelayanan telekomunikasi di rumah untuk perawatan home care
dengan telenursing.
Layanan kesehatan khususnya keperawatan jarak jauh dengan menggunakan
media teknologi informatika (internet) memberikan kemudahan bagi masyarakat.
14
Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, dokter atau perawat
untuk mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang diperlukan untuk layanan
kesehatan juga semakin pendek. Pasien dapat hanya dirumah dan melakukan
kontak via internet atau melalui video converence untuk mendapatkan informasi
kesehatan, perawatan dan bahkan sampai pengobatan.
2.3 Model-Model Komunikasi Kesehatan
2.3.1 Model Shanon Weaver
Komnikasi dipandang sebagai suatu sistem dimana sumber
informasi (source) memilih informasi yang dirumuskan (encode)
menjadi pesan (message) dan selanjutnya pesan ini dkirim dengan
isyarat (signal) melalui saluran (channel) kepada penerima (receiver).
Kemudian
penerima
menerjemahkan
pesan
ersebut
dan
kelemahannya
adalah
kurang
dapat
menjelaskan
15
pendengar saja.
2.3.2
Model S M C R
Model ini menampilkan empat variabel dalam komunikasi, yakni
source
(sumber),
message
(pesan),
chanel
(saluran),
dan
MESSAGE
Elemen
CHANEL
Seeing
RECEIVER
Communication
Skills
16
Attitudes
Structure
Hearing
Attitudes
Knowledges
Content
Touching
Knowledges
Social Systems
Treatments
Smelling
Social Systems
Culture
Code
Tasting
Culture
Sumber: David K Berlo, The Process of Communication, hal. 34
Tabel 1. Model S M C R
2.3.3
Feed back
LISTENER
ATTITUDE
ATTITUDE
ENCODING
DECODING
SKILLS
SKILLS
Sumber: Nourthouse and Nourthouse, Health Communication For
Healh Professional, hlm. al 17
Gambar 2. Speech Communication Model
2.3.4 Health Belief Model Theory ( Teori Model Kepercayaan Kesehatan)
Model Kepercayaan adalah suatu bentuk penjabaran dari model
sosio psikologis. Munculnya model ini didasarkan pada kenyataan
bahwa problem kesehatan ditandai oleh kegagalan orang atau
17
penyakit
yang
diselenggarakan
oleh
provider.
18
masyarakat.
Perwujudan
communication
kesehatan
perspective
dengan
menjadi
lebih
dari
300
teori
psikoterapi
19
perjanjian
melalui
persoalan
dan
mempertimbangkan
20
sedikit
perhatian
biasanya
memberikan
metode
terjadinya
pengembangan
inovasi,
dan
menunjukkan
dari
sebuah
sistem
sosial,
dengan
maksud
22
kegiatan yang intinya terletak pada tahap perencanaan. Secara rinci, langkahlangkah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Azwar, 2009) :
1. Tahap perencanaan terdiri dari:
a. Analisis masalah kesehatan
b. Riset pengembangan
c. Pengembangan strategi
d. Uji coba bahan
e. Rencana operasional
2. Tahap pelaksanaan, yang terdiri dari:
a. Produksi
b. Pelatihan, dan
c. Distribusi
3. Tahap pemantauan dan evaluasi terdiri dari:
a. Evaluasi keluaran (output) atau produksi
b. Avaluasi akibat (effect)
c. Evaluasi dampak
Langkah-langkah ini merupakan siklus berkesinambungan dan berulang
dimana pengalaman dari setiap langkah merupakan umpan balik untuk kegiatan
berikutnya. Dbawah ini adalah ilustrasi tentang siklus program komunikasi
kesehatan.
2.4.1 Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan bagian terpenting dari seluruh kegiatan
program komunikasi kesehatan, dimana pada tahap ini dilakukan berbagai
macam kegiatan serius dan berbagai aspek dipelajari. Kunci keberhasilan
program komunikasi kesehatan terletak pada sejauh mana tahap perencanaan
dirancang, yang meliputi langkah-langkah berikut ini:
a. Analisis Masalah Kesehatan
Analisis masalah kesehatan merupakan langkah awal yang dilakukan
pada tahap perencanaan, yang merupakan upaya sistematis untuk
mengidentifikasi
masalah
yang
hendak
ditanggulangi,
dengan
23
program
komunikasi
24
pengetahuan,
sikap
dan
kebiasaan
kelompok
sasaran
1.
2.
3.
4.
25
c. Pengembangan Strategi
Pengembangan strategi dalam tahap perencanaan diadopsi dari
prinsip-prinsip
pemasaran
sosial
yang
dijadikan
pasangan
dalam
26
progam,
masyarakat
harus
sebagai
dasar
27
masyarakat.
Produk
tertentu
mungkin
cocok
bagi
satu
kelompok,tetepi tidak cocok bagi satu kelompok, tetapi tidak cocok bagi
kelompok lain, sehingga dibutihkan kombinasi dua atau lebih produk
dengan harga dan posisi yang berbeda. Setiap produk memiliki ciri fisik
yang khas, seperti nama produk, kemasan dan ukurannya. Tampilan
produk harus mencerminkan "citra" khusus. Sehubungan dengan itu,
dibutuhkan pesan promosi yang dapat menampilkan ciri-ciri produk yang
menonjol serta menjanjikan keuntungan yang menarik bagi konsumen.
Produk komunikasi kesehatan tidak mengharapkan keuntungan
finansial yang berlebihan, tetapi lebih diarahkan pada efektivitas
penerimaan gagasan dan perubahan perilaku. Namun demikian, agar tidak
mengalami kerugian secara ekonomis, maka penetapan harga produk harus
memperhatikan hal-hal berikut ini :
i.
Biaya progam yang dikeluar.
ii.
Daya beli masyarakat.
iii.
Keuntungan minimal untuk menjaga daya tarik distributor.
iv. Harga produk lain.
v. Biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk transportasi.
vi.
Waktu yang terbuang untuk memperoleh produk.
vii.
Peraturan pemerintah tentang keuntungan minimal.
28
harus
dapat
merangsang
kelompok
sasaran
untuk
30
memperbaiki produk yang tidak sesuai. Uji coba juga dapat memberikan
situasi "belajar bersama" antar berbagai pihak yang terlibat demi
tercapainya tujuan jangka panjang.
31
Produksi
Kualitas produksi harus cukup memadai, seauai dengan
Distribusi
Distribusi adalah upaya penyaluran atau penyebaran produksi
32
pengguanaannya.
b. Jika siaran radio menerangkan materi pembuatan larutan gulagaram peda kelompok sasara yang buta huruf,penyebaran poster
atau gambar tentang yang sehubungan dengan itu sudah harus
dapat diterima kelompok sasaran sebelumnnya.
c. Jika para kader memasang tanda tersedianya oralit, masyarakat
sudah harus memahami arti tanda tersebut.
d. Jika seseorang ibu pergi ke puskesmas untuk imunisasi anaknya,
petugas harus mampu memeriksa dan memutuskan apakah
imunisasi yang diberikan bila anak sedang demam.
Untuk menunjang strategi produksi, distribusi dan pelayanan,
komunikasi tatap muka dapat dilakukan pada kelompok-kelompok
sasaran tertentu, misalnya para guru, anak-anak sekolah, tokoh
masyarakat atau tokoh-tokoh agama.
iii.
Pelatihan
Dalam progam komunikasi kesehatan, pelatihan salah satu
kegiatan pokok dalam rangka distribusi dan peyanan produksi. Pelatihan
memiliki
pengetahuan dan
33
b. Proses
belajar
dapat
memberikan
keterampilan,dan
apabila
34
35
berlangsung.
Tujuannya
utamanya
dalah
mengukur
tingkat
pengetahuan,sikap dan perilaku kelompok sasaran. Survei ini juga berperan untuk
mengukur jangkauan dan pencapaian jalur media, pesan serta penerimaannya di
36
kalangan
37
38
antarmanusia
yang
berhubungan
dengan
kesehatan.
manusia yang
Definisi
dengan
kesehatan
ini menjelakan
bahwa
komunikasi kesehatan dibatasi pada pesan yang dikirim atau diterima, yaitu
ragam pesan berkaitan dengan dunia kesehatan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi. Sebagaimana dikutip dari Roger, (1996:16) dalam Arianto
(2013) mengatakan bahwa komunikasi kesehatan adalah :
health communication has been defined as referring to any type of
human communication whose content is concerned with health.
Komunikasi kesehatan merupakan proses komunikasi yang melibatkan
pesan kesehatan, unsur-unsur atau peserta komunikasi. Dalam komunikasi
kesehatan berbagai peserta yang terlibat dalam proses kesehatan antara dokter,
pasien, perawat, profesional kesehatan, atau orang lain. Pesan khusus dikirim
dalam komunikasi kesehatan atau jumlah peserta yang terbatas dengan
menggunakan konteks komunikasi antarpribadi sebaliknya menggunakan konteks
39
berbeda adalah
upaya meningkatkan
menjadi
bertambah,
terjadi perubahan dari yang tadinya berperilaku tidak sehat menjadi berperilaku
sehat. Perlu ditanamkan kesadaran pada masyarakat bahwa kesehatan bukan
hanya ketidakhadiran penyakit, tetapi adalah kondisi fisik, mental, paripurna
yang
baik
(Mulyana,
2002).
Oleh
karena
itu,
menurut
Siregar,
40
mempromosikan kesehatan
dan
penyakit
dalam
kemampuan
mengatasi
stres
dan
keterampilan
tinggi
berguna
untuk
menyesuaikan hidup lebih baik dan menjadi lebih kecil kemungkinannya untuk
menderita
depresi,
kesepian
hasil
penelitian
mereka di
sejumlah
negara
dan
to
be
more
effective
than
practitioners
who
kept
their
Berfokus pada berkomunikasi dengan publik yang lebih luas dalam rangka
untuk mempromosikan kesehatan yang lebih baik. Dengan mempertimbangkan
pendekatan yang berbeda dan strategi yang telah diambil, dan mengevaluasi
efektivitas mereka. Setelah ini, terjalin di sejumlah media komunikasi yang
digunakan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat luas (Dianne
Berry, 2007:12) dalam Arianto (2013).
komunikasi
kesehatan
juga
diharapkan
dapat
menumbuhkan
menumbuhkan
permintaan
terhadap
pelayanan
kesehatan
42
43
sangat
terbatas,
tergantung
pada
masalah
44
sifat
dan
penempatan
produk
dalam
promosi,
yang
46
budaya
yang
melatarbelakangi
perilaku
manusia.
Antropologi mempelajari presepsi, kepercayan, nilai, dan kebiasaankebiasaan yang ada dalam suau masyarakat. Seorang perencana
komunikasi kesehatn dapat melihat secara jelas adat istiadat serta
kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam suatu msyarakat melalui teknikteknik dan metode yang digunakan dalam ilmu antropologi, seperti
teknik observasi, wawancara mendalam, informasi tokoh masyarakat,
studi etnografi dan sebagainya. Dengan demikian, ahli komunikasi
kesehatan dapat mengembangkan strategi yang sesuai dengan kondisi
masyarakat setempat.
Teknik-teknik yang digunakan dalam antropologi dapat membantu
seorang perencana komunikasi kesehatan memahami budaya yang
berbeda dengan budaya perencana dan menjadi lebih sensitif terhadap
budaya orang lain. Upaya promosi atau komunikasi kesehatan harus
48
49
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan
oleh komunikator melalui saluran/media tertentu pada komunikan dengan
tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan
sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh
secara fisik, mental (rohani) dan sosial.
Ruang lingkup komunikasi kesehatan meliputi pencegahan
penyakit, promosi kesehatan, kebijakan kesehatan, dan bisnis perawatan
kesehatan serta peningkatan kualitas hidup dan kesehatan individu dalam
masyarakat.
Bentuk komunikasi dalam program program kesehatan
masyarakat adalah komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa.
Komunikasi kesehatan secara umum didefinisikan sebagai segala aspek
dari komunikasi antarmanusia yang berhubungan dengan kesehatan.
Komunikasi kesehatan masyarakat kini sudah menjadi disiplin ilmu baru
yang berbasiskan aplikasi dilapangan dan berupaya untuk menumbuhkan
sikap serta mempengaruhi perilaku kesehatan secara sistematis dengan
menggunakan metode komunikasi massa (mass communication).
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah komunikasi
dalam kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan seiring
perubahan lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan
pelaku atau komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam
penyampaian pesan informasi kesehatan.
50
DAFTAR PUSAKA
Alo, Lilliweri. 2008. Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Andini, Ardan. 2012. Komunikasi Dalam Kesehatan Masyarakat. (online).
http://ardandini.blogspot.com/2012/10/komunikasi-dalam-kesehatanmasyarakat_9.html, diakses pada 11 November 2014.
Arianto. 2013. Komunikasi Kesehatan (Komunikasi Antara Dokter Dan Pasien).
Palu: Jurnal Universitas Tadulako
Arni, Dr. Muhammad. 2002. Komunikasi organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Diana. 2013. Konsep Komunikasi Kesehatan. (online).
http://sebilahukirankata.blogspot.com/2013/11/konsep-komunikasikesehatan.html , diakses pada 11 November 2014.
Isna Nilna R. 2012. Health Behavior & Behavior Change Theory. (online).
https://catatankuliahnya.wordpress.com/category/semester-3/komunikasikesehatan/ , diakses pada 10 November 2014
Jufry, Andry. 2013. Makalah Komunikasi Kesehatan. (online).
http://andryjufri.blogspot.com/2013/01/makalahkomunikasikesehatan.html , diakses pada 10 November 2014
Maulana, Arif. 2012. Pengembangan Komunikasi Kesehatan Perlu Ditingkatkan.
http://www. unpad.ac.id/2012/10/pengembangan-komunikasi
kesehatanperluditingkatkan/ , diakses pada 12 November 2014
Mubarak, W, Dkk. 2011. Komunikasi Dalam Keperawatan: Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Shizukessa. 2013. Konsep Komunikasi Kesehatan. (online).
http://sebilahukirankata.blogspot.com/2013/11/konsep-komunikasikesehatan.html, diakses pada 11 November 2014.
Susanti, L. 2013. Pemanfaatan Media Komunikasi Kesehatan (Studi Kasus Pada
Radio Gamasi Fm Di Kota Makassar) (Online), (digilib.uin-suka.ac.id
%2F910%2F1%2FBAB%2520I%2C%2520IV%2C%2520DAFTAR
%2520PUSTAKA.pdf), diakses pada 17 November 2014
Pakku, Kristian J. 2013. Pemanfaatan Media Komunikasi Kesehatan (Studi Kasus
Pada Radio Gamasi Fm Di Kota Makassar). Makasar: Jurnal FKM Unhas
51