Accounting Product
Accounting Product
Abstract
Cost of goods sold consists of three essential components of the
cost of raw materials, factory overhead costs, and labor costs. All
components forming cost of goods sold in the production process will
determine the selling price of goods. PT. Tirta Adi Sejahtera that
specializes in producing industrial drinking water in containers in each
production process always have difficulty in calculating cost of goods
sold because the calculation process currently used are still using manual
way. In this research, the author build an information system that can
calculate quickly and automatically cost of goods sold in each period of
the companys production. The calculation of cost of goods sold was
built using the method of recording inventory costs weighted average to
calculate the cost of raw materials used. The results of this research is
the company can get information about the cost of goods sold from the
application reports that can be used as a reference for the calculation of
corporate profits in the period.
Keywords : cost of goods sold, cost of raw materials, factory over
head costs, labor costs, production, weighted average
cost method.
1. Pendahuluan
Dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, penggunaan
media elekronik seperti komputer sangat diperlukan untuk dapat menyelesaikan
berbagai macam permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar perusahaan.
Perusahaan dalam melakukan praktik bisnis dituntut dengan cepat dan tepat secara
efektif dan efisien memaksimalkan peranan akuntansi di dalam perusahaan. Akuntansi
di dalam perusahaan memiliki fungsi yang sangat sentral karena sistem akuntansi
166
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang perancangan aplikasi mengenai perhitungan harga pokok
penjualan pernah dilakukan oleh Ferawati dengan judul Pembuatan Software
Perhitungan Harga Pokok Penjualan Pada PT. Indah Raya Sejati. Dalam penelitian
tersebut, aplikasi yang dibangun dapat membantu bagian akuntansi perusahaan dalam
menghasilkan laporan perhitungan harga pokok penjualan dan dapat menampilkan
laporan stok yang mampu mendapatkan harga per unit suatu tipe barang yang
diproduksi. PT. Indah Raya Sejati merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
mebel logam dan masih menggunakan sistem manual untuk menghitung harga pokok
penjualan. Aplikasi harga pokok penjualan tersebut dapat membuat laporan yang
sama dengan manualnya, yang dapat mengurangi human error dalam hal menghitung
dan menyimpan data, serta dapat menelusuri adanya kesalahan, sehingga akan
membantu bagian akuntasi untuk membuat laporan perhitungan harga pokok
penjualan.
Secara umum, perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya seperti
bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang atau jasa. Menurut
kegiatan operasionalnya, perusahaan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu perusahaan
manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. [1] Perusahaan manufaktur
167
59.700,521.980,9.100,2.525,-
11.625,510.355,17.400,527.755,587.455,62.150,525.305,-
169
Bah an b ak u :
Pers ediaan bah an b aku , a wal
13 5. 30 0,-
Pemb eli an
10 0. 00 0,-
23 5. 30 0,-
D ik uran gi :
Bah an b aku t id ak lan gsu n g y ang d igu nak an
Pers ed iaan b ahan b aku , ak hi r
12 .00 0, 1 43 .30 0, -
15 5. 30 0,-
8 0. 00 0,-
10 4. 00 0,-
12 .0 00 ,-
24 .0 00 ,-
Pen yu su tan
21 .3 00 ,-
A su rans i
1 .2 00 ,-
26 .3 40 ,-
8 4. 84 0,26 8. 84 0,-
23 4. 30 0,50 3. 14 0,-
18 3. 14 0,-
H arga po ko k p rod uk si
32 0. 00 0,-
6 8. 70 0,-
Baran g ters ed i a un tu k di ju al
38 8. 70 0,-
10 0. 70 0,-
Ha rga po ko k penjua la n
28 8. 00 0,-
Tabel 3 memperlihatkan contoh pemakaian metode biaya persediaan ratarata dalam sistem persediaan periodik perusahaan dagang. Misalkan pada perhitungan
fisik pada tanggal 31 Januari memperlihatkan bahwa 300 unit belum terjual. Dengan
menggunakan metode rata-rata, harga pokok penjualan dari 700 unit yang telah
terjual ditentukan sebagai berikut , biaya rata-rata per unit Rp.1.040.000/1000 unit
= Rp. 1.040, harga pokok penjualan 700 unit x Rp. 1.040 = Rp. 728.000.
Berdasarkan data tersebut maka dengan mengurangi harga pokok penjualan sebesar
Rp. 728.000 dari Rp. 1.040.000 barang dagang yang tersedia untuk dijual, akan
diperoleh nilai persediaan per 31 Januari sebesar Rp. 312.000.
Tabel 3 Sistem Persediaan Perusahaan Dagang menggunakan Metode Rata-Rata
Tanggal
Transaksi
01-Jan
Persediaan
10-Jan
Pembelian
21-Jan
Pembelian
28-Jan
Pembelian
tersedia untuk dijual
Jumlah
200 unit
300 unit
400 unit
100 unit
1000 unit
Harga
Rp
900
Rp 1.000
Rp 1.100
Rp 1.200
Saldo
Rp
180.000
Rp
300.000
Rp
440.000
Rp
120.000
Rp 1.040.000
170
Tanggal
Jumlah
Diterima
Biaya
per
Unit
Total
Biaya
Dikeluarkan
Biaya
Total
Jumlah
per
Biaya
Unit
01-Feb
Jumlah
Persediaan
Biaya
per
Saldo
Unit
800
600
480.000
04-Feb
200
700
140.000
1000
650
650.000
10-Feb
200
800
160.000
1200
725
870.000
400
725
290.000
400
800
320.000
800
762.5
610.000
300
762.5
228.750
11-Feb
12-Feb
800
20-Feb
200
725
762.5
580.000
152.500
25-Feb
100
725
72.500
400
743.75
297.500
28-Feb
600
900
540.000
1000
822
822.000
171
S Q L ca ll
C l ie n t
DBM S
S erv e r
A p pli c at ion
S e r ver
Re q ui re m e n ts
de fin ito n
S y ste m a nd
S o ftw a re de s i gn
I m p l em en tati on
an d U ni t te s tin g
I n te g ra ti o n a nd
S y s te m te s ti ng
O p er a ti o n a nd
M a i nte na nc e
172
Manager
Ope rasional
Bagian Pembelian
Data Pemasok
Data Transaksi Pembelian
Data Bahan Baku
0
Aplikasi
Akuntansi Terpadu
Perhitungan
Har ga Pokok Penjualan
Bagian
Administrasi
Akuntansi
Data Pelanggan
Data Produk
Bagian Pe njualan
Data Pelanggan
Data Transaksi Penjualan
Data Produk
Sistem yang dibangun memiliki struktur database yang terdiri dari entitasentitas yang saling terkait di dalamnya. Hubungan antar entitas digambarkan dalam
bentuk Entity Relationship Diagram. ERD adalah representasi logika dari sebuah
model proses bisnis. Di dalam ERD terdapat himpunan entitas yang saling
berhubungan satu sama lain. Setiap entitas yang terhubung memiliki garis yang
mencerminkan kardinalitas relasi. Kardinalitas relasi merupakan bentuk asosiasi setiap
entitas. Gambar 5 menggambarkan ERD untuk sistem yang dibangun.
174
kodeBahan
Baku
namaBahan
Baku
hargaJual
noNotaBeli
hargaBeli
j enisBahan
Baku
stock
tanggalBel i
jumlahBarang
ukuran
stockMin
kodePemasok
caraBayar
satuan
stockMax
kodeBahan
Baku
jatuhTempo
kodePemasok
namaPemasok
j enisPemasok
tblBahanBaku
melakukan
tblPembelian
transaksi
tblPemasok
contactPerson
alamat
noSPK
diskon
uangMuka
jumlahHutang
telepon
tanggalMulai
batasKredi t
melakukan
tanggalSelesai
kodeProduk
kodeBiaya
kodeBahan
tblProduksi
memasukkan
tblBiaya
overhead
hargaJual
upah
kodeBiaya
overhead
menghasilkan
upah
kodePemasok
diskon
jumlahJadi
uangMuka
jumlahPiutang
namaPemasok
contactPerson
tblProduk
melakukan
tblPenjualan
transaksi
tblPelanggan
alamat
kodeProduk
hargaPokok
noNotaJual
hargaJual
telepon
batasKredi t
namaProduk
stock
tanggalJual
jumlahBarang
ukuran
stockMin
kodePelanggan
caraBayar
satuan
stockMax
kodeProduk
jatuhTempo
Splahs
Screen
Log In
Salah
Cek User
Benar
Menu Utama
File
Master
Transaksi
Laporan
Utilitas
Log Out
Bahan Baku
Input Biaya
Produksi
Manajerial
Setup User
About Sistem
Keluar
Produk
Produksi
Master Data
Data
Perusahaan
About
Author
Pemasok
Pembelian
Pelanggan
Penjualan
176
Help
Manual
Program
177
178
Form Pelanggan pada Gambar 12 dipakai oleh Bagian Penjualan dan memiliki
fungsi untuk memasukkan data-data pelanggan seperti kode pelanggan, nama
pelanggan, alamat pelanggan, contact person, telepon, dan batas kredit pelunasan
piutang oleh pelanggan.
180
181
182
Pada Gambar 18, kartu persediaan bahan baku CK 240 yaitu Cup Kosong
240 ml menunjukkan bahwa saldo awal persediaan bahan baku adalah Rp. 91.000,dengan jumlah persediaan sebesar 1000 unit dan harga jual Rp. 91,- per unit. Pada
tanggal 2 September 2009 dilakukan pembelian bahan baku sejumlah 2000 unit
dengan harga beli sebesar Rp. 95,- per unit. Adanya perbedaan antara harga
persediaan sebesar Rp. 91,- per unit dengan harga pembelian Rp 95,- per unit,
maka Bagian Persediaan melakukan perhitungan rata-rata terhadap harga bahan
baku sehingga diperoleh harga bahan baku yang baru sebesar Rp. 93,- per unit
pada saldo persediaan. Pada tanggal 5 September 2009 terjadi proses produksi
yang melibatkan bahan baku CK 240. Harga yang digunakan untuk proses produksi
tersebut adalah harga rata-rata yang telah dihitung sebelumnya.
Dengan menggunakan metode yang sama, maka pada perhitungan harga untuk
pembelian berikutnya, harga bahan baku akan selalu dicari nilai rata-ratanya untuk
memperoleh harga persediaan yang baru. Saldo pada akhir periode bulan September
2009 menunjukkan angka sebesar Rp. 189.625,- dengan jumlah bahan 2050 unit
sehingga harga per unit adalah Rp. 92,50,-. Nilai tersebut akan menjadi saldo awal
untuk kartu persediaan pada periode bulan Oktober 2009. Selanjutnya, dilakukan
analisa perhitungan terhadap sistem dengan menggunakan data percobaan yang sama
pada perhitungan manual dengan melakukan pembelian bahan baku CK 240 dan
proses produksi yang melibatkan bahan baku CK 240.
183
Hasil perhitungan sistem dapat dilihat pada output laporan bahan baku seperti
pada Gambar 19. Berdasarkan output laporan bahan baku pada Gambar 19, maka
hasil perhitungan menggunakan sistem terkomputerisasi diperoleh nilai yang sama
pada saldo persediaan bahan baku akhir pada bulan September 2009 yaitu sebesar
Rp. 92,5,- per unit bahan dengan jumlah persediaan 2050 unit. Nilai tersebut sama
dengan nilai yang diperoleh pada kartu gudang menggunakan cara manual melalui
aplikasi Microsoft Office Excel. Informasi mengenai jumlah dan harga persediaan
yang dihasilkan oleh sistem lebih akurat dan cepat dibandingkan dengan menggunakan
cara manual karena sistem yang dibangun terintegrasi dengan jaringan sehingga setiap
bagian yang ada dapat dengan mudah mendapatkan data yang diinginkan karena
data tersimpan di dalam sebuah database server.
5. Simpulan
6. Daftar Pustaka
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
Empat.
Usry, M., & Carter, W.2006.Akuntansi Biaya edisi 13.Jakarta: Salemba
Empat.
Mulyadi.1978.Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Dan
Pengendalian Biaya. Yogyakarta: Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan
FE-Gama.
Schroeff, Van Der.1973.Biaya Dan Harga Pokok. Jakarta: Tarsito.
Gallaugher, J. M., & Ramanathan, S. C.The Critical Choice of Client/Server
Architecture: Two-Tier vs. Three-Tier Systems. http://www2.bc.edu.
Diakses tanggal 13 Agustus 2009.
Amin, Miftakhul. 2009. Pemrograman Visual Basic Client/Server, http://
www.mafisamin.web.ugm.ac.id. Diakses tanggal 23 Agustus 2009.
185