A. Masalah Utama
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
Schult &
videbeck (1998)
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan
(Towsend, 2005)
Harga diri rendah merupakan keadan dimana individu mengalami evaluasi diri yang
negatif mengenai diri atau kemampuan diri. Carpenito, L.J (1998 : 352)
Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. (Stuart dan Sundeen, 1998 : 227).
Konsep diri adalah gambaran konsep diri sebagai ide, perasaan, dan kepercayaan untuk
mengenal dan siap berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain serta berinteraksi
dengan lingkungan. Kemudian dikatakan juga bahwa konsep diri dapat diartikan cara
individu memandang dirinya secara utuh fisikal, mental, intelektual, sosiial dan spiritual.
(Rawlin, 1993)
Konsep diri adalah pengetahuan individu tentang dirinya sendiri, merupakan gambaran
tentang diri dan gabungan kompleks dari perasaan, sikap, dan persepsi baik yang disadari
maupun yang tidak disadari. Konsep diri juga merupakan representasi psikis individu,
pusatdari Aku yang dikelilingi dengan semua persepsi dan pengalaman yang terorganisir.
(Potter dan Perry, 2005)
3. Data Penunjang
a. Data subjektif :
1. Mengungkapkan enggan untuk memulai hubungan/pembicaraan.
2. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain.
3. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain.
4. Meminta bantuan orang lain
5. Mengungkapkan malu
6. Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau menerima bantuan.
7. Mengungkapkan perasaan khawatir dan cemas yang berkepanjangan.
8. Mengungkapkan ketidakmampuan menjalankan peran.
9. Tidak bisa bila diajak melakukan sesuatu.
b. Data objektif
1. Produktifitas menurun.
2. Perilaku distruktif pada diri sendiri.
3. Perilaku distruktif pada orang lain.
4. Penyalahgunaan zat.
5. Menarik diri dari hubungan sosial.
6. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah.
7. Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan).
8. Tampak mudah tersinggung/mudah marah.
9. Tampak ketergantungan pada orang lain
10. Tampak sedih dan tidak melakukan aktivitas yang seharusnya dapat dilakukan
11. Wajah tampak murung
12. Perubahan partisipasi dalam masyarakat.
13. Peningkatan ketergantungan.
14. Memanipulasi orang lain disekitarnya untuk tujuan-tujuan memenuhi keinginan sendiri.
15. Menolak mengikuti aturan-aturan yang berlaku.
16. Memanipulasi verbal/perubahan dalam pola komunikasi.
17. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar.
4. Penyebab
Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang tidak efektif
akibat adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system pendukung kemunduran
perkembangan ego, pengulangan umpan balik yang negatif, difungsi system keluarga serta
terfiksasi pada tahap perkembangan awal (Townsend, M.C. 1998 : 366). Menurut Carpenito,
L.J (1998 : 82) koping individu tidak efektif adalah keadaan dimana seorang individu
mengalami atau beresiko mengalami suatu ketidakmampuan dalam mengalami stessor internal
atau lingkungan dengan adekuat karena ketidakkuatan sumber-sumber (fisik, psikologi,
perilaku atau kognitif). Sedangkan menurut Townsend, M.C (1998 : 312) koping individu tidak
efektif merupakan kelainan perilaku adaptif dan kemampuan memecahkan masalah seseorang
dalam memenuhi tuntutan kehidupan dan peran.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan, individu yang mempunyai
koping individu tidak efektif akan menunjukkan ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri
atau tidak dapat memecahkan masalah tuntutan hidup serta peran yang dihadapi. Adanya
koping individu tidak efektif sering ditujukan dengan perilaku (Carpenito, L.J, 1998 : 83);
Townsend, M.C, 1998 : 313) sebagai berikut :
5. Akibat
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik diri, isolasi sosial menarik diri
adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang maladaptif, mengganggu
fungsi seseorang dalam hubungan sosial (DepKes RI, 1998 : 336).
C. Pohon Masalah
Isolasi sosial : menarik diri
Core Problem
Data Obyektif
Tampak sedih dan tidak melakukan aktivitas yang seharusnya dapat dilakukan
Data Obyektif
Ekspresi malu
Data Obyektif
Ekspresi wajah kosong tidak ada kontak mata ketika diajak bicara
Kurang spontan
Apatis
Aktivitas menurun
Rendah diri
D. Masalah Keperawatan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
c. Data subjektif :
1. Mengungkapkan enggan untuk memulai hubungan/pembicaraan.
2. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain.
3. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain.
4. Meminta bantuan orang lain
5. Mengungkapkan malu
6. Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau menerima bantuan.
7. Mengungkapkan perasaan khawatir dan cemas yang berkepanjangan.
8. Mengungkapkan ketidakmampuan menjalankan peran.
9. Tidak bisa bila diajak melakukan sesuatu.
d. Data objektif
1. Produktifitas menurun.
2. Perilaku distruktif pada diri sendiri.
3. Perilaku distruktif pada orang lain.
4. Penyalahgunaan zat.
5. Menarik diri dari hubungan sosial.
6. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah.
7. Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan).
8. Tampak mudah tersinggung/mudah marah.
9. Tampak ketergantungan pada orang lain
10. Tampak sedih dan tidak melakukan aktivitas yang seharusnya dapat dilakukan
11. Wajah tampak murung
12. Perubahan partisipasi dalam masyarakat.
13. Peningkatan ketergantungan.
14. Memanipulasi orang lain disekitarnya untuk tujuan-tujuan memenuhi keinginan sendiri.
15. Menolak mengikuti aturan-aturan yang berlaku.
16. Memanipulasi verbal/perubahan dalam pola komunikasi.
17. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar.
E. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
2. Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan tidak efektifnya koping individu.