Patofisiologi jantung adalah gangguan fungsi pada jantung yang sakit dimana
akan terjadi suatu kondisi abnormal yang menyebabkan hilangnya kondisi normal
yang sehat. Ditandai oleh tanda dan gejala, perubahan secara spesifik oleh
gambaran yang jelas morfologi dan fungsi. Ada beberapa patofisiologi jantung,
diantaranya adalah :
1. Penyakit Jantung Koroner
Pembuluh darah koroner merupakan penyalur aliran darah membawa
makanan yang dibutuhkan miokard agar dapat berfusi dengan baik. Penyakit
Jantung Koroner adalah salah satu akibat utama arteriosklerosis (pengerasan
pembuluh darah nadi) yang dikenal sebagai atherosklerosis. Pada keadaan ini
pembuluh darah nadi menyempit karena terjadi endapan-endapan lemak
(atheroma dan plaques) pada didindingnya.
Faktor-faktor resiko untuk terjadinya keadaan ini adalah merokok,
tekanan darah tinggi,peninggian nilai kolesterol didarah,kegemukan stress,
diabetes mellitus dan riwayat keluarga yang kuat untuk Penyakit Jantung
Koroner (6,8). Dengan bertambahnya umur penyakit ini akan lebih sering ada.
pria mempunyai resiko lebih tinggi dari pada wanita, tetapi perbedaan ini
dengan meningkatnya umur akan makin lama makin kecil.
Sumber : Djohan, T. B. Anwar, 2004, Patofisiologi Dan Penatalaksaan
Penyakit Jantung Koroner, e-USU Repository, Universitas Sumatera Utara.
Aktivasi neurohomoral
Terjadi dengan peningkatan vasokonstriktor (renin, angiotensin II,
katekolamin) yang memicu retensi garam dan air serta meningkatkan
beban akhir jantung. Hal tersebut mengurangi pengososngan ventrikel kiri
danmenurunkan curah jantung yang menyebabkan aktivasi neuroendokrin
yang lebih hebat, sehingga meningkatkan afterload yang akhirnya
membentuk lingkaran setan.
Dilatasi vertikel
Terganggunya fungsi sitolik (penurunan fraksi ejeksi) dan retensi cairan
meningkatkan volume ventrikel (dlatasi). Jantung yang berdilatasi tidak
efisien secara mekanis, jika persediaan energi terbatas (misalnya pada
penyakit koroner) selanjtnya bisa menyebabkan gangguan kontraktilitas
dan aktivasi neuroendokrin.
Sumber :