Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah


Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia nomor 32 tahun

2004 tentang Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk


mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan tugas pembantuan. Pemberian
otonomi yang luas pada dasarnya diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran
serta masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu fungsi organisasi pada Dinas Pengairan Pemerintah Nanggroe
Aceh Darussalam adalah bagian keuangan. Proses pengelolaan keuangan yang
dilakukan oleh bagian keuangan diantaranya adalah pencatatan transaksi/kejadian
keuangan, input data keuangan, perhitungan pengeluaran serta pembuatan laporan
keuangan.
Selanjutnya dalam aspek pengelolaan keuangan daerah dengan terbitnya
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, dalam rangka usaha mewujudkan tata pengelola pemerintahan yang baik
dalam penyelenggaraaan negara, pengelolaan keuangan negara harus dilaksanakan
secara professional, terbuka dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok
yang ditetapkan di dalam UUD45.
Sebelum di bentuknya Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Nanggroe Aceh
Darussalam, tugas-tugas pengairan ditangani oleh Sub Dinas Pengairan yang berada
dan bertanggung jawab kepada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Daerah Nanggroe
Aceh Darussalam, Kepala Sub Dinas Pengairan adalah eselon III.b dan membawahi
empat seksi yaitu : Seksi Perencanaan Teknis, Seksi Pembangunan, Seksi Operasi
dan Pemeliharaan, Seksi Sungai dan Rawa.
Mengingat volume tugas-tugas Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam semakin luas dan komplek serta memerlukan penanganan khusus

dan professional, maka Pemerintah Daerah Istimewa Aceh bermaksud memekarkan


Dinas Pekerjaan Umum menjadi 3 Dinas, yaitu Dinas Pekerjaan Umum Pengairan,
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya.
Setelah keluarnya izin dari Pemerintah Pusat dan diterbitkannya Peraturan
Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Nomor : 10, 11 dan 12 tanggal 14 Juli 1999,
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam resmi dimekarkan
menjadi 3 Dinas, yaitu Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum
Bina Marga dan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya. Pembentukan Dinas Pekerjaan
Umum Pengairan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berdasarkan Peraturan Nomor
: 10 Tahun 1999 tanggal 14 Juli 1999.
Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
membawahi Kepala Bagian Tata Usaha dan Lima Kepala Sub Dinas yaitu : Sub
Dinas Survey dan Pelestarian Sumber Air, Sub Dinas Pembangunan, Sub Dinas Bina
Manfaat dan Pengairan Pedesaan, Sub Dinas Operasi dan Pemeliharaan dan Sub
Dinas Perizinan dan Penyuluhan.
Dinas Pengairan adalah unsur Pelaksana Pemerintah Provinsi yang dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pengairan mempunyai tugas
menyelenggarakan

sebagian

kewenangan

Pemerintah

Propinsi

dan

tugas

Dekonsentrasi dibidang Pengairan.


Bagian keuangan ini perlu didukung oleh suatu sistem yang baik, cepat dan
akurat, sehingga menghasilkan informasi yang

berkualitas. Berdasarkan latar

belakang, maka namanya yang akan dibuat adalah Sistem Informasi Pengelolaan
Keuangan pada Dinas Pengairan Pemerintah Aceh .
Berdasarkan latar belakang, maka beberapa permasalahan dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
1

Pencatatan

dan

perhitungan

pengesahan

dan

pertanggung

jawaban

pengeluaran (pengesahan SPJ) dari bukti-bukti transaksi atau kejadian

keuangan dilakukan saat akan membuat laporan keuangan sehingga


mempersulit kerja bendahara dalam mencari dokumendokumen tertulis yang
sangat banyak yang akhirnya mempersulit pencatatan dan memperlama proses
pembuatan laporan keuangan.
2

Bendahara mencatat kejadian tiap transaksi/kejadian keuangan secara periodik


ke dalam buku kas umum secara manual, sehingga akan memungkinkan
kesulitan dalam menghitung saldo ataupun kas yang sudah terpakai dan
mempersult penyesuaian. Transaksi-transaksi/kejadian keuangan antara buku
kas dan laporan keuangan yang dibuat oleh sistem informasi yang ada.
Pembangunan proyek-proyek Dinas Pengairan Aceh meliputi :
bendungan, waduk, bendungan karet, pintu air dan lain-lain.

1.2

Batasan Masalah
Pembatasan ruang lingkup masalah penelitian ini hanya dibatasi pada masalah

pengelolaan keuangan pada Dinas Pengairan Aceh. Batasan-batasan masalahnya


adalah sebagai berikut :
1

Sistem informasi membahas mengenai proses pembuatan SPP, SPM, SP2D,


Bukti Transaksi Pencairan dan laporan.

Sistem informasi membahas mengenai proses pencatatan transaksi/kejadian


keuangan, serta dokumen lain yang berhubungan dengan pengelolaan
keuangan.

Aplikasi yang dipakai menggunakan Microsoft Office Excel 2007.


Hal-hal tersebut dimaksudkan untuk membatasi permasalahan agar tidak

menyimpang dari tujuan utama penelitian ini serta disesuaikan dengan kemampuan
yang ada pada penelitian dan petimbangan waktu.

1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan

sebagai berikut :
3

Bagaimana rancangan laporan pengelolaaan keuangan pada Dinas Pengairan


Aceh selama ini?

Bagaimana rancangan sistem informasi laporan keuangan pada Dinas


Pengairan Aceh selama ini?

1.4

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut :
1

Untuk mengetahui laporan pengelolaan keuangan pada Dinas Pengairan Aceh


selama ini.

Untuk mengetahui rancangan sistem informasi laporan keuangan pada Dinas


Pengairan Aceh selama ini.

1.5

Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat diketahui betapa pentingnya penggunaan komputer

didalam menyelesaikan tugas-tugas suatu instansi. Adapun manfaat penelitian adalah


sebagai berikut :
1

Membuat suatu sistem informasi dan diharapkan nantinya dapat memberikan


informasi yang dibutuhkan dengan cepat, tepat, akurat serta mudah dalam
proses pengolahan datanya sehingga proses yang dilakukan dapat berjalan
dengan lancar.

Dapat

menambah

wawasan

pengetahuan

terhadap

sistem

informasi

pengelolaan keuangan yang sedang berjalan saat ini pada Dinas Pengairan
Umum Aceh.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Sistem
Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Menurut Jogiyanto (34:2003) sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan
dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu
kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Budi Sutejo (2006:168) sistem merupakan kumpulan elemen yang
saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan.
Menurut Tata Sutabri (2004:3) sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan
dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu.
Pengertian sistem dari beberapa pendapat ini, maka dapat disimpulkan yaitu
sistem merupakan suatu kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan
untuk suatu tujuan.

2.2

Karakteristik Sistem
Beberapa karakteristik sistem diantaranya meliputi :
1.

Komponen Sistem yaitu suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen


(subsistem) yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk
suatu kesatuan. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem
yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.

2.

Batasan Sistem yaitu merupakan daerah yang membatasi antara suatu


sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya,
sehingga menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3.

Lingkungan Luar Sistem yaitu apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.

4.

Penghubung Sistem yaitu merupakan media yang menghubungkan


antara satu subsistem ke subsistem lainnya. Dengan penghubung satu
subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk
satu kesatuan.

5.

Masukkan Sistem yaitu energi yang dimasukkan kedalam sistem.


Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran
dari sistem.

6.

Keluaran Sistem yaitu adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan


menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain.

7.

Pengolahan Sistem suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian


pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah
yang akan merubah masukan menjadi masukan.

8.

Tujuan Sistem yaitu suatu sistem mempunyai sarana dan tujuan, kalau
sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu
sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang
dihasilkan.

2.3

Klasifikasi Sistem
Klasifikasi Sistem adalah pengelompokkan berbagai sistem yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, diantaranya meliputi :


1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.

a. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide


yang tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem
yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia
dengan Tuhan (Habluminallah).
b. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya
sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain
sebagainya.
2. Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia.
a. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak
dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang
pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem
pergantian siang malam, sistem kehidupan umat manusia.
b. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
Yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan
human-mechine, ada juga yang menyebutkan dengan man-chine
sistem. Sistem informasi merupakan contoh man-chine sistem
karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan
manusia.
3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probalistic
system).
a. Deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi. Interaksi

diantara bagian-bagiannya dapat

dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem tersebut dapat


diramalkan dan relatif stabil/konsten dalam jangka waktu yang
lama. contoh : sistem komputer.
b. Probalistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena unsur probalistas. contoh : sistem sosial,
sistem politik dan sistem demokrasi.

4. Sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system)


a. Close system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secra
otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya,
walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara
relatif tertutup, tidak benar benar tertutup).
b. Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingungan luar atau subsistem yang
lain.

2.4

Sistem Informasi
Dari definisi-definisi mengenai Sistem dan Informasi, maka dapat

disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen-komponen yang


saling terkait satu dengan yang lainnya yang menjalankan proses-proses untuk
mencapai tujuan tertentu yaitu untuk mengelola data-data untuk dijadikan suatu
informasi yang dibutuhkan.
Menurut Jogiyanto (2005:11) sistem informasi adalah suatu sistem didalam
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Budi Sutejo (2006:36) sistem informasi adalah kumpulan elemen
yang saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk suatu kesatuan untuk
mengintegrasi data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi
tersebut.
Menurut Abdul Kadir (2003:11) sistem informasi adalah suatu sistem buatan
manusia yang secara umum terdiri atas seekumpulam komponen bebasis komputer
manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengolah data serta
menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.
8

Jadi definisi sistem informasi adalah suatu kumpulan sumber daya manusia
atau alat yang terpadu serta moral yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan
data dan mengolah data demi menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi
seluruh tingkat operasi untuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pekerjaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

2.5

Komponen Sistem Informasi


Komponen sistem Informasi terdiri dari beberapa macam, yaitu :
1.

Komponen Input merupakan data yang masuk kedalam sistem


informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar
dalam

pengelolaan

informasi.

Sistem

informasi

tidak

dapat

menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Input


yang masuk kedalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi
informasi atau jika belum dibutuhkan seseorang dapat disimpan
terlebih dahulu distorage dalam bentuk basis data (database).
2.

Komponen Output produk dari sistem informasi adalah output berupa


informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan
komponen yang harus ada di sistem informasi. Sistem informasi yang
tidak pernah menghasillkan output, tetapi menerima input dikatakan
bahwa input yang diterima masuk kedalam lubang yang dalam (deep
hole). Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data
yang ada di basis data dan diproses model tertentu.

3.

Komponen Basis Data adalah kumpulan dari data yang saling


berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

4.

Komponen Model adalah informasi yang dihasilkan oleh sistem


informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah
lewat suatu model-model tertentu. Model-model yang digunakan di
sistem informasi dapat berupa model logika yang menunjukkan suatu
9

proses perbandingan logika atau matematik yang menunjukkan proses


perhitungan matematik.
5.

Komponen Teknologi merupakan komponen penting di sistem


informasi tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem
informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat
waktunya.

6.

Komponen Kontrol merupakan komponen yang penting dan harus ada


di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin
bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem merupakan informasi
yang akurat.

2.6

Teknologi Informasi
Istilah teknologi informasi sendiri pada dasarnya merupakan gabungan dua

istilah dasar yaitu teknologi dan informasi. Teknologi dapat diartikan sebagai
pelaksanaan ilmu, sinonim dengan ilmu terapan. Sedangkan pengertian informasi
menurut Oxfoord English Dictionary, adalah that of which one is apprised or told :
intelligence, news . Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang
dapat dikeahui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer
pengetahuan.
Selain itu istilah teknlogi informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana
diartikan oleh RUU tekologi informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik
untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan,
menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu (Pasal 1 angka 1)
sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, image, suara, kode, program
komputer, database (Pasal 1 angka 2). Adanya perbedaan definisi informasi
dikarenakan pada hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangibel), sedangkan
informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan
observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi. Secara
umum Teknologi Informasi dapat diartikan sebagai tekologi yang digunakan untuk
10

menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarkan informasi. Definisi ini


menganggap bahwa TI tergantung pada kombinasi komputasi dan teknologi
telekomunikasi berbasis mikroelektronik.

2.7

Aplikasi
Aplikasi merupakan tulang punggung yang utama dari kelangsungan sistem.

Suatu sistem harus menghindari keberadaan keberakhiran (Entropy) akibat kurangnya


aplikasi yang berguna. Aplikasi yang berguna bagi system akan menghindari dari
proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Aplikasi
adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memfaatkan kemampuan
komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.
Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan
berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan
tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. (Wikiipedia
: 2009, http://id.wikipedia.org/wiki/Aplikasi).
Aplikasi merupakan bagian perangkat lunak yang sangat banyak dijumpai dan
terus berkembang. Sebelum tahun 1990-an aplikasi yang dikenal yaitu pemroses kata
(Word Star, Chi Write), pemroses tabel (Lotus 123,Quatro Pro), database (DBASE),
dan hiburan (game).Pada perkembangan pemroses kata, tabel dan database saat ini
telah dibundel menjadi aplikasi office dengan tambahan aplikasi untuk pembuatan
presentasi yang nanti akan diberikan pada pelatihan ini.
Aplikasi merupakan suatu data atau informasi. Data adala kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data yang diolah untuk
menghasilkan aplikasi menggunakan suatu model proses tertentu. Aplikasi proses
tersebut kemudian dijadikan sebagai suatu parameter dalam membuat keputusan atau
tindakan yang pada akhirnya menghasilkan sejumlah data kembali, untuk
menentukan kualitas suatu aplikasi yang baik tentu adanya unsur-unsur:

11

1. Akurat
Aplikasi yang diterima tidak boleh ada kesalahan, karena dengan salahnya
aplikasi tentu akan terjadinya kefatalan aplikasi dalam pengambilan
keputusan.
2. Tepat pada waktunya
Aplikasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena tidak ada
nilainya lagi karena merupakan landasan dalam proses pengambilan
keputusan.
3. Relevan
Aplikasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.8

Sistem Aplikasi
Sistem aplikasi suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling

berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu didalam organisasi atau instansi untuk
mengatur kelancaran proses suatu kegiatan sehingga menghasilkan aplikasi yang
tepat dan relevan.
Adapun sistem aplikasi terdiri dari komponen yang disebut dengan beberapa
istilah blok-blok yang diantaranya sebagai berikut :
1. Blok Masukan
Input data adalah masukan data aplikasi yang berupa dokumen-dokumen data
atau data mentah yang akan diolah menjadi aplikasi.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan
cara yang sudah ditentukan untuk yang sudah dihasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok Keluaran

12

Hasil dari sistem aplikasi adalah keluaran yang merupakan aplikasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi digunakan untuk menggunakan input, menjalankan model
menyimpan dan mengakses data, sehingga menghasilkan aplikasi (output).
Teknologi ini terdiri dari teknis, perangkat lunak dan perangkat keras.
5. Blok Basis Data
Basis Data merupakan kumpulan dari data yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan perangkat
lunak untuk dimanipulasi.
6. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
banyak hal-hal yang dapat merusak sistem, dapat dicegah ataupun bila terjadi
kesalahan-kesalahan yang dapat diatasi.

2.9

Database
Database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan sistem

informasi, karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh


data yang ada dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun informasiinformasi dalam berbagai bentuk. Database merupakan himpunan kelompok data
yang saling berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agartidak
terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga dapat diolah atau diekspolarasi secara
cepat dan mudah untuk menghasilkan informasi.
Dalam pembuatan aplikasi ini tentunya membutuhkan database untuk
menyimpan data. Data yang digunakan adalah database bawaan dari Microsoft
Access. Bahkan dalam perkembangannya, data-data tersebut dapat berbentuk
berbagai macam data, misalkan dapat berupa program, lembaran-lembaran untuk

13

entry (memasukkan) data, laporan-laporan. Kesemuanya itu dapat dikumpulkan


menjadi satu yang disebut dengan database.
Salah satu aplikasi yang biasa digunakan untuk mengolah database ialah
Microsoft Access. Microsoft Access adalah salah satu dari Relational Database
Management System (DBMS). DBMS adalah sebah program yang memiliki fasilitas
penyimpanan dan pemanggilan struktur informasi pada sistem komputer.
Ada beberapa konsep dan aturan untuk relational database, yaitu :
1. Entity
Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang dibutuhkan untuk
menyimpan aplikasi.
2. Atribute
Bagian dari aplikasi yang mendeskripsikan entity, setiap entity mempunyai
attribute atau sebutan untuk mewakili dari entity.
3. Primary Key
Atribute atau kumpulan attribute yang mengidentifikasikan kejadian khusus
pada sebuah Entity. Primary Key mengidentifikasikan baris atau record
khusus dalam tabel unik.
4. Foreign Key
Atribute atau kumpulan attribute yang mengidentifikasikan entity dimana
entity yang lain dihubungkan.

2.10

Microsoft Visual Basic Net 2010


Microsoft Visual Studio 2010 Profesional adalah alat penting untuk individu

melakukan tugas-tugas pembangunan dasar. Ini menyederhanakan penciptaan,


debugging, dan penyebaran aplikasi pada berbagai platform, termasuk SharePoint dan
Cloud. Visual Studio 2010 Profesional dilengkapi dengan dukungan terpadu untuk
pengembangan uji-didorong, serta alat debugging yang membantu memastikan solusi
berkualitas

tinggi.

Berikut

tampilan

14

Microsoft

Visual

Basic.Net

2010.

Gambar 2.1 Tampilan Microsoft Visual Basic.Net 2010


Mengenal tampilan visual basic.net 2010 yangyang terdapat beberapa bagian
yaitu:
1. Title Bar
Title bar adalah tempat untuk menampilkan nama project yang sedang
dibuat. Contohnya seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.2 Title Bar


2.

Menu Bar
Menu Bar yang terdapat pada program program aplikasi di Windows.
Menu Bar digunakan untuk melakukan proses atau perintah- perintah
tertentu. Menu bar dibagi menjadi beberapa pilihan sesuai dengan
kegunaan nya, seperti menu bar File digunakan untuk memproses atau
menjalankan perintah-perintah yang berhubungan dengan file, seperti
membuka file baru,menyimpan file, selain itu juga terdapat Menu Bar lain
seperti : Edit, View, Project, Build, Debug, Data, Format, Tools, Window
dan Help. Untuk menggunakan Menu Bar, dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu dengan mouse, klik mouse pada menu dan sub menu dan
dengan

Keyboard,

tekan

ALT
15

dan

karakter

bergaris

bawah

Contoh

ALT

untuk

menampilkan

menu

Edit

dll

Gambar 2.3 Menu Bar


3

Tool Bar
Tool bars pada aplikasi windows lainnya yang berisi tomboltombol yang
mewakili suatu perintah tertentu yang sering digunakan untuk keperluan
dalam pemrograman dan lain-lain, toolbars dapat kita lihat dalam bentuk
icon.

Gambar 2.4 Tool bar


4. Solution Explorer
Solution Explorer adalah jendela yang menyimpan Informasi mengenai
Solution, Project project, beserta file-file, form form ataupun resource
yang digunakan pada program aplikasi. Pada bagian atas jendela Solution
Explorer terdapat toolbox yang digunakan untuk menampilkan jendela
Properties, menampilkan semua file, melihat Design form, Refresh dan
View code, untuk melihat kode program. Pada Solution explorer juga kita
dapat menambahkan class, module, windows form baru, dan sebagainya.
Jika pada saat kita mengaktifkan Visual Studio 2010 jendela Solution
Explorer tidak ada, kita dapat menampilkannya dari menu bar View,
Solution Explorer atau menggunakan tombol Ctrl + Alt + L.

16

Gambar 2.5.Solution Explorer


5.

Form
Form Designer merupakan suatu objek yang digunakan untukmerancang
tampilan program. Form Designer juga dapat dikatakan sebagai objek
utama pada pemrograman Visual Basic karena pada form inilah
nantinya Komponen dan kontrol Toolbox diletakan dan diatur sebagus
mungkin. Form dapat diatur melalui jendela Properties. Ukuran Form
Designer ini juga dapat diubah tinggi dan lebarnya, dengan cara
mengklik pada Form Designer tersebut, sehingga tampak garis putusputus disekelilingnya, hanya dengan men-Drag Form ke kiri, kanan,
atas,

ataupun

bawah,

maka

ukuran

Gambar 2.6 Tampilan Form

17

Form

akan

berubah.

6.

Toolbox
ToolBox Standar yang terdapat pada Visual Basic 2010 adalah tempat
penyimpanan kontrol-kontrol atau komponen standar yang nantinya
akan kita letakkan sebagai komponen program didalam Form saat
merancang sebuah aplikasi. ToolBox adalah tempat dimana kontrol dan
komponen yang dilambangkan dengan icon. Kontrol dan komponen
sangat membantu pada saat proses merancang tampilan Form dalam
pembuatan program. kontrol dan komponen diletakkan pada tab-tab
berdasarkan kegunaannnya. Apabila saat kita menjalankan Visual Studi
2008, Jendela toolbox tidak ada, maka kita dapat menampilkan nya
melalui menu bar View > ToolBox atau dengan menggunakan gabungan
tombol
dapat

Ctrl

mengaktifkan

mengklik

tanda

Alt

X.

Pada

jendela

tab

yang

akan

ditampilkan

pada

Gambar 2.7 Toolbox

18

sisi

kiri

toolbox
dengan
tab

kita
cara

toolbox.

7. Properties
Jendela Properties berfungsi untuk memberikan informasi mengenai
objek yang sedang aktif, nama objek yang sedang aktif dapat dilihat pada
bagian atas jendela Properties. Properties juga digunakan untuk merubah
nilai property atau karakteristik dari objek yang aktif. Komponenkompoen atau kontrol-kontrol VB 2010 mempunyai property dan event
yang berbeda untuk satu dan lainnya, tetapi ada juga yang memiliki
property dan event yang sama. Pada VB 2008 jendela properties terbagi
atas bagian / jenis, pertama yaitu properties yang berfungsi untuk
menampung property masing-masing objek serta pada bagian ini juga
karakteristik dari komponen tersebut dapat diatur atau dirubah.
Property merupakan setiap komponen di dalam pemrograman Visual
Basic 2010 dapat diatur propertinya sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
Property yang tidak boleh dilupakan pada setiap komponen adalah
Name, yang berarti nama variabel (komponen) yang akan digunakan
dalam scripting. Properti Name ini hanya bisa diatur melalui jendela
Property.

Gambar 2.8 Properties

19

2.11

Diagram Kontek
Data Flow Diagram (DFD) yaitu tingkat paling atas sebuah sistem informasi

yang menggambarkan sistem dalam satu lingkaran yang mempresentasikan


keseluruan proses dalam suatu sistem.

2.12

Data Flow Diagram


Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu sistem analisa menggambarkan suatu

sistem sebagai suatu jaringan proses dan fungsi yang dihubungkan satu dengan yang
lain oleh suau penghubung.
DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada sistem
baru yang akan dikembangkan secra logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik
dimana data tersebut mengalir atau tersimpan.
Simbol-simbol pada DFD adalah sebagai berikut :
1. Simbol Proses
Menggambarkan bagaimana suatu input ditransformasikan menjadi otput
Proses menggambarkan apa yang dilakukan sistem.

Gambar 2.9 Simbol Proses

.2. Simbol Eksternal Entity


Sering dikenal dengan sumber, tujuan, terminator, Eksternal, Entity adalah
bagian luar sistem yang dapat mensupply input kedalam sistem dan
menggunakan output dari sistem. Eksternal entity dapat berupa orang atau
sekelompok orang atau bagian/ departemen /pemakai sistem.

Gambar 2.10 Simbol Eksternal Entity

20

3. Data Store atau Penyimpan Data


Mengambarkan media penyimpanandata dalam sistem yang berisidata yang
digunakan sistem, digunakan sebagai sarana mengumpulkan dan membaca
data. Data store dapat merupakan file/database, arsip/catatan manual,lemari,
kotak, agenda buku.

Gambar 2.11 Penyimpan Data


4. Simbol Data Flow atau Aliran Data
Menggambarkan serangkaian paket data/Informasi.

Gambar 2.12 Aliran Data

21

2.13

Simbol pada Flowmap

Tabel 2.1 Simbol pada Flowmap


Simbol

Nama Simbol

Keterangan

Simbol Proses Terkomputerisasi

Menunjukkan kegiatan proses dari


operasi program komputer

Simbol Proses Manual

Menunjukkan proses yang


dikerjakan secara manual

Dokumen

Menunjukkan dokumen input dan


output, baik proses manual,
mekanik, komputer.

Kondisi

Menunjukkan satu kondisi

Penyimpanan/DataBase

Menunjukkan penyimpanan data


yang sudah terkomputerisasi

Simpanan

File Arsip

Garis Alur

Menunjukkan arus dari proses

22

2.14

Simbol Pada Data Flow Diagram (DFD)

Tabel 2.2 Simbol Pada Data Flow Diagram (DFD)

Simbol

Nama Simbol

Keterangan
Menggambarkan kesatuan
kesatuan diluar sistem

Entitas

yang memberikan
masukan atau keluaran
data

Proses

Memproses data yang


masuk

Aliran data

Mengalirkan data

File

Menyimpan data

23

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Tinjauan Umum
Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi sekarang ini yang begitu

cepat membuat komputer sebagai unsur yang sangat penting dalam pengolahan data.
Keunggulan-keunggulan

yang dimiliki

komputer

dalam

akurasi,

kecepatan

pemrosesan data, ketepatan dan kemampuan mengingat terhadap hampir seluruh


konfigurasi sistem menjadian komputer lebih dipilih untuk menggantikan banyak
fungsi yang tidak lagi efektif untuk dikerjakan secara manual, pengaruh ini sangat
terasa dalam pengelolaan keuangan pada Pengairan Umum Aceh. Tentunya dalam
membuat sistem informasi pengelolaan keuangan pada Pengairan UmumAceh, agar
memudahkan pekerjaan dan menyelesaikan laporan yang diinginkan oleh pimpinan
dengan cepat dan tepat.
Sebelum di bentuknya Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Aceh, tugas-tugas
pengairan ditangani oleh Sub Dinas Pengairan yang berada dan bertanggung jawab
kepada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Kepala Sub Dinas
Pengairan adalah eselon III.b dan membawahi empat seksi yaitu : Seksi Perencanaan
Teknis, Seksi Pembangunan, Seksi Operasi dan Pemeliharaan, Seksi Sungai dan
Rawa.
Mengingat volume tugas-tugas Dinas pekerjaan Umum Propinsi Daerah
Istimewa Aceh semakin luas dan komplek serta memerlukan penanganan khusus dan
professional, maka Pemerintah Daerah Istimewa Aceh bermaksud memekarkan Dinas
Pekerjaan Umum menjadi 3 (tiga) Dinas, yaitu Dinas Pekerjaan Umum Pengairan,
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya.
Setelah keluarnya izin dari Pemerintah Pusat dan diterbitkannya Peraturan
Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor : 10, 11 dan 12 tanggal 14 Juli 1999,
Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Istimewa Aceh resmi dimekarkan menjadi 3

24

(tiga) Dinas. Dan pembentukan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Propinsi Daerah
Istimewa Aceh berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Aceh Nomor : 10 Tahun
1999 tanggal 14 Juli 1999.
Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Propinsi Daerah Istimewa Aceh
membawahi Kepala Bagian Tata Usaha dan lima Kepala Sub Dinas yaitu : Sub Dinas
Survey dan Pelestarian Sumber Air, Sub Dinas Pembangunan, Sub Dinas Bina
Manfaat dan Pengairan Pedesaan, Sub Dinas Operasi dan Pemeliharaan, dan Sub
Dinas Perizinan dan Penyuluhan.
Di dalam mencapai kinerjanya Dinas Pengairan membuat visi dan misi,
adapun visinya adalah sebagai berikut :
Terwujudnya kemanfaatan pengairan yang handal dan terkendalinya seta
berkelanjutan berpihak pada kearifan local sebesar-besarnya untuk kemakmran rakyat
pada 2017.
Di dalam mencapai visinya Dinas Pengairan Pemerintah Aceh menjalankan
misi-misinya sebagai berikut :
1. Konservasi Pengairan.
2. Pendayagunaan Pengairan (Penatagunaan, Penyediaan, Penggunaan,
Pengembangan dan Pengusahaan).
3. Pengendalian dan Penanggulangan Daya rusak.
4. Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat,dunia Usaha dan
Pemerintah.
5. Peningkatan Ketersediaan dan Keterbukaan Data dan Informasi Pengairan.

25

3.2

Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja


KEPALA DINAS

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

BIDANG
PROGRAM
DAN
PELAPORAN

SEKSI
PENYUSUNAN
PROGRAM
DAN
ANGGARAN

SEKSI
SURVEY,INVE
STIGASI DAN
DESAIN

SEKSI BINA
TEKNIK DAN
PELAPORAN

SEKRETARIAT

SUB
BAGIAN
UMUM

SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN

BIDANG
IRIGASI,
RAWA DAN
PANTAI

BIDANG
SUNGAI,
DANAU DAN
WADUK

SUB BAGIAN
KEUANGAN

BIDANG OPERASI
DAN
PEMELIHARAAN
PENGAIRAN

SEKSI
IRIGASI

SEKSI
SUNGAI

SEKSI OPERASI
PENGAIRAN

SEKSI RAWA

SEKSI
DANAU

SEKSI
PEMELIHAHARAAN
PENGAIRAN

SEKSI KONSERVASI
SUMBER DAYA AIR
DAN HIDROLOGI

SEKSI PANTAI

UNIT PELAKSANA
TEKNIS DINAS (UPTD)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja

26

SEKSI
PEMBERDAYAAN
PERKUMPULAN
PETANI PEMAKAI
(P3A)

3.3

Lokasi dan Objek Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Kantor Dinas Pengairan Pemerintah Aceh untuk

mendapatkan data-data yang nantinya berguna untuk bahan pendukung dalam


pembuatan sistem aplikasi.

3.4

Bahan dan Alat


Bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah file-file

atau data perusahaan ang mencakup tentang sejarah perusahaan,daftar laporan yang
ditawarkan perusahaan dan lain sebagaimana yang dirasa perlu untuk kelancaran
pengembangan laporan keuangan ini sendiri.
Dalam mengandakan atau membuat sesuatu tentulah membutuhkan suatu alat
dan bahan, dimana alat bahan tersebut sangat penting perannya dalam menyelesaikan
sesuatu hal. Demikian juga dengan penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan
beberapa alat dan bahan sebagai faktor pendukung untuk menyelesaikannya. Adapun
alat yang digunakan antara lain :
1. Satu unit laptop
2. Printer Canon iP2770
3. Kertas, tinta
4. Berkas laporan keuangan

3.5

Rancangan Penelitian
Dalam melaksanakan suatu penelitian, kadang-kadang populasi sasaran kita

sangat besar, sehingga akan lebih praktis jika selalu berhadapan dengan objek yang
akan diteliti, karena hal itu merupakan variabel yang diperlukan untuk memecahkan
masalah demi untuk menunjang keberhasilan penelitian.

27

Populasi merupakan sekumpulan elemen yang akan menjadi objek


penelitian. Kelompok kecil yang kita amati atau beberapa bagian kecil yang ditarik
dari populasi disebut dengan sampel.
Berdasarkan keterangan diatas, maka yang menjadi populasi sekaligus
sampel dalam peneltian ini.
Adapun data yang dikumpulkan terdiri dari :
1. Data sekunder
Data yang diperoleh langsung dari Dinas Pengairan Umum Aceh, seperti
dokumen yang berhubungan dengan topic yang dibahas yaitu laporan data
keuangan.
2. Data primer
Data yang diperoleh penulis dari wawancara langsung dengan karyawan dinas
tersebut yaitu bagian keuangan tentang sistem yang dijalankannya.

Untuk menyelesaikan peneltian ini, maka penulis juga melakukan penelitian


dengan metode peneltian sebagai berikut:
1. Penelitian Pustaka
Penelitian yang dilakukan berdasarkan buku-buku bacaan dan sumber
lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini, hasil yang diperoleh akan
dipergunakan sebagai dasar peneltian lapangan.
2. Penelitian Lapangan
Penelitian ini dilakukan secara langsung oleh peneiti. Karena dalam penelitian
ini peneliti harus melihat atau mendapatkan informasi secara fakta tanpa ada
fakta pendapat atau gugusan dari pihak pemilik informasi.
a. Mengadakan wawancara langsung dengan Kepala sub bagian keuangan
yang dianggap berwenang untuk memberikan data yang diperlukan.
b. Mengadakan pengamatan langsung, metode ini biasanya disebut dengan
metode observasi, yaitu metode pengumpulan data secara langsung oleh
peneliti.
28

3.6

Analisis Proses Sistem yang Berjalan


Pengelolaan keuangan pada Dinas Pengairan Pemerintah Aceh sudah

menggunakan sistem informasi yang melakukan aktifitas pengimputan, pencatatan,


pengelolaan keuangan yang selanjutnya digunakan untuk pembuatan laporan.
Diantaranya pembuatan SPP,SPM dan laporan-laporan yang berhubungan dengan
keuangan.

Berikut merupakan alur dokumen pokok dalam pelaksanaan anggaran:


SPD

SPP

SPM

SP2D

SPJ

Gambar 3.2 Alur Dokumen Pokok

3.7

Analisis Proses Sistem yang Diusulkan


Surat permintaan pembayaran (SPP) yang diusulkan oleh PPTK dan diajukan

oleh bendahara kepada PPK-SKPA digunakan untuk penertiban SPM oleh PPKSKPA, yang selanjutnya SPM yang dibuat PPK-SKPA diajukan ke DPKKA untuk
penertiban SP2D sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh DPKKA.

29

Berikut merupakan skema proses pencairan dana dan pembayaran :


Pejabat Pengguna
Anggaran / Kuasa

DPKKA

SPM

PPK
BANK

Bendahara
(SPP)

Pihak
II/Perusahaan

PPTK
(usulan)

Tagihan & Laporan Kegiatan


Gambar 3.3 Skema Proses Pencairan Dana

Laporan dimaksud disusun sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah.


Laporan bulanan yang berbentuk SPJ relisasi pengguna anggaran dibuat tiap bulan
dan dilaporkan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya, laporan tahunan (laporan
relasasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan) dibuat setiap akhir
tahun paling lambat setelah 2 bulan setelah tahun anggaran selesai.
Prosedur dalam pengelolaan keuangan dibagi menjadi dua prosedur yaitu
prosedur pengajuan dana dan pembuatan laporan.

30

3.8

Deskripsi Kerja
Pengelolaan keuangan pada Dinas Pengairan Pemerintah Aceh mempunyai

stuktur sendiri, Karena melibatkan pejabat-pejabat pengelolaan keuangan. Berikut


adalah struktur pejabat dalam pengelola keuangan pada Dinas Pengairan Pemerintah
Aceh.

Pengguna Anggaran

PPK-SKPD

Badan Keuangan / Dinas

PPTK

Bendahara

Pihak II/Perusahaan

Gambar 3.4 Struktur Pejabat Keuangan

Berikut adalah fungsi kerja dari tiap unit pada bagian pengelola keuangan pada
Dinas Pengairan Pemerintah Aceh :
1. Pengguna Anggaran
Pengguna Anggaran selaku kepala dari Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA)
merupakan pejabat pemegang pengguna anggaran untuk melaksanakn tugas pokok
dan fungsi dari SKPA yang dipimpinnya.

31

Tugas dan wewenangnya :


1. Menyusun RKA-SKPA-&-DPA-SKPA
2. Mengadakan perikatan dalam batas APBD
3. Menguji kebenaran materil bukti penagihan
4. Membebankan penngeluaran
5. Memerintahkan pembayaran
6. Menandatangani SPM
7. Memungut penerimaan bukan pajak
8. Menyampaikan laporan keuangan SKPA

2. PPK-SKPA
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPA yang selanjutnya disingkat PPKSKPA adalah pejabat yang melaksanakn fungsi tata usaha keuangan pada SKPA.
Tugas :
1. Meneliti kelengkapan yang dajukan oleh bendahara
2. Melakukan verifikasi SPP yang menyiapkan SPM
3. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan
4. Melaksanakan akuntansi dan menyiapka laporan keuangan oleh SKPA
Larangan bagi PPK-SKPA adalah tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang
melakukan pungutan penerimaan daerah, bendahara dan PPTK.

3. PPTK
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah
pejabat pada unit kerja SKPA yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari
suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.
Tugas :
1. Mengendalikan pelaksana kegiatan
2. Melaporkan perkembangan pelaksana kegiatan

32

3. Menyiapkan dokumen anggaran (SPP) atas beban pengeluaran pelaksana


kegiatan
4. Bertanggung jawab kepada PA/Ku PA

4. Bendahara
Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas
nama daerah,menerima,menyimpan dan membayar/menyerahkan uang atau surat
berharga atau barang-barang daerah.
Tugas dan fungsinya :
1. Pejabat fungsional
2. Pengelola Keuangan di SKPA
3. Dapat dibantu oleh pembantu bendahara
4. Bertanggung jawab secara fungsional kepada DPKKA

3.9

Analisis Sistem Dokumen


Pada analisis dokumen menjelaskan dokumen-dokumen yang harus digunakan

dalam sistem informasi pengelolaan keuangan secara terperinci bentuk analisis dari
sistem pengelolaan keuangan.

Tabel 3.1

Dokumen SPP

Nama Dokumen

SPP (Surat Permintaan Pembayaran)

Rangkap

3 (Tiga)

Deskripsi

Diterbitkan oleh bendahara

Fungsi

Untuk mengajukan permintaan pembayaran

Sumber

Bendahara pengeluaran

Item-item

No_SPP, Tgl_SPP, Kd_kegiatan,


Nama_kegiatan, no_rekening,
Nama_rekening, Nilai_SPP

33

Tabel 3.2

Dokumen SPM

Nama Dokumen

SPM (Surat Perintah Membayar)

Rangkap

1 (satu)

Deskripsi

Diterbitkan Kepala SKPA/PA

Fungsi

Untuk penertiban SP2D

Sumber

PPK-SKPA

Item-item

No_SPM, Tgl_SPM, Kd_kegiatan,


Nama_kegiatan, No_kegiatan,
No_rekening, Nama_rekening, No_SPP,
Kd_advis, Nilai_SPM

Tabel 3.3

Dokumen SP2D

Nama Dokumen

SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)

Rangkap

1(satu

Deskripsi

Diterbitkan DPKKA

Fungsi

Sebagai dasar pencairan dana

Sumber

DPKKA

Item-item

No_SP2D, Tgl_SP2D, Kd_kegiatan,


Nama_kegiatan, No_rekening,
Nama_rekening, Jumlah_SP2D

Tabel 3.4

Dokumen Bukti Pencairan

Nama Dokumen

Bukti Pencairan Dana

Rangkap

2 (dua)

Deskripsi

Dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti


pencairan dana

Fungsi

Dokumen bendahara

Sumber

Bank

34

Item-item

No_rekening, nama_nasabah, nama_bank,


keperluan, jumlah,uang

Tabel 3.5

Dokumen Bukti Transaksi

Nama Dokumen

Bukti Transaksi

Rangkap

1 (satu)

Deskripsi

Dikeluarkan bendahara

Fungsi

Dokumen

bukti

transaksi/kejadian

keuangan
Sumber

Bendahara

Item-item

Tgl_transaksi, No_bukti, Kd_kegiatan,


Nama_kegiatan, Nama_pengguna,
Jumlah_transaksi

35

3.10

Analasis Prosedur yang Berjalan

Flowmap Pengajuan Dana


PPTK

Buat
usulan
SPP

Bendahara

PPK

Usulan
SPP

PA/KPA

SPP

SPP
SPM

SPP

Merifi
kasi
keleng
kapan
SPP

Mengesa
hkan SPP
dan SPM

SPP
Usulan
SPM

SPP yang
disahkan
SPM yang
disahkan

Buat SPP

Usulan SPP

DPKKA

Buat SP2D

SPP
Tidak
SPP yang
disahkan

lengkap
Ya

SPM yang
disahkan

SPM
SP2D

Buat SPM

SPP

Buat
Usulan
SPM

BANK

SPM
SP2D
SPP
SPM
SP2D

SPP
Usulan
SPM

Bukti
Pencairan

Buat Bukti
Pencairan Dana

Bukti
Pencairan

Gambar 3.5 Prosedur Pengajuan Dana

36

Prosedur Pengajuan Dana


1. PPTK membuat usulan pembuatan SPP sesuai dengan kegiatan, dan
memberikannya ke bendahara.
2. Bendahara membuat SPP atas usulan PPTK yang selanjutnya akan diberikan
kepada PPK.
3. PPK akan mengecek kelengkapan pengajuan dan kesesuainnya dengan
anggaran kegiatan, jika lengkap PPK akan membuat usulan SPM, jika tidak
SPP akan dikembalikan lagi pada bendahara untuk diperbaiki atau dilengkapi.
4. Usulan SPM yang dibuat oleh PPK diberikan kepada bendahara untuk dibuat
SPM.
5. SPM yang telah dibuat oleh bendahara diajukan ke PA/Pengguna anggaran
atau kepala PPK untuk disahkan.
6. SPM yang telah disahkan oleh kepala PPK diajukan ke DPKKA.
7. SPM akan diolah oleh DPKKA untuk pembuatan SP2D yang menjadi dasar
pencairan dana.
8. SP2D dari DPKKA diserahkan ke bendahara bersama SPP dan SPM untk
diarsipkan.
9. SP2D diajukan oleh bendahara ke Bank untuk mencairkan dana, Bank akan
mencairkan dana sesuai dokumen SP2D dan membuat bukti pencairan.
10. Bukti pencairan diberikan ke bendahara dan disimpan untuk dijadikan
dokumen.

37

3.11

Flow Map Pembuatan Laporan

Flowmap Pembuatan Laporan


Bendahara

PPTK
SPJ

Buat
Bukti
Transaksi

Bukti
Transaksi

PPK

Menyesu
aikan
dengan
Kegiatan

PA/KPA
SPJ

Buat
Usulan
Laporan

Laporan

Mengesah
kan
Laporan

Buat SPJ
SPJ
sesuai
SPJ

Usulan
Laporan

Laporan yang
disahkan

Tidak
SPJ
Usulan
Laporan

Buat Laporan

Laporan

Gambar 3.6 Flow Map Pembuatan Laporan

38

DPKKA
Laporan
yang
disahkan

Prosedur Pembuatan Laporan


1. Bendahara akan membuat kwitansi pembelanjaan sesuai dengan transaksi dan
kejadian keuangan yang digunakan untuk pembuatan bukti transaksi.
2. Bendahara membuat SPJ berdasarkan bukti transaksi.
3. SPJ yang telah dibuat oleh bendahara diajukan kepada PPTK untuk
disesuaikan dengan kegiatan. Jika sesuai SPJ diberikan kepada PPK untuk
usulan pembuatan laporan.
4. PPK akan membuat usulan pelaporan SPJ untuk diberikan ke bendahara
kembali.
5. Bendahara membuat laporan bulanan atau akhir tahun.
6. Setelah selesai lapran akan diberikan kepda kepala PPK untuk disahkan.
7. Laporan yang telah disahkan diserahkan ke DPKKA.

39

3.12 Entity Relatoinship Diagram (ERD)


Entity Relatoinship diagram merupakan suatu model untuk menjelaskan
hubungan antar data yang berdasarkan objek-objek dasar data yang mempuyai
hubungan antar relasi.
SPP

mempunyai

SPM

mempunyai

No_SP2D

SP2D

mempunyai

No_Bukti

BUKTI
TRANSAKSI

No_Rekening

BUKTI
PENCAIRAN

No_SPP

No_SPM

mempunyai

Gambar 3.7 Entity Relatoinship Diagram (ERD)

40

3.13 Relasi Tabel Database


Dengan adanya relasi antar tabel diharapkan dapat mempermudah dalam
pembuatan program berdasarkan tabel-tabel yang ada, dimana tabel-tabel-tersebut
saling berkaitan. Relasi antar tabel dapat diihat pada gambar 3.8.

Tabel Bukti Pencairan

Tabel SPP
Kd_SPP (PK)
Tanggal_SPP
Kd_Kegiatan
Nama_Kegiatan
No_Rekening
Bank
Pemilik_Rekening
Nilai_SPP

Nomor
Tanggal_Transaksi
No_SP2D (FK)
Keterangan
Jumlah_Transaksi

Tabel SPM
No_SPM (PK)
Tanggal_SPM
Kd_SPP (FK)

Gambar 3.8 Relasi Tabel Database

41

Tabel SP2D
No_SP2D (PK)
Tanggal_SP2D
No_SPM (FK)

3.14

Diagram Konteks

Admin
a
PPTK

Usulan SPP

b
PPK

SPP

Data SPP

Data SPM

Sistem Informasi
Pengelolaan
Keuangan Aceh

Data SP2D
Data Bukti Transaksi
Data Bukti Pencairan

Usulan SPM,
Usulan Laporan
SPP,SPM,SP2D
Bukti Pencairan
d
DPKKA

Laporan

SPM,SPP

e
BANK

SP2D

c
PA/KPA

Gambar 3.9 Diagram Konteks


Di dalam proses sistem informasi pengelolaan keuangan menjelaskan bahwa
PPTK

yang

mengajukan

kelengkapannya,

usulan

SPP

kepada

PPK

untuk

dirifikasikan

setelah PPK membuat SPP, PPK juga mengusulkan SPM dan

usulan laporan untuk diserahkan kepada PA/KPA, sementara itu pihak Bank
mengeluarkan SP2D dan bukti pencairan yang juga akan diberikan kepada PA/KPA.
Kemudian PA/KPA mengumpulkan semua surat-surat yang diperlukan untuk
diteruskan kepada DPKKA yang nantinya akan dijadikan dokumen pengelolaan
keuangan Dinas Pengairan Pemerintah Aceh.

42

3.15

Data Flow Diagram (DFD) Level 0


Berikut ini adalah Data Flow Diagram bagan berjenjang sistem informasi

pengelolaan keuangan yang menceritakan aliran dana mulai dari proses memasukkan
data, proses evaluasi dokumen sistem informasi pengelolaan keuangan secara
terkomputerisasi. DFD bagan berjenjang dapat dilihat dari gambar 3.10.

Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan

Level 0
1

Rekam Data SPP

Rekam Data SPM

Rekam Data SP2D

Rekam Data Bukti


transaksi

Rekam Data Bukti


Pencairan

Buat Laporan

Level 1
2.1

2.2

3.1

3.2

4.1

4.2

Pilih Data SPP

Rekam Data SPM

Pilih Data SPM

Rekam Data SP2D

Pilih Data Bukti


Transaksi

Rekam Data Bukti


Pencairan

6.1

6.2

6.3

6.4

6.5

Laporan Data
SPP

Laporan Data
SPM

Laporan Data
SP2D

Laporan Data
Bukti
Transaksi

Laporan Data
Bukti
Pencairan

Gambar 3.10 Data Flow Diagram Level 0


Data Flow Diagram bagan berjenjang diatas adalah diagram sistem usulan
yang menceritakan proses dari tahap awal hingga akhir sistem.

43

3.16

DFD Tingkat-1
Admin menginput Data SPP, Data SPM, Data SP2D, Data Bukti Transaksi

dan Data Bukti Pencairan.


Input
Admin

SPP

D1

SPP

D1

SPP

D2

SPM

D2

SPM

Rekam Data
SP2D

D3

SP2D

Rekam Data SPP

Input

SPM

Rekam Data SPM

Input
SP2D
Input
Bukti Transaksi

Input
Bukti Pencairan

D3

SP2D

Rekam Data
Bukti Transaksi

D4

Bukti
Transaksi

D4

Rekam Data
Bukti Pencairan

Bukti
Transaksi

D5

Bukti
Pencairan

Gambar 3.11 DFD Tingkat-1

44

3.17

Perancangan Database
Tabel adalah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menempatkan

suatu record dalam suatu database. Perancangan tabel database dibuat untuk melihat
field, size dan keterangan dari tabel yang telah dirancang agar lebih mudah dalm
menentukan size dari data yang akan diinput. Apabila data tersebut melebihi dari size
yang telah ditentukan ditabel database, makat tabel yang telah diinput tidak dapat
disimpan dan akan menjadi error dalam penyimpanan data.

Tabel 3.6

SPP

Nama Field

Type Data

Lebar Data

No_SPP

Number

20

Tgl_SPP

Date/Time

10

Kd_kegiatan

Text

10

Nama_kegiatan

Text

50

No_rekening

Number

20

Nama_rekening Text

30

Atas_Nama

Text

50

Nilai _SPP

Number

20

Tabel 3.7

Keterangan
Primary Key

SPM

Nama Feld

Type Data

Lebar Data

No_SPM

Number

20

Tgl_SPM

Date/Time

10

No_SPP

Text

10

45

Keterangan
Primary Key

Foreign Key

Tabel 3.8

SP2D

Nama Field

Type Data

Lebar Data

No_SP2D

Number

20

Tgl_SP2D

Date/Time

10

No_SPM

Text

10

Tabel 3.9

Primary Key

Foreign Key

Bukti Pencairan

Nama Field

Type Data

Lebar data

No_rekening

Number

20

Keterangan

Text

50

Jumlah

Text

30

Tanggal_Tarik

Date/time

15

No_SP2D

Text

15

Tabel 3.10

Keterangan

Keterangan
Primary key

Foreign Key

Bukti Transaksi

Nama Field

Type Data

Lebar Data

Tgl_transaksi

Date/Time

10

No_bukti

Number

20

46

Keterangan
Primary Key

Kd_kegiatan

Text

20

Nama_kegiatan

Text

30

Nama_pengguna Text

50

Jml_transaksi

15

Currency

47

3.18

Rancangan Form Input dan Output

3.18.1 Rancangan Form Input


1. Rancangan Form Input Dokumen SPP

Berdasarkan tampilan diatas adalah contoh form input data dokumen SPP, yang
nantinya diisi data-data dokumen SPP. Primary key dari tabel tersebut adalah No SPP.

2. Rancangan Form Input Dokumen SPM

Berdasarkan tampilan diatas adalah contoh form input data dokumen SPM, yang
nantinya diisi data-data dokumen SPM. Primary key dari tabel tersebut adalah No SPM.

48

3. Rancangan Form Input SP2D

Berdasarkan tampilan diatas adalah contoh form input data dokumen SP2D, yang
nantinya diisi data-data dokumen SP2D. Primary key dari tabel tersebut adalah No SP2D.

4. Bukti Pencairan

Berdasarkan tampilan diatas adalah contoh form input data dokumen bukti pencairan,
yang nantinya diisi data-data dokumen bukti pencairan. Primary key dari tabel tersebut
adalah bukti pencairan.

49

3.18.2 Rancangan Output


1. Rancangan Output SPP

Diatas adalah contoh laporan SPP yang merupakan salah satu hasil cetakan
dari form input dokumen SPP.
2. Rancangan Output SPM

Diatas adalah contoh laporan SPM yang merupakan salah satu hasil cetakan
dari form input dokumen SPM.
50

3. Rancangan Output SP2D

Diatas adalah contoh laporan SP2D yang merupakan salah satu hasil cetakan
dari form input dokumen SP2D.
4. Rancangan Output Bukti Transaksi Pencairan.

Diatas adalah contoh laporan bukti Transaksi yang merupakan salah satu hasil
cetakan dari form input dokumen bukti transaksi.

51

3.19

Evaluasi Sistem yang Berjalan


Setelah melihat sistem yang sedang berjalan pada bagian pengelolaan

keuangan pada Dinas Pengairan Umum Aceh, maka terdapat beberapa kendala dalam
prosedur tersebut diantaranya adalah :
Permasalahan
Pencatatan

Bagian

dan

perhitungan Keuangan

Rencana Pemecahan
Agar proses pencatatan SPJ lebih

pengesahan dan pertanggung

ringan

jawaban

pencatatan

pengeluaran

maka

proses
SPJ

proses

seharusnya

(pengesahan SPJ) dari bukti-

dilakukan secara periodik ketika

bukti transaksi atau kejadian

diterima bukti transaksi atau bukti

keuangan dilakukan saat akan

kejadian keuangan sehingga bukti-

membuat

laporan

bukti sudah tercatat saat akan

sehingga

mempersulit

bendahara

keuangan
kerja

dalammencari

dokumen-dokumen
yang

sangat

akhirnya

membuat laporan

akan

akhirnya akan mempercepat proses

tertulis

banyak,

keuangan dan

pembuatan laporan keuangan.

yang

mempersulit

pencatatan dan memperlama


proses

pembuatan

laporan

keuangan.

Keuangan

Agar

dapat

meminimalkan

Bendahara mencatat kejadian

kesalahan dalam pencatatan dan

tiap

transaksi/kejadian

perhitungan kas propinsi, maka

keuangan secara periodik ke

sistem yang sudah ada dilengkapi

dalam buku kas umum secara

dengan pembatan format buku kas

manual,sehingga

umum dengan pengisian secara

akan

52

memungkinkan
dalam

kesulitan

menghitung

ataupun

kas

terpakai

dan

periodik

transaksi/kejadian keuangan yang

sudah

dapat membantu bendahara dalam

mempersulit

perhitungan dan peyesuaian kas jika

penyesusaian

keuangan

antara

terjadi

saldo

yang

transaksi/transaksi

ketika

akan membuat laporan keuangan.


kejadian
buku

kas

laporan keuangan yang dibuat


oleh sistem informasi yang
ada.

Tabel 3.11 Evaluasi Sistem yang Berjalan

53

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Hasil
Berdasarkan rancangan pada bab III, maka dihasilkan suatu sistem informasi

berupa aplikasi pengolahan data pengelolaan keuangan pada Dinas Pengairan Aceh.
Aplikasi ini dibuat dengan mengelompokkan pada sebuah file utama yang akan
memudahkan sistem kerja dalam kegiatan pengolahan data keuangan.
Bentuk aplikasi yang dihasilkan adalah aplikasi pengolahan data keuangan
yang telah disempurnakan dengan model terkomputerisasi. Aplikasi ini terdiri dari
Form Menu Utama, Form Input Data SPP, Form Input Data SPM, Form Input Data
SP2D, Form Input Data Tabel Bukti Pencairan dan Form Input Data Bukti Transaksi.
Untuk masuk ke sistem itu sendiri user dapat langsung dengan tampilan Form
Menu Utama. Form Utama memiliki enam menu pada toolbarnya yang terdiri dari
sub menu lainnya. Pada Form Utama terdiri dari Menu Tabel SPP, Tabel SPM, Tabel
SP2D, Tabel Bukti Pencairan, Tabel Bukti Transaksi dan Menu Keluar.

4.2

Pembahasan
Dalam pembahasan ini juga akan dijelaskan mengenai submenu yang terdapat

pada Form Menu Utama. Pada Menu Utama terdiri dari Input Data SPP, Data SPM,
Data SP2D, Data Bukti Pencairan dan Data Bukti Tansaksi. Didalam tiap-tiap Data
Form tersebut sudah ada data laporannya masing-masing.

4.3

Rancang Input Program


Berikut ini akan dipaparkan secara singkat mengenai struktur kerja program

yang dirancang khusus pada sistem pengolahan data keuangan pada Dinas Pengairan
Aceh. Aplikasi ini terdiri dari Form Menu Utama dan beberapa Form Input lainnya
dan laporan.

54

4.3.1

Form Login

Form Login adalah form dimana admin dapat memulai penggunaan sistem
aplikasi programnya dengan mengisi nama pemakai dan password. Form ini
dapat dilihat pada gambar 4.1. berikut :

Gambar 4.1. Form Menu Login


4.3.2

Form Menu Data Utama

Form Menu Data Utama adalah form yang digunakan dalam menampilkan
beberapa form lainnya yang sudah disatu paketkan kedalam sebuah form induk. Form
ini dapat dilihat pada gambar 4.1. berikut :

Gambar 4.2.Form Menu Data Utama

4.3.3

Form Data SPP

Form ini digunakan untuk menginput data-data keuangan yang memiliki


masukan data-datanya

berupa : No_SPP, Tanggal_SPP, Kd_Kegiatan,

Nama_Kegiatan, Nomor_Rekening, Nama_Rekening, Nilai_SPP.


55

Gambar 4.3. Form Data SPP

4.3.4

Form Data SPM

Form ini digunakan untuk menginput data-data keuangan yang memiliki


masukan

data-datanya

berupa

No_SPM,

Tanggal_SPM,

Kd_Kegiatan,

Nama_Kegiatan, No_Kegiatan, No_Rekening, Nama_Rekening, No_SPP, Kd_Advis,


Nilai_SPM.

Gambar 4.4. Form Data SPM

56

4.3.5 Form Data SP2D


Form ini digunakan untuk menginput data-data keuangan yang memiliki
masukan data-datanya

berupa : No_SP2D, Tanggal_SP2D, Kd_Kegiatan,

Nama_Kegiatan, No_Rekening, Nama_Rekening, No_SPM, Jumlah_SP2D.

Gambar 4.5. Form Data SP2D

5.

4.3.6

Form Data Bukti Transaksi Pencairan

Form ini digunakan untuk menginput data-data keuangan yang memiliki


masukan data-datanya

berupa : No_Rekening, Nama_Nasabah, Nama_Bank,

Keterangan, No_SP2D, Jumlah, No_Bukti.

Gambar 4.6. Form Data Bukti Transaksi Pencairan

57

4.4

Rancang Output Program


Berikut ini akan digambarkan bentuk-bentuk rancang output program yang

dihasilkan pada sistem pengolahan keuangan pada Dinas Pengairan Aceh.

4.4.1 Laporan Data SPP


Laporan ini berfungsi untuk menghasilkan output dari data SPP. Laporan ini
dibuat sesuai dengan hasil Pendataan yang telah dilakukan. Output program apat
dilihat pada gambar 4.7. berikut ini.

Gambar 4.7. Laporan Data SPP

4.4.2 Laporan Data SPM


Laporan ini berfungsi untuk menghasilkan output dari data SPP. Laporan ini
dibuat sesuai dengan hasil Pendataan yang telah dilakukan. Output program apat
dilihat pada gambar 4.8. berikut ini.

58

Gambar 4.8. Laporan Data SPM


4.4.2 Laporan Data SP2D
Laporan ini berfungsi untuk menghasilkan output dari data SPP. Laporan ini
dibuat sesuai dengan hasil Pendataan yang telah dilakukan. Output program apat
dilihat pada gambar 4.9. berikut ini.

Gambar 4.9. Laporan Data SP2D

59

5.

Laporan Data Bukti Transaksi Pencairan


Laporan ini berfungsi untuk menghasilkan output dari data SPP. Laporan ini

dibuat sesuai dengan hasil Pendataan yang telah dilakukan. Output program dapat
dilihat pada gambar 4.10. berikut ini.

Gambar 4.10. Laporan Data Bukti Pencairan

60

BAB V
PENUTUP

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Dinas Pengairan Aceh,

maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :


1. Laporan pengolahan data keuangan pada Dinas Pengairan Aceh selama
masih menggunakan Microsoft Excel 2007, sehingga pengolahan data
harus efektif dan efisien.
2. Pengolahan data dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2007
dapat menjadi efektif dan efisien, sehingga sistem pengolahan data dapat
dilakukan secara cepat dan efisien.

5.2

Saran
1. Perlu dilakukan rancangan aplikasi database yang dapat membantu
pekerjaan input data transaksi keuangan serta laporan menjadi lebih baik
dan tertata rapi dalam sebuah sistem informasi.
2. Rancangan sistem informasi pengolahan data laporan keuangan pada
Dinas Pengairan Aceh yang dihasilkan menggunakan aplikasi Microsoft
Excel 2007.

61

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 1992. Pengelolaan Keuangan Dinas. Jakarta: Bumi Aksara.


Baridwan, Zaki. 2002. Dasar Aplikasi Komputerisasi. Yogyakarta: BPFE.
Basuki, Sulistyo. 1998. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.
Chahyo, Yosafat. 2003. Buku Latihan Microsoft Visual Basic. Net 2010.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Pengelolaan Keuangan Dinas. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Arsyad, Nurjaman. 2004. Keuangan Daerah. Jakarta: Intermedia.
Azhar, Susanto. 2004. Sistem Informasi Keuangan. Jakarta: Lingga Jaya.
Azwar, A. 2000. Pengantar Administrasi Keuangan. Yogyakarta: Binarupa
Aksara.
Djon,

Irwanto. 2005.
Intermedia.

Perancangan

Pengelolaan

Hartono, Jogianto. 2002. Pengenalan Komputer.


James, A, O.
Empat.

2006.

Pengantar

Administrasi

Sutanta, Edhy.
Ilmu.

Informasi

Sistem

Sutedjo, B. 2000. Perencanaan


Yogyakarta: Intermedia.

dan

62

Yogyakarta:

Yogyakarta: Lingga Jaya.

Informasi Keuangan.

Mamesah, D, J. 2004. Sistem


Gramedia Pustaka Utama.
2003.

Keuangan.

Keuangan

Manajemen.

Pembangunan

Jakarta:

Salemba

Daerah.

Jakarta:

Yogyakarta:

Sistem

Graha

Informasi.

Anda mungkin juga menyukai