Anda di halaman 1dari 6

TRANSISTOR

A. Sejarah Transistor
Pada periode 1904-1947 penggunaan tabung vakum (vacum tube) sangatlah pesat. Tabung vakum
pertama sekali diperkenalkan tahun 1904 oleh A. Fleming. Kemudian pada tahun 1906 Lee De Forest
menambahkan suatu bagian dalam tabung vakum yang disebut control grid. Produksi tabung vakum
terus berkembang dari 1 juta pada tahun 1922 menjadi 100 juta pada tahun 1937.
Pada tahun 23 desember 1947 ditemukanlah transistor pertama di laboratorium Bell Thelephoneinggris oleh sebuah group peneliti, yaitu: Dr. Shockley,
Walter H. Brattain dan John Bardeen. Temuan ini memiliki
tiga terminal dengan ukuran yang lebih kecil dan lebih
ringat. Teknologi inilah yang akhirnya teru dikembangkan
hingga saat ini sampai dihasilkan sebuah teknologi
rangkaian terpada (Integrated circuit).
Pada Tahun 1956 ketiga peneliti ini dianugerahi hadiah
nobel oleh karena penemuan mereka yang sangat
bermanfaat.
Tentu
penemuan
ini
mengakhiri
pengembangan tabung vakum yang lebih lanjut.
Gambar 1. Transistor pertama,
Courtesy Bell Thelephone Laboratories

B. Bipolar Junction Transistor


1. Struktur dan simbol
Trasistor bipolar secara sederhana terbentuk dari dua buah dimana ujung-ujung yang sejenis
dipertemukan. Jika type N yang dipertemukan maka akan terbentuk transisor bipolar jenis PNP, dan
sebaliknya jika type P yang dipertemukan maka akan terbentuk transistor jenis NPN.
P-Type

N-Type

N-Type

P-Type

P-Type

N-Type

P-Type

Gambar 2. Pembentukan Transistor dari dua buah dioda


Hasil penggabungan ini akhirnya akan membentuk tiga lapisan. Ketebalan masing-masing lapisan
tidak sama, lapisan paling tengah dibuat sangat tipis, sehingga jika dibandingkan antara lapisan luar
dan lapisan tengah maka perbandingannya adalah 0.150: 0.001 atau 150:1 artinya ketebalan lapisan
tengah jauh lebih tipis dibandingkan dengan lapisan luar.
Masing-masing lapisan diberi nama terminal yaitu Emitor, Base, dan Collector. Untuk membedakan
antar jenis npn dan pnp, maka dalam simbol kapasitor diberikan tanda panah yang menunjukkan
arah arus konvensional. Simbol transistor jenis NPN tanda panahnya akan keluar dari base, sementar
untuk jenis PNP tanda panah akan masuk menuju base. Lihat gambar di bawah.

Gambar 3. Simbol Transisor


2. Prinsip Kerja
Mari tinjau transistor jenis PNP. Jika resistor PNP diberi sumber tegangan maka akan ada arus yang
mengalir melalu ketiga terminal. Arus yang melalu emitor adalah arus emitor , arus yang melalui
base disebut arus base dan arus yang melalui collector disebut arus collector .
Jika transistor dialiri oleh arus maka akan selalu proses forward bias, dan reversed bias dalam kondisi
aktif. Forward bias akan terjadi pada junction n menuju p. Pada jenis NPN forward bias akan terjadi
ketika arus yang berasal dari base menuju emitor, sedangkan pada jenis PNP akan terjadi ketika arus
dari base menuju collector.

Gambar 4. Aliran arus pada terminal transistor


Bias maju pada junction EB akan mengakibatkan sejumlah besar pembawa mayor (Majority Carrier)
dalam hal ini adalah hole akan terdifusi menuju ke base, karena material base dibuat sangat tipis
maka ketersediaan elektron di base juga tidak mencukupi maka hanya sedikit hole yang akan
berkombinasi dengan elektron. Kondisi inilah yang menyebabkan area base pada type PNP adalah
area dengan resistansi yang tinggi. Sebagian kecil pembawa mayor akan menuju terminal base,
tetapi sebagian besarnya akan menembus junction BC dan masuk ke area P dan keluar melalui
terminal collector.

Arus yang mengalir ke collector tediri dari dua jenis yaitu akibat pembawa mayoritas (Ic) dan
pembawa minoritas (Ico). Arus pembawa minoritas ini biasanya memiliki nilai yang sangat kecil
sehingga sering diabaikan. Jika pembawa mayor misalkan dalam satuan mili ampere maka pembawa
mayor akan memiliki satuan mikro ampere.
Sesuai degan hukum kirchoff maka persamaan arus pada rangkaian ini adalah

Karena arus Ic adalah gabungan dari pembawa mayor dan minor maka persamaan arusnya adalah

Alpha
Pada transistor ideal arus emitor ( ) mengalir hampir keseluruhannya menuju Colector ( )
ditunjukkan dengan hubungan

Dimana
(alpha) adalah perbandingan antara nilai arus colector dan nilai arus emitor. Pada
transisistor idea
Tetapi faktanya nilai adalah pada kisaran 0.9 s/d 0.998.
Beta
Nilai beta adalah perbandingan antara arus collector
matematis

Nilai

dan arus base

dituliskan dalam persamaan

berada dalam kisaran 50 sampai dengan 400

3. Konfigurasi
Ditinjau dari pengaturan terminal trasistor terhadap ground maka rangkaian transistor dapat dibaggi
menjadi tiga jenis, yaitu: Common Base, Common Emitor, Common Collector.
Common Base Configuration
Rangkaian common base adalah ketika terminal base dihubungkan dengan ground. Lihat rangkaian
pada gambar berikut.

Gambar 5. Konfigurasi Common Base

Karakteristik Inputnya adalah kurva antara arus emitor


dan tegangan emitor-base
dengan
tegangan collector base
konstan (Gambar 6.a)
Karakteristik Outputnya adalah kurva antara arus collector terhadap tegangan collector-base
(Gambar 6.b)

6.a.

6.b.

Gambar 6.a. Karakteristik Input; 6.b. Karakteristik Output untuk common base
Ada tiga area yang ditunjukkan dalam kurva karakteristik tersebut, yaitu cutoff region, saturation
region dan active region. Ada empat mode operasi yang mungkin terjadi dalam transistor yaitu:
NO
1
2
3
4

Juction
Collector-Base
Emitor - Base
Collector- Base
Emitor- Base
Collector - Base
Emitor - Base
Collector - Base
Emitor - Base

Condition
Reversed Bias
Reversed Bias
Forward Bias
Forward Bias
Forward Bias
Reversed Bias
Reversed Bias
Forward Bias

Operation Mode
Cut Off
Saturated
Inverse
Active

Dari kurva di atas terlihat bahwa ketika IC = 0 mA arus IE bernilai =0mA juga, demikan juga saat IC
bernilai 1,2,3,mA dst nilai IE juga hampir sama sekalipun dengan kenaikan tegangan VCB

Common Emitor Configuration


Rangkaian common emitor adalah ketika terminal emitor dihubungkan dengan ground. Lihat
rangkaian pada gambar 7.

Gambar 7. Konfigurasi Common Emitor


Karakteristik Inputnya adalah kurva antara arus base
dan tegangan base-emitor
dengan
tegangan collector emitor
konstan (Gambar 8.a)
Karakteristik Outputnya adalah kurva antara arus collector terhadap tegangan collector-Emitor
dengan
konstan (Gambar 8.b)

8.a.

8.a.

Gambar 8.a. Karakteristik Input; 8.b. Karakteristik Output untuk common emitor
Common Collector Configuration
Rangkaian common collector adalah ketika terminal collector dihubungkan dengan ground. Lihat
rangkaian pada gambar 9.

Gambar 9. Konfigurasi Common Collector

C. Kegunaan Transistor
Penemuan transistor telah membawa dampak yang sangat besar dalam perkembangan
teknologi. Berdasarkan sifat operasi dari transistor, transistor dapat dimanfaatkan seperti
terlihat pada tabel berikut.
Operation
Region

IB or VCE Char.

BC and
Junctions

BE

Mode

Cutoff

IB = Very small

&

Open Switch

Saturation

VCE = Small

&

Closed Switch

Active Linear

VCE = Moderate

Reverse
Reverse
Forward
Forward
Reverse &
Forward

Linear
Amplifier

Anda mungkin juga menyukai