Praktikum Elektronika 1
Nama
: Chandra Darmawan
NPM
: 1306443072
Fak/Program Studi
: FMIPA/Fisika
Nomor Modul
:9
Nama Modul
Kelompok
: 18
Teman Kelompok
Tanggal Percobaan
: 19 November 2013
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
MODUL 9
RANGKAIAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
A. TUJUAN
1. Mempelari perubahan fase pada inverting adder.
2. Mengamati pengaruh skala pada output scaling adder.
3. Mempelajari dan membuat balans pada adder-substracter dan direct adder.
B. PENDAHULUAN
Op-amp pada penggunaannya dapat digunakan sebagai rangkaian penjumlah terdiri dari
inverting adder, scaling adder, adder-substracter dan direct adder dengan masingmasing mempunyai kelebihan tersendiri. Pada inverting adder penguatan tidak menjadi
faktor utama sedangkan rangkaian penjumlah lainnya sangat memperhatikan penguatan.
Rangkaian adder atau penjumlah sinyal dengan Op-amp adalah konfigurasi Op-Amp
sebagai penguat dengan diberikan input lebih dari satu untuk menghasikan sinyal ouput
yang linier sesuai dengan nilai penjumlahan sinyal input dan faktor penguatan yang ada.
Pada umumnya rangkaian penjumlah dengan Op-Amp adalah rangkaian penjumlah dasar
yang disusun dengan penguat inverting atau non inverting yang diberikan input lebih dari
1 line.
Pada operasi adder/penjumlah sinyal secara inverting, sinyal input (V1, V2, V3)
diberikan ke line input penguat inverting berturut-turut melalui R1, R2, R3. Besarnya
penjumlahan sinyal input tersebut bernilai negatif karena penguat operasional
dioperasikan pada mode membalik (inverting). Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap
sinyal input mengikuti nilai perbandingan Rf dan Resistor input masing-masing (R1, R2,
R3). Masing-masing tegangan output (Vout) dari penguatan masing-masing sinyal input
tersebut secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
Besarnya tegangan output (Vout) dari rangkaian adder/penjumlah inverting diatas dapat
dirumuskan sebagai berikut:
)(
Konfigurasi
Scalling Adder
Adder-substracter
Sumber tegangan 15 V
Osiloskop
Multimeter
Op-amp 741
D. PROSEDUR PERCOBAAN
I. Inverting Adder
Gambar 9.1
II.
Scalling Adder
1. Menyusun rangkaian seperti pada gambar 9.2 dengan harga R1 = R2 = R3 = 10
k, Rf = 100 k.
2. Memberi tegangan 1 V pada masing-masing input. Mencatat tegangan
outputnya.
3. Mengganti harga R1 dengan 20 k. Mencatat tegangan outputnya.
4. Mengganti harga R2 dengan 25 k dan harga R1 tetap 20 k. Mencatat
tegangan outputnya.
Gambar 9.2
III.
Adder Substracter
1. Menyusun rangkaian seperti gambar 9.3 dengan harga R1 = R2 = R1 = R2 =
10 k dan Rf = Rf = 100 k.
2. Memberi tegangan 1 V pada masing-masing input V1 dan V2 serta 2 V untuk
V3 dan V4. Mencatat tegangan outputnya.
3. Mengganti harga R1 dan R2 dengan 50 . Mengamati apa yang terjadi pada
output.
4. Menanyakan asisten cara untuk membuatnya menjadi balans.
Gambar 9.3
IV.
Direct Adder
1. Menyusun rangkaian seperti gambar 9.4 dengan harga Rf = Rf = R1 = R2 =
100 k dan R1 = 50 k.
2. Memberi tegangan 2V pada masing-masing input V1 dan V2.
3. Mencatat tegangan outputnya.
4. Mengganti harga R1 dan R2 dengan 50 k. Mengamati apa yang terjadi pada
output.
5. Menanyakan asisten cara untuk membuatnya menjadi balans.
Gambar 9.4
E. TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan keuntungan dan kerugian rangkaian inverting adder.
Keuntungan
Kerugian
feedback
harus
besar
digunakan
sebagai
pencampur sinyal
F. SIMULASI MULTISIM
I.
Inverting Adder
V1 = 5V & V2 = 0V
V1 = 5V & V2 = 1V
V1 = 5V & V2 = 2V
V1 = 5V & V2 = 3V
V1 = 5V & V2 = 4V
V1 = 5V & V2 = 5V
II.
Scalling Adder
III.
Adder Subsctracter
IV.
Direct Adder