OLEH :
GOLONGAN II / KELOMPOK 2
Dewa Ayu Ferianta Sari
(1208505040)
Diah Antaryami H.P.R Pande
(1208505041)
I Putu Riska Ardinata
(1208505042)
Ni Putu Wiwik Indriani
(1208505043)
Komang Alan Ariadi
(1208505045)
Ngakan Made Rudiarta
(1208505047)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
TOPIK
: FITTING
DATA
INTRAVENA
MELALUI
SOFTWARE
TANGGAL PRAKTIKUM : 20 OKTOBER 2014
GOL./KLP.
I. TUJUAN
: II / II
DARAH
SECARA
APLIKASI
Untuk dapat melakukan perhitungan yang cepat dan akurat terhadap data
farmakokinetik dengan pemberian secara intravena yang ditentukan dari suatu
percobaan atau penelitian.
II.DASAR TEORI
II.1 Farmakokinetik
Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari dinamika obat dan
jumlah metabolit pada cairan, jaringan dan organ-organ pelepasan tubuh
serta
hubungannya
dengan
matematika
yang
dibutuhkan
guna
dinamika
adalah
obat
model
di
yang
dalam
dirancang
tubuh.
Dari
untuk
model
kompleks sehingga sangat sulit untuk dimodelkan. Karena itu dalam model
farmakokinetik dibutuhkan suatu penyederhanaan model yang cukup
representatif untuk menggambarkan dinamika tersebut, antara lain model
kompartemen (Handari dkk., 2006). Model farmakokinetik berguna untuk:
1. Memperkirakan kadar obat dalam plasma, jaringan dan urin pada
berbagai pengaturan dosis.
2. Menghitung pengaturan dosis optimum untuk tiap penderita secara
individual.
3. Memperkirakan kemungkinan akumulasi obat dan/atau metabolitmetabolit.
4. Menghubungkan konsentrasi obat dengan aktivitas farmakologik atau
5.
toksikologik.
Menilai perubahan laju atau tingkat availabilitas antar formulasi
(bioekivalensi).
6. Menggambarkan perubahan faal atau penyakit yang mempengaruhi
absorpsi, distribusi atau eliminasi obat.
7. Menjelaskan interaksi obat.
(Shargel dan Yu , 2005)
laju, eliminasi
Model kompartemen satu sangat sering digunakan sebagai model
dalam praktek klinik. Kompartemen ini digambarkan dengan persegi atau
persegi panjang tertutup dan perpindahan laju obat digambarkan dengan
tanda panah lurus. Tanda panah yang menunjuk ke dalam persegi
menunjukkan obat masuk ke dalam kompartemen dan tanda panah yang
mudah
dipecahkan
apabila
analisa
matematisnya
dengan
Tranformasi
persamaan
tersebut ke
daerah Laplace
memberikan
Dengan
e = 2.71828
s = frekuensi kompleks
s = + j
Faktor perkalian e-st membuat fungsi F(s) konvergen.
Persamaan farmakokinetik intravenous bolus:
C (t) = D (1 e 1t + 2 e 2t)
ditransformasi ke persamaan Laplace menjadi :
C (s) = D. {
}
(Utomo,2010)
selama
keterbatasan alat
proses
perhitungan
manual
karena
3. Menghilangkan
kesalahan
perhitungan
yang
diakibatkan
ALAT
Seperangkat komputer personal dengan menggunakan software
Farmakomatic 1.0
V.
CARA KERJA
V.1 Data 1 Secara Manual
VI. DATA
6.1 DATA 1
KOMPARTEMEN 1
Soal:
Metilprednisolon merupakan
kortikoeroid
yang
digunakan
pada
Waktu
(jam)
0.5
1
1.8
4
5.8
8
12
18
24
Konsentrasi
rata-rata
(g/dL)
1929
1756
1510
998
710
470
221
71
23
Waktu
Konsentrasi
Konsentrasi rata-
(menit)
0
3
6
12
(jam)
0
rata-rata (ug/L)
5000
4499.4
4066.6
3365.9
rata (ug/mL)
5,00
15
3082.2
30
0.25
0.5
2104.9
3.0822
2.1049
45
0.75
1555.5
1.5555
60
1214.4
1.2144
120
180
240
300
360
420
480
2
3
4
5
552.7
350.3
247.8
174.5
126.6
93.7
70.26
0.5527
0.3503
0.2478
0.1745
0.05
0.1
0.2
6
7
8
4.4994
4.0666
3.3659
0.1266
0.0937
0.07026
Pertanyaan:
1. Gambarlah kurva kadar obat dalam darah terhadap waktu pada kertas
semilog dan apa arti dari bentuk kurva tersebut ?
2. Tulislah persamaan yang menerangkan perubahan kadar darah terhadap
waktu ?
3. Hitunglah semua nilai parameter yang menerangkan disposisi obat pada
subjek
VII. PERHITUNGAN
VII.1
DATA 1
VII.1.1
Penggunaan Metode residual
Tabel 1. Pengolahan data 1 dalam tabel dengan metode residual,
Waktu
(jam)
Konsentr
Konsentra
asi ratasi dalam
rata
mg/mL
(mg/dL)
Eliminasi
ln cp
ln cp vs t
0.5
1929
19.29
2.959587
slope
1756
17.56
2.865624
0.189
1.8
1510
15.1
2.714695
intercept
998
9.98
2.300583
3.054
5.8
710
7.1
1.960095
Celiminasi
470
4.7
1.547563
21.207
12
221
2.21
0.792993
18
71
0.71
-0.34249
24
23
0.23
-1.46968
cp ext
19.2990
8
17.5628
15.1037
6
9.97554
5
7.10464
5
4.69238
7
2.20724
8
0.71209
3
0.22973
3
delta cp
0.009079
0.002799
0.003763
-0.00445
0.004645
-0.00761
-0.00275
0.002093
-0.00027
Penentuan Keliminasi
Eliminasi
- Keliminasi
Penentuan Keliminasi digunakan seluruh data, karena pada seluruh data
memberikan nilai R2=0,999
a -
b.x
7.1.2 Jawaban
a. Persamaan yang menerangkan kadar obat dalam darah terhadap
waktu:
Diperoleh persamaan famakokinetika kadar obat dalam plasma
secara intravena model satu kompartemen terbuka.
b. Tetapan laju eliminasi obat
eksponensial farmakokinetikanya.
7.2
DATA 2
KOMPARTEMEN DUA
7.2.1 Penggunaan Metode Residual
Cp
rata2
(g/L)
5000
Cp
rata2
(g/mL)
5
Ln cp
Ln cp vs
t
1.6094
slope
Cp
Ext
Cp)
Ln
Cp
0.8969
4.1031
1.4117
Ln
Cp vs t
Slope
Cp Ext
3.8135
0.05
0.1
0.2
0.25
0.5
0.75
1
2
3
4
5
6
7
8
4499.4
4066.6
3365.9
3082.2
2104.9
1555.5
1214.4
552.7
350.3
247.8
174.5
126.6
93.7
70.26
4.4994
4.0666
3.3659
3.0822
2.1049
1.5555
1.2144
0.5527
0.3503
0.2478
0.1745
0.1266
0.0937
0.07026
1.5039
0.3220
1.4028 intercept
1.2137 -0.1088
1.1256 B
0.7443
0.8969
0.4418
0.1943
-0.5929
-1.0490
-1.3951
-1.7458
-2.0667
-2.3677
-2.6556
0.8826
0.8685
0.8410
0.8276
0.7635
0.7045
0.6500
0.4710
0.3413
0.2474
0.1793
0.1299
0.0941
0.0682
3.6168
3.1981
2.5249
2.2546
1.3414
0.8510
0.5644
0.0817
0.0090
0.0004
-0.0048
-0.0033
-0.0004
0.0020
1.2856
1.1625
0.9262
0.8130
0.2937
-0.1613
-0.5720
-2.5050
-4.7150
-7.7251
#NUM!
#NUM!
#NUM!
-6.1928
1,9366
Intercept
1.3385
A
3.8135
. Nilai
, dan
3.4615
3.1421
2.5889
2.3499
1.4481
0.8923
0.5499
0.0793
0.0114
0.0016
0.0002
0.0000
0.0000
0.0000
3. Ditentukan tetapan laju eliminasi ( ) dari slope kurva linear fase akhir
terhadap waktu. Berikut 3 buah nilai
yang digunakan
vs. .
ln Cp
-1.0490
-2.0667
-1.3951
-2.3677
-1.7458
-2.6556
Dengan B = 0,8969
distribusi
ln Cp
1.4117
1.2856
1.1625
0.9262
0.8130
0.2937
-0.1613
-0.5720
-2.5050
dist.
vs. .ex
Diperoleh [slope] dan [konstanta] persamaan regresi linear berturutturut: -1,057 dan 1,384. Nilai tetapan laju distribusi (a) dan A, yaitu:
Dan dibawah ini tabel dan grafik pendekatan model bieksponensial terhadap
data:
Waktu
(jam)
Pendekadatan
Bieksponensial
5000
4499.4
4066.6
3365.9
5,00
4.4994
4.0666
4.7104
4.3441
4.0106
3.3659
3.4299
0.25
0.5
3082.2
2104.9
3.0822
2.1049
3.1775
2.2116
0.75
1555.5
1.5555
1.5968
1214.4
1.2144
1.1999
2
3
552.7
350.3
247.8
174.5
126.6
93.7
70.26
0.5527
0.3503
0.5503
0.3528
0.2478
0.1745
0.1266
0.0937
0.2490
0.1795
0.1299
0.0941
0.07026
0.0682
0
0.05
0.1
0.2
4
5
6
7
8
eliminasi
Diketahui
Ditanya
: T
Perhitungan
eliminasi
= ?
eliminasi =
eliminasi =
b) T
= 2,152 jam
distribusi
Diketahui
= 1,9366/jam
Ditanya
: T
= ?
Perhitungan
distribusi =
distribusi =
c) AUC
Diketahui
Ditanya
Perhitungan
distribusi
= 0,358 jam
: K eliminasi (b)
K distribusi (a)
Co eliminasi (B)
Co distribusi (A)
: AUC
:
= 0,322/jam
= 1,936/jam
= 0,8969 g/mL
= 3,8135 g/mL
= ?
Diketahui
Ditanya
Perhitungan
= 300.000 g
= 0,8969 g/mL
= 3,8135 g/mL
= ?
Vd =
Vd =
= 63,689 L/kg
e) Klierens
Diketahui
Ditanya
Perhitungan
: AUC
Dosis awal (Db)
: Klierens (Cl)
:
= 4,754 g.jam/L
= 300.000 g
= ?
Cl =
Cl =
= 63,009 L/jam
= 21,937 g/mL
f) K21
Diketahui
Ditanya
Perhitungan
: K eliminasi (b)
K distribusi (a)
Co eliminasi (B)
Co distribusi (A)
: K21
:
= 0,322/jam
= 1,936/jam
= 0,8969 g/mL
= 3,8135 g/mL
= ?
K21 =
K21 =
g) K10
Diketahui
Ditanya
Perhitungan
= 0,692/ jam
: K eliminasi (b)
K distribusi (a)
K21
: K10
:
= 0,322/jam
= 1,936/jam
= 0,692/jam
=?
K10 =
K10 =
= 0,991/jam
h) K12
Diketahui
: K eliminasi (b)
= 0,322/jam
K distribusi (a)
= 1,936/jam
K21
= 0,692/jam
K10
= 0,991/jam
Ditanya
: K12
=?
Perhitungan
:
K12
= b + a (K21 + K10)
K12
= 0,322 + 1,936 (0,692 + 0,991)
K12
= 0,638/jam
= 63,688 L
= 0,638/jam
= 0,358/jam
= ?
Vp = Vd sentral x
Vp = 63,688 L x
= 64,590 L/kg
x Vd sentral
x 63,688 = 128,279 L/kg
= 0,322/jam
K distribusi (a)
= 1,936/jam
Co eliminasi (B)
= 0,8969 g/mL
Co distribusi (A)
= 3,8135 g/mL
Waktu (t)
= 0 sekon
Ditanya
: Cpo
= .?
Perhitungan
:
Cpo
= B * exp( -b * t) + A * exp (-a * t)
Cpo
= 0,8969 * exp (-0,322 * 0) + 3,8135 * exp (-1,936 * 0)
Cpo
= 4,7103 g/mL
7.2.3
Software Pharmakokinetic
Dibawah ini hasil pengolahan dengan data komputer (software):
VIII. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini dilakukan fitting data darah IV secara manual kemudian
dilanjutkan dengan fitting data darah IV melalui aplikasi software yang bertujuan
untuk mengetahui persamaan farmakokinetika dari pemberian obat secara
intravena dan untuk mengetahui besaran dari masing-masing parameter
farmakokinetika rute intravena kompartemen. Fitting data darah secara IV
dilakukan secara manual dengan bantuan aplikasi komputer yaitu Ms. Excel,
sedangkan fitting data juga dilakukan dengan aplikasi software farmakokinetika
dengan tujuan untuk melakukan perhitungan yang cepat dan akurat terhadap data
farmakokinetik dengan pemerian secara IV yang ditentukan dari suatu percobaan
atau penelitian. Dengan melakukan perhitungan secara manual dan software,
dapat dilakukan perbandingan hasil data yang diperoleh. Data yang diinput secara
manual harus mendekati hasil data yang telah diolah secara software. Fitting
adalah suatu proses pembuatan kurva atau fungsi matematika yang sesuai dari
suatu seri data. Kurva tersebut dapat digunakan sebagai bantuan untuk visualisasi
data
parameter yang tersedia dan untuk merangkum hubungan dua atau lebih variabel.
Melalui proses fitting akan diperoleh persamaan eksponensial dari data
konsentrasi cuplikan darah yang diambil secara berkala dengan dosis tertentu.
Dari data tersebut dapat ditentukan suatu permodelan farmakokinetik serta orde
reaksi obat tersebut.
Model
farmakokinetik
adalah
model
yang
dirancang
untuk
sampai
mendapatkan
parameter
farmakokinetika
yang
diinginkan, maka perlu untuk melakukan fitting data dari hasil cuplik darah yang
diambil selama penelitian, sehingga dapat diketahui model kompartemennya dan
rumus Cp-nya untuk nantinya digunakan untuk menentukan parameter
farmakokinetika seperti diantaranya kinetika absorbsi, distribusi, eliminasi obat,
dan waktu paruh. Dengan menentukan permodelan farmakokinetik, kita dapat:
1. Memperkirakan kadar obat dalam plasma, jaringan dan urin pada berbagai
pengaturan dosis
2. Menghitung pengaturan dosis optimum untuk tiap penderita secara
individual
3. Memperkirakan kemungkinan akumulasi obat dan atau metabolitmetabolit
4. Menghubungkan konsentrasi obat dengan aktivitas farmakologi atau
toksikologi
5. Menilai perubahan laju atau tingkat availabilitas antar formulasi
(bioekivalensi)
6. Menggambarkan perubahan faal atau penyakit yang mempengaruhi
absorpsi, distribusi, atau eliminasi obat
7. Menjelaskan interaksi obat
(Shargel dan Yu, 2005)
Profil konsentrasi obat didalam tubuh penting untuk diketahui. Pemantauan
konsentrasi obat dalam darah atau plasma meyakinkan bahwa dosis yang telah
diperhitungkan benar-benar telah melepaskan obat dalam plasma dalam kadar
yang diperlukan untuk efek terapetik. Untuk beberapa obat, kepekaan reseptor
pada individu berbeda, sehingga pemantauan kadar obat dalam plasma diperlukan
untuk membedakan penderita yang menerima terlalu banyak obat dan penderita
yang sangat peka terhadap obat. Lebih lanjut, fungsi-fungsi fisiologik penderita
dapat dipengaruhi oleh penyakit, makanan, lingkungan, obat yang diberikan
dalam terapi dan faktor-faktor lain. Model farmakokinetik dapat memberikan
penafsiran yang lebih teliti tentang hubungan kadar obat dalam plasma dan respon
farmakologi (Shargel dan Yu, 2005).
Penelitian farmakokinetik suatu zat aktif merupakan penelitian identifikasi
dan penetapan konsentrasi obat dalam tubuh sebagai fungsi waktu sehingga dapat
menggambarkan model parametrik yang khas. Untuk mengirakan hal tersebut,
maka secara farmakokinetika dibuatlah model-model yang melihat tubuh sebagai
kompartemen. Model kompartemen adalah pendekatan penyederhanaan dari
seluruh jaringan di dalam tubuh ke dalam kompartemen satu ataupun ganda yang
menggambarkan pergerakan obat di dalam tubuh.
Suatu hipotesis atau model disusun dengan menggunakan istilah matematik,
yang memberi arti singkat dari pernyataan hubungan kuantitatif. Berbagai model
matematik dapat dirancang untuk meniru proses laju absorpsi, distribusi dan
eliminasi obat. Model matematik ini memungkinkan pengembangan persamaan
untuk menggambarkan konsentrasi obat dalam tubuh sebagai fungsi waktu
(Shargel dan Yu, 2005).
Dosis, frekuensi, dan cara pemberian obat melalui jalur apa pun
dimaksudkan agar kadar obat di dalam darah berada di dalam kadar terapeutik.
Pada praktikum kali ini, diberikan 2 data dimana data tersebut belum diketahui
parameter- parameter yang berpengaruh. Maka dari itu perlu diketahui parameter
farmakokinetika untuk mengetahui berapa dosis, frekuensi pengulangan dan
bagaimana cara pemberian obat sehingga dapat memberikan efek yang optimal.
Parameter-parameter farmakokinetik dari kedua kasus ini yang dihitung secara
manual kemudian dibandingkan dengan cara dihitung menggunakan software
Farmakomatic 1.0.
Pada umumnya pemakaian intravena memberi mula kerja yang paling
cepat. Obat-obat yang diinjeksikan secara intravena langsung masuk dalam darah
dan dalam beberapa menit beredar ke seluruh bagian tubuh tanpa melalui proses
absorbsi. Konsentrasi obat dalam plasma dan dalam jaringan-jaringan dengan
perfusi tinggi yang merupakan kompartemen sentral setelah injeksi IV menurun
secara cepat karena obat didistribusi ke jaringan lain, yaitu jaringan jaringan yang
diperfusi secara lebiih lambat. Penurunan awal yang cepat dari konsentrasi obat
dalam kompartemen sentral dikenal sebagai fase distribusi dari kurva. Setelah
kesetimbangan antara kompartemen sentral dan jaringan, hilangnya obat dari
kompartemen sentral merupakan suatu proses tunggal dari orde kesatu sebagai
keseluruhan proses eliminasi obat dari tubuh. Proses kedua ini, laju prosesnya
lebih lambat, dikenal sebagai fase eliminasi (Shargel dan Yu, 2005).
VIII.1 Data 1
Setelah data dari manual selesai kemudian dibandingkan dengan data yang
diperoleh melalui software Farmakomatic 1.0 dengan data yang sama maka
diperoleh nilai sebagai berikut:
8.2
Data 2
Beberapa
metode
dapat
digunakan
untuk
menentukan
pemodelan
yang sesungguhnya
Pendekadatan
Bieksponensial
5,00
4.7104
4.4994
4.0666
3.3659
4.3441
4.0106
3.4299
0.25
0.5
3082.2
2104.9
3.0822
2.1049
3.1775
2.2116
0.75
1555.5
1.5555
1.5968
1214.4
1.2144
1.1999
2
3
4
5
552.7
350.3
247.8
174.5
126.6
93.7
70.26
0.5527
0.3503
0.2478
0.1745
0.5503
0.3528
0.2490
0.1795
0.1266
0.0937
0.07026
0.1299
0.0941
0.0682
6
7
8
farmakokinetikanya
sehingga
akan
diperoleh
nilai
[AUC] 0
sebesar
Pada
pengerjaan
dengan
software
aplikasi
farmakomatik terdapat perbedaan, yaitu nilai volume distribusi dan tidak ada
waktu paruh obat menurut tetapan laju eliminasi sesungguhnya (K 10) pada
pengerjaan farmakomatik, hanya ditampilkan waktu paruh menurut tiap fase
residualnya
saja.
Tetapi
nilai
parameter
parameter
farmakokinetika
IX.2
Besaran
dari
masing-masing
= 112,206 g.jam/L
b. Soal No 2 :
- T
- T
Vd = 63,689 L/kg
Cl = 21,937 g/mL
K21 = 0,692/ jam
K10 = 0,991/jam
K12 = 0,638/jam
Vp = 64,590 L/kg
Vss = 128,279 L/kg
Cpo = 4,7103 g/mL
parameter
DAFTAR PUSTAKA
Handari, B. D., J. Djajadisastra dan D. R. Silaban. 2006. Pengembangan
Perangkat Lunak Simulasi Komputer Sebagai Alat Bantu Dalam Analisis
Farmakokinetik. MAKARA, SAINS. Vol. 10 (1).
Jambhekar, S. S. and P. J. Breen. 2009. Basic Pharmacokinetics. London:
Pharmaceutical Press.
Limbong, A. 2007. Menentukan Kurva Spline Kubik dengan Cara Climped Cubic
Spline. Jurnal Biologic Algoritma. Vol.6, No.2.
Nartika, Cici, R. Septiani, R. Octalisa, U. Arisandi dan R. Brillianti. 2010.
Transformasi Laplace. Palembang: Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas PGRI Palembang.
Shargel, L., dan A. B. C. Yu. 2005. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan.
Surabaya: Airlangga University Press.
Spruill, J. and E. W. William. 2010. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic
Approach. Sixth Edition. New York: Mcgraw-Hill Medical Publishing
Division.
Sukmadjaja, A., S. Lucy. dan Q. Muhammad. 2006. Pengembangan Aplikasi
Komputer Pengolah Data Konsentrasi Obat dalam Plasma untuk Studi