Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM KOMUNIKASI DATA


Semester V 2014/2015

JUDUL :
Administrasi Access Point, Wi-Fi & Koneksi Internet, Intranet

KELOMPOK :
1. Muhammad Komarudin
2. Mellyana Dewi Utari
3. Dwi Agung Pratama

KELAS :
TEKNIK TELEKOMUNIKASI 5C

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2014

LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM KOMUNIKASI DATA
Semester V 2014/2015

Pembuat Laporan

: Kelompok 6

Nama Praktikum

: 1. Muhammad Komarudin
2. Mellyana Dewi Utari
3. Dwi Agung Pratama

Tanggal Praktikum

: 19 September 2014

Tanggal Penyerahan Laporan

Nilai

Keterangan

: 26 September 2014

Curhat 8
Administrasi Access Point
1. Tujuan Percobaan
a. Mengkoneksikan perangkat computer dengan Access Point
b. Mengkonfigurasi Administrasi Access Point secara GUI
c. Mengatur jaringan PC dengan Access Point

2. Dasar Teori
Dalam ilmu jaringan komputer, pengertian Wireless Access Point perangkat keras
yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti laptop, ponsel) untuk terhubung ke
jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau perangkat standar lainnya. Wireless
Access point umumnya dihubungkan ke router melalui jaringan kabel (kebanyakan telah
terintegrasi dengan router) dan dapat digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat
wireless (seperti laptop, printer yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan.
Fungsi Access Point
Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan
banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan. Sebagai Hub/Switch yang bertindak
untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel, Access point dapat
memancarkan atau mengirim koneksi data / internet melalui gelombang radio, ukuran
kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar
kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
Di bawah ini merupakan sebuah Wireless Access Point Router buatan Linksys.

Penerapan Wireless Acces Point


Hotspot merupakan salah satu penerapan WIreless Acces Point yang paling umum,
dimana klien nirkabel dapat terhubung ke internet tanpa memperhatikan jaringan tertentu
yang telah mereka sambungkan saat itu. Di kota kota besar atau di daerah tertentu hotspot

umumnya disediakan dalam rumah makan, perpustakaan, stasiun, atau daerah publik lainnya
yang memungkinkan banyak orang untuk dapat terus tersambung ke jaringan internet.

3. Diagram Rangkaian

4. Alat dan Bahan yang digunakan

1 Access Point
2 PC

5. Langkah Kerja
1. Menambahkan 3 komponen ke workspace seperti yang diperlihatkan pada diagram
rangkaian dan mengatur topologinya.
2. Klik Place Note Tool di dekat PC-A dan PC-B dan ketik IP : Otomatis
3. Klik Place Note Tool di dekat Access Point dan ketik IP : 192.168.10.1/24.
4. Klik Access Point, pilih tab Config, klik tombol LAN. Kemudian ganti IP Address
Access Point menjadi 192.168.10.1, Subnet Mask 255.255.255.0.

5. Pada bagian Wireless. Ganti nama SSID AP wifilab password 12345abcde.


Kemudian di menu SSID, ketik wifilab. Authentication password 12345abcde.

6. Kemudian ganti router password AP wifilab dengan klik tab GUI pada AP kemudian
klik link Administration.
7. Di menu Router Password, ketik wifilab, re-enter to Confirm ketik wifilab.

8. Kemudian save konfigurasi yang telah dilakukan ke menu bagian bawah klik Save
Settings.
9. Kemudian mengkoneksikan wi-fi client ke AP. Dengan klik PC-A, pilih tab Dekstop,
klik ikon PC Wireless, Pilih tab Connect.

10. Pada menu WEP Key1, ketik Authentication password 12345abcde, klik Connect.
Tutup windows PC-A.

11. Lakukan step yang sama mulai dari langkah no.9-10 untuk mengkoneksikan wi-fi client
ke AP pada PC-B.

6. Hasil pengamatan dan Analisa/Penjelasan


Hasil uji konektifitas dari PC-A ke PC-B

Cara konfigurasi router lewat wi-fi client.


1. Dengan klik PC-A, pilih tab Dekstop, klik ikon Web Browser.

2. Ketik IP address dari AP : 192.168.10.1. Pada windows Authorization, masukkan


username : admin dan password wifilab.

3. Setelah dapat login maka dapat melakukan konfigurasi Router AP dengan wi-fi client
dengan klik Save Settings untuk menyimpan konfigurasi.

Hasil yang didapat setelah konfigurasi selesai dilakukan dan proses konektifitas antar PC
yang dijembatani oleh Access Point berhasil dilakukan. IP Address di wi-fi client selalu
dimulai dari angka 100, lengkapnya 192.168.10.100. pemberian IP address dilakukan secara
otomatis oleh AP dengan menggunakan servis DHCP, dimana range-nya dari
192.168.10.100 s.d. 192.168.10.149, karena jumlah wi-fi client yang bisa dilayani AP 50
user.

7. Kesimpulan
PC-A & PC-B menggunakan IP Otomatis.
Access Point menggunakan kelas IP C da nip yang digunakan 192.168.10.1
Konfigurasi Router AP dapat dilakukan dari wi-fi client.

Dengan menggunakan Access Point dapat melakukan konektifitas dengan


banyak user.
8. Daftar Pustaka
http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-wireless-access-point-fungsi-accesspoint-penerapan-access-point/

Curhat 9
Wi-Fi & Koneksi Internet
1. Tujuan Percobaan
a. Mengkoneksikan perangkat computer dengan Access Point
b. Mengatur jaringan PC dengan Access Point
c. Dapat mengkonfigurasi DHCP & DNS Server
d. Dapat melakukan hubungan koneksi dari PC ke Server maupun Sebaliknya

2. Dasar Teori

Server merupakan sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu
dalam sebuah jaringan komputer. Server ini didukung dengan prosesor yang bersifat
scalable dan RAM yang besar,dan juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang
disebut sebagai sistem operasi jaringan. Server ini juga menjalankan perangkat lunak
administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di
dalamnya contoh sepertihalnya berkas atau pencetak, dan memberikan akses kepada stasiun
kerja anggota jaringan.
Umumnya, di dalam sistem operasi server terdapat berbagai macam layanan yang
menggunakan arsitektur klient/server. Contoh dari layanan ini adalah Protokol Konfigurasi
Hos Dinamik, server surat, server PTH, server PTB, DNS server, dan lain sebagainya.
Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut, meskipun
pihak ketiga dapat juga membuat layanan tersendiri. Setiap layanan tersebut akan merespon
request dari klien. Sebagai contoh, klien PKHD akan memberikan request kepada server
yang menjalankan layanan server PKHD; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien

akan memberikan request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server PKHD,
yaitu protokol PKHD itu sendiri.
Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan
Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan
Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.
Server biasanya terhubung dengan klien dengan kabel UTP dan sebuah kartu
jaringan. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA. Dilihat dari fungsinya,
server bisa di kategorikan dalam beberapa jenis, seperti: server aplikasi, server data maupun
server proksi. Server aplikasi adalah server yang digunakan untuk menyimpan berbagai
macam aplikasi yang dapat diakses oleh klien, server data sendiri digunakan untuk
menyimpan data baik yang digunakan klien secara langsung maupun data yang diproses
oleh server aplikasi. Server proksi berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui
pengaturan proksi. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan
komputer klien ke Internet.
Kegunaan server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan,
atau sekedar penyimpanan data.

3. Diagram Rangkaian

4. Alat dan Bahan yang digunakan


1 Server
1 Access Point
2 PC
5. Langkah Kerja
1. Menambahkan beberapa komponen ke workplace seperti yang diperlihatkan
diagram rangkaian.
2. Mengatur komponen seperti diagram rangkaian yang telah pada percobaan

sebelumnya yang telah di save.

3. Selanjutnya hanya menambahkan Server dan kemudian mengkoneksikannya


dengan kabel UTP cross-over dengan Access Point.
4. IP yang digunakan Server berbeda kelas IP dengan AP yaitu 172.16.10.1,
kemudian mengkonfigurasinya pada Server klik tab Dekstop, klik icon IP
Configuration.
5. Assign IP address private kelas B dan subnet mask di Server.

6. Kemudian membuat DNS pada server, klik tab Config, klik tombol DNS, ketik
name : www.marko.com (pilih nama domain sesuka hati) dan Address
172.16.10.1 dan klik Add.

7. Selanjutnya mempublikasikan alat situs tersebut (www.marko.com). Klik tombol


DHCP ketik DNS Server : 172.16.10.1 dan Start IP Address 172.16.10.2 (IP
address untuk port Internet AP), kemudian klik Save.

8. Selanjutnya untuk mendapatkan IP Address untuk port Internet AP, dengan klik
AP, klik tab Config, klik tombol Internet, di menu Connection Type, lakukan
refresh Address dengan cara klik radio button Static, kemudian klik lagi radio
button DHCP, tunggu sebentar (berhasil).

9. Selanjutnya melakukan update address pada wi-fi client, klik PC-A, klik tab
Dekstop, klik icon IP Configuration. Lakukan refresh address dengan cara klik
radio button static kemudian klik lagi radi button DHCP, tunggu sebentar
(berhasil).

10. Begitupun sebaliknya untuk PC-B dalam hal update address wi-fi client
mengikuti langkah no.9
6. Hasil pengamatan dan Analisa/Penjelasan
Menguji Konektifitas dari PC-B ke Server

Melakukan Browsing alamat situs yang telah dibuat DNS Server (www.marko.com)

Pada rangkaian topologi ini sama halnya dengan percobaan rangkaian topologi sebelumnya,
hanya ditambahkan sebuah Server untuk dapat melakukan koneksi ke Internet. Kali ini kelas
IP yang digunakan antara Server dengan client berbeda, dimana Server menggunakan IP
kelas B yaitu : 172.16.10.1 sedangkan IP untuk client menggunakan kelas C dengan IP
Otomatis yaitu dimulai dari 192.168.10.100 149.
Dalam pengujian konektifitasnya bahwa PC client dapat melakukan hubungan antar PC dan
dapat pula melakukan konektifitas kepada domain yang telah dibuat pada Server
menggunakan DNS Server.

7. Kesimpulan
Server dapat membuat jalur konektifitas pada Client untuk mengakses internet
dengan melakukannya menggunakan DNS Server.
PC Client dapat melakukan hubungan konektifitas dengan Server walaupun IP
yang digunakan berbeda kelas.
8. Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Server

Curhat 10
Intranet
1. Tujuan Percobaan
a. Mengkoneksikan perangkat computer dengan Router
b. Mengkonfigurasi PC dan Router agar dapat terkoneksi
c. Mengkonfigurasi PC dengan Router serta Router dengan Router dengan kelas IP
yang berbeda
d. Konfigurasi server untuk dapat koneksi kepada PC maupun sebaliknya dengan antar
Router yang berbeda.

2. Dasar Teori

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch.
Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network
(LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan,
dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan
yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch
menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP
sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP,
dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk
Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari
sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk
menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut

dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa
subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router
juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media
yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat
menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan
komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet
ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan
telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line
(DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line
seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang
digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga
dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut,
meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket
disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data
yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang
mampu memperlambat kinerja jaringan.

3. Diagram Rangkaian

4. Alat dan Bahan yang digunakan

4 PC
1 Switch
2 Router
1 Server

5. Langkah Kerja
1. Menambahkan komponen ke dalam workspace sama halnya seperti yang terdapat
pada diagram rangkaian. Semua hubungan menggunakan kabel Straight-Through
kecuali hubungan router ke router menggunakan Serial DCE.
2. Mengatur IP address, Subnet mask, Gatewai pada PC-A, PC-B, PC-C, PC-D
sesuai pada diagram rangkaian.

3. Kemudian mensetting IP address dan subnet mask pada masing masing port
Serial pada Router-A dan Router-B dan mensetting pula IP address dan subnet
mask pada masing masing port FastEthernet pada Router-A dan Router-B.

4. Kemudian mensetting IP address dan subnet mask dan Gateway di Server.

5. Kemudian mengatur Routing pada Router-A dan Router-B.

6. Hasil pengamatan dan Analisa/Penjelasan


Menguji Konektifitas dari PC-A ke Gateway (172.16.255.254)

Ping dari PC-B ke Serial0/0/0 Router-B (10.10.10.6)

Ping dari PC-C ke Server (192.168.254.254)

Ping Server ke PC-D (172.16.10.2)

Pada percobaan ini mencoba untuk melakukan hubungan antar jaringan yang
berbeda dengan menggunakan Router sebagai penghubung antar jaringan. Pada 4
buah PC Client yang digunakan kali ini IP 2 buah PC dengan PC yang lain berbeda
yaitu IP :172.16.1.1 & 172.16.1.2 serta IP : 172.16.10.1 & 172.16.10.2.
Untuk hubungan PC Client berbeda dengan Router yang berada dijaringannya
yaitu untuk IP Private : 172.16.255.254 sedangkan IP Publiknya : 1010.10.5.
Sedangkan jaringan yang lain yang digunakan untuk sambungan ke Server
menggunakan IP Publik :10.10.10.6 sedangkan IP Privatenya 192.168.254.253. dan
untuk IP yang digunakan Server yaitu 192.168.254.254.
7. Kesimpulan
Untuk dapat melakukan hubungan ke jaringan yang berbeda hanya perlu
menyesuaikan IP Publik yang digunakan IP tersebut dikenali oleh sambungan
dari jaringan yang lainnya.
IP client yang berbeda dengan dikelompokkan berguna untuk menambah
banyaknya user yang digunakan sehingga dalam sebuah jaringan dapat
dipecah antara kelompok IP yang satu dengan yang lainnya.
Dalam melakukan konektifitas ke perangkat yang lain dapat diketahui jalur
mana yang terputus sehingga dapat mengetahui letak kerusakan berkas yang
dikirim atau kegagalan.

8. Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Penghala

Anda mungkin juga menyukai