Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NICO ARFI S

NIM

: 115020300111018

KEUNGGULAN KOMPETITIF PERUSAHAAN

SAMSUNG
Pilihan produk Samsung di awal pertumbuhannya di tahun 1970-an sangat tepat, yakni elektronika
consumer goods, dengan arah export driven industrialization. Barang kebutuhan rumah tangga
seperti ini secara alamiah memiliki pangsa pasar yang besar. Paling tidak dukungan pasar domestik
memungkinkan penyerapan produk seperti ini, belum lagi pasar Asia.

Strategi dasar yang dikembangkan untuk mendukung skenario itu ada tiga, yakni:
(1) pengembangan teknologi secara cepat,
(2) proses integrasi vertikal, dan
(3) membangun fasilitas produksi skala besar.

Strategi pertama dilaksanakan dalam rangka peningkatan daya saing produk; strategi kedua melalui
upaya pembangunan pabrik secara integral ke bagian hulu yang memungkinkan munculnya
kemandirian; dan strategi ketiga digulirkan dalam rangka pertimbangan economic of scale. Tiga
strategi dasar ini ditempel di ruang pameran pabrik elektronik Samsung di Suwon, kota satelit sekitar
Seoul.

Sebagai langkah implementasi dari strategi di atas, maka lima tahapan transformasi industri dan alih
teknologi dikembangkan Samsung; yakni
(1) penguasaan teknik perakitan sederhana dari CKD (complete knock down) yang diimpor dari
mitra joint-venture;
(2) modifikasi CKD yang diimpor dengan memasukkan beberapa bagian komponen dari pihak
ketiga pilihan Samsung;
(3) desain produk baru melalui reverse engineering tanpa memperoleh bantuan langsung pihak
asing;
(4) desain produk maju melalui reverse engineering dengan inovasi;

(5) meningkatkan kompetensi melalui inovasi produk dan proses.

Kelima tahap alih teknologi di atas memiliki satu kata kunci, yakni reverse engineering alias imitasi.
Korea mengandalkan pendekatan alih teknologi informal dengan cara ini, ketimbang mekanisme
formal melalui penanaman modal asing langsung (foreign direct investment). Bandingkan dengan
strategi transformasi industri Habibie yang populer dengan jargon diawali dari yang akhir dan
diakhiri dari yang awal, yakni
(1) lisensi,
(2) integrasi teknologi,
(3) pengembangan teknologi, dan
(4) R&D (research and development).

Secara umum kedua strategi tersebut serupa, yakni urutan terbalik dari product life cycle. Pola
penguasaan teknologi seperti ini, menurut Linsu Kim (Imitation to Innovation, MIT Press, Boston,
1993), adalah tipikal dari negara-negara berkembang, yang merupakan kebalikan dari pola
penguasaan teknologi di negara maju. Negara maju memulai lintasan penguasaan teknologi mereka
dari tahap riset.

Dengan strategi transformasi industri itu, maka produk awal yang dikembangkan Samsung adalah
televisi hitam-putih pada tahun 1971, yang pada saat itu merupakan produk dengan teknologi yang
tengah menurun (declining stage), yang introduksinya terpaut jarak sekitar 40 tahun dengan negara
maju. Celah-celah pasar yang diincar (niche) adalah negara Asia Tengah atau Amerika. Pasar Amerika
sasarannya adalah pelajar Asia, yang relatif tidak mampu untuk membeli televisi berwarna.

Setelah sukses dengan televisi hitam-putih itu, Samsung mengembangkan radio kaset pada tahun
1974 yang introduksinya terpaut jarak 10 tahun dengan negara maju (maturing stage). Pada tahun
yang sama Samsung melepas produk lemari es yang secara teknologi tertinggal 44 tahun dengan
negara maju.

Secara konsisten tahap transformasi industri ini ditapaki. Baru pada tahun 1992 Samsung
mengeluarkan produk 64 M DRAM yang secara teknologi terpaut jarak nol tahun dengan negara
maju (introductory stage). Semenjak itu produk Samsung yang berada dalam tahap transformasi
industri ke-5-yang secara teknologi tak berjarak dengan negara maju-bermunculan, seperti 256M

DRAM pada tahun 1994, DVD player pada tahun 1995, CDMA PCS pada tahun 1996, 1 G DRAM pada
tahun yang sama, dan lain sebagainya.

Dari produk-produk yang dikembangkan itu terlihat bahwa tekanan dalam keunggulan kompetitif
Samsung untuk pasar ekspor meningkat secara substansial. Pada tahun 1970-an daya saing produk
Samsung terutama didasarkan pada faktor biaya dan harga produk yang murah, karena barang yang
diekspor terutama adalah original equipment manufacture (OEM). Pada tahun 1980-an penekanan
daya saing berubah dari faktor biaya dan harga murah menjadi kualitas, di mana pada masa itu
ekspor utama Samsung adalah barang manufaktur dengan desain sendiri. Sedangkan pada tahun
1990-an kekuatan keunggulan kompetitif Samsung semakin meningkat dan didasarkan pada faktor
teknologi dengan mengekspor bukan saja produk hasil desain sendiri, tetapi juga own-brand name.
Pada titik inilah Samsung berada pada posisi tertinggi dalam seluruh tahap transformasi industri
mereka.

Beberapa tahun yang lalu Samsung masih berjuang untuk mengejar ketinggalan di pasar
smartphone. Sekarang hal itu membuat mereka lebih unggul dari perusahaan lain seperti yang
dimiliki Apple sebagai pesaing utama mereka , dalam menjadi perusahaan teknologi terbesar di
dunia.

Yang sangat digencarkan dalam peluncuran smartphone Galaxy S4 andalannya baru-baru ini adalah
langkah terbaru dalam mencoba untuk menyalip Apple, dengan cara yang masksimal yaitu dengan
layar besar dan fitur baru yang mengesanka .

Berikut adalah beberapa pilar inti dari keunggulan kempetitif Samsung saat ini .

(1) Pengikut tercepat tren saat ini

Samsung lebih baik dari orang lain dalam belajar dari para pesaingnya . " Seorang pembaca pasar
semacam pengikut cepat klasik , " jelas Barry Jaruzelski , partner senior di Booz & Co dan co penulis dari Global Inovasi 1000 . " Ini tidak berarti mereka mengabaikan pelanggan mereka ,
tapi mereka sangat selaras dengan apa yang pesaing lakukan dan apa yang orang lain bawa ke
pasar pertama dan mengamati apa yang tampaknya memiliki potensi , lalu sangat cepat datang
dengan versi inovasi mereka sendiri. "

Nama baik Samsung telah mendapatkan masalah di masa lalu , kalah dalam kasus profil tinggi
dengan Apple karena masalah meniru desain . Namun masalah reputasi tersebut adalah harga
kecil yang harus dibayar.

Keungulan perusahaan adalah menghasilkan dengan cepat , keluar dengan berbagai perangkat,
serta inovatif. Selalu melihat apa yang direspon oleh pasar , mendorong keberhasilan , dan
menghapuskan kegagalan. Dan sekarang , daripada menyediakan iPhone yang lebih murah dan
lebih kecil , Samsung membedakan dirinya dengan layar lebih besar , fitur yang berbeda ,
pemasaran yang sukses , dan memberikan apa yangbenar-benar konsumen inginkan .

Contoh sempurna dari hal ini adalah Galaxy Note . Perusahaan ditemukan melalui penelitian
pasar bahwa Asia - khususnya menginginkan sebuah perangkat yang bisa menulis , karena
menggambar karakter lebih mudah dengan pena. Hasilnya adalah kombinasi ponsel / tablet ( "
phablet " ) yang menjadi hit yang tak terduga .

Perusahaan ini menggabungkan riset pasar dan eksekusi yang tak tertandingi dengan inovasi
tersendiri. Samsung adalah yang IBM kedua dalam jumlah paten AS diajukan tahun lalu ,
mengajukan 150 paten yang berhubungan dengan teknologi baru di Galaxy S4 .

(2) Bila Anda punya uang tunai, gunakan secara agresif , atau akan berisiko tertinggal di belakang

Apple memiliki tumpukan uang tunai yang besar , namun Samsung tampaknya lebih bersedia
dan mampu untuk menaruh uang mereka untuk digunakan. Yang dikeluarkan Samsung untuk
Penelitian adalah 5,7 persen dari pendapatan , dibandingkan dengan 2,4 persen oleh Apple .

Samsung adalah bisnis yang beragam dengan chip , display , dan teknologi lainnya . Hal ini
memiliki keunggulan, yang memungkinkan untuk bersaing pada harga dan semakin menawarkan
fitur yang belum ditawarkan Apple. Meskipun, banyak yang akan berpendapat bahwa Apple
memilih untuk tidak menyertakan fitur tertentu yang Samsung menawarkan . Ketika Samsung
ingin mendapatkan sesuatu , ia dapat melakukannya dengan cukup berat .

Salah satu kasus untuk ponsel Galaxy andalannya. Samsung telah benar-benar mendorong iklan
secara besar-besaran. Di AS , di mana iPhone masih cukup dominan , tahun lalu perusahaan
meningkatkan anggaran iklannya lima kali lipat , menjadi $ 401.000.000 dari $ 78.000.000 . Itu $

68.000.000 lebih banyak dari Apple , dan lebih dari $ 200 juta jika diabndingkanpesaing
terdekatnya di pasar Android . Dan itu hanya sebagian kecil dari anggaran iklannya .

(3) Rantai pasokan dan distribusi

Samsung jauh lebih dari hanya sebuah pembuat smartphone. Ini adalah konglomerat , produsen,
dan pembuat chip terbesar di dunia . Itu membuat banyak komponen yang masuk ke
smartphone yang memberikan keuntungan biaya dan memungkinkan untuk menjadi jauh lebih
fleksibel dalam hal apa yang dihasilkannya dan kapan.

Tabel ini dari JP Morgan memuat jelas berapa banyak Samsung memproduksi sendiri . SEC
singkatan Samsung Electronics Corporation , dan SDC untuk Samsung Tampilan Corporation :

Apel, di sisi lain , meskipun memiliki beragam , dikelola dengan baik , dan futuristik rantai
pasokannya bergantung pada mitra eksternal , yang dapat menyebabkan penundaan dan
kesulitan.

Dan meskipun Apple sedang mencoba untuk menjauh dari chip Samsung , smartphone pesaing
perusahaan masih harus membelinya. Di satu sisi, mereka membantu membiayai keuntungan
biaya.

Samsung berada di tempat-tempat lebih luas dari Apple dengan ponsel merek baru, serta pilihan
yang mengikuti perubahan untuk negara berkembang .

(4) Manajemen Ambisius

Samsung adalah perusahaan Korea , dan telah , beberapa kali , dituduh terlalu hirarkis dan
didominasi oleh keluarga pendirinya. Namun hal itu juga memberikan beberapa keuntungan .
Anda dapat menekspos kesalahan beberapa hal perusahaan, tetapi tidak ambisi atau
komitmennya.

Ketika Samsung memutuskan untuk masuk ke bisnis , ia masuk dengan keras. Dalam dekade
terakhir , ia pergi dari hanya mulai berinvestasi dalam membuat baterai untuk perangkat digital
dan flash memory untuk menjadi pemimpin global.

Samsung ingin menjadi pemain dominan di pasar smartphone , memiliki strategi untuk
melakukannya , dan ia menggunakan setiap alat untuk itu karena upayanya untuk berhasil dalam
hal itu.

Anda mungkin juga menyukai