Keputusan Etis PDF
Keputusan Etis PDF
PENDAHULUAN
PERAWAT
MASALAH ETIKA
KEPUTUSAN ETIS
Dasarnya:
- pertimbangan segi baik atau buruk
- Berdasarkan pengalaman
(Ellis, Hartley, 1980)
Hal-hal yang diperlukan:
*berpikir rasional tidak emosional
* Ketrampilan berpikir secara sadar dalam memberikan
asuhan keperawatan/menyelamatkan keputusan
pasien
(Sigman, 1986;Kozier, Erb,1991)
4/6/2011
4/6/2011
4/6/2011
FAKTOR SOSIAL,
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Etik
FAKTOR I P T E K,
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Etik
Dampak Kemajuan iptek dibidang kesehatan :
telah mampu meningkatkan kualitas hidup,
memperpanjang usia manusia dgn ditemukannya
berbagai mesin mekanik kesehatan, cara
prosedur baru dan bahan-bahan/obat-obatan
baru.
Mis :
- pasien dgn gangguan ginjal dapat diperpanjang usianya berkat adanya
mesin hemodialise.
- Inseminasi bagi ibu-ibu yang sulit hamil
4/6/2011
FAKTOR PEKERJAAN,
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Etik
10
11
a.
Sebagai aturan dasar terhadap hubungan antara perawat,
pasien, renaga kesehatan , masyarakat dan profesi .
b.
Sebagai standar dasar utk mengeluarkan perawat yang
tidak mentaati peraturan dan utk melindungi perawat yang
menjadi pihak tertuduh secara tidak adil
c.
Sebagai dasar pengembangan kurikulum pendidikan
keperawatan dan utk mengorientasikan lulusan baru pendidikan
keperawatan dalam memasuki jajaran praktik keperawatan
profesional
d.
Membantu masyarakat dalam memahami perilaku
keperawatan profesional.
4/6/2011
12
4/6/2011
13
4/6/2011
14
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK --1
15
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK --2
1. Teleologi
berasal dari bahasa Yunani telos berarti akhir
Istilah teleologi dan utilitarianisme sering digunakan
saling bergantian.
merupakan suatu doktrin yg menjelaskan fenomena
berdasarkan akibat yg dihasilkan atau konsekuensi yg dapat
terjadi.
Pendekatan ini sering disebut dgn ungkapan
The end justifies the means atau makna dari suatu tindakan
ditentukan oleh hasil akhir yg terjadi.
menekankan pd pencapaian hasil dgn kebaikan maksimal
dan ketidakbaikan sekecil mungkin bagi manusia (Kelly,
1987).
4/6/2011
16
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK --3
Teori teleologi atau utilitarianisme dibedakan menjadi
Rule utilitarianisme
berprinsip bahwa manfaat atau nilai suatu tindakan tergantung pd
sejauh mana tindakan tsb memberikan kebaikan atau
kebahagiaan pada manusia.
Act utilitarianisme
bersifat lebih terbatas ;
tidak melibatkan aturan umum tetapi berupaya menjelaskan pd
situasi tertentu ,
dgn pertimbangan terhadap tindakan apa yg dapat memberikan
kebaikan sebanyak-banyaknya atau ketidakbaikan sekecilkecilnya pd individu.
Contoh : bayi-bayi yg lahir cacat lebih baik diizinkan meninggal
daripada nantinya menjadi beban dimasyarakat.
4/6/2011
17
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK --4
2. Deontologi (Formalisme)
Deontologi (berasal dari bahasa yunani deon, berarti tugas)
berprinsip pd aksi atau tindakan.
Menurut Kant, benar atau salah bukan ditentukan oleh hasil akhir
atau konsekuensi dari suatu tindakan, melainkan oleh nilai
moralnya.
perhatian difokuskan pada tindakan melakukan tanggung jawab
moral yg dapat memberikan penentu apakah tindakan tsb secara
moral benar atau salah.
4/6/2011
18
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK --5
Kant berpendapat prinsip-prinsip moral atau yg terkait dgn tugas
harus bersifat universal, tidak kondisional, dan imperatif.
Kant percaya bahwa tindakan manusia secara rasional tidak
konsisten, kecuali bila aturan-aturan yg ditaati bersifat universal,
tidak kondisional, dan imperatif.
Aturan yg diformulasikan oleh Kant meliputi :
manusia harus selalu bertindak shg aturan yg merupakan dasar
berprilaku dpt menjadi suatu hukum
moral universal.
manusia harus tidak memperlakukan orang lain secara
sederhana sbg suatu makna, tetapi selalu sbg hasil akhir
terhadap dirinya sendiri .
(Frell, 1990 ; lih. Closkey, 1990).
4/6/2011
19
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK --6
Contoh penerapan deontologi :
1. seorang perawat yg yakin bahwa pasien harus diberi tahu ttg apa yg
sebenarnya terjadi walaupun kenyataan tsb sangat menyakitkan.
2. seorang perawat menolak membantu pelaksanaan abortus karena
keyakinan agamanya yg melarang tindakan membunuh.
Dalam menggunakan pendekatan teori ini, perawat tidak menggunakan
pertimbangan,
* spt tindakan abortus dilakukan utk menyelamatkan nyawa
ibu, karena setiap tindakan yg mengakhiri hidup (dalam hal ini
calon bayi) merupakan tindakan yg secara moral buruk.
4/6/2011
20
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK --7
Secara lebih luas teori deontologi dikembangkan menjadi lima prinsip
penting YAITU
kemurahan hati, keadilan, otonomi , kejujuran, dan ketaatan (Fry, 1991 ;
lih.creasia, 1991).
Ad.1. Kemurahan hati (Beneficence)
*Inti : tanggung jawab utk melakukan kebaikan yg menguntungkan
pasien
dan menghindari perbuatan yg merugikan atau yg membahayakan
pasien.
*Prinsip ini sering kali sulit diterapkan dlm praktik keperawatan.
*Berbagai tindakan yg dilakukan sering memberikan dampak yg merugikan
pasien, serta tidak adnya kepastian yg jelas apakah perawat bertanggung
jawab atas semua cara yg menguntungkan pasien.
*Dalam hal ini yg perlu diperhatikan adalah adanya sumbangsih perawat
terhadap kesejahteraan, kesehatan, keselamatan, dan keamanan pasien.
4/6/2011
21
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK --8
Ad.2. Keadilan (Justice)
Prinsip dari keadilan menurut Beauchamp dan Childress menyatakan
bahwa merka yg sederajat harus diperlakukan sederajat, sedangkan mereka
yg tidak sederajat diperlakukan secara tidak sederajat, sesuai dgn kebutuhan
mereka.
Ini berarti bahwa kebutuhan kesehatan dari mereka yg sederajat harus
menerima sumber pelayanan kesehatan dlm jumlah sebanding ketika
seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yg besar, maka menurut prinsip
disini ia harus mendapatkan sumber-sumber kesehatan yg besar pula.
Kegiatan alokasi dan distribusi sumber-sumber ini memungkinkan
dicapaainya keadilan dlm pembagian sumber-sumber asuhan kesehatan kpd
pasien secara adil sesuai kebutuhannya.
4/6/2011
22
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK --9
Ad.3. Otonomi
Prinsip otonomi menyatakan bahwa setiap
individu mempunyai kebebasan menetukan
tindakan atau keputusan berdasarkan rencana yg
mereka pilih (Veath dan Fry, 1987; lih. Creasia,
1991).
Permasalahan yg muncul dari penerapan
prinsip ini adalah adnya variasi kemampuan
otonomi pasien yg dipengaruhi oleh banyak hal, spt
tingkat kesadaran, usia, penyakit, lingkungan rumah
sakit, ekonomi, tersedianya informasi dll.
4/6/2011
23
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK --10
Ad.4. Kejujuran (Veracity)
Prinsip kejujuran menurut Veath dan Fry (1987) didefenisikan sbg
menyatakan hal yg sebenarnya dan tidak bohong.
Kejujuran harus dimiliki perawat saat berhubungan dgn pasien.
Kejujuran merupakakn dasar terbinanya hubungan saling percaya
antara perawat-pasien.
Perawat sering tidak memberikan kejadian yg sebenarnya pd pasien yg
sakit parah.
Namun, penelitian pd pasien dlm kaedaan terminal menjelaskan bahwa
pasien ingin diberi tahu ttg kondisinya secara jujur (veath, 1987).
4/6/2011
24
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK --11
Ad.5. Ketaatan (Fidelity) -1
Prinsip ketaatan didefinisikan oleh Veath dan Fry sbg tanggung jawab
utk tetap setia pd suatu kesepakatan.
Tanggung jawab dalam konteks hubungan perawat-pasien meliputi
tanggung jawab menjaga janji, mempertahankan konfidensi dan memberikan
perhatian/kepedulian.
Dalam hubungan antara manusia, individu cenderung tetap menepati janji
dan tidak melanggar, kec ada alasan demi kebaikan.
Pelanggaran terhadap konfidensi merupakan hal yg serupa, terutama bila
pelanggaran tsb merupakan pilihan tindakan yang lebih baik daripd jika tidak
dilanggar.
Beberapa orang berpendapat bahwa pelanggaran ini dapat dilakukan jika
menguntungkan orang banyak. Beberapa orang menentang hal tsb dan
menyatakan bahwa konfidensi merupakan hak individu yang tidak tergantung
pd kelompok/orang-orang lain.
4/6/2011
25
TEORI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK --12
Ad.5. Ketaatan (Fidelity) -2
Salah satu cara utk menerepkan prinsip konfidensi (menepati janji)
adalah dgn memasukkan ketaatan dalam tanggung jawab.
Utk mewujudkan hal ini perawat harus selektif dalam mempertimbangkan
informasi apa yg perlu dijaga konfidensinya dan mengetahui waktu yg tepat
utk menepeti janji sesuai hubungan perawat-pasien.
Peduli kpd pasien merupakan salah satu aspek dari prinsip ketaatan.
Peduli kpd pasien merupakan komponen paling penting dari praktik
keperawatan, terutamam pd pasien dalam kondisi terminal (Fry, 1991 dikutif
dari Fleming, Scanton, dan D Agostino, 1987; Larson, 1986; Mayer, 1987).
Rasa kepedulian perawat diwujudkan dlm memberi perawatn dgn
pendekatan individual, bersikap baik kpd pasien, memberikan kenyamanan,
dan menunjukkan kemampuan profesional.
4/6/2011
26
KERANGKA / LANGKAH
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK -1
Kemampuan membuat keputusan masalah etis
merupakan salah satu persyaratan bagi
perawat utk menjalankan praktik keperawatan
profesional (Fry, 1989).
Dlm membuat keputusan etis ada beberapa
unsur yg mempengaruhi spt :
nilai dan kepercayaan pribadi,
kode etik perawatan,
konsep moral perawatan dan
Teori/prinsip-prinsip etis
(bagan 1pada slide berikut ini).
4/6/2011
27
28
Gbr:
KERANGKA / LANGKAH
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIK
4/6/2011
29
Metode jameton
Model keputusan bio etis
Terlampir (3 lembar)
4/6/2011
30
31
STRATEGI PENYELESAIAN
MASALAH ETIK
32