Anda di halaman 1dari 13

Universitas Mercu Buana

Fakultas Teknologi Industri


Jurusan Teknik Elektro

Modul V
Sistim Komunikasi

MODULASI SINGLE-SIDEBAND

Oleh:
Nacep Suryana, MSc.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nacep Suryana, MSc


SISTEM KOMUNIKASI

MODULASI SINGLE-SIDEBAND

5.1. PENGANTAR
Dalam tahun-tahun terakhir ini perkembangan telekomunikasi begitu pesat dan
hal ini membuat komunikasi pada jalur HF (High Frequency) sudah menjadi semakin
ramai, sehingga diperlukan jarak antar sinyal yang lebih dekat dalam spektrum. Sistem
jalur sisi (single sideband system), yang hanya memerlukan setengah dari lebar jalur
sebuah sinyal AM biasa dan dengan demikian juga daya yang jauh lebih kecil, karena itu
teknik Single-Sideband digunakan secara luas, dibandingkan AM biasa (DoubleSideband Full Carrier).
Telah ditunjukkan dalam module IV bahwa semua informasi modulasi yang perlu
untuk transmisi sinyal dan untuk rekonstruksi kembali sinyal tersebut terdapat pada
masing masing Sideband (jalursisi) sinyal yang dimodulasi-amplitudo. Ditunjukkan juga
bahwa pada modulasi sinusoida 100% (m=1), hanya 1/6 dari daya total terdapat pada
masing-masing Sideband (jalursisi), sementara yang 2/3 lagi ada pada sinyal carrier
(pembawa), yang justru tidak mengandung Informasi. Jadi, jika carrier (pembawa) dan
salah satu sideband dapat dihapuskan dari sinyal sebelum transmisi, hanya setengah
dari bandwidth (lebar-jalur) diperlukan untuk transmisi dan hanya 1/6 dari daya total yang
perlu dipancarkan untuk tingkat sinyal yang sama. Gambar 5.1. melukiskan suatu
perbandingan dari spektrum sinyal, sinyal-sinyal AM lengkap (DSBFC double-sideband
full carrier), jalursisi-ganda pembawa ditekan (DSBSC = double-sideband suppressed
carrier) dan dengan sinyal-sinyal jalursisi-tunggal pembawa ditekan (SSBSC = singlesideband suppressed carrier).
DSBSC adalah sinyal AM lengkap yang sudah dibuang bagian sinyal carrier-nya,
tapi masih memiliki double sideband, Dalam pengiriman DSBSC lebih effisien karena
powernya lebih rendah, tapi tetap membutuhkan bandwidth yang lebar (2 kali bandwidth
sinyal informasi). Namun ada kerugian dari sinyal DSBSC, yaitu sinyal carrier tidak ada
dan deteksi envelope (selubung) tidak memungkinkan. Sedangkan SSBSC adalah sinyal
yg sudah dibuang carrier-nya dan dibuang juga salah satu dari sideband, disamping
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nacep Suryana, MSc


SISTEM KOMUNIKASI

powernya kecil tapi juga bandwidth yg diperlukan lebih kecil/sempit. Lihat gambar 5.1 (c)
dan (d) hanya ada satu sideband dan hanya memerlukan setengah bandwidth dari 5.1
(a) dan (b).

Gambar 5.1. Spektrum sinyal yang dimodulasi-amplitudo: (a) Jalursisi-ganda pembawa


lengkap (DSBFC); (b) Jalursisi-ganda pembawa ditekan (DSBSC); (c) Jalursisitunggal pembawa ditekan (SSBSC) yang menggunakan jalursisi atas (USB = upper
sideband); (d) SSBSC yang menggunakan jalursisi bawah (LSB = lower sideband).

5.2. PRINSIP-PRINSIP SINGLE SIDEBAND


Persamaan (5.1.) menunjukkan bahwa suatu sinyal yang dimodulasi sinusoida
biasa mengandung tiga komponen yaitu: frekuensi sisi atas (USB), frekuensi sisi bawah
(LSB), dan frekuensi pembawa (Carrier). Lebih lanjut, sinyal ini adalah berasal dari
sinusoida pembawa yang dikalikan dengan sinyal modulasi dan ditambah dengan suatu
komponen dc.

vam (t) = Ec (1 + m sin (m t)) sin (ct )


vam (t) = Ec sin (ct ) + m Ec sin (m t) sin (ct )
vam (t) = Ec sin (ct ) +( m/2) Ec [ cos(c + m)t - cos(c - m)t]
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

(5.1)
Nacep Suryana, MSc
SISTEM KOMUNIKASI

Kedua sideband (frekuensi sisi) sepenuhnya disebabkan oleh perkalian dari


pembawa dan sinyal modulasi, sedangkan suku pembawa hanya disebabkan oleh
adanya ketidak-seimbangan dc dalam sinyal modulasi. Karena itu, jika rangkaian
modulasi dapat dibalans (dg menggunakan Modulator Balans) sehingga komponen dc
ditiadakan , maka kita akan mendapatkan hasil perkalian persamaan (5.1) hanya 2
sideband tanpa sinyal carrier, Oleh karena itu disebut Double- sideband Supressed
Carrier (DSBSC)

vam t Ec m cos 2 f c f m t m cos 2 f c f m t


2
2

(5.2)

Rangkaian semacam ini dinamakan suatu modulator balans (balanced


modulator), rangkaian ini digunakan untuk menghilangkan sinyal Carrier. Rangkaian
modulator balans akan dibahas lebih lanjut pada paragraph berikut.
Untuk membangkitkan sinyal Single Sideband (SSB), kita harus melanjutkan
proses di atas. Setelah keluar dari modulator balans yang menghilangkan pembawa,
maka sinyal masuk kedalam sebuah filter bandpass yang menghapuskan jalursisi yang
tidak dikehendaki. Baik jalursisi atas maupun jalursisi bawah dapat digunakan, asal saja
penerima dapat diatur untuk mendemodulasi salah satu dengan semestinya. Rangkaianrangkaian penghasil SSB ini akan dibicarakan lebih lanjut.. Gambaran sinyal untuk
DSBFC, DSBSC dan SSBSC diberikan pada gambar 5.2 dibawah ini.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nacep Suryana, MSc


SISTEM KOMUNIKASI

Gambar 5.2.

Untuk proses Demodulasi sinyal SSB dapat dilakukan dengan mengalikannya


dengan suatu tegangan pembawa yang dibangkitkan secara lokal pada penerima.
Detektor-detektor yang menggunakan prinsip ini dikenal sebagai detektor-detektor
hasilkali (product detector), dan kebanyakan rangkaian modulator balans dapat juga
digunakan untuk maksud ini, karena mereka juga bergantung pada proses perkalian
dalam operasinya. Adalah penting bahwa dibuat sedekat mungkin serempak dalam
frekuensi dan fasa dengan pembawa aslinya. Untuk memperagakan bahwa proses
perkalian akan mendemodulasi jalursisi tunggal yang masuk, tinjaulah suatu frekuensi
sisi bawah AL cos (c - m)t, di mana amplitude AL adalah sebanding dengan amplitudo
dari sinyal modulasi Em Dengan memper kalikannya dengan suatu gelombang pembawa
sin ct akan dihasilkan sbb:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nacep Suryana, MSc


SISTEM KOMUNIKASI

(5.3)
Suku kedua pada sisi sebelah kanan, yaitu AL sin ct adalah sinyal informasi yang
diinginkan.
5.3. MODULATOR BALANS
Modulator balans adalah jantung dari semua metoda-metoda modulasi dan
demodulasi SSB (Single Sideband). Ada Tiga buah rangkaian semacam ini yang akan
dibicarakan di sini, Balans modulator FET, Balans modulator Diode dan Double Balans
ring-modulator .
5.3.1. Rangkaian Modulator Balans FET (Field Effect Transistor)
Gambar 5.4. memperlihatkan 2 balans Modulator Diode dan FET yang bekerja
berdasarkan prinsip non-linear. Tegangan modulasi (modulating sinyal) v2 dimasukkan ke
rangkaian Push-Pull, sedangkan tegangan carrier v1 secara parallel ke sepasang Dioda
atau transistor FET (Amplifier class A). Dalam rangkaian FET, tegangan carrier yg
diterapkan pada kedua kaki Gate (dari FET) adalah satu Fase, sedangkan tegangan
modulasi muncul dikaki Gate berbeda fase sebesar 180o. Arus output yg dimodulasi dari
2 FET digabungkan melalui titik tengah lilitan primer dari trafo output Push-Pull, efeknya
adalah mereka saling mengurangkan (lhat gambar 5.4.(b)), jika sistim ini benar-benar
simetris maka frekwensi carrier akan benar-benar dihilangkan. Tentu saja benar-benar
simetris sangat sulit diperoleh dalam praktek, meskipun begitu sinyal carrier benar-benar
berhasil ditekan (suppressed) walau tidak hilang samasekali. Harus diingat bahwa ouput
dari balans modulator ini masih mengandung double sideband, untuk memperoleh single
sideband digunakan rangkaian lain.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nacep Suryana, MSc


SISTEM KOMUNIKASI

Gambar 5.4. Balance Modulator (a). Diode (b) FET

Untuk lebih menjelaskan bagaimana proses penekanan sinyal carrier, maka analisa
matematis akan diberikan berikut ini.
Pada gambar 5.4. (b) terlihat jelas bahwa tegangan input pada Gate T1 adalah v1 +
v2 dan pada Gate T2 adalah v1 - v2. Jika diasumsikan rangkaian itu simetris maka
konstanta proporsionalitas dari FET maupun Diode harus sama, dan kita sebut a, b, dan
c. Maka dua arus drain (dari FET) adalah sbb:

(5.4)

(5.5)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nacep Suryana, MSc


SISTEM KOMUNIKASI

Dan arus primer dihasilkan dari perbedaan arus drain T1 dan T2 :

(5.6)
Jika tegangan v1 diganti dengan Vc sin ct dan tegangan v2 diganti dengan Vm sin mt
maka persamaan 5.6 menjadi:

(5.7)

Tegangan output vo

proporsional thd arus primer trafo, misalkan konstanta

proporsionalitasnya adalah ,

Jika kita sederhanakan, P = 2bVm dan Q = 2cVmVc, akan menghasilkan:

(5.8)

Persamaan (5.8) menunjukkan bahwa sinyal carrier sudah hilang sama sekali, hanya
menyisakan 2 sideband.
5.3.2. Rangkaian Modulator Ring Balans ganda
Gambar 5.5.(a) menunjukkan sebuah rangkaian yang dikenal sebagai modulator
ring balans-ganda (double-balanced ring modulator), yang digunakan secara luas sekali
pada sinyal carrier sistim telefon. Nama ini timbul dari kenyataan bahwa rangkaian ini
adalah balans baik untuk frekuensi pembawa maupun untuk frekuensi-frekuensi
modulasi, dan tidak satupun dari keduanya timbul dengan sendirinya pada output; dan
juga, dioda-dioda membentuk suatu rangkaian ring ABCD. Sinyal Carrier (Pembawa)
memiliki amplitudonya besar dan berfungsi sebagai suatu sinyal switching, yang dengan
berganti-ganti nilai (negative dan positif) akan memberikan jalur konduksi bagi sinyal
modulasi, seperti ditunjukkan dalam Gambar 5.5.(b) dan (c).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nacep Suryana, MSc


SISTEM KOMUNIKASI

Gambar 5.5. (a) Modulator ring balans-ganda; (b) Jalur-jalur konduksi bila dioda-dioda
AB den CD mendapat bias-maju; (c) Jalur-jalur konduksi bila diode-diode BC
dan DA mendapat bias-maju.

Analisis rangkaian ini juga serupa dengan analisa sebelumnya dan akan menghasilkan
output yang sebanding dengan p(t). vm, dimana p(t) adalah fungsi switching gelombang
persegi pada frekwensi carrier dan vm adalah sinyal modulasi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nacep Suryana, MSc


SISTEM KOMUNIKASI

5.4. PEMBANGKITAN SINYAL SINGLE SIDEBAND (SSBSC)


5.4.1. Metoda Modulator Filter Balans
Bentuk yang paling tua dari pemancar SSB menggunakan sebuah rangkaian
modulator balans untuk membangkitkan sinyal DSBSC yang kemudian diikuti oleh filterfilter sideband, yaitu filter-filter bandpass sempit yang hanya meneruskan frekuensi
frekuensi sideband yang dikehendaki, Skema umumnya dapat dilihat pada Gambar 5.6.
dibawah ini.

Gambar 5.6. Skema umum transmitter SSB

Transmitter ini menggunakan filter-filter bandpass untuk menghapuskan frekwensi


Sideband yang tidak dikehendaki. Modulasi awal terjadi pada suatu frekuensi rendah
seperti misalnya 100 kHz (bukan langsung pada frekwensi tinggi 20 MHz), karena
kesukaran dalam mendapatkan filter bandpass dengan karaktenistik tajam yang
diperlukan pada frekuensi pemancar (20 MHz). Lihat gambar 5.7. (a). Sebuah rangkaian
modulator balans melaksanakan modulasi pertama ini dan menghasilkan suatu sinyal
yang mengandung kedua Sideband tetapi tanpa Carrier (pembawa). Setelah sinyal
masuk ke sebuah filter bandpass SSB, dan operator dapat memilih Sideband yang
memberikan hasil terbaik. Proses berikutnya sinyal ini dimasukkan ke pencampur Balans
dan Oscillator kristal untuk menaikkan frekuensi carrier ke frekwensi akhir pemancar yg
diinginkan (20 MHz), lihat gambar 5.7.(b). Dan sebuah penguat RF (Radio Frequency) yg
linear diperlukan untuk penguatan daya output, penggunaan penguat-penguat linear
adalah untuk mencegah timbulnya cacat pada sinyal Sideband.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nacep Suryana, MSc


SISTEM KOMUNIKASI

(a)

(b)

Gambar 5.7. Cara kerja SSB Transmitter


5.4.2. Metoda Pergeseran Fase.
Gambar 5.8 menunjukkan suatu cara lain untuk mendapatkan sinyal SSBSC, yaitu
dg metoda pergeseran Fase. Rang kaian ini tidak mempunyal filter apapun dan modulasi
primer dapat dilakukan pada frekuensi transmisi akhir. Cara ini tergantung pada
pergeseran fasa dan penghapusan carrier (pembawa) dan sideband (jalursisi) yang tidak
dikehendaki.

Misalkan

kita ingin

menghapuskan

USB (Upper

Sideband),

dan

membiarkan LSB (Lower Sideband), dengan menggunakan identitas trigonometri


standar, rumus untuk mendapatkan LSB, dapat diuraikan menjadi:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nacep Suryana, MSc


SISTEM KOMUNIKASI

(5.9)

Suku pertama pada Sisi sebe!ah kanan adalah hasilkali dari carrier (pembawa) dan
sinyal modulasi yang keduanya digeser fasanya sebesar 90, sedangkan
suku kedua adalah hasilkali dari carrier (pembawa) dan sinyal modulasi. Rangkaianrangkaian yang diperlukan untuk menghasilkan pergeseran-pergeseran fase,. perkalianperkalian, dan penjumlahan adalah relatif sederhana dan ditunjukkan dalam bentuk
diagram-blok dalam Gambar 5.8. dibawah ini. Sumber sinyal primer (carrier) adalah
sebuah osilator kristal. Modulator Balans 1 mendapatkan input dari Sinyal audio langsung
(sin mt) dan sinyal carrier langsung (sin ct), dan Outputnya adalah sinyal Double
Sideband tanpa sinyal carrier (DSBSC):

sin ct sin mt = [cos (c - m)t - cos (c + m)t]

(5.10)

Sedangkan Modulator balans 2 mendapatkan input dari Sinyal audio yg digeser fasenya 90o (cos mt) dan sinyal carrier yg digeser fase-nya 90o (cos ct), dan outputnya
adalah:

cos ct cos mt = [cos (c - m)t + cos (c + m)t]

(5.11)

Output dari modulator balans 1 dan Modulator balans 2 adalah:


[cos (c - m)t]

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nacep Suryana, MSc


SISTEM KOMUNIKASI

Angka setengah dihilangkan dengan penguatan linier.

Oscillator
kristal
Pergseran
fase
90o

Gambar 5.8. Sebuah Transmitter SSB.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nacep Suryana, MSc


SISTEM KOMUNIKASI

Anda mungkin juga menyukai