Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH:
1. DEDIK KURNIAWAN
2. DEVI KURNIAWATI
3. DIMAS SURYA RAMADHAN
4. DONA NATALIA PATMAWATI
5. NURHAYATUL NUPUS
6. SADDAM HUSEIN
PRODI : S1 KEPERAWATAN
KELAS : 1c
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya.Sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Perspektif Keperawatan.Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Ilmu Keperawatan Dasar 1
tahun ajaran 2011/2012.
Dan tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada:
1) Direktur STIKES ICME Jombang, Drs. M. Zainul Arifin, M.Kes
2) Ketua Prodi, Bambang Tutuko, SH. S.Kep.Ns
3) Pengampu Mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 1, Muarofah, S.Kep.Ns
4) Semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini
Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca. Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna. Kami mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perspektif Keperawatan Anak...................................................................................................
10
11
12
17
18
19
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Persfektif Keperawatan Anak
A. Pengertian
Persfektif keperawatan anak merupakan landasan berfikir bagi seorang perawat anak dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun keluarganya . Isi bahasan
keperawatan anak mencakup keperawatan anak, falsafah keperawatan anak, dan peran perawat
anak
B. Prinsip/cara keperawatan anak
1. Cegah atau turunkan dampak perpisahan antara orang tua dan anak dengan menggunakan
pendekatan family centred
2. Tingkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anaknya. Pendidikan
kesehatan merupakan strategi yang tepat untuk menyiapkan orang tua sehingga terlibat
aktif dalam perawatan anaknya
3. Cegah cedera baik fisik maupun psikologis. Rasa nyeri akibat tindakan perlukaan
(misalnya suntikan) tidak akan bisa dihilangkan, tetapi tidak dapat dikurangi dengan
menggunakan teknik distraksi dan relaksasi
4. Modifikasi lingkungan fisik rumah sakit, dengan mendesainnya seperti di rumah, yaitu
penataan dan dekorasi
C. Paradigma keperawatan anak
Ada 4 komponen dalam keperawatan anak yaitu manusia, sehat, lingkungan, dan keperawatan
itu sendiri
a. Manusia (Anak)
Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya,
artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya dan untuk belajar mandiri.
b. Sehat
Sehat dalam keperawatan anak adalah kesejahteraan optimal antara fisik dan mental
dan sosial yang harus di capai sepanjang kehidupan anak dalam rangka mencapai tingkat
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya.
c. Lingkungan
Terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan Eksternal dan dapat mempengaruhi
kesehatan anak.
d. Keperawatan
Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit, dengan falsafah yang utama, yaitu asuhan keperawatan yang
berpusat pada keluarga dan perawatan yang terapeutik.
D. Peran perawat
Beberapa peran penting seorang perawat anak yaitu sebagai pembela (Advokasi), pendidik,
konselor, kordinator, pembuat keputusan Etik, perencana kesehatan, pembina hubungan
terapeutik, pemantau, evaluator dan peneliti.
2.2 PERSPEKTIF KEPERAWATAN MATERNITAS
2.1.1 Konsep Keperawatan Maternitas
A. Pengertian
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kualitas pelayanan
kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari
klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat
berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal,
intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan yang sangat luas, dimulai dari konsepsi
sampai dengan enam minggu setelah melahirkan. (Shane,et.al.,1990)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan
pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan,
melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan
keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
kepada wanita usia subur (WUS) yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa
kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan
sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan
dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. (CHS/KIKI, 1993)
B. Peran Perawat
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
1. Pelaksana
2. Pendidik
3. Konselor
4. Role model bagi para ibu
5. Role model bagi teman sejawat
6. Perumus masalah
7. Ahli keperawatan
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen (1993):
1. Member pelayanan
2. Advocate
3. Pendidik
4. Change Agent
5. Political Activist
6. Peneliti
C. Pendekatan Pelayanan Keperawatan
Pendekatan pelayanan dalam keperawatan maternitas yaitu:
1. Holistik
2. Penghargaan terhadap pasien
3. Peningkatan kemampuan pasien Kemandirian
4. Pemanfaatan & peningkatan sumber daya yang diperlukan
5. Proses keperawatan
6. Berpusat pada keluarga= FCMC (Family Centered Maternity Care)
7. Caring: Siap dengan klien; Menghargai system nilai; Memenuhi kebutuhan dasar klien;
Penyuluhan/konseling kesehatan.
D. Model Konsep
*FCMC (Family Centered Maternity Care):
1. Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
2. Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
*Tradisional Care:
1. Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan.
2. Memindahkan klien: dari ruang penerimaan ke ruang persalinan.
3. Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan.
4. Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat-obatan.
5. Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan & operasi.
6. Kontak orang tua & anak kurang.
7. Pemberian susu bayi dibatasi.
8. Waktu berkunjung dibatasi.
9. Rooming-in dibatasi.
10. Tidak ada Follow-up ke rumah.
11. Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.
*Model Konsep Self Care Orem :
a. Penekanan pada aktifitas mandiri kemudian mencapai kesejahteraan ibu & bayi.
b. Pada Maternal: mampu mandiri dalam perawatan diri.
c. Melihat dari kemampuan.
Berdasarkan kondisi.
*Model Konsep Adaptasi :
a. Mempunyai kemampuan adaptasi dalam rangka mencapai kebutuhan.
b. Manusia selalu konstan berinteraksi dengan lingkungan (selalu berubah).
Personal.
b.
Interpersonal.
c.
D. Tujuan
Tujuan keperawatan maternitas adalah:
1. Membantu wanita usia subur & keluarga dalam masalah produksi & menghadapi
kehamilan.
2. Membantu PUS untuk memahami kehamilan, persalinan, & nifas adalah normal.
3. Member dukungan agar ibu memandang kehamilan, persalinan, & nifas adalah
pengalaman positif & menyenamgkan.
4. Membantu mendeteksi penyimpangan secara dini.
5. Member informasi tentang kebutuhan calon orang tua.
6. Memahami keadaan social & ekonomi ibu.
E. Karakteristik
Karakteristik keperawatan maternitas yaitu:
1. Fokus kebutuhan dasar = Sejahtera
2. Pendekatan keluarga = FCMC
3. Tindakan khusus dengan peran perawat.
4. Terjadi interaksi = Strategi Pelayanan
5. Kerja dalam Tim = Semua yang terkait.
Manusia
Lingkungan
Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis, tergantung
dari perubahan-perubahan fisik & psikososial Adaptasi.
Setiap individu memiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Ibu dapat beradaptasi
terhadap perubahan yang terjadi, baik fisik maupun psikososial.
Kesejahteraan Reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, & social secara utuh,
tidak semata-mata bebas dari penyakit / kecacatan dalam semua hal yang berkaitan
dengan sistem reproduksi serta fungsi & prosesnya.
4.
Keperawatan Ibu
Tatanan Pelayanan
Standar Praktek
Menurut OGNN :
Area Klinik =
a. Keperawatan Antepartum
b. Keperawatan Intrapartum
c. Keperawatan Postpartum
Praktek Keperawatan =
a. Perawatan Obstetrik
b. Perawatan Ginekology
c. Perawatan Neonatal
Praktek keperawatan yang komprehensif disediakan untuk individu, keluarga, &
masyarakat dengan kerangka proses keperawatan.
Pendidikan Kesehatan =
Pendidikan kesehatan untuk individu, keluarga, & masyarakat merupakan bagian
integral dari praktek keperawatan OGN.
mental
adalah
proses
interpersonal
dalam
meningkatkan
dan
pelayanan lokal. Karena pengalaman sebagai advokat kesehatan individu dan keluarga,
perawat, dalam suatu model advokasi komunitas, dapat menerjemahkan pengetahuan khusus
mereka tentang pelayanan keluarga ke dalam konteks yang lebih besar dari kemitraan
komunitas.
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari:
1) Manusia
Manusia sebagai klien berarti sekumpulan individu atau klien yang memilki nilai,
keyakinan, minat, dan interaksi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan.
2) Kesehatan
Adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien atau
komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
3) Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh di sekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, sosial, cultural, dan spiritual.
4) Keperawatan
Intervensi bertujuan untuk menekan stressor atau meningkat kemampuan klien melalui
upaya pencegahan primer, sekunder, dan tertier.
ilmu yang mempelajari secara khusus mengenai faktor-faktor yang menyangkut lansia
Geriatri:
- geros: lanjut usia
- eatriea: kesehatan
cabang ilmu pengetahuan/kedokteran yang mempelajari: penyakit lansia, aspek klinis dan
terapetik bagi lansia, pencegahan penyakit pada lansia, proses menjadi tua dan akibatakibat pada tubuh.
B. Proses menua
Secara fisiologis dan biologis, wajar terjadi dimana sel-sel tubuh mengalami kematuran
dan degeneratif.
- dimulai sejak kelahiran bahkan sebelumnya
- berlangsung secara bertahap
C. Kategori Lansia Secara Kronologi
I.
II.
III.
Sel-sel yang terbentuk pada usila(usia lanjut), kualitas kurang daripada usia
-organ aus
Keturunan
2. SOSIAL
-
T. Activity
Lansia yg aktif, lebih besar terpuaskan hidup. Konsep diri bhd peran & peran
sebelumnya harus diganti dg peran yg baru utk tetap aktif (Cavin, 1949;
Havighurst, 1953)
T.Continuity
Mengembangkan interaksi antara pengalaman biologik & psiikologik (Atchley,
1972)
T. Stratifikasi Usia
Interdependen yg tinggi antara lansia & masy (Riley, Johnson, Poner, 1972)
T. Person
Environtment fit. Perubahan pd kompetensi akan mempengaruhi lansia dalam bhd
lingkungan (Lawton, 1982)
3.
PSIKOLOGIK
T. Addendum
ketidakberhasilan memecahkan kasus dapat mengakibatkan perasaan putus
asa dalam memandang kehidupan sebagai kemalangan & kekecewaan &
kegagalan .
4. KULTUR/BUDAYA
Osteoporosis:
- kekuatan otot menurun
- endurance & koord Menurun
- ROM terbatas
- Mudah jatuh/fraktur
2. Kulit
-
Dermis menipis
3. SEXUAL
P:
-
4. Pola Tidur
Sering terbangun
5. Fungsi Kognitif
Tidak ada/jarang penurunan intelegensi (Arif & kreatif: wawasan pengetahuan, dll
6. Perubahan Penglihatan
Kornea kuning/keruh
Konsekuensi:
- meningkatnya sensitivitas thd cahaya silau
- respon lambat terhadap perubahan cahaya
- lap. Pandang menyempit, perubahan persepsi warna
- lambat dalam memproses informasi visual
- sulit berkendara pada malam hari
7. Fungsi Kardiovaskuler
-
Konsekuensi:
Alveoli melebar
Konsekuensi:
- meningkatnya penggunaan otot tertentu
- meningkatnya energi yg dikeluarkan utk respirasi
- menurunnya efisiensi pertukaran gas
- menurunnya tekanan oksigen arterial
Kognitif
- proses belajar
- pemahaman
- pengertian
- tindakan
6. Usila dalam keadaan terminal: beri bantuan &i simpati agar usila meninggal dengan
tenang
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persfektif keperawatan anak merupakan landasan berfikir bagi seorang perawat anak
dalam melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun keluarganya .
Keperawatan
mental
adalah
proses
interpersonal
dalam
meningkatkan
dan
Perspektif keperawatan medical bedah membahas tentang masalah kesehatan yan lazim
terjadi pada usia dewasa baik yang bersifat akut maupun kronik dengan atau tanpa
tindakan operatif yang meliputi gangguan fungsi tubuh .
o Gerontologi:
-
logos: ilmu
ilmu yang mempelajari secara khusus mengenai faktor-faktor yang menyangkut lansia
Geriatri:
eatriea: kesehatan
cabang ilmu pengetahuan/kedokteran yang mempelajari: penyakit lansia, aspek klinis dan
terapetik bagi lansia, pencegahan penyakit pada lansia, proses menjadi tua dan akibatakibat pada tubuh.
3.2 Saran
Para pekerja medis harus meningkatkan pelayanan kesehatan, baik di bidang keperawatan
anak, jiwa, maternitas, komunitas, medical bedah, maupun gerontik.
DAFTAR PUSTAKA
Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis: Mosby.
Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders Company.
Handout Ns. Ulty Desmarnita, SKp., MKep., Sp.Mat. 2010.
http://keperawatan-keperawatan.blogspot.com/2008/02/konsep-dasar-keperawatanmaternitas.html