Anda di halaman 1dari 7

ADMINISTRASI PELAYANAN KHUSUS DI SEKOLAH

PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar memerlukan dukungan fasilitas yag tidak secara
langsung dipergunakan di kelas. Fasilitas yang tidak secara langsung antara lain
adalah perpustakaan sekolah, koperasi sekolah, usaha kesehatan sekolah dan
kafetaria sekolah.
Administrasi layanan khusus adalah memberi layanan secara khusus atau
suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar
di kelas. Tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswamnya agar
mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.
Ada berbagai jenis layanan khusus, tetapi hanya empat jenis yang akan
dibicarakan dalam kesempatan ini. Keempat jenis administrasi layanan husus itu
adalah perpustakaan sekolah, koperasi sekolah, usaha kesehatan sekolah dan
kafetaria sekolah.
A. PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Layanan perpustakaan bertujuan untuk membantu meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah dengan cara memberikan kesempatan untuk
menumbuhkan sikap senang membaca dalam mengembangkan bakat siswa.
Untuk mencapai tujuan itu, perpustakaan sekolah menengah harus
dikembangkan sehingga mampu menarik perhatian siswa yang pada
gilirannya dapat mendorong mereka untuk menggunakan perpustakaan
sekolahnya.
1. Fungsi Perpustakaan
Dalam ikut serta mendukung pelaksanaan program pendidikan di
sekolah menengah, perpustakaan mempunyai funugsi sebagai berikut:
a. Fungsi pendidikan, yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menambah pengetahuan atau mempelajari kembali materi-materi
pelajaran yang telah diberikan olehguru di kelas. Siswa yang rajin

akan selalu mencari atau mendalami apa yang telah diajarkan oleh
guru di kelas.
b. Fungsi informasi, yaitu tempat mencari informasi yang berkenaan
dengan pemenuhan rasa igin tahu siswa dan guru.
c. Fungsi rekreasi, yaitu memberikan kesempatan siswa dan guru untuk
menikmati bahan yang ada.
d. Fungsi penelitian, yaitu menggunakan perpustakaan sebagai jawaban
terhadap berbagai pertanyaan ilmiah.
Organisasi perpustakaan sekolah dapat diatur sesuai dengan keadaan
sekolah. Kepala sekolah dapat menunjuk wakilnya atau salah seorang
guru

yang

dianggapnya

mampu

bertanggung

jawab

dalam

administrasinya. Apabila kepala sekolah memberikan tugas administrasi


perpustakaan itu kepada guru, maka guru tersebut hendaknya diberi
keringan jumlah jam mengajarnya sehingga ia dapat memikirkan lebih
baik tentang pengembangan perpustakaannya.
Untuk membuat agar perpustakaan tidak ketinggalan dengan laju
perkembangan ilmu dan teknologi, perpustakaan harus membuat agar
koleksiya senantiasa layak baca dan mutakhir. Untuk maksud itu
perpuatakaan harus senantiasa melakukan penambahan koleksinya.
Penambahan-penambahan itu selain berasal dari Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, dapat juga dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
adalah dengan (a) pembelian, (b) hadiah/sumbangan, (c) tukar menukar,
dan (d) karya guru dan siswa.
Sebelum bahan pustaka yang ada di perpustakaan dapat sampai
kepada pengunjung, koleksi/bahan pustaka itu harus diolah terlebih
dahulu. Pengolahan itu melalui tahap-tahap (1) inventarisasi, (2)
katalogisasi, (3) klasifikasi, (4) pemberian nomor buku buku, dan (5)
penyusunan buku di rak.
2. Keterlibatan Guru dalam Administrasi Perpustakaan

Tidak semuaguru sekolah menengah harus terlibat langsung dalam


administrasi perpustakaan sekolah. Nasution (1981) mengemukakan
keterlibatan guru dalam perpustakaan itu antara lain:
a. Memperkenalkan buku-buku kepada para siswa dan guru.
b. Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang akan digunakan
untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah.
c. Mempromosikan perpustakaan, bauk untuk pemakaian, maupun untuk
pembinaannya.
d. Mengetahui jenis dan menguasai kriteria umum yang menentukan
baik-buruknya suatu koleksi.
e. Mengusahakan

agar

siswa

aktif

membantu

perkembangan

perpustakaan.
B. KOPERASI SEKOLAH
Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti
kerja sama untuk mencapi tujuan. Oleh sebab itu definisi koperasi dapat
diberikan sebagai berikut:
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang
atau badan-badan, yang memberikan masuk dan keluar sebagai anggota;
dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, utuk
mempertinggi

kesejahteraan

jasmaniah

para

anggotanya.

Tersebut

mengandung unsur-unsur bahwa:


1. Perkumpulan koperasi bukan merupakan perkumpulan modal (bukan
akumulasi modal), akan tetapi persekutuan sosial.
2. Sukarela untuk menjadi anggota, netral terhadap aliran dan agama.
3. Tujuannya

mempertinggi kesejahteraan jasmaniah anggota-anggota

dengan kerja sama secara kekeluargaan.


Kerja sama dalam masyarakat moern telah nampak wujudnya dalam
suatu jaringan sistem yang lebih kompleks. Bentuk-bentuk ikatan perekutuan
hidup telah berkembang dan menjadi lebih beragam. Kini kerja sama di
samping memenuhi kebutuhan menjaga kelangsungan hidup dan rasa aman,

juga untuk memperoleh kasih sayang dan persahabatan seperti dalam keluarga
dan paguyuban, juga telah digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
yang diinginkan, seperti nampak pada bentuk-bentuk organisasi yang resmi.
Kerja sama dalam lapangan ekonomi bagi masyarakat modern sudah
sangat berkembang, bukan saja dalam ragam kegiatannya, tetapi juga
jangkauan luas lingkupnya. Kerja sama terjalin dalam sistem pembagian kerja
yang rumit pada setiap lapangan kegiatan ekonomi, seperti pertanian, industri,
perdagangan dan lain-lain di samping jaringan-antar lapangan ekonomi; antar
kelompok, antar organisasi, antar daerah, bahkan dalam lingkup internasional.
Secara ekonomis, umat manusia di pelosok bumi maupun saling
membutuhkan, saling bergantung satu sama lain. Apa yang saat ini kita
gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tak selalu kita
mendengar radio, maka radio itu adalah hasil buatan orang lain. Diramu dari
bahan-bahan dan teknologi dan teknologi yang datang dari segala penjuru
dunia. Hasil tanaman tembakau kita dinikmati juga oleh orang-orang di Eropa,
Amerika, atau tempat yang amat jauh.
Manusia, di samping memiliki naluri untuk bekerja sama, juga
menyandang naluri lainnya. Umpamanya saja naluri untuk bersaing yang
mewarnai kehidupan sosial politik, olah raga dan ekonomi. Harus diakui,
kemajuan duania yang amat pesat, antara lain karena semangat untuk
bersaing, berlomba untuk mencapai prestasi dan kemajuan setinggi-tingginya.
Semangat persaingan ini, di samping hasil-hasil yang positif dan bermanfaat,
juga memiliki akibat samping yang merugikan atau bahan mencemaskan
seluruh umat manusia. Umpamanya saja dalam lomba persenjataan nuklir.
Atau dalam lapangan ekonomi persaingan bebas akan mematikan yang lemah.
Dalam tata kehidupan ekonomi yang semata-mata dilandasi oleh
semangat persaingan, maka sebagian besar rakyat kecil yang lemah seperti
petani, buruh, nelayan, pedagang kecil, pengrajin dan lain-lain. Akan
tertinggal dari arus kemajuan karena tidak memiliki kemampuan untuk
bersaing dengan golongan lain yang kuat.

Guna mencapai tujuan luhur seperti tercantum dalam Pancasila dan


Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mewujudkan kemakmuran bagi seluruh
rakyat Indonesia, maka tata kehidupan ekonomi harus dikembangkan atas
dasar semangat kerja sama dan di kota yang merupakan sebagian besar rakyat
Indonesia perlu diajak, diikutsertakan secara aktif dan diberikan kesempatan
yang lebih luas untuk membangun dirinya

melalui koperasi. Koperasi

menurut Undang-undang No. 12 Tahun 1967, tentang Pokok-Pokok


Perkoperasian adalah:
Oleh karena koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang
bekerjasama memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama
melaskukan usaha, maka dapat dibedakan dengan jelas dari badan-badan
usaha atau pelaku kegiatan ekonomi yang lebih mengutamakan modal.
Dengan demikian koperasio sebagai badan usaha mengutamakan factor
manusia dan bekerja atas dasar perikemanusiaan bagi keejahteraan para
anggotanya. Meskipun koperasi meruakan kumpulan dan menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, tetapi koperasi bukanlah badan amal.
Tujuan koperasi yang utama ialah meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan anggota-anggotanya. Pada dasarnya koperasi bukanlah suatu
usaha yang mencari keuntungan semata-mata seperti halnya usaha-usaha
swasta seperti firma dan perseroan. Firma dan pereroan bersifat sangat
kapitalis. Tujuan firma dan pereroan yang terutama ialah mencari keuntungan
yang

sebesar-besarnya.

Sungguhpun

berusaha

memperbaiki

nasib,

meningkatkan taraf hidup serta memajukan kemakmuran


C. KAFETARIA SEKOLAH
Pertimbangan awal pendirian kafetaria/warung/kantin sekolah adalah
bukan karena unsur bisnis semata, tanpa memperhitungkan aspek lain yang
lebih penting. Keberadaan kafetaria/warung/kantin sekolah diharapkan
mampu menyokong kelancaran proses belajar mengajar dari sisi keperluan
akan makanan bagi siswa.

Kafetaria/warung/kantin sekolah secara tidak langsung mempunyai


kaitan dengan proses belajar-mengajar di sekolah. Adakalanya proses belaharmengajar tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena siswa lapar dan
haus.
Kafetaria/warung/kantin sekolah tidak harus diadministrasikan oleh
sekolah, tetapi dapat diadministrasikan oleh pribadi di luar sekolah atau oleh
darma wanita sekolah. Namun kafetaria/warung/kantin sekolah ini tidak boleh
terlepas dari perhatian kepala sekolah. Kepala sekolah harus memikirkan atau
mengupayakan kehadiran kafetaria/warung/kantin sekolah itu mempunyai
sumbangan positif dalam proses belajar-mengajar anak di sekolah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrasi kafetaria itu
adalah:
1. Administrasi kafetaria/warung/kantin sekolah harus menjaga kesehatan
(higienitas) masakan-masakan yang dijajakan kepada siswa.
2. Kebersihan tempat juga harus menjadi pertimbangan utama, karena
kebersihan diharapkan dapat menjauhkan penyebaran hama penyakit.
3. Makanan-makanan yang disediakan hendaknya makanan yang bergizi
tinggi, dan bilamana perlu dapat menambahkan vitamin-vitamin yang
diperlukan siswa pada umumnya.
4. Harga makanan-makanan hendaknya dapat dijangkau atau sesuai dengan
kondisi ekonomi siswa.
5. Usahakan agar kafetaria/warung/kantin sekolah tidak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlama-lama atau nongkrong. Kondisi
yang demikian akan menyokong munculnya perilaku-perilau negatif.
D. UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
Usaha Kesehatan Sekolah adalah suatu layanan yang bertujuan untuk
membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan cara
memberikan pelayanan kesehatan di sekolah.

Biasanya di UKS disediakan sebuah fasilitas untuk istirahat seperti


tempat tidur dan obat-obatan. Hal itu sangat dibutuhkan oleh murid atau guru
maupun karyawan jika terjadi sesuatu hal.
Organisasi UKS diatur sesuai dengan keadaan sekolah. Kepala sekolah
bisa menunjuk bawahannya untuk mengatur keorganisasian dari pada UKS
tersebut.
PENUTUP
Administrasi pelayanan khusus sangat diperlukan untuk melengkapi
keorganisasian dalam sekolah. Namun, dalam pelaksanaannya administrasi
pelayanan khusus ini belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Administrasi pelayanan khusus merupakan sarana/prasana di administrasi
pendidikan yang merupakan sistem kerja sama diantara para personel pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan tidak dapat dikerjakan dengan sempurna, tanpa ada
administrasi pelayanan khusus. Jadi administrasi pelayanan khusus ini merupakan
kerja sama dengan memanfaatkan sumber daya, baik sumber manusia maupun
non manusia.
SUMBER
Profesi Keguruan oleh Soetjipto
Koperasi Indonesia oleh Drs. Arifinal Chaniago
Pemasyarakatan Perpustakaan oleh Drs. Athaillah Baderi.

Anda mungkin juga menyukai