2.
Saat Penyuluhan
Melakukan
pengisian
kuisioner
untuk
Baik
: >75%
Cukup baik
: 60-75%
Kurang
: < 60%
program
(promkes),
kepala
puskesmas
-
Mencari
solusi
permasalahan
bila
b. Bagaimana merencanakan penyuluhan dengan topik yang sama (jamban)? Buatlah POA mengenai kegiatan selanjutnya!
Apabila hasil penyuluhan memberikan hasil yang kurang memuaskan hal tersebut mungkin disebabkan oleh beberapa faktor.
INPUT
PROSES
sanitasi, pamphlet
LINGKUNGAN
Pengetahuan masyarakat
mengenai jamban sehat
Perilaku masyarakat dalam
menggunakan jamban
Dana masyarakat untuk membuat
jamban sehat sendiri
Output
CAKUPAN
PENGGUNAAN JAMBAN
SEHAT
No
.
1.
Kegiatan
Tujuan
Waktu
Lokasi
Pendanaan Sasaran
Pelaksana
Metode
Tolok Ukur
Penyuluhan
mengenai
jamban
sehat
- Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
mengenai
syarat-syarat
jamban sehat
- Meningkatkan
cakupan
penduduk yang
memanfaatkan
jamban sehat
Masyarakat
mengetahui
cara
membangun
jamban
sehat
yang sederhana
3
bulan
sekali
dimulai
bulan
September
2014
Balai
Kampung
Dusun
Prajegan
Bantuan
Masyarakat
Operasional Dusun
Kesehatan
Prajegan,
Desa
Prajegsari
yang
tidak
memanfaatkan
jamban sehat
Petugas
kesehatan
lingkungan
dibantu
kader
Penyuluhan
secara
langsung,
Tanya jawab
dan
pembuatan
poster
mengenai
cara
membangun
jamban sehat
Proses:
Terlaksananya
penyuluhan
tersebut
Hasil::
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai jamban
sehat
Meningkatnya
jumlah penduduk
yang BAB di
jamban sehat
Meningkatnya
jumlah
jamban
sehat di Dusun
Prajegan
2.
Pembuatan
jadwal
pelaksanaan
pengawasan
jamban dan
penyuluhan
serta
pembuatan
target
jumlah
rumah yang
3
bulan
sekali
dimulai
bulan
September
2014
Puskesmas, Bantua
Petugas
Balai
Operasional kesling, kader
Kampung
Kesehatan
Dusun
Prajegan
Petugas
kesling,
kader
Diskusi,
Tanya jawab
Proses:
Terlaksananya
kegiatan
pembuatan jadwal
tertulis
Hasil:
Tersusun jadwal
kegiatan
yang
baik
serta
sistematis, serta
mengetahui
Mengeta
hui
sasaran
penyulu
ha
Tersusu
n jadwal
kegiatan
yang
baik dan
sistemat
harus
dikunjungi
setiap
bulannya
3.
Rapat
Evaluasi
petugas
Kesling
dengan
Kader
4.
Rapat
koordinasi
lintas
program
Pengadaan
iuran
is
Mengetahui dan
menilai
hasil
kegiatan
penyuluhan
sasaran
penyuluhan
Setahun 2
kali
dimulai
September
2014
Balai
kampung
Dusunn
Prajegan
Bantuan
Kader
Operasional
Kesehatan
Petugas
Kesling
Diskusi,
Tanya
jawab,
penilaian
hasil
kegiatan
Proses:
Terlaksananya
rapat
evaluasi
secara berkala
Hasil:
Meningkatnya
pengetahuan
kader mengenai
kondisi jamban di
lingkungan
tempat tinggalnya
Mengoptimalka Setahun 2 Aula
Bantuan
Petugas
Kepala
Diskusi
Proses:
n
kerjasama kali
Puskesmas Operasional Promkes dan Puskesmas untuk
Terlaksananya
lintas program dimulai
Tempuran Kesehatan
Bidan
dan
memasukkan rapat
antara
dalam rangka pada
Petugass
materi
koordinasi
penyuluhan
bulan
Kesehatan
mengenai
kesehatan
tentang jamban September
Lingkungan jamban sehat lingkungan
sehat ke dusun
2014
pada
dengan promosi
program
kesehatan
promkes
Hasil:
Optimalisasi
petugas kesehatan
dalam
rangka
penyuluhan
tentang jamban ke
dusun dusun
Untuk
Setiap
Rumah
Dana
Masyarakat
Kader serta Mengadakan Proses:
mendapatkan
bulan
kader atau Masyarakat Dusun
masyarakat iuran
Terhimpunnya
bulanan
masyarakat
atau arisan
warga
dimulai
bulan
September
2014
Rumah
Kepala
Dusun
Prajegan
Dusun
Prajegan
Prajegan
Pembuatan
media
promosi
mengenai
jamban
sehat
Tersedianya
media promosi
mengenai
jamban sehat
Setiap 6
bulan
sekali,
dimulai
bulan
September
2014
Rumah
kepala
Kejoran
Dusun
Prajegan
Bantuan
Masyarakat
Operasional Dusun
Kesehatan
Prajegan
Menyarank
an kepala
dusun
untuk
memberika
n
usulan
mengajukan
dana PNPM
Terdapatnya
proposal
pengajuan dana
PNPM
Setiap 1
tahun
sekali,
Bulan
September
2014
Balai
Kampung
Dusun
Prajegan
Dana
Masyarakat
Dusun
Prajegan
Dusun
Prajegan
Petugas
Kesling,
beserta
kader
bulanan dari
warga
Dusun
Prajegan
dana
untuk
pembembangunan
jamban umum
Hasil:
Mendapatkan
dana dari iuran
bulanan
masyarakat atau
arisan warga
Membuat
Proses:
pamphlet,
Membuat
brosur dan pamphlet, brosur,
poster
poster
Hasil:
Terdapat
pamphlet, brosur,
poster
Secara lisan Proses:
atau dengan Terlaksananya
surat
pembuatan surat
kepada
kades
untuk
mengajukan
proposal
dana
PNPM
Hasil:
Terdapatnya dana
PNPM
b.
c.
d.
e.
Penyerahan
pengambilan
keputusan
kepada
masyarakat.
Semua
bentuk
upaya
pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat lebih berhasil guna (efektif)
dan berdaya guan (efisien).
g.
h.
i.
Tokoh-tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat adalah semua orang yang memiliki pengaruh
di masyarakat setempat baik yang bersifat formal (ketua RT, ketua RW, ketua kampong,
kepala dusun, kepala desa) maupun tokoh non formal (tokoh agama, adat, tokoh pemuda,
kepala suku). Tokoh-tokoh masyarakat ini merupakan kekuatan yang sangat besar yang
mampu menggerakkan masyarakat di dalam setiap upaya pembangunan.
b.
c.
d.
Sarana dan material yang dimiliki masyarakat. Pendayagunaan sarana dan material yang
dimiliki oleh masyarakat seperti peralatan, batu kali, bambu, kayu, dan lain sebagainya
untuk pembangunan kesehatan akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan ikut memiliki
dari masyarakat.
e.
f.
Teknologi yang dimiliki masyarakat. Masyarakat juga memiliki teknologi sendiri dalam
memecahkan masalah yang dialaminya, teknologi ini biasanya bersifat sederhana tetapi
tepat guna. Untuk itu pemerintah sebaiknya memanfaatkan teknologi yang dimiliki
masyarakat tersebut dan apabila memungkinkan dapat memberikan saran teknis guna
meningkatkan hasil gunanya.
g.
b.
c.
Pemberdayaan pendanaan masyarakat (Community Fund), misalnya dana sehat dan JPKM.
d.
e.
f.
g.
b.
c.
Mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaat kan sumber daya yang
dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan kesehatan
d.
e.
Mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan
untuk mengatasi masalah.
b.
c.
d.
bersama yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok partisipan yang terkait dan difasilitasi
fasilitator atau pendamping untuk melakuakn beberapa kegiatan.
Berikut adalah beberapa kegiatan PRA :
1. Menilai atau memahami keadaan di masyarakat dan dapat dilakukan akurasi
data/informasi diantara mereka sehingga diperoleh pelajaran yang berguna bagi para
partisipan sendiri.
2. Mendorong upaya mereka untuk mengatasi masalah secara partisipatif dengan
mengembangkan dan memanfaatkan potensi yang ada serta kebersamaan menuju
kemndirian.
Keuntungan melibatkan orang yang terkait dengan masalah adalah agar data lebih akurat
dan dapat dikonfirmasi langsung diantara mereka, serta upaya pemecahan akan lebih sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan mereka. PRA akan mengembangkan forum pemberdayaan
dan akan mendorong partisipasi aktif masyarakat yang terkait. Partisipasi adalah tindakan yang
dilakukan dengan inisiatif dari masyarakat dan dibimbing oleh cara atau pola pikir sendiri, serta
upaya control penting dilakukan oleh masyarakat sendiri. Wujud partisipasi mereka ikut
menciptakan sarana atau wahana serta aturan sehingga terjadi mekanisme dan proses keterlibatan
mereka dan dapat mengontrol peran, saran, dan proses. Dalam menyusun perencanaan dengan
PRA , proses yang sering dipergunakan adalah sebagai berikut :
a.
Survei Mawas Diri (SMD) serta mendapatkan informasi tentang masalah, sebab masalah,
dan potensi yang ada di desa, dengan menggunakan hal-hal berikut :
1. Pemetaan hasil observasi dan kajian data, yang meliputi:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Pembiayaan kesehatan.
2. Fokus grup diskusi bersama masyarakat terkait sesuai, masalah yang ditemukan dari hasil
pemetaan sebelumnya, untuk menggali informasi yang lebih mendalam mengenai :
1)
2)
b.
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah.
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat
untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat
dari
aspek
non
klinis
terkait
kehamilan
dan
persalinan.
Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/ komunikasi (telepon genggam, telpon
rumah), pendanaan, pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB. Dalam pengertian
ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah
keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau
mempercepat pencapaian target Pembangunan Kesehatan Indonesia, serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan
landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus
Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam mengatasi
kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya
pembinaan kesehatan keluarga, Desa Wisma, penyelenggaraan Posyandu dan sebagainya.
Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di
dalam lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan Karang Balita, serta di sekolah
TK.
Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas dan ibu menyusui.
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
menyusui, bayi dan anak balita.
Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya
untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui
peningkatan peran ibu dalam keluarganya.
Kegiatan
Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita dan anak prasekolah.
1. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.
2. Pemantauan tumbuh kembang balita
3. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT-Hb 3 kali, Polio 3 kali
dan campak 1 kali pada bayi.
4. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA.
5. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk macam-macam
penyakit ringan.
6. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan serta
bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama periode neonatal (0-30 hari)
7. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi serta kaderkader kesehatan.
Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses memfasilitasi
masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja, tetapi juga merupakan proses
fasilitasi yang terkait dengan upaya perubahan perilaku, yaitu:
1. Upaya mobilisasi sosial untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat darurat,
khususnya untuk membantu ibu hamil saat bersalin.
2. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka kematian
maternal.
3. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat dalam menolong
perempuan saat hamil dan persalinan.
4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh tenaga
kesehatan profesional.
5. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu mengatasi
masalah mereka sendiri.
6. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah kesehatan maternal.
7. Upaya untuk melibatkan semua pemanggku kepentingan (stakeholders) dalam mengatasi
masalah kesehatan.
Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada konsep-konsep berikut Ini :
1. Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan sosial dan nilai-nilai tolong menolong, untuk
perempuan saat hamil dan bersalin.
2. Merubah pandangan: persalinan adalah urusan semua pihak, tidak hanya urusan
perempuan.
3. Merubah pandangan: masalah kesehatan tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi
merupakan masalah dan tanggunjawab masyarakat.
4. Melibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di masyarakat.
5. Menggunakan pendekatan partisipatif.
6. Melakukan aksi dan advokasi.
Kedua indikator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, per desa serta
dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas sektoral untuk menunjukkan desa-desa mana
yang masih ketinggalan.
Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut yang jelas
dari para penguasa wilayah perihal : peningkatan penggerakan masyarakat serta penggalian
sumber daya setempat yang diperlukan.