Anda di halaman 1dari 4

TUKAK PEPTIK

Suatu penyakit berkaitan dengan asam lambung


yang dapat menyebabkan luka hingga bagian
muskularis mukosa lambung atau duodenum.
Secara klinis ulkus peptikum terjadi ketika lapisan
di saluran cerna (esofagus, lambung dan
duodenum) kehilangan permukaan mukosanya.
Bedanya dengan erosi adalah pada luasnya tukak
yang terjadi, dikatakan erosi apabila kerusakan
mukosa tidak meluas sampai dibawah epitel dan
lebar ulkus < 5mm, sedangkan tukak peptikum
terjadi kerusakan mukosa yang meluas sampai di
bawah epitel dengan lebar tukak > 5mm. Keadaan
ini akan terlihat dari hasil pemeriksaan endoskopi
maupun radiografi.

. Hasil endoskopi dari ulkus peptikum.


(A) Ulkus yg terjadi pada lambung bagian antrum,
terlihat ada pembengkakan pada bagian tengah ulkus,
dimana pada area tersebut terdapat pembuluh darah
sehingga beresiko tinggi terjadi pendarahan.
(B) Ulkus yang terjadi pada daerah duodenum yang
sedang terjadi pendarahan waktu dilakukan endoskopi
Prevalensi

pada beberapa penelitian ditemukan antara 615 % terutama pada usia 20-50 tahun (Suyono, 2001).

Tukak peptik merupakan lesi yang hilang


timbul dan paling sering didiagnosis pada orang
dewasa usia pertengahan sampai usia lanjut, tetapi lesi
ini mungkin sudah muncul sejak usia muda.
Penyebab terjadinya tukak peptic

Infeksi Helicobacter pylori (HP)


Sekitar 90% dari tukak duodenum dan 75 % dari tukak
lambung berhubungan dengan infeksi Helicobacter
pylori.
Helicobacter Pylori adalah bakteri gram negatif, hidup
dalam suasana asam pada lambung/duodenum.
Mekanisme terjadinya tukak peptic oleh hp :
Memproduksi toksik yang menyebabkan kerusakan
jaringan lokal Protease dan fospolipase menekan
sekresi mukus daya tahan mukosa menurun asam
lambung
berdifusi
balik
nekrosis
jaringan
berkomplikasi menjadi tukak peptik.
Menginduksi respon imun lokal pada mukus terjadi
kegagalan respon inflamasi dan reaksi imun untuk
mengeliminasi bakteri ini melalui mobilisasi melalui
mediator inflamasi & sel-sel limfosit.
Peningkatkan
level
gastrin
menyebabkan
meningkatnya sekresi asam lambung yang masuk ke
duodenum lalu menjadi tukak duodenum.
Penggunaan NSAID

NSAIDs : menghambat kerja dari enzim


siklooksigenase (COX) pada asam arakidonat
menekan produksi prostaglandin. Kerusakan mukosa
akibat
hambatan
produksi
prostaglandin
pada
penggunaan NSAIDs melalui 4 tahap yaitu :
1.penurunkan sekresi mukus dan bikarbonat yang
dihasilkan oleh sel epitel pada lambung dan
duodenum menyebabkan pertahanan lambung dan
duodenum menurun.
2.penggunaan NSAIDs menyebabkan gangguan
sekresi asam dan proliferasi sel-sel mukosa.
3.terjadi penurunan aliran darah mukosa.
Hal tsb terjadi akibat hambatan COX-1 akan
menimbulkan vasokonstriksi aliran darah
menurun dan terjadi nekrosis sel epitel.
4.berlakunya
kerusakan
mikrovaskuler
yang
diperberat oleh platelet dan mekanisme koagulasi.
Hambatan pada COX-2 menyebabkan peningkatan
perlekatan leukosit PMN pada endotel vaskuler
gastroduodenal dan mesentrik.
golongan obat NSAIDs Non Selektif yang dapat
menyebabkan ulkus peptikum :

Non salisilat :
- non selektif (tradisional) NSAIDs : Indometacin,
piroxicam,
ibuprofen,
naproxen,
sulindac,
ketoprofen, ketorolac, flurbiprofen.
partially
selective
NSAIDs
:
etodolac,
naburnetone, meloxicam, celocoxib, diklofenak.
- selektif inhibitor COX-2 : rofecoxib, valclecoxib

Salisilat :
- acetylated : aspirin
- non acetylated : salsalate, trisalycilate
Hipersekresi Asam Lambung
Normal produksi asam lambung kira-kira 20 mEq/jam.
Pada penderita tukak, produksi asam lambung dapat
mencapai 40 mEq/jam.
Kondisi Stress-Related Erosive Syndrome (SRES)
Stress psikologis menjadi faktor penting patogenesis
terjadinya tukak peptik yang kontroversial, namun hasil
uji coba gagal membuktikan antara penyebab dan
akibat terjadinya tukak peptik.
Kemungkinan emosional pada stress yang memicu
perilaku untuk merokok dan menggunakan NSAID,
sehingga hal ini yang dapat menyebabkan ulkus.
Bagaimana
stress
dapat
menyebabkan
ulkus
kemungkinan dipengaruhi banyak faktor.
Kebiasaan merokok
Kemungkinan mekanisme yang terjadi akibat merokok
sehingga dapat menginduksi terjadinya tukak peptik
adalah
penghambatan
pengosongan
lambung,
penghambatan sekresi bikarbonat dari pankreas,
memicu refluks duodenogastric dan mengurangi
produksi Prostaglandin (PG).
meskipun merokok dapat meningkatkan sekresi asam
lambung tapi efeknya tidak konsisten. Merokok dapat
menyebabkan seeorang lebih mudah terinfeksi HP.
Factor resiko

a.

b.

c.

d.

e.

pasien dengan sejarah penyakit tukak peptik,


pendarahan GI bagian atas, komplikasi akibat
NSAID, atau penggunaan ulcerogenic medication
(seperti kortikosteroid) atau antikoagulan yang
meningkatkan resiko pendarahan beresiko besar
menyebabkan tukak peptik.
Usia, kebiasaan merokok, alkohol, dan penyakit
kardiovaskular
dapat
meningkatkan
resiko
komplikasi GI dengan NSAID.
Beberapa makanan seperti kopi, teh, soda,
minuman beralkohol, susu, dan makanan rempah
dapat menaikkan sekresi asam lambung.
Faktor genetik dapat beresiko menyebabkan tukak
peptik, namun belum diketahui secara jelas.
Penderita Zollinger-Ellisons syndrome (ZES)

Patofisiologi
Tukak petik terjadi akibat ketidakseimbangan faktor
penyerang (asam lambung dan pepsin) dan
mekanisme yang menjaga integritas mukosa
(pertahanan dan perbaikan mukosa).
Tipe tukak lambung

Tipe 1
paling sering terjadi. Terletak pada kurvatura minor
atau proximal
insisura, dekat dengan junction
mukosa onsitik dan antral.

Tipe 2
lokasi yg sama denfan tipe 1 tapi berhubungan
dengan tukak duodenum.

Tipe 3
terletak pada 2 cm dari pirolus.

Tipe 4
terletak pada proksimal abdomen atau pada
cardia.
Gejala umum :
rasa sakit epigastrik
komplikasi akut pada saluran cerna bagian atas
Gejala untuk tukak peptik kronis :
Penurunan berat badan meliputi mual, muntah
Komplikasi meliputi pendarahan
Sakit abdominal disertai perasaan terbakar, perut
terasa penuh, kram.
Sakit nokturnal yang dapat membangunkan
penderita sekitar pukul 24.00 03.00
Sendawa saat sakit.
Diagnosis :
Sekitar 90% dari penderita mengeluh nyeri pada
epigastrium, seperti terbakar disertai mual,
muntah, perut kembung, berat badan menurun,
hematemesis, melena dan anemia disebabkan
erosi yg superficial atau erosi dalam pada mukosa
gastrointestinal.
Pemeriksaan penunjang :
Gold Standar adalah pemeriksaan endoskopi
saluran
cerna
bagian
atas
(
UGIE-Upper
Gastrointestinal Endoscopy) dan biopsi lambung
(untuk deteksi kuman H.Pylori, massa tumor,
kondisi mukosa lambung)
a. . Pemeriksaan Radiologi.

Barium Meal Kontras Ganda dapat digunakan


untuk menegakkan diagnosis tukak peptik.
Gambaran berupa kawah, batas jelas disertai
lipatan mukosa teratur dari pinggiran tukak.
Apabila permukaan pinggir tukak tidak teratur
dicurigai ganas.
Dianjurkan untuk biopsi & endoskopi ulang 8-12
minggu setelah terapi eradikasi.
b. Pemeriksaan Endoskopi
Berupa luka terbuka dengan pinggiran teratur, mukosa
licin dan normal disertai lipatan yang teratur yang
keluar dari pinggiran tukak.
Gambaran tukak akibat keganasan adalah :BoormanI/polipoid, B-II/ulcerative, B-III/infiltrative, B-IV/linitis
plastika (scirrhus)
Keunggulan endoskopi dibanding radiologi adalah :
dapat mendeteksi lesi kecil diameter < 0,5 cm, dapat
melihat
lesi
yang
tertutupi
darah
dengan
penyemprotan air,dapat memastikan suatu tukak
ganas atau jinak, dapat menentukan adanya kuman
H.Pylori sebagai penyebab tukak.
c. . Invasive Test :
Rapid Urea Test adalah tes kemampuan H.pylori untuk
menghidrolisis urea.
Enzim urea katalase menguraikan urea menjadi
amonia bikarbonat, membuat suasana menjadi basa,
yang diukur dengan indikator pH.
Spesimen biopsi dari mukosa lambung diletakkan pada
tempat yang berisi cairan atau medium padat yang
mengandung urea dan pH indikator, jika terdapat
H.Pylori pada spesimen tersebut maka akan diubah
menjadi ammonia, terjadi perubahan pH dan
perubahan warna
Untuk pemeriksaan histologi, biopsi diambil dari
pinggiran dan dasar tukak minimum 4 sampel untuk 2
kuadran, bila ukuran tukak besar diambil sampel dari 3
kuadran dari dasar, pinggir dan sekitar tukak, minimal
6 sampel.
d. Non Invasive Test
Urea Breath Test adalah untuk mendeteksi adanya
infeksi H.pylori dengan keberadaan urea yang
dihasilkan H.pylori, labeled karbondioksida (isotop
berat,C-13,C-14) produksi dalam perut, diabsorpsi
dalam pembuluh darah, menyebar dalam paru-paru
dan akhirnya dikeluarkan lewat pernapasan.
Stool antigen test juga mengidentifikasi adanya infeksi
H.Pylori melalui mendeteksi keadaan antigen H.Pylori
dalam faeces
Terapi tukak peptic :

Terapi non farmakologi


Dianjurkan rawat jalan, apabila gagal atau adanya
komplikasi dianjurkan rawat inap.
Untuk kontrol diet, air jeruk yang asam, minuman
coca cola, bir, kopi dikatakan tidak mempunyai
pengaruh userogenik pada mukosa lambung tetapi
dapat menambah sekresi asam lambung.
Penderita dianjurkan untuk berhenti merokok
karena dapat mengganggu penyembuhan tukak
gaster kronik, menghambat sekresi bikarbonat
pancreas,
menambah
keasaman
duodeni,

menambah refluks duodenogastrik akibat relaksasi


sfingter
pylorus
sekaligus
meningkatkan
kekambuhan tukak.
Terapi farmakologi
Pengobatan Akibat Helicobacter pylori
Tujuan = membasmi organisme menggunakan
antibiotik yang efektif dengan beberapa regimen
terapi.
Regimen 2 obat: Klaritromisin + PPI / RBC
(Ranitidin Bismuth Citrate), atau Amoksisilin + PPI
Regimen 3 obat: 2 Antibiotik + PPI atau 2 Antibiotik
+ RBC
Regimen 4 obat: 2 Antibiotik + BSS (Bismuth
Subsalisilat) + PPI / H2RA.
Pengobatan Akibat Induksi NSAID
Tujuan
=
menghilangkan
nyeri
tukak,
mengobati ulkus, mencegah kekambuhan dan
mengurangi komplikasi yang berkaitan dengan
tukak.
Obat-obatan yang digunakan dalam
terapi tukak peptik
H2RA (antagonis reseptor H2)
PPI (Proton Pump Inhibitor)
kelator dan senyawa kompleks
analog PG
antimuskarinik, dan
antibiotik.
Antagonis Reseptor H2 (H2RA H2
Reseptor Antagonist)
Terapi menggunakan antagonis reseptor H 2
untuk mengurangi sekresi asam lambung
berlebih.
Mekanisme = mem-blok kerja dari histamin
atau berkompetisi dengan histamin untuk
berikatan dengan reseptor H2 pada sel parietal
MENGURANGI SEKRESI ASAM LAMBUNG.
Obat-obat = yaitu simetidin, ranitidin,
famotidin, dan nizatidin.
Penghambat pompa Proton (PPI Proton
Pump Inhibitor)
Mekanisme : mengurangi sekresi asam
dengan jalan menghambat enzim adenosin
trifosfat hidrogen kalium (pompa proton)
secara efektif dalam sel-sel parietal.
Penggunaan jangka pendek.
Digunakan juga dlm kombinasi dgn ATB
untuk eradikasi HP.
Obat-obat
:
omeprazol,
lansoprazol,
pantoprazol, rabeprazol, dan esomeprazol.
Kelator dan senyawa kompleks
Mekanisme
=melindungi
mukosa
dari
serangan pepsin asam.
merupakan kompleks alumunium hidroksida
dan sukrosa sulfat.
Obat = sukralfat, Al-hidroksida, dan bismut
koloidal
Analog Prostaglandin
Obat = Misoprostol
Merupakan suatu analog PG sintetik yang
memiliki sifat antisekresi dan proteksi,
mempercepat penyembuhan tukak lambung
dan duodenum.
Untuk tukak yang disebabkan NSAID

Antimuskarinik
Obat = Pirenzepin
Mekanisme
=
menghambat
aktivitas
asetilkolin yakni menghambat meningkatkan
sekresi asam lambung.
Antibiotic
1. Amoksisilin
Bakterisid turunan penisilin (spektrum
luas).
Mekanisme : menghambat sintesis dinding
sel bakteri
2. Tetrasiklin
bakteriostatik
Mekanisme : menghambat sintesis protein
3. Klaritromisin
Menghambat sintesis protein pd subunir 50S
ribosom
4. Metronidazol
aktivitas sangat baik terhadap bakteri
anaerob dan protozoa.
mekanisme : berinteraksi dengan DNA bakteristruktur
heliks
DNA

rantai
putussintesis
protein
dihambatkematian sel.
Obat penenang
Penyebab stress emosional merupakan penyebab
lain tukak lambung.
Contoh obat : meprobamat, oksazepam, atau
benzodiazepin.
Simulasi kasus

Tn. Waldi, 27 tahun, datang ke dokter umum jam


11.00 pagi dengan keluhan sakit perut. Sakit perut
sudah sejak 1 hari sebelumnya,waktu itu ada rapat
evaluasi dengan pimpinan dari Jakarta karena sangat
sibuk, tidak sempat makan sampai malam tadi. Sakit
perut terasa di ulu hati,terasa pedih dan mulas sampai
muntah-muntah. Pagi tadi dipaksa makan tapi perut
mual, sehingga makan menjadi malas. Sudah dicoba
Plantacid syrup,tapi perut tetap sakit dan mual masih
ada. Tidak ada demam. Dan buang air besar seperti
biasa pagi tadi. Pasien sering mengalami sakit perut
seperti ini,tapi dianggap penyakit biasa yang hilang
sendiri sudah dibawa makan.
Pemeriksaan Fisik :
Tanda vital :TD: 130/90 mmHg
N: 90 x/
RR: 20 x/
T: 37,5 C
Kepala : dalam batas normal
Thorax: dalam batas normal
Abdomen: nyeri tekan epigastrium, bising usus normal
diagnosis : tukak peptik
Tujuan Pengobatan
1.Pengobatan kausatif, dengan
pemberian
antibiotika yang efektif untuk H. pylori.
2.Pengobatan simptomatik, dengan pemberian PPI
untuk mengurangi sekresi asam lambung

Pada umumnya manajemen atau pengobatan ulkus


peptik dilakukan secaramedikamentosa, sedangkan
cara pembedahan dilakukan apabila terjadi
komplikasiseperti perforasi, obstruksi dan perdarahan
yang tidak dapat diatasi
Tujuan terapi ulkus peptik akibat infeksi H pylori
adalah dengan eradikasi H pylori. Walaupun antibiotik
mungkin
cukup
untuk
terapi
UP
dengan
H.pylori,namun kombinasi dengan Penghambat pompa
proton (PPI) dengan 2 jenis antibiotik (Triple therapy)
merupakan
cara
terapi
terbaik
dan
efektif
dapatmenyembuhkan sebanyak 85-95 % UP
Daftar kelompok Obat dan Jenisnya Yang Berkhasiat
Untuk
Ulkus
Kelompok obat
Jenis obat
Peptik
Antibiotik
Amoxicillin
Pada
Claritromisin
Kasus Ini
Metronidazol
Tetrasiklin
N
o
1

Inhibitor
Jenis
Obat pompa
Khasiat
proton

Lansoprazole
Efek Samping Kontra Indikasi
Esomeprazole
Rabeprazole
Amoxicillin Anti bakteri Omeprazole
Gangguan
Riwayat
Untuk
ginjal
hipersensitivita
Blok reseptor
H2gramSimetidin
bakteri
Infeksi
s terhadap
(+) dan (-) Ranitidine
sekunder (kand amoxicillin
Famotidin
idiasis
Nizatidin
Klaritromici Bakteriostatis Iritasi saluran Hipersensitifitas
sitoprektor
Misoprostol
n
terhadap
cerna
terhadap
bakteri gram dan peningkata klaritromisin,eri
positif
n enzim hati
tromisin atau
dan beberapa
antibiotika
gram negatif
golongan
makrolidal
ainnya
Metronidazo Efektif terhad Mual, sakit
le
ap semua
kepala, mulut
cocci dan
kering dan
basil
rasa kecap
anaerob,
logam,kencing
gram positif kemerahan,lek
dan
openi
negatif,tetapi
tidak
efektif untuk
kuman aerob,
juga

Kehamilantrime
ster I
danmenyusui,
hipersensitifitas
t erhadap
metronidazole

Perbandingan Kelompok Obat Menurut Khasiat,


Keamanan dan Kecocokannya Untuk Kasus Tersebut

Anda mungkin juga menyukai