SMA/SMK
Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014
SMA/SMK
SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 pada tahun 2014 mulai
dilaksanakan pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum
sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian
beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang
dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal,
nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan
tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013
merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia
masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata
pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses
pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial
dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013, maka kepada semua guru dan
kepala sekolah di semua sekolah, serta pengawas diberikan pelatihan implementasi Kurikulum 2013.
Pelatihan sudah dimulai pada tahun 2013 dan berlanjut pada tahun 2014 dan 2015 untuk semua
mata pelajaran. Mengingat jumlah peserta pelatihan yang sangat besar, maka pelatihan ini
melibatkan semua stakeholder pendidikan baik di Pusat maupun Daerah.
Mudah-mudahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam memberikan kontribusi dan
mempersiapkan pelatihan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga
bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
SYAWAL GULTOM
NIP 196202031987031002
SMA/SMK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Panduan Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Panduan ini merupakan panduan wajib dalam rangka pelatihan calon
instruktur, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian mengiimplementasikannya
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan
terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran
2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I, IV, VII, dan X. Pada Tahun
ajaran 2014/2015 akan dilaksanakan oleh semua sekolah untuk kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Ajaran
2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya
sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2014 pelatihan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah
SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Guna menjamin kualitas pelatihan
tersebut, maka Badan PSDMPK dan PMP telah menyiapkan Buku 1 Panduan untuk Narasumber
Nasional dan Instruktur Nasional, dan Buku 2 Modul Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu
semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.
UNIFAH ROSYIDI
NIP. 19620405 198703 2 001
SMA/SMK
DAFTAR ISI
SAMBUTAN
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
A.
B.
C.
D.
1.1
1.2
16
1.3
51
64
2.1
67
2.2
71
75
3.1.
78
3.2.
104
3.3.
131
151
4.1
154
4.2
159
4.3
Peer Teaching
197
SMA/SMK
MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM
1.2 SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
1.3 PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
PADA KURIKULUM 2013
SMA/SMK
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
(1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan
elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi implementasi Kurikulum 2013, serta pendekatan
pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.
Kompetensi yang dicapai
1.
2.
3.
4.
Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan
masa depan
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses,
dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik
6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, DL)
7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
Mengamati
tayangan
video cuplikan
contoh
pembelajaran
Kurikulum
2013
Diskusi
kelompok
(Peserta dibagi
dalam 5
kelompok)
Presentasi hasil
diskusi kelompok
dan komentar
dari kelompok
lain (20
menit/kelompok)
Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok dan
rangkuman
hasil
SMA/SMK
LK-1.1
LEMBAR KEGIATAN
Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi
implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum
2013
Langkah Kerja:
1. Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait
dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian
2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban
hasil diskusi pada kolom yang tersedia
3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil
diskusi
4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain
No
Pertanyaan
Jawaban
SMA/SMK
HO-1.1/1.2
KURIKULUM 2013: KONSEP KURIKULUM 2013
I. RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
A. Latar Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis,
bertanggung jawab.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik
tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1.
Tantangan Internal
a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan,
standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan
menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki
kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
2.
Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat,
perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang
mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir
jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab,
kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda,
dan memiliki kesiapan untuk bekerja.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa
terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation
based [discovery] learning dan Collaborative learning.
e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan
kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
SMA/SMK
SMA/SMK
juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
-
Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang
lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak
esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan
internasional.
C. Karakteristik Kurikulum 2013
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas
dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang
harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah
sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan
satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk
tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan
kelas tersebut.
D. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran
ekstrakurikuler.
SMA/SMK
SMA/SMK
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah
mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti
proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis
kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan
berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok
peserta didik.
F. Struktur Kurikulum PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK)
Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:
- kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik; dan
- kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya.
Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk
menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9
(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk
kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas.
Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK
bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam
belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.
1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana yang tertera di dalam tabel
berikut ini. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib.
SMA/SMK
MATA PELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Sejarah Indonesia
6.
Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7.
Seni Budaya
8.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA)
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu
XI
XII
3
2
4
4
2
2
3
2
4
4
2
2
3
2
4
4
2
2
2
3
2
24
2
3
2
24
2
3
2
24
18
20
20
42
44
44
Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per minggu.
Satu jam belajar adalah 45 menit.
2. Struktur Kurikulum SMA/MA
MATA PELAJARAN
Kelompok A dan B (Wajib)
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I
1 Matematika
2 Biologi
3 Fisika
4 Kimia
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
II
1 Geografi
2 Sejarah
3 Sosiologi
4 Ekonomi
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya
III
1 Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Bahasa dan Sastra Inggris
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya
4 Antropologi
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu
X
24
Kelas
XI
24
XII
24
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
6
66
42
4
76
44
4
76
44
SMA/SMK
Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmuilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus
memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor
di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau
hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat
oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester
pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan
rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu
menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin
mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan
Kelompok Peminatan Keagamaan.
Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatanyang dipilih peserta didik
harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masingmasing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jampelajaran untuk kelas XI
dan XII.
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X
dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata
Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran
Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jampelajaran untuk kelas XI dan
XII.
Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam
pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai
berikut:
1) Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
2) Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya.
Pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil
dengan pilihan sebagai berikut.
a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.
SMA/SMK
3
2
4
4
2
2
3
2
4
4
2
2
2
3
2
24
2
3
2
24
2
3
2
24
18
24
20
24
20
24
42
44
44
48
48
48
Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang
substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur
lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler.
Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya
adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik saat
memasuki pendidikan menengah. Oleh karena itu, struktur umum SMK/MAK sama dengan struktur
umum SMA/MA, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan
Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat
berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian.
Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi: a) Teknologi dan Rekayasa; b) Teknologi Informasi dan
Komunikasi; c) Kesehatan; d) Agribisnis dan Agroteknologi; e) Perikanan dan Kelautan; f) Bisnis dan
Manajemen; g) Pariwisata; h) Seni Rupa dan Kriya; dan i) Seni Pertunjukan.
SMA/SMK
SMA/SMK
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a)
mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c)
tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan
lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan
taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b)
pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio,
pedoman observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
SMA/SMK
Gambar 2: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft
Skills dan Hard Skills
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya
keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard
skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan
dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah
knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft
skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attutude.
SMA/SMK
SMA/SMK
HO- 1.2
MATERI 1.2
SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
SIKAP
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
Elemen
SD
SMP
SMA-SMK
Proses
Individu
Sosial
Alam
Proses
Abstrak
Konkret
Proses
Objek
Subyek
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini.
SMA/SMK
Tabel 2:
DOMAIN
SD
SMP
SMA-SMK
pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
KETERAMPILAN
pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
PENGETAHUAN
pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses:
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.Pencapaian pribadi tersebut
dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan
mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan
satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
d. fungsi satuan pendidikan.
B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 17
SMA/SMK
SIKAP
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
KOMPETENSI LULUSAN
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri.
Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian.
Berikut ini uraian tujuan, SKL, SI, KI dan KD Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
1. Tujuan
Tujuan Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Memfasilitasi peserta didik berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya
ergonomis, teknologi, dan ekonomis.
b) Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem dan teknologis
c) Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip kreatif,
ergonomis, higienis, tepat-cekat-cepat, dan berwawasan lingkungan
d) Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat pengetahuan
maupun landasan pengembangan berdasarkan teknologi kearifan lokal maupun teknologi
terbarukan.
e) Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya
(produksi), mengemas, dan menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ergonomis, dan
berwawasan lingkungan
2. Lingkup Materi Prakarya dan Kewirausahaan
Lingkup materi pelajaran Prakarya di SMA dan sederajat disesuaikan dengan potensi sekolah
dan daerah setempat karena sifat mata pelajaran ini menyesuaikan dengan kondisi dan
potensi yang ada di daerah tersebut. Penyesuaian ini berangkat dari pemikiran ekonomis,
budaya, dan sosiologis. Ekonomis, karena pada tingkat usia remaja sudah harus dibekali
dengan prinsip kewirausahaan agar dapat tercapai kemandirian paska sekolah. Budaya,
karena pengembangan materi kearifan lokal melalui prakarya. Sosiologis, karena
SMA/SMK
Kerajinan
Kerajinan dikaitkan dengan nilai pendidikan diwujudkan dalam prosedur pembuatan.
Prosedur memproduksi dilalui dengan berbagai tahapan dan beberapa langkah yang
dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini menumbuhkan wawasan, toleransi sosial serta
social corporateness memulai pemahaman karya orang lain. Pembuat pola menggambarkan
berdasarkan desain yang dikerjakan oleh perancang gambar dilanjutkan dengan pewarnaan
sesuai dengan warna lokal (kearifan lokal). Semua itu merupakan proses berangkai dan
membutuhkan kesabaran dan ketelitian serta penuh toleransi. Jika salah seorang membuat
kesalahan, hasil akhir tidak akan seperti yang diharapkan oleh pembuat pola dan motif
hiasnya. Prosedur semacam ini memberikan nilai edukatif jika dilaksanakan di sekolah.
Kerajinan yang diproduksi maupun direproduksi dikemas ulang dengan sistem teknologi dan
ekosistem agar efektif dan efisien berdasarkan potensi lingkungan yang ada.
b.
Rekayasa
Rekayasa diartikan usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir
rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif dan efisien. Pengertian
teknologi erat sekali dengan pembelajaran mandiri, seperti menggoreng daging dengan
lemaknya sendiri. Oleh karenanya, konsep teknologi untuk mengembangkan diri dengan
kemampuan diperoleh dari belajar tersebut. Kata rekayasa merupakan terjemahan bebas
dari kata engineering, yaitu perancangan dan rekonstruksi benda ataupun produk untuk
memungkinkan penemuan produk baru yang lebih berperan dan berguna. Prinsip rekayasa
adalah mendaur ulang sistem, bahan, dan ide yang disesuaikan dengan perkembangan
zaman (teknologi) terbarukan. Oleh karenanya, rekayasa harus seimbang dan selaras dengan
kondisi dan potensi daerah setempat menuju karya yang mempunyai nilai jual yang tinggi.
c. Budidaya
Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah,
menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan
berkembang (banyak). Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah dirinya (pembudidaya)
hidup, tumbuh dan berkembang. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja budidaya ini akan
memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan. Namun, dalam bekerja, dibutuhkan sistem
yang berjalan rutinitas, seperti kebiasaan hidup orang: makan, minum, dan bergerak.
Maka, seorang pembudidaya harus memahami karakter tumbuhan atau hewan. yang
dibudidayakan. Konsep cultivation tampak pada penyatuan diri dengan alam dan
pemahaman tumbuhan atau binatang. Pemikiran ekosistem menjadi langkah yang selalu
dipikirkan keseimbangan hidupnya. Manfaat edukatif budidaya adalah pembinaan perasaan,
pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan, dan penyatuan dengan alam
(echosystem) menjadikan anak dan tenaga kerja yang berpikir sistematis, namun manusiawi
dan penuh kesabaran.
Hasil budidaya tidak akan dapat dipetik dalam waktu singkat melainkan membutuhkan
SMA/SMK
waktu dan harus diawasi dengan penuh kesabaran. Bahan dan perlengkapan teknologi
budidaya sebenarnya dapat diangkat dari kehidupan sehari-hari yang variatif karena setiap
daerah mempunyai potensi kearifan yang berbeda. Budidaya telah dilakukan oleh pendahulu
bangsa ini dengan teknologi tradisi, telah menunjukkan konsep budidaya yang
memperhitungkan musim, namun belum mempunyai standar ketepatan dengan
suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang. Maka, pembelajaran
prakaryabudidaya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan berbasis bahan
tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut.
d. Pengolahan
Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi agar
dapat dimanfaatkan secara maslahat. Pada prinsipnya, kerja pengolahan adalah mengubah
benda mentah menjadi produk matang dengan mencampur, atau memodifikasi bahan
tersebut. Oleh karenanya, kerja pengolahan menggunakan desain sistem, yaitu mengubah
masukan menjadi keluaran sesuai dengan rancangan yang dibuat. Sebagai contoh membuat
makanan atau memasak makanan; kinerja ini membutuhkan desain secara tepat dan
perasaan terutama indra perasa (lidah) dan indra pencium (bau-bauan) agar sedap. Kerja ini
akan melatih rasa dan kesabaran maupun berpikiran praktis serta tepat. Kognisi untuk
menghafalkan rasa bumbu, dan racikan yang akan membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Manfaat pendidikan teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta didik
adalah pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan
telah dilakukan oleh pendahulu bangsa kita dengan teknologi tradisi yang sederhana, telah
menunjukkan konsep pengolahan yang aplikabel, namun belum mempunyai standar
ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang. Maka
pembelajaran prakarya-budidaya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan
berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut.
Lingkup Materi atau muatan Prakarya dan Kewirausahaan SMA/SMK ( Permendikbud nomor
64 tahun 2013 tentang Standar Isi) adalah sebagai berikut.
Tingkat
Kelas
X-XI
Kompetensi
SMA/SMK
Tingkat
Kompetensi
Tingkat
Kelas
Kompetensi
XII
guna
Apresiasi dan kreasi prakarya
(Budidaya)
- Budidaya tanaman hias dan
tanaman pangan
- Usaha budidaya pembenihan
ikan konsumsi dan ikan hias
Apresiasi dan kreasi prakarya
(Pengolahan)
- Pengawetan bahan pangan
nabati dan hewani menjadi
produk pangan khas daerah dan
nusantara,
- Pengolahan bahan nabati dan
hewani menjadi produk non
pangan pembersih dan kosmetik
Apresiasi dan kreasi prakarya
(kewirausahaan)
- nilai dan peluang wirausaha,
serta aspek-aspek perencanaan
usaha.
Apresiasi dan kreasi prakarya
(Kerajinan)
- Kerajinan fungsi hias dan pakai
dari limbah
Apresiasi dan kreasi prakarya
(Rekayasa)
- Rekayasa elektronika praktis
dan
dengan kendali elektronika
Apresiasi dan kreasi prakarya
(Budidaya)
- Budidaya ternak unggas petelur
dan pedaging
Apresiasi dan kreasi prakarya
(Pengolahan)
- Pengolahan bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas
daerah dan produk non pangan
kesehatan
SMA/SMK
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
KOMPETENSI LULUSAN SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sebagai berikut. SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
secara
2. Kompetensi Inti ( KI )
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda
dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
KOMPETENSI INTI KELAS X
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
SMA/SMK
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
2. Menghayati dan
mengamalkanperilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan,
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3. Memahami, menerapkan,
dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
3. Memahami, menerapkan,
menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural, dan
metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk
memecahkan masalah
SMA/SMK
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
lingkungan dalam menggali informasi
tentang keberagaman produk kerajinan dan
kewirausahaan di wilayah setempat dan
lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
mandiri dalam memperkenalkan karya
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
REKAYASA
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KOMPETENSI DASAR
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong,
bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab,
kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya rekayasa
di wilayah setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
konsep dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa
sebagai alat komunikasi sederhana dengan
sumber arus listrik DCberdasarkan identifikasi
kebutuhan sumber daya, teknologi, dan
prosedur berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya.
4.3 Membuat karya rekayasa sebagai alat
komunikasi sederhana dengan sumber arus
listrik DC yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan
berdasarkan pengalaman keberhasilan tokohtokoh wirausaha produk rekayasa sebagai alat
komunikasi dengan sumber arus listrik DC
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya
rekayasa sebagai alat pengatur gerak
sederhana dengan sumber arus listrik
berdasarkan konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa
sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan
sumber arus listrik berdasarkan identifikasi
kebutuhan sumber daya, teknologi, dan
prosedur berkaryadengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.7 Membuat karya rekayasa sebagai alat pengatur
gerak sederhana dengan sumber arus listrik
yang berkembang di wilayah setempat dan
lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku
wirausaha produk rekayasa alat pengatur
gerak sederhana dengan sumber arus listrik
BUDIDAYA
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan dan keberagaman produk
budidaya di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
PENGOLAHAN
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif dan inovatif dalam
memahami kewirausahaan dan membuat
produk pengolahan di wilayah setempat
dan lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk membangun
semangat usaha
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi pengawetan
bahan nabati dan hewani berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya dan
prosedurberkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.3 Membuat karya pengolahan pengawetan
bahan nabati dan hewani yang berkembang
di wilayah setempat dan lainnya sesuai
teknik dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan
berdasarkan pengalaman keberhasilan
tokoh-tokoh wirausaha pengawetan bahan
nabati dan hewani.
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya
pengolahan bahan pangan nabati dan
hewani menjadi produk pembersih
berdasarkan konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi karya
pengolahan bahan pangan nabati dan
hewani menjadi produk pembersih
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Membuat karya pengolahan bahan pangan
nabati dan hewani menjadi produk
pembersih yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur.
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku
wirausaha karya pengolahan bahan pangan
nabati dan hewani menjadi produk
pembersih
KELAS: XI
KERAJINAN
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
lingkungan dalam menggali informasi
tentang keberagaman produk kerajinan dan
kewirausahaan di wilayah setempat dan
lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
mandiri dalam memperkenalkan karya
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya
kerajinan dari bahan lunak berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan
dari bahan lunak berdasarkan identifikasi
kebutuhan sumberdaya dan
prosedurberkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.3 Membuat karya kerajinan dari bahan lunak
yang berkembang di wilayah setempat dan
lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan
produk kerajinan dari bahan lunak yang
dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya
dari bahan keras berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain proses produksi usaha kerajinan
dari bahan keras berdasarkan identifikasi
kebutuhan sumberdaya dan prosedur
berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.7 Menciptakan usaha karya kerajinan dari
bahan keras yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur
4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha
kerajinan dari bahan keras
REKAYASA
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat produk
rekayasa di wilayah setempat dan lainnya
dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
4.2 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa
sebagai pembangkit listrik
sederhanaberdasarkan identifikasi
kebutuhan sumber daya, teknologi, dan
prosedur berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya.
4.3 Membuat karya rekayasa sebagai pembangkit
listrik sederhana yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai dengan teknik
dan prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan
produk rekayasa sebagai pembangkit listrik
sederhana yang dihasilkan berdasarkan
pengamatan pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya
rekayasa inovatif yang menggunakan
teknologi tepat guna dan produk sekitar
berdasarkan konsep berkarya dan peluang
usahadengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi usaha rekayasa
inovatif yang menggunakan teknologi tepat
guna dan produk sekitar berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumber daya,
teknologi, dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya.
4.7 Membuat karya rekayasa inovatif yang
menggunakan teknologi tepat guna dan
produk sekitar yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai dengan teknik
dan prosedur.
4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha
rekayasa inovatif yang menggunakan
teknologi tepat guna dan produk sekitar
BUDIDAYA
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KOMPETENSI DASAR
tentang keberagaman produk budidaya dan
kewirausahaan di wilayah setempat dan
lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
mandiri dalam memperkenalkan produk
budidaya di wilayah setempat dan lainnya
dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan melaksanakan kegiatan
budidaya di wilayah setempat dan lainnya
dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
PENGOLAHAN
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan dan keberagaman produk
pengolahan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kosmetik berdasarkan
pengamatan peluang usaha
KELAS: XII
KERAJINAN
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 40
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
sebagai anugerah Tuhan
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
berdasarkan kriteria keberhasilan usaha
REKAYASA
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
BUDIDAYA
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan dan keberagaman produk
budidaya di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
lingkungan dalam menggali informasi
tentang keberagaman produk budidaya dan
kewirausahaan di wilayah setempat dan
lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
mandiri dalam memperkenalkan produk
budidaya di wilayah setempat dan lainnya
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 44
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
dalam pergaulan dunia
KOMPETENSI DASAR
dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan melaksanakan kegiatan
budidaya di wilayah setempat dan lainnya
dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
3.1 Memahami desain produk dan pengemasan
hasilbudidaya ternak unggas petelur
berdasarkan konsep berkarya dan peluang
usaha dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi usaha
budidaya ternak unggas petelur
3.3 Menganalisis proses produksi usaha budidaya
ternak unggas petelur di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Memahami pembuatan proposal usaha
budidaya ternak unggas petelur
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan
budidaya ternak unggas pedaging
berdasarkan konsep berkarya dan peluang
usaha dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi usaha
budidaya ternak unggas pedaging
3.7 Menganalisis proses produksi usaha budidaya
ternak unggas pedaging di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis hasil usaha budidaya ternak
unggas pedaging berdasarkan kriteria
keberhasilan usaha
4.1 Mendesain produk dan pengemasan hasil
budidaya ternak unggas petelur berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksiusahabudidaya
ternak unggas petelur berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya dan
prosedur berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.3 Mempraktikkan usahabudidaya ternak unggas
petelur yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur
4.4 Mengevaluasi proposal dan mempraktikkan
usaha budidaya ternak unggas petelur
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
4.5 Mendesain produk dan pengemasan hasil
budidaya ternak unggas pedaging
berdasarkan konsep berkarya dan peluang
usaha dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksiusaha budidaya
ternak unggas pedaging berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya dan
prosedur berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.7 Mempraktikan usaha budidaya ternak unggas
pedaging yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur
4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha budidaya
ternak unggas pedaging berdasarkan kriteria
keberhasilan usaha
PENGOLAHAN
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR
3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi makanan khas daerah yang
dimodifikasi
3.3 Menganalisis proses produksi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi makanan khas daerah yang
dimodifikasi di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Memahami pembuatan proposal usaha
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi makanan khas daerah yang
dimodifikasi
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kesehatan berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kesehatan
3.7 Memahami proses produksi usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi produk
kesehatan di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis hasil usaha pengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi produk
kesehatan berdasarkan kriteria keberhasilan
usaha
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
usaha pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah yang
dimodifikasi
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kesehatan berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usahadengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi produk
kesehatan berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Mencipta karya pengolahan dari bahan nabati
dan hewani menjadi produk kesehatan yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi produk
kesehatan berdasarkan kriteria keberhasilan
usaha
SMA/SMK
KOMPTENSI DASAR
1.1. Menghayati keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
lingkungan dalam menggali informasi tentang
keberagaman produk kerajinan dan
kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan
di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong,
bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif
dan inovatif dalam memahami kewirausahaan
dan membuat karya kerajinan di wilayah
setempat dan lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk membangun
semangat usaha
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
berdasarkan konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
Implementasi
1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut.
- Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/
SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI.
SMA/SMK
- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi.
Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum
melaksanakan kurikulum.
- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah
melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.
2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015. Seluruh guru,
kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk
melaksanakan kurikulum.
3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum
2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas
buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta
didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan
dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013,
pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.
5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah
implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli 2013-2016. Pada akhir tahun ketiga
implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi
merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana
seharusnya.
SMA/SMK
HO-1.3
mengamati;
menanya;
mengumpulkan informasi;
mengasosiasi; dan
mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah
Pembelajaran
Mengamati
Menanya
Kegiatan Belajar
Membaca, mendengar, menyimak, melihat
(tanpa atau dengan alat)
Mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang
diamati
Kompetensi Yang
Dikembangkan
Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi
Mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu
SMA/SMK
Langkah
Pembelajaran
Mengumpulkan
informasi/
eksperimen
Mengasosiasikan/
mengolah informasi
Mengkomunikasikan
Kompetensi Yang
Dikembangkan
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
untuk hidup cerdas dan
pertanyaan yang bersifat hipotetik)
belajar sepanjang hayat
- melakukan eksperimen
Mengembangkan sikap teliti,
- membaca sumber lain selain buku teks
jujur,sopan, menghargai
- mengamati objek/ kejadian/
pendapat orang lain,
- aktivitas
kemampuan berkomunikasi,
- wawancara dengan narasumber
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
- mengolah informasi yang sudah
Mengembangkan sikap jujur,
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
teliti, disiplin, taat aturan,
kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau kerja keras, kemampuan
pun hasil dari kegiatan mengamati dan
menerapkan prosedur dan
kegiatan mengumpulkan informasi.
kemampuan berpikir induktif
- Pengolahan informasi yang dikumpulkan
serta deduktif dalam
dari yang bersifat menambah keluasan dan menyimpulkan .
kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan.
Menyampaikan hasil pengamatan,
Mengembangkan sikap jujur,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara teliti, toleransi, kemampuan
lisan, tertulis, atau media lainnya
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.
Kegiatan Belajar
1. Mengamati
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah: melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).
Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta
didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam
rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya
dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan
pembelajaran.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
SMA/SMK
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi
pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti
berikut ini.
a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi
b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun
sekunder
d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar
berjalan mudah dan lancar
f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku
catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi
diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti (1) tape recorder, untuk
merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film
atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai
dengan keperluan.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa
daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang ,
berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan
anekdotalberupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan
luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.
2. Menanya
Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Istilah pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya, melainkan juga dapat dalam
bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan,
misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri
kalimay efektif!
a. Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema
atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk
mencari solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
SMA/SMK
c. Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban
yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga
menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih
rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif
yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.
Tingkatan
Subtingkatan
Kognitif Pengetahuan
yang lebih (knowledge)
rendah
Pemahaman
(comprehension)
Penerapan
(application
Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan atau pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.
Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...
SMA/SMK
Tingkatan
Subtingkatan
Sintesis (synthesis)
Evaluasi
(evaluation)
Analisislah...
Kemukakan bukti-bukti
Mengapa
Identifikasikan
Tunjukkanlah sebabnya
Berilah alasan-alasan
Ramalkanlah
Bentuk
Ciptakanlah
Susunlah
Rancanglah...
Tulislah
Bagaimana kita dapat memecahkan
Apa yang terjadi seaindainya
Bagaimana kita dapat memperbaiki
Kembangkan
Berilah pendapat
Alternatif mana yang lebih baik
Setujukah anda
Kritiklah
Berilah alasan
Nilailah
Bandingkan
Bedakanlah
melakukan eksperimen;
membaca sumber lain selain buku teks;
mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan
wawancara dengan narasumber.
SMA/SMK
yanga akan yang akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid
melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja
murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.
4. Mengasosiasi/ Mengolah informasi
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi / mengolah informasi adalah sebagai
berikut.
a. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.
b. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/ mengolah inofrmasi adalah
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah menalar
dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum
2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik
tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada
guru.Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak
bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan
terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran.Karena itu,
istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi
dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan
memori.
Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas
pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara
berikut ini.
1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru
adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan
sendiri maupun dengan cara simulasi.
3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana
(persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi
kebiasaan atau pelaziman.
7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan
pembelajaran perbaikan.
SMA/SMK
5. Mengomunikasikan
Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang
dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah Mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas,
dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Dalam kegiatan mengkomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif.Pembelajaran
kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelaskelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang
menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik
dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi
tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card
sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.
Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok
dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu
dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada
rekanhya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan
kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
Pemanfaatan Internet
Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif.Karena
memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan
informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang
murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia.
Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan perkembangan pengetahuan
terjadi secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke
seluruh informasi tanpa batas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi diterima
secepat mungkin.
SMA/SMK
Daftar Pustaka
Allen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the Science Curriculum
Improvement Study to Identify Experimental Variables and to Recognize Change.Science
Education, 57, 123-151.
Depdikbud. 2013. Permendikbud 81A. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Padilla, M., Cronin, L., & Twiest, M. (1985).The Development and Validation of the Test of Basic
Process Skills. Paper Presented at the Annual meeting of the National Association for Research
in Science Teaching, French Lick, IN.
Quinn, M., & George, K. D. (1975).Teaching Hypothesis Formation.Science Education, 59, 289-296.
Science Education, 62, 215-221.
Thiel, R., & George, D. K. (1976).Some Factors Affecting the use of the Science Process Skill of
Prediction by Elementary School Children. Journal of Research in Science Teaching, 13, 155166.
Tomera, A. (1974). Transfer and Retention of Transfer of the Science Processes of Observation and
Comparison in Junior High School Students.Science Education, 58, 195-203.
SMA/SMK
SMA/SMK
Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan
saintifik, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam,
serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini, guru dan
peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang
mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap
pada tugas. Asesmen autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan,
menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian
mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi guru autentik.
Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa
melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan
berikut ini.
1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain
pembelajaran.
2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan
mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya
memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan
pemahaman peserta didik.
4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
SMA/SMK
SMA/SMK
SMA/SMK
Daftar Pustaka
Ibrahim, Muslimin. 2005. Asesmen Berkelanjutan: Konsep Dasar, Tahapan Pengembangan dan
Contoh. Surabaya: UNESA University Press Anggota IKAPI
Coutinho, M., &Malouf, D. (1993).Performance Assessment and Children with Disabilities: Issues and
Possibilities. Teaching Exceptional Children, 25(4), 6367.
Cumming, J. J., & Maxwell, G. S. (1999).Contextualizing Authentic Assessment. Assessment in
Education, 6(2), 177194.
Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses dan Produk Dalam
Pembelajaran yang Berbasis Kompetensi (Makalah Disampaikan pada In House Training (IHT)
SMA N 1 Kuta Utara).Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Gatlin, L.,& Jacob, S. (2002). Standards-Based Digital Portfolios: A Component of Authentic
Assessment for Preservice Teachers. Action in Teacher Education, 23(4), 2834.
Grisham-Brown, J., Hallam, R., & Brookshire, R. (2006).Using Authentic Assessment to Evidence
Children's Progress Toward Early Learning Standards. Early Childhood Education Journal,
34(1), 4551.
Salvia, J., & Ysseldyke, J. E. (2004).Assessment in Special and Inclusive Education (9th ed.). New York:
Houghton Mifflin.
Wiggins, G. (1993). Assessment: Authenticity, Context and Validity. Phi Delta Kappan, 75(3), 200214.
SMA/SMK
MATERI PELATIHAN 2
ANALISIS BUKU
ANALISIS BUKU SISWA Dan BUKU GURU
SMA/SMK
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam
pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud
no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru).
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri
dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan
pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul bab,
informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi
dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen
atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Pada materi pelatihan ini Anda melakukan telaah dan analisis buku guru dan buku siswa terhadap
kesesuaian dengan KI, dan KD, kecukupan dan kedalaman materi, serta kesesuaian pendekatan
pembelajaran dan penilaian.
Kompetensi yang dicapai
1. Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran , strategi
pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru
2. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
3. Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik, standar
proses dan standar penilaian
4. Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.
5. Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran
Indikator
1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang
terdapat dalam buku siswa
2. Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang terdapat dalam buku
guru
3. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
4. Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan tuntutan
SKL, KI, dan KD
5. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dengan pendekatan saintifik, standar proses dan
standar penilaian
6. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik, standar proses dan
standar penilaian
7. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa
8. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa
9. Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa berdasarkan hasil analisis.
SMA/SMK
Langkah Kegiatan
Dalam kelompok
mengkaji isi materi
struktur, dan pola
pikir keilmuan dalam
buku guru dan buku
siswa
Presentasi hasil
analisis buku gurudan
buku siswa
Menganalisis isi
buku guru (LK-2.1)
dan buku siswa
(LK-2.2)
Mendiskusikan hasil
analisis untuk
membuat
rekomendasi
tentang
penggunaan buku
guru dan buku
siswa
Mendiskusikan hasil
analisis buku guru
dan buku siswa
dalam
kesesuaiannya
dengan pendekatan
saintifik dan standar
proses
Mendiskusikan hasil
analisis buku guru
dan buku siswa
dalam kesesuaiannya
dengan standar
penilaian
Analisis buku siswa menggunakan LK - 2.1 Analisis buku guru dan menggunakan LK - 2.2 Analisis
buku guru
SMA/SMK
LEMBAR KEGIATAN
Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku sesuai dengan
petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
BUKU GURU dan BUKU SISWA
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam
pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud
nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru.
A. Buku Guru
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri
dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan
pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentang cakupan dan lingkup materi pembelajaran,
tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, model dan metode,
penjelasan tentang media dan sumber belajar serta prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran.
Petunjuk khusus pembelajaran terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi pada buku siswa.
Umumnya berisi informasi bagi guru untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
pembelajaran pada bab tersebut. Pada umumnya bagian ini berisi : peta konsep untuk materi pada
bab ini, cakupan materi untuk tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan materi, alokasi waktu dan
rincian materi setiap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini terdapat uraian pembelajaran untuk
setiap tatap muka, mulai dari tujuan pembelajaran, alternatif kegiatan pembelajaran, sumber belajar
dan media pembelajaran. Bagian penilaian berisi informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh
guru, penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan informasi pembahasan soal pada buku siswa.
Pada buku guru juga ada informasi bagaimana cara informasi komunikasi dengan Orangtua/Wali.
B. Buku Siswa
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat hal-hal berikut,
yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap
bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non
eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca dan mengkaji
bagian pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan yang tersedia, mendiskusikan hasil
kegiatan dan memverifikasi hasil diskusi dengan informasi konsep yang ada di buku. Uraian materi
lainnya merupakan bagian untuk memperdalam pemahaman konsep dan diakhiri dengan soal-soal
untuk menguji pemahaman konsep secara individual.
Buku guru dan buku siswa merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan jika guru merasa
perlu mengembangkannya sesuai dengan kondisi sekolah, terutama yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran, guru dapat menyesuaikan sesuai dengan alat dan bahan praktikum atau media
belajar yang tersedia di sekolah atau model-model pembelajaran yang dipilih guru.
SMA/SMK
LK 2.1
ANALISIS BUKU SISWA
SMA/SMK
: .....................................................................................................
: ....................................................................................................
: .....................................................................................................
: .....................................................................................................
Komponen Buku
Deskripsi pada
buku
Kurang
Kualifikasi
Cukup
Baik
Alasan
Tindak lanjut
A. Sistematika
Judul sesuai dengan
KD yang harus dicapai
B. Uraian Materi
Pendahuluan bab
memotivasi siswa
untuk belajar
Cakupan materi
setiap sub topik/sub
bab memenuhi
kebutuhan
pencapaian KD
Kegiatan pada buku
memfasilitasi
pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Penilaian
Pengetahuan
Penilaian Sikap
SMA/SMK
Penilaian
Keterampilan
Tugas
R- 2.1
NILAI
KRITERIA
90 < AB 100
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
80 < B 90
70 < C 80
70
SMA/SMK
LK- 2.2
ANALISIS BUKU GURU
SMA/SMK
: .....................................................................................................
: ....................................................................................................
: .....................................................................................................
: .....................................................................................................
Isi buku yang relevan
Kualifikasi
Kegiatan Guru
dengan kegiatan
Alasan
Kurang
Cukup
Baik
guru
A. Perencanaan Pembelajaran
Menentukan KI dan
KD yang berkaitan
Tindak
lanjut
Menentukan alokasi
waktu
Merumuskan
indikator
Merumuskan tujuan
pembelajaran
Menentukan cakupan
materi pembelajaran
Menentukan
pendekatan
Menentukan model
Menentukan strategi
Menentukan metode
Menentukan media,
sumber dan alat
Mendeskripsikan
langkah
pembelajaran sesuai
dengan pendekatan,
model, dan metode
B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Menilai Pengetahuan
- Contoh
instrumen
- Pembahasan
SMA/SMK
Menilai Sikap
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Menilai Keterampilan
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Portofolio
Penilaian Diri
Penilaian Antar
Teman
Informasi Pengayaan
Belajar
Informasikan
hubungan guru dan
Orang tua
SMA/SMK
R - 2.2
Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
menggunakan rentang nilai sebagai berikut
PERINGKAT
NILAI
KRITERIA
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
SMA/SMK
MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN
3.1
3.2
3.3
SMA/SMK
Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik
kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik,
karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based
Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera
diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat
memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio),
cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat
penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan .
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan
perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih menyusun contoh proses pembelajaran,
mengembangakan instrumen penilaian menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai
Kurikulum 2013 dan mengolah nilai untuk rapor
Kompetensi yang Dicapai
1. Memahami penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
2. Memahami model Pembelajaran (Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Discovery
Learning) dan penilaiannya.
3. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan
4. Melaporkan hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Indikator
1. Merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Prakarya .
2. Membuat contoh penerapan model model pembelajaran pada pembelajaran Prakarya
3. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian
4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran
Prakarya
5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
1. Perancangan Pembelajaran
Kerja Kelompok
menelaah HO
contoh
penerapan
model
pembelajaran
Kerja
kelompok
menyusun
contoh
model
pembelajaran
Presentasi
hasil kerja
kelompok dan
dikomentari
oleh kelompok
lain
Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok dan
rangkuman
hasil
SMA/SMK
2. Perancangan Penilaian
Diskusi
kelompok
perancangan
penilaian
sikap,
pengetahuan,
keterampilan
Kerja
Kelompokmenyu
sun contoh
instrumen
penilaian yg baik
Presentasi hasil
kerja kelompok
dan dikomentari
oleh kelompok
lain
Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok dan
rangkuman
hasil
Diskusi
kelompok
pengolahan
hasil penilaian
Kerja Kelompok
menyusun
contoh laporan
hasil penilaian
Presentasi hasil
kerja kelompok
dan dikomentari
oleh kelompok
lain
Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok dan
rangkuman
hasil
SMA/SMK
LK- 3.1a
LEMBAR KERJA
PERANCANGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM PRAKARYA DAN
KEWIRAUSAHAAN
Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Saintifik
Tujuan Kegiatan:
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran prakarya
2. Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia
3. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
4. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain
Kompetensi Dasar
Topik /Tema
Sub Topik/Tema
Tujuan Pembelajaran
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
Tahapan Pembelajaran
Kegiatan
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan
SMA/SMK
LK - 3.1b
LEMBAR KERJA
Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang model Project Based
Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning pada pembelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan
Langkah Kegiatan :
Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based
Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model
yang sesuai.
SMA/SMK
3. ....
4 ..
Topik
..
Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu
:
:
:
1x TM
1.
2.
3.
4.
5.
TAHAPPEMBELAJARAN
Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi
masalah)
Data collection
(pengumpulandata)
Data processing (pengolahan
Data)
Verification (pembuktian)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
6. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Kompetensi Dasar
Topik
Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu
:
:
:
:
3..
4..
1x TM
FASE-FASE
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada masalah
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
.............................................
SMA/SMK
R-3.1a-b
NILAI
KRITERIA
Amat Baik (
AB)
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
NILAI
Amat Baik (
AB)
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
KRITERIA
SMA/SMK
Kegiatan Pendahuluan:
1. Mengucapkan salam
2. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh peserta didik yang
berhubungan dengan materi baru yang akan dibelajarkan. Sebagai contoh dalam mapel
Prakarya, guru menanyakan konsep tentang kerajinan dari bahan alam dan buatan yang pernah
dipelajari pada level sebelumnya sebelum pembelajaran materi kerajinan dari bahan limbah
organik anorganik yang akan dilakukan pada kelas VIII. Hal ini dilakukan untuk menjaring
pemahaman peserta didik pada pengetahuan yang dikuasai sebelumnya. Guru mengingatkan
kembali pengetahuan yang sudah diketahui peserta didik pada kelas VII, agar peserta didik dapat
membedakan pengetahuan sebelumnya dengan saat ini yang akan dipelajari.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
1. Mengamati:
Dalam mapel Prakarya, guru meminta peserta didik untuk mengamati satu atau beberapa karya
baik secara langsung atau dalam gambar. Sebagai contoh dalam mapel Prakarya guru meminta
peserta didik untuk mengamati bahan alam, bahan buatan, bahan limbah organik dan bahan
limbah anorganik. Guru menghadirkan contoh benda atau dalam bentuk gambar ke dalam kelas.
Tampilan yang diberikan dapat juga dalam bentuk video. Peserta didik diminta untuk mengamati,
apa perbedaan limbah dengan bahan alam, limbah orgnaik dan limbah anorganik yang dapat
dijadikan bahan dasar kerajinan.
2. Menanya:
Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang suatu fakta yang dapat diamati dari bahan-bahan
sebagai dasar pembuatan kerajinan tersebut. Sebagai contoh peserta didik mempertanyakan Apa
perbedaan bahan limbah organik dengan bahan limbah anorganik?. Apa penyebab bahan
limbah anorganik sulit terurai dalam tanah sehingga perlu diolah secara khusus, salah satunya
sebagai karya kerajinan?.
3. Mengumpulkan informasi:
Dapat berupa kegiatan : Mengumpulkan data dan menganalisis data.
Peserta didik mengumpulkan data atau guru memberikan data tentang komponen-komponen
yang terdapat dalam bahan limbah organik dan anorganik. Peserta didik memperoleh data
klasifikasi bahan limbah organik dan anorganik.
Peserta didik mengajukan pendapat bahwa bahan limbah organik berasal dari hasil buangan
dalam kehidupan makhluk hidup, sedangkan bahan limbah anorganik berasal dari produksi
manusia yang menggunakan bahan alam yang dicampur dengan bahan kimia dan tidak dapat
terurai dalam tanah. Dan sebagainya.
Peserta didik menganalis data yang diberikan oleh guru. Peserta didik diajak untuk membaca buku
siswa pada bagian awal bab I. Peserta didik memperoleh informasi seputar pengertian limbah
organik dan anorganik, jenis bahan limbah organik dan anorganik, bahan yang dapat didaur ulang
menjadi bahan dasar kerajinan, sifat-sifat bahan limbah organik dan anorgnaik, dan sebagainya.
Konsep-konsep ini dihubungkan dengan informasi atau data awal, pertanyaan dan hipotesis, serta
data yang terkumpul. Juga dapat dilengkapi dengan kamus atau referensi lainnya sebagai penguat
informasi.
SMA/SMK
Mengasosiasi:
Peserta didik menarik kesimpulan berdasar hasil analisis yang mereka lakukan. Sebagai contoh
peserta didik menyimpulkan bahwa limbah organik dan anorganik dapat digunakan sebagai bahan
dasar kerajinan karena memiliki sifat yang unik, kuat, tahan lama, dan berdaya jual.
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut peserta didik mencoba berbagai bahan limbah organik dan
anorganik untuk dijadikan karya kerajinan. Peserta didik melakukan usaha coba-coba bahan
limbah yang cocok digunakan sesuai ide/gagasan yang diinginkan. Peserta didik mengidentifikasi
bahan limbah dan kesesuaiannya dengan karya kerajinan.
5. Mengomunikasikan
Pada langkah ini, peserta didik dapat menyampaikan hasil kerjanya secara lisan maupun tertulis,
misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanya jawab.
Kegiatan Penutup:
1. Guru meminta peserta didik untuk mengungkapkan konsep, prinsip atau teori yang telah
dikonstruk oleh peserta didik.
Peserta didik diminta untuk menjelaskan contoh keterkaitan antar limbah organik dan anorganik
dengan kehidupan kita, misal lingkungan hidup.
2. Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip
atau teori yang telah dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber informasi
lainnya.
3. Guru dapat memberikan beberapa situs di internet yang berkaitan dengan konsep, prinsip atau
teori yang telah dipelajari oleh peserta didik, kemudian guru meminta peserta didik untuk
mengakses situs-situs tersebut. Guru dapat menyebutkan beberapa akses situs-situs sebagai
alamat dalam internet yang dapat dicari oleh peserta didik, sebagai pemancing rasa ingin tahu
peserta didik.
Topik /Tema
Sub Topik/Tema
Tujuan
Pembelajaran
:
:
Alokasi Waktu
SMA/SMK
Tahapan Pembelajaran
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan
Kegiatan
Mengamati gambar/foto/ tayangan video tentang alur proses
produksi batik tulis dari suatu industri batik yang ada di
sekitar, yang diamati: proses, jenis alat dan bahan, fungsi,
jumlah tenaga kerja yang mengerjakan dalam setiap tahapan
proses.
Menanya berbagai hal yang terkait dengan alur proses
produksi batik tulis: sumber daya, alat, bahan, tahap proses
Mengumpulkan informasi tentang proses produksi batik tulis
dari berbagai sumber (alur proses produksi batik tulis:
sumber daya, alat, bahan, tahap proses)
Mengelompokkan
informasi,
membuat
sintesa,
menyimpulkan alur proses dan sumber daya yang dibutuhkan
dalam proses produksi batik tulis.
Mendiskusikan,
memaparkan/mempresentasikan
hasil
kesimpulan tentang alur proses dan sumber daya yang
dibutuhkan dalam proses produksi batik tulis.
secara tertulis: laporan tertulis
secara lisan: diskusi, presentasi/ pemaparan
SMA/SMK
HO- 3.1b
I.
Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning, Discovery Learning dan
Problem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan model-model pada pembelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan
1. Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model Berbasis Proyek (Project
Based Learning)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Jumlah Pertemuan
: SMAN ..
: Prakraya dan Kewirausahaan (Budidaya) Kelas XI
: XI / 1
: Budidaya Ikan Konsumsi
: 2 pertemuan (4 X 45)
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan dan keberagaman produk
budidaya di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
lingkungan dalam menggali informasi tentang
(gotong royong, kerjasama, toleran,
keberagaman produk budidaya dan
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
kewirausahaan di wilayah setempat dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari
lainnya
solusi atas berbagai permasalahan dalam
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
berinteraksi secara efektif dengan
mandiri dalam memperkenalkan produk
lingkungan sosial dan alam serta dalam
budidaya di wilayah setempat dan lainnya dan
menempatkan diri sebagai cerminan
menerapkan wirausaha
bangsa dalam pergaulan dunia.
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong,
bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab,
kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan melaksanakan budidaya di
wilayah setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan,dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan hasil budidaya ikan konsumsi
berdasarkan konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi budidaya
ikan konsumsi
3.3 Memahami proses produksi budidaya ikan
konsumsi di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam
menjalankan sebuah wirausaha budidaya ikan
konsumsi
3.5 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan hasil budidaya ikan konsumsi
berdasarkan konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
3.6 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi budidaya
ikan konsumsi
3.7 Memahami proses produksi budidaya ikan
konsumsi di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha
budidaya ikan konsumsi yang dapat
mendukung keberhasilan dalam menjalankan
sebuah usaha
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Peserta didik merespons salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi
dan pembelajaran sebelumnya
b. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c. Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, langkah
pembelajaran, dan teknik serta bentuk penilaian yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
Guru membentuk kelompok (5-6 siswa dalam satu kelompok)
a. Mengamati fenomena- Tahap 1 Model Proyek
1) Peserta didik membaca pedoman penugasan. Ikan konsumsi
2) Peserta didik mengidentifikasi topik Ikan konsumsi
b. Menentukan pertanyaan mendasar- Tahap 2 Model Proyek
1) Peserta didik merumuskanlah pertanyaan yang esensial berkaitan dengan topik
tersebut.
2) Peserta mendiskusikan jenis jenis ikan konsumsi
3) Peserta didik berdiskusi tentang pengemasan ikan konsumsi
c. Menyusun jadwal perencanaan proyek- Tahap 3 Model Proyek
1) Peserta didik mencoba merumuskan pertanyaan tentang ikan konsumsi dan
pengemasannya
SMA/SMK
SMA/SMK
Nama
Siswa
Religius
1
Jujur
4
Tanggung
jawab
1 2 3 4
Santun
1
1.
2.
3.
4.
SMA/SMK
5.
6.
.
Pedoman Penskoran
Rubrik penilaian sikap
Rubrik
sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan
menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan
tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup
sering dan mulai ajeg/konsisten
menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara
terus-menerus dan ajeg/konsisten
Skor
1
2
3
4
2. Intrumen Pengetahuan
a. Tes Tertulis
Sebutkan dan jelaskan metode lain yang digunakan untuk proses pengemasan dan
pendistribusian benih ikan!
b. Instrumen
1) Teknik
: Penilaian Proyek
2) Bentuk
: Skala penilaian
3) Instrumen
Mata Pelajaran
Nama Proyek
Alokasi Waktu
Guru Pembimbing
Nama
NIS
Kelas
No.
1
Ketepatan
:
:
:
:
:
:
:
ASPEK
SKOR (1 - 4)
TOTAL SKOR
LEMBAR KERJA 1
1. Beli benih ikan, kemudian praktekkan cara pengemasan sesuai dengan kreativitas
anda!
2. Catatlah berapa lama ikan tersebut dapat bertahan hidup? Kemudian jumlah ikan
yang hidup dan mati!
3. Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan simpulkan!
SMA/SMK
JADWAL PENGAMATAN
MATA PELAJARAN : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Objek Pengamatan : Pengemasan benih ikan konsumsi
Nama
:
Kelas
:
No.
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
1.
Persiapan
2.
Pelaksanaan
3.
Pelaporan
Hari ke 4
LEMBAR KERJA 2
HASIL PENGAMATAN
MATA PELAJARAN
Objek Pengamatan
pengemasan
Nama
Kelas
Jam ke
Jam ke
Jam ke
Jam ke
Waktu
1
2
3
4
LEMBAR KERJA 3
MATA PELAJARAN
Objek Pengamatan
pengemasan
Nama
Kelas
LAPORAN PENGAMATAN
: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
: Pengamatan jumlah ikan konsumsi yang masih hidup setelah
:
:
Judul (Pengemasan Ikan Konsumsi)
Hasil Pengamatan
Lama Penyimpanan (jam ke-)
Mati
SMA/SMK
Pembahasan
(Latar belakang pengemasan ikan)
Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model Berbasis Masalah (Problem
Based Learning)
Mata Pelajaran
Kelas /Semester
Materi Pokok
Jumlah Pertemuan
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan dan keberagaman produk
pengolahan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
lingkungan dalam menggali informasi tentang
keberagaman produk pengolahan dan
kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
mandiri dalam memperkenalkan produk
pengolahan di wilayah setempat dan lainnya
dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong,
bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif
dan inovatif dalam memahami kewirausahaan
dan membuat produk pengolahan di wilayah
setempat dan lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk membangun
semangat usaha
3.1 Memahami desain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi makanan khas daerah berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam
mendukung proses produksi usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah
3.3 Menganalisis proses produksi pengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Menganalisis peluang usahapengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah berdasarkan pengamatan pasar di
lingkungan wilayah setempat
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi makanan khas daerah berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam
mendukung proses produksi usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah
3.7 Memahami proses produksi usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi makanan khas daerah berdasarkan
pengamatan peluang usaha
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dankreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
KOMPETENSI DASAR
4.1 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksipengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerahberdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.3 Membuat karya pengolahan dari bahan nabati
dan hewani menjadi makanan khas daerah yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan
produkpengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerahyang
dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain proses produksi usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Membuat pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah
A. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahapan Pokok
Orientasi siswa pada masalah
(Pendahuluan )
Kegiatan Pembelajaran
Siswa
menyimak masalah yang disampaikan guru
tentang prosedur komplek tentang pembuatan makanan
khas daerah
Guru mengemukakan berbagai permasalahan dalam
pengolahan makanan khas daerah
Siswa diminta memberikan tanggapan dan pendapat
terhadap masalah tersebut
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menjelaskan teknik pembelajaran yang akan
dilaksanakan
Siswa membentuk kelompok belajar setiap kelompok 5
SMA/SMK
Tahapan Pokok
belajar (Pendahuluan)
Membimbing penyelidikan
siswa secara mandiri maupun
kelompok
(Kegiatan Inti)
Mengembangkan dan
menyajikan hasik karya
(Kegiatan Inti)
Kegiatan Pembelajaran
orang sesuai arahan guru untuk membahas tentang LKS
yang diberikan
Siswa menerima LKS tentang pembuatan makanan khas
daerah stempat
Siswa membaca dan mencermati LKS
Siswa melakukan identifikasi prosedur pengolahan
makanan khas daerah setempat menggunaka LKS dalam
kelompok
Guru memfasilitasi dan membimbing kelompok dalam
berdiskusi untuk memecahkan masalah
siswa menjawab pertanyaan pada LKS dan menyajikan
dalam laporan tertulis
Siswa menyajikan laporan pembahasan hasil temuan,
penarikan kesimpulan dari mengidentifikasi kelemahan
dan kelebihan pengolahan makanan khas daerah
Siswa dibimbing guru melakukan analisis terhadap
masalah yang ditemukan siswa
Kelompok siswa yang menghasilkan pemecahan masalah
yang lengkap diberi penghargaan.
Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi
yang telah dipelajari siswa
No.
Nama Siswa
1
Tanggung
jawab
1 2 3 4
Santun
1
1.
2.
3.
.
Pedoman Penskoran Rubrik penilaian sikap
Rubrik
sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan
menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan
Skor
1
2
SMA/SMK
2.
3.
Teknik
Penilaian
Tes tertulis
b. Penilaian Keterampilan
Menjawab
Tes tertulis
pertanyaan yang
berhubungan
dengan macam
macam makanan
khas daerah yang
diolah dari bahan
nabati / hewani
Presesntasi di depan Tes tertulis
kelas
A. Pedoman Penskoran
No. Soal
Petunjuk Penskoran
1.
Tepat
Kurang tepat
Tidak tepat
2.
Tepat
Kurang tepat
Tidak tepat
3.
Tepat
Kurang tepat
Tidak tepat
4
Tepat
Kurang tepat
Tidak tepat
3
4
Bentuk
Instrumen
Penilaian
uraian
Jelaskan Macam-macam makanan khas
daerah yang diolah dari bahan
nabati/hewani di daerah anda
uraian
uraian
Skor
3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
Keterangan
Nilai = Perolehan skor x 4 =
Skor maksimal
SMA/SMK
2. Intrumen Pengetahuan
Tes Tertulis
Tulislah macam-macam makanan khas daerah yang anda ketahui di daerah anda!
3. Instrumen
a. Teknik: Penilaian Pengetahuan
b. Bentuk
: Skala penilaian
c. Instrumen
Mata Pelajaran
Nama Proyek
Alokasi Waktu
Guru Pembimbing
betul
Nama
NIS
Kelas
No.
1
2
3
:
:
:
:
:
:
:
ASPEK
SKOR (1 - 4)
Sebagian betul
Sebagian besar
Semua betul
TOTAL SKOR
Topik
Sub Topik
Tujuan
:
:
:
Alokasi Waktu
FASE-FASE
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada masalah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yg dibutuhkan: Memecahkan masalah
terhadap melimpahnya limbah tekstil di lingkungan,
orientasi pada alat, bahan, dan teknik yang
SMA/SMK
FASE-FASE
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator
Mampu
mengidentifikasi
produk limbah tekstil
KEGIATAN PEMBELAJARAN
dibutuhkan
Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam
pemecahan masalah yang dipilih
Pengenalan jenis limbah tekstil dan akibat yang
ditimbulkan jenis bahan tersebut: alami/sintetis
Menggali pertanyaan-pertanyaan dan menggali ideide dari peserta didik
Membantu peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut
Membagi tugas yang akan dikerjakan secara
individu/kelompok berdasar jenis bahan, teknik, jenis
produk yang akan dibuat, dsb
Tigas secara kelompok memperhatikan heterogenitas,
partisipasi aktif setiap anggota
Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
Peserta didik didorong dalam mengumpulkan berbagai
informasi dari berbagai sumber tentang pemanfaatan
limbah tekstil dan pembuatan kemasan dengan
berbagai teknik.
Melalukan eksperimen untuk membuat kemasan
melalui pembuatan desain dan model/mock up
ataupun produk kemasan dari limbah tekstil
Membantu peserta didik dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model
dan berbagi tugas dengan teman
Menyajikan hasil produk kemasan melalui kegiatan
presentasi/pameran/diskusi hasil pemecahan masalah
yang dilakukan terhadap limbah tekstil tersebut dalam
bentuk model/mock up/produk kemasan yang dibuat
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja
Mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah
dilakukan dalam membuat model/mock up/produk
yang telah dilakukan
Instrumen
desain Tes uraian:
Identifikasikan 3 jenis produk yang dibuat dari limbah tekstil
SMA/SMK
2. Penilaian Keterampilan
Indikator
Membuat desain produk dari limbah
tekstil
Membuat desain kemasan produk
limbah tekstil
Instrumen
Ters kinerja (praktik):
Buatlah desain produk taplak meja dari limbah tekstil
dengan ukuran 100x100 cm
Buatlah desain kemasan taplak meja dari bahan
karton/kertas malaga dengan teknik lipat dan kait (tanpa
lem). Berikan hiasan dan label yang menarik pada kemasan
tersebut.
3. Penilaian Sikap
Indikator
Menunjukkan sikap disiplin,
bertanggung jawab, dan kreatif dalam
berkarya.
Instrumen
Observasi dengan lembar pengamatan sikap disiplin,
tanggungjawab, dan kreatif.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
lingkungan dalam menggali informasi tentang
(gotong royong, kerjasama, toleran,
keberagaman produk kerajinan dan
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya
menunjukkan sikap sebagai bagian dari
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
solusi atas berbagai permasalahan dalam
mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan
berinteraksi secara efektif dengan
di wilayah setempat dan lainnya dan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menerapkan wirausaha
menempatkan diri sebagai cerminan
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong,
bangsa dalam pergaulan dunia.
bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab,
kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di
wilayah setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan
karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi kerajinan
tekstil
3.3 Memahami proses produksi kerajinan tekstil di
wilayah setempat melalui pengamatan dari
berbagai sumber
3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam
menjalankan sebuah wirausaha kerajinan tekstil
3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan
karya keajinan dari bahan lunak berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam
mendukung proses produksi keajinan dari
bahan lunak
3.7 Menganalisis proses produksi keajinan dari
bahan lunak di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha
keajinan dari bahan lunak yang dapat
mendukung keberhasilan dalam menjalankan
sebuah usaha
4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya
kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan
tekstil berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.3 Membuat karya kerajinan tekstil yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan
pengalaman keberhasilan tokoh-tokoh
wirausaha kerajinan tekstil
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya
keajinan dari bahan lunak berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
4.6 Mendesain proses produksi karya keajinan dari
bahan lunak berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Membuat karya keajinan dari bahan lunak yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya
SMA/SMK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
sesuai teknik dan prosedur.
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku
wirausaha keajinan dari bahan lunak
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
RINCIAN KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan
Apersepsi (Guru bertanya apakah siswa sudah pernah mendengar istilah
tekstil, apa saja yang bisa dibikin kerajinan lewat tekstil)
Orientasi (Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan materi
kerajinan)
Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari kerajinan)
Pemberian Acuan :
(Garis besar materi tentang kerajinan tekstil)
Pembentukan Kelompok diskusi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang pengertian
tekstil
Siswa menyimak berbagai fungsi kerajinan tekstil
Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya
Siswa mendikusikan dengan teman sebangku mengenai contoh gambar
dengan menjelaskan alat yang diperlukan dan teknik yang digunakan
Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai berbagai fungsi dari
kerajinan tekstil tersebut
Guru bertanya tentang gambar yang ditampilkan
Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber tentang pengertian
tekstil
Guru bertanya tentang fungsi dari kerajinan teresbut
Mencoba
Siswa membaca buku teks yang berkaitan dengan tekstil
Siswa membaca buku teks tentang berbagai kerajinan tekstil
Siswa membaca buku teks tentang berbagai fungsi kerajian tekstil
Mengasosiasi
Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5 orang
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli mengenai
pengertian tekstil
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai kerajinan tekstil
(setiap kelompok berbeda pembahasan)
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi kerajinan
tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan)
Mengomunikasikan
15 menit
60 menit
SMA/SMK
RINCIAN KEGIATAN
WAKTU
H. PENILAIAN
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik
Observasi
Tes Tulis
Tes Praktik-Proyek
15 menit
Bentuk Instrumen
Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Tes uraian, menemukan persamaan dan perbedaan teks ulasan
film/drama dan resensi kumpulan cerpen dan Rambu-rambu
jawaban
Menulis teks ulasan film/drama, rubrik penilaian
2. Contoh Instrumen
2.1 Istrumen Sikap
Untuk mengukur pencapaian kompetensi sikap dilakukan melalui pengamatan/ observasi baik
pada saat pembelajaran maupun diskusi dan presentasi.
Lembar observasi pembelajaran
N
o
Nama
Siswa
responsif
proaktif
(1)
(2)
Observasi
Peduli
lingkungan
(3)
Peduli
sesama
(4)
Menghargai
karya
(5)
Jml
Skor
NilaI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dst.
SMA/SMK
Nama
Siswa
Observasi
Tanggungjawab
(2)
Kerjasama
(1)
Toleran
(3)
Disiplin
(4)
Jml
Skor
Nilai
1.
2.
3.
4.
5. Dst.
Keterangan pengisian skor:
4. Sangat baik
3. Baik
2. Cukup
1. Kurang.
Lembar observasi presentasi
Nama
: .
Kelas
: .
No
Aspek yang dinilai
1
1
2
3
4
5
6
Penilaian
2
Komunikasi
Sistematika penyampaian
Wawasan
Keberanian
Antusias
Penampilan
Penilaian
2
Komunikasi sedang
Sistematika
penyampaian
Wawasan
Keberanian
Antusias
Penyampain tidak
sistematis
Wawasan kurang
Tidak ada keberanian
Tidak antusias
Sistematika
penyampaian sedang
Wawasan sedang
Keberanian sedang
Antusias sedang
Penampilan
Penampilan kurang
Penampilan sedang
3
Komunikasi Lancar dan
baik
Sistematika
penyampaian baik
Wawasan luas
Keberanian baik
Antusias dalam
kegiatan
Penampilan baik
Topik
SMA/SMK
Sub Topik
Tujuan
:
:
Alokasi Waktu
TAHAPPEMBELAJARAN
1. Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
2. Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi
masalah)
3. Data collection
(pengumpulandata)
4. Data processing
(pengolahan Data)
5. Verification (pembuktian)
6. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator
2. Penilaian Keterampilan
Indikator
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Mengamati gambar/video tentang jenis-jenis kemasan baju
batik
Identifikasikan jenis bahan dan teknik kemasan baju batik,
khususnya batik modern untuk baju pria.
Mencari informasi tentang berbagai bahan dan teknik dalam
pembuatan kemasan baju batik (penugasan mencari gambar,
artikel, topik dalam bahasan buku, dsb)
Memilah, Mengelompokkan data/informasi menurut
karakteristiknya
Membuktikan jenis dan teknik kemasan dalam praksis yang
nyata melalui contoh-contoh riil dari berbagai jenis kemasan
baju batik
Menyimpulkan jenis dan teknik kemasan baju batik modern
pria
Instrumen
Tes uraian
Jelaskan tiga jenis bahan yang dapat digunakan untuk
membuat kemasan.
Jelaskan salah satu teknik pembuatan kemasan.
Instrumen
3. Penilaian Sikap
Indikator
Instrumen
SMA/SMK
LK-3.2
LEMBAR KERJA
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan dalam kelompok, cermati contoh-contoh pengembangan instrumen penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta lembar kerja perancangan instrumen penilaian
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk dari satu KD, sebaiknya topic/materi yang
dipilih sesuai dengan model-model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh kelompok
Anda
3. Isilah Lembar Kerja perancangan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan
contoh instrumen untuk masing-masing bentuk penilaian
4. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda
5. Perbaiki rancangan instrumen penilaian jika ada saran atau usulan perbaikan
Format:
Identitas Materi
Kompetensi Dasar
Topik/Materi
Sub Topik/Sub Materi
:
:
3. ...................................................................
4. ................................................................
2.........................................................................................
.......................................................
...........................................................................................
b. Penilaian Diri
d. Jurnal
SMA/SMK
a. Tes Tertulis
-
Pilihan Ganda
Uraian
b. Tes Lisan
c. Tes Penugasan
a. Tes Praktik
b. Tes Proyek
- Proyek
- Produk
c. Portofolio
SMA/SMK
R- 3.2
NILAI
KRITERIA
90 < AB
100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
( AB)
Penilaian Pengetahuan
PERINGKAT
Amat Baik
NILAI
KRITERIA
90 < AB
100
1.
2.
3.
4.
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
( AB)
SMA/SMK
Penilaian Keterampilan
PERINGKAT
Amat Baik
NILAI
KRITERIA
90 < AB
100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
( AB)
SMA/SMK
R-3.1/3.2
NILAI
KRITERIA
Amat Baik (
AB)
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
NILAI
Amat Baik (
AB)
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
KRITERIA
SMA/SMK
HO- 3.2d
a. PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN PRAKARYA
Penilaian pada pembelajaran dengan metode saintifik meliputi penilaian proses, penilaian
produk, dan penilaian sikap. Penilaian pada 3 aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Penilaian sikap, melalui observasi saat peserta didik bekerja kelompok, bekerja individu,
berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap.
b. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi saat peserta didik
bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan
menggunakan lembar observasi kinerja.
c. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum dilakukan dengan tes
tertulis.
Berikut contoh lembar penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dapat digunakan
sebagai acuan penilaian.
PENILAIAN SIKAP
Sikap spiritual
2.
Teknik observasi
Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v)
pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik
Kelas
Tanggal Pengamatan
Materi Pokok
: .
: .
: ..
: ..
SMA/SMK
Skor
No
Aspek Pengamatan
1
2
3
4
5
3
v
v
v
v
v
14
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik
: apabila memperoleh skor : 3,33 < skor 4,00
Baik
: apabila memperoleh skor : 2,33 < skor 3,33
Cukup
: apabila memperoleh skor : 1,33 < skor 2,33
Kurang
: apabila memperoleh skor: skor 1,33
Keterangan:
Implementasi cakupan sikap yang dirancang padap proses pembelajaran untuk
mengukur pencapaian kompetensi dasar disesuaikan relevansinya materi yang diajarkan.
3. Teknik Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar
cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential.
Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena.
Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya
bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di
SMA/SMK
mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat
negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data
interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik
tertentu yang dimiliki seseorang.
Kriteria penyusunan lembar penilaian diri:
1) Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden
terhadap sesuatu hal.
2) Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
3) Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
4) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
PETUNJUK
1.
2.
No
1
2
3
4
5
.
.
.
.
TP (1)
KD
(2)
SR
(3)
v
SL
(4)
v
v
v
v
14
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
SMA/SMK
:
:
:
:
.
.
.
.
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
:
:
:
:
.
.
.
.
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki sebagai berikut :
Ya
= apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan
Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan.
: .
: .
: ..
: ..
SMA/SMK
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Melakukan
Ya
Tidak
V
V
V
V
V
V
V
V
6
2
Petunjuk Penyekoran
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh nilai skor 6, dan skor maksimal 8 maka nilai akhir
adalah :
Kriteria perolehan nilai sama dapat menggunakan seperti dalam pedoman observasi.
Daftar Cek
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap sosial peserta didik lain dalam
kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya
= apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan.
Nama penilai
Nama peserta didik yang dinilai
Kelas
Mata pelajaran
: Tidak diisi
: ...............
: ...............
: ...............
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 113
SMA/SMK
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Melakukan
Ya
Tidak
V
V
V
V
V
V
V
V
6
2
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin
1)
2)
3)
4)
5)
6)
SMA/SMK
Contoh Instrumen:
DAFTAR CEK PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK
Nama penilai
Nama peserta didik yang dinilai
Kelas
Mata pelajaran
: Tidak diisi
: ...............
: ...............
: ...............
No
1
2
3
4
Skor
Aspek Pengamatan
Tidak nyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan
Tidak melakukan plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan
setiap tugas
Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu
apa adanya
Melaporkan data atau informasi apa adanya
JUMLAH
4
v
v
v
14
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
d). Jurnal
1)
Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
SMA/SMK
Format:
Jurnal
Nama Peserta Didik
: .
: .
Tanggal
: .
: .
Kejadian
: .
Petunjuk penskoran
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
2)
Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Hari/ Tanggal
: ..
: ..
Kejadian
Keterangan
SMA/SMK
PENILAIAN KETRAMPILAN
1. P
engertian Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang dilakukan
terhadap peserta didik untuk menilaisejauh mana pencapaian SKL, KI, dan KD khusus dalam
dimensi keterampilan.
SKL dimensi keterampilan untuk satuan pendidikan tingkat SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah
lulusan memiliki kualifikasi kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis
(Permendikbud 54 tahun 2013 tentang SKL).SKL ini merupakan tagihan kompetensi minimal
setelah peserta didik menempuh pendidikan selama 3 tahun atau lebih dan dinyatakan lulus.
2. Cakupan Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan
Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliputi keterampilan peserta didik yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Keterampilan ini meliputi:
keterampilan mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar.
Dalam ranah konkret
keterampilan ini mencakup aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat. Sedangkan dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas
menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang.
CONTOH PENILAIAN SEBAGAI BERIKUT:
1) Contoh Projek
Mata Pelajaran : Keterampilan Kerajinan
Nama Projek : Membuat laporan penanganan limbah tekstil yang melimpah (Survey
dan Browsing)
Alokasi Waktu : Satu Semester
Nama Siswa : ______________________
Kelas : XI/1
No
1.
2.
3.
Aspek *
Perencanaan:
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
Pelaksanaan
a. Sistematika Kegiatan
b. Keakuratan Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
Laporan Proyek
a. Performans
b. Penguasaan
Total Skor
Skor (1 4)
3
3
3
4
3
4
4
4
4
32
SMA/SMK
Penilaian
Jumlah Skor yang Diperoleh
Skor Maksimum
Nilai =
X 100
Nilai: 32/36x100=88,9
PERINGKAT
NILAI
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
2.
3.
Pelaksanaan
a. Sistematika
Kegiatan
b. Keakuratan
Informasi
c. Kualitas Sumber
Data
d. Analisis Data
e. Penarikan
kesimpulan
Laporan Proyek
a. Performans
b. Penguasaan
Deskriptor
Ya
Tidak
SMA/SMK
2) Contoh Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan
kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi
digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik
dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan
terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar
meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
b. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.
c. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder
di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.
d. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
e. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta
didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik, sehingga disepakati
estndar yang ditentkan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan
(standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.
f. Peserta didik diminta menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat
membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan
tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara
memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
g. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi
kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat
kontrak seperti perjanjian mengenai jangka waktu penyelesaian.
h. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang
orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan
portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.
: 1 Semester
Kelas : IX/1
SMA/SMK
No
1.
2.
3.
4.
Skor
(1 4)
Prestasi
T
BT
Ket.
T = tuntas
BT = Belum tuntas
1. Pelaksanaan penilaian kompetensi keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh pendidik dengan tehnik penilaian praktik,
penilaian projek, dan penilaian portofolio. Sedangkan pelaksanaan penilaian keterampilan
dapat dilakukan pada ujiansekolah. Penilaian kompetensi keterampilandilakukan oleh pendidik
secara berkelanjutan.
a. Penilaian projek
Penilaianprojekdilakukanolehpendidikuntuktiapakhirbabatau tema pelajaran. Intensitas
pelaksanaannya didasarkan pada tuntutan KD.Berikut ini adalah beberapa langkah yang
harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian proyek.
1) Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik.
2) Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria penilaian.
3) Menyampaikan tugas disampaikan kepada peserta didik.
4) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang harus
dikerjakan.
5) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proyek.
6) Memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan umpan balik pada setiap
tahapan pengerjaan proyek.
7) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
8) Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi minimal.
9) Mencatat hasil penilaian.
10) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik.
b. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio dilakukan minimal setiap akhir semester.Intensitas pelaksanaan
penilaian didasarkan pada tuntutan KD.Pelaksanaan penilaian portofolio, harus memenuhi
beberapa kriteria berikut.
1) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan menilainya pada
saatkegiatan tatap muka, tugas terstruktur atau tugas mandiri tidak terstruktur,
disesuaikandengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan kegiatan pembelajaran.
2) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan
atau disepakati bersama dengan peserta didik. Penilaian portofolio oleh peserta
didikbersifat sebagai evaluasi diri.
3) Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi dirinya.
4) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah ditentukan
SMA/SMK
5) Memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara berkesinambungan dengan
cara memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut,
caramemperbaikinya dan diinformasikan kepada peserta didik.
6) Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan
danmenyimpan portofolio masing-masing dalam satu map atau folder di rumah masing
masing atau di loker sekolah.
7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, peserta didik
diberikesempatan untuk memperbaikinya.
8) Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan dan
penyerahankarya hasil perbaikan kepada guru
9) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio dengan
caramenempel di kelas
10) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang telahdiberi
identitas masing-masing peserta didik untuk bahan laporan kepada sekolah danorang
tua peserta didik
11) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan
pesertadidik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu untuk
bahanlaporan kepada sekolah dan atau orang tua peserta didik .
12) Memberikan nilai akhir
13) masing-masing peserta didik disertai umpan balik
PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Pengertian
Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan merupakan bagian dari penilaian pendidikan.
Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Adapaun penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilain potensi intelektual yang terdiri
dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi (Anderson & Krathwohl, 2001). Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk
mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian terhadap pengetahuan
peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian
terhadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar
peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. Pedoman penilaian kompetensi pengetahuan
ini dikembangkan sebagai rujukan teknis bagi pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana
dikehendaki dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.
SMA/SMK
Kemampuan memahami
Kemampuan menerapkan
pengetahuan (aplikasi)
SMA/SMK
Kemampuan mengevaluasi
Kemampuan merancang
1.
Prakarya
SMA/SMK
Mata
Pelajaran
Prakarya
Indikator
Teknik
Pencapaian
Penilaian
Kompetensi
3.1.1
Tes tulis
Menjelaskan
konsep desain
kerajinan dari
bahan alam.
3.1.1
Mengide
ntifikasi
desain
produk
dan
pengema
san karya
kerajinan
tekstil
Bentuk
Instrume
n
Uraian
Contoh Instrumen
Jelaskan desain
kerajinan dari bahan
alam!
Kunci:
Desain kerajinan dari
bahan alam adalah
desain produk kerajinan
yang terbuat dari bahan
alam. Bahan-bahan alam
ini di antaranya adalah
tanah liat, serat alam,
kayu, bambu, kulit,
logam, batu, dan rotan.
Identifikasi desain
produk dan pengemasan
kerajinan tekstil.
Kunci:
Jenis kerajinan tekstil:
Tenunan, batik, sulam
(bordir), jahit perca,
jahit tindas dan aplikasi,
cetak saring, makrame,
tapestri.
Pengemasan:
Bahan: kertas, karton,
daur ulang, bahan alami,
plastik.
Teknik: lipat, kait, lem.
SMA/SMK
B. Kunci Jawaban
1. Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
B
+
S1
S2
Keterangan: B : Baterai
M : dinamo DC
S1,S2, : Saklar micro (limit switch)
2. Cara kerja rangkaian:
Jika baterai terpasang
Posisi S1, S2 terhubung(on) dinamo DC berputar
Posisi S1 terhubung(on) dan S2 tidak terhubung(off) motor kiri berputar dan motor kanan
tidak berputar
Posisi S1 tidak terhubung(off) dan S2 terhubung(on) motor kanan berputar dan motor kiri
tidak berputar
S1, S2 menggunakan saklar jenis saklar micro(micro switch)
3. Alat yang dipergunakan untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik
Solder listrik
Tang kombinasi
Pemotong kuku
Timah(tenol)
Lem superglue/lakban
4. Bahan-bahan pembuat mainan dengan teknologi mekanik.
Motor DC
Saklar micro
Tempat baterai
Konektor
Kabel tunggal
SMA/SMK
Pedoman Penilaian:
A. Kriteria Pensekoran:
1. Setiap butir soal memiliki rentang skor 1-5
2. Total skor apabila semua jawaban benar adalah 20
B. Kriterian Penilaian:
a. Perolehan Skor 1-5 ; nilai = 1
b. Perolehan Skor 6-10 ; nilai = 2
c. Perolehan Skor 11-15
; nilai = 3
d. Perolehan Skor 16-20
; nilai = 4
SMA/SMK
LK 3.2
PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA PENILAIANNYA
Kompetensi
Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang kegiatan
pembelajaran dengan model Problem Based Learning/ Discovery Learning/
Inquiry Learning Project Based Learningdan cara penilaiannya.
Langkah Kegiatan :
Untuk fasilitator
1. Mintalah peserta untuk mengkaji teks tentang model model pembelajaran dan cara
penilaiannnya
2. Mintalah peserta menentukan topik/ materi yang sesuai dengan masing-masing model
3. Mintalah peserta untuk mengisi LK perancangan kegiatan pembelajaran
Untuk Peserta
1. Kerjakan secara berpasangan , cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran dan cara
penilaiannya
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu
model
3. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran dan cara penilaiannya sesuai dengan
model yang Anda pilih
4. Presentasikan hasil rancangan Anda
5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan
Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based
Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model
yang sesuai.
SMA/SMK
Topik
3. ....
4 ..
2.
..
Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu
:
:
:
1x TM
TAHAPPEMBELAJARAN
7. Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
8. Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi
masalah)
9. Data collection
(pengumpulandata)
10.
Data processing
(pengolahan Data)
11.
Verification
(pembuktian)
12.
Generalization
(menarik
kesimpulan/generalisasi)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator
Instrumen
2. Penilaian Keterampilan
Indikator
Instrumen
3. Penilaian Sikap
Indikator
Instrumen
SMA/SMK
Topik
Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu
:
:
:
:
3..
4..
2..
1x TM
FASE-FASE
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada masalah
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
.............................................
Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator
Instrumen
2. Penilaian Keterampilan
Indikator
Instrumen
3. Penilaian Sikap
Indikator
Instrumen
SMA/SMK
R-3.1/3.2
PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN
NILAI
KRITERIA
Amat Baik (
AB)
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
NILAI
Amat Baik (
AB)
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
KRITERIA
SMA/SMK
HO-3.3
PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap
peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk
penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan sebagai berikut.
Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada setiap topik seluruh KD.
Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam buku
laporan hasil belajar (rapor). Nilai rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta
didik dalam satu semester. Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor diperoleh dari
berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan seperti yang tertera
pada dokumen Model Penilaian Hasil Belajar dan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
SMA yang diterbitkanPemerintah
Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaporan
Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa dilakukan para guru.
Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA, 2013
dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah.
Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan. Diantaranya adalah:
2. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 4
(kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:
A : 3,67 4.00
C+ : 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66
C : 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33
C- : 1,34 - 1,66
B : 2,67 - 3,00
D+ : 1,01 - 1,33
B- : 2,34 - 2,66
D : 1,00
Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
Menggunakan skala nilai 0 sd 100
Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didikpada mata pelajaran
Prakarya
NH
= 80
UTS
= 75
UAS
= 85
Nilai Rapor
= 80+75+85 : 3 = 240: 3
Nilai Rapor
= 80
Nilai Konversi
= (80 :100) x 4 = 3.20 = B+
Yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (3.20) dan predikatnya (B+).
3. Penilaian Keterampilan
Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4
(kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:
SMA/SMK
A
AB+
B
B-
: 3,67 4.00
: 3,34 - 3,66
: 3,01 - 3,33
: 2,67 - 3,00
: 2,34 - 2,66
C+
C
CD+
: 1,00
: 2,01 - 2,33
: 1,67 - 2,00
: 1,34 - 1,66
: 1,01 - 1,33
=
=
=
=
=
=
80
75
80
80+75+80 : 3 = 235 : 3
78.33
(78.33/100) x 4 = 3,13 = B+
4. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses),
penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan guru.
Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai
berikut:
SB = Sangat Baik = 80 - 100
B = Baik
= 70 - 79
C = Cukup
= 60 - 69
K = Kurang
= < 60
Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang peserta didik pada mata pelajaranPrakarya
Nilai Observasi
Nilai diri sendiri
Nilai antar teman
Nilai Jurnal
Nilai Rapor
Nilai Rapor
Predikat
=
=
=
=
=
=
=
85
75
80
75
85+75+80+75 : 4 = 315 : 4
79
Baik
5. Pada rapor ada deskripsi dari setiap capaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Guru diharapkan membuat deskripsi dari capaian kompetensi berdasarkan data capaian peserta
didik sesuai dengan hasil penilaian setiap KD pada semester tersebut.
Untuk memahami lebih lanjut silahkan Anda menyimak dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA,
2013 dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah.
SMA/SMK
LK- 3.3
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN PRAKARYA
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi
Tujuan Kegiatan :
Melaporkani hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil
belajar.
Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses dan hasil
belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian Hasil Belajar
SMA
2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliputi penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran prakarya selama satu semester
3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi
5. Masukkan kedalam format rapor
SMA/SMK
R-3.3
RUBRIK PENGOLAHAN NILAI PRAKARYA UNTUK RAPOR
Rubrik pengolahan nilai prakarya untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan
peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3
2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang dibuat peserta pelatihan
PERINGKAT
NILAI
Amat Baik (
AB)
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
KRITERIA
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan tepat, deskripsi capaian kompetensi tiga macam
penilaian sesuai dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan tepat,dua deskripsi capaian kompetensi sesuai
dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat, dua
deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat,satu
deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai
SMA/SMK
LAP ORAN
NISN: ..
SMA/SMK
LAPORAN
CAPAIAN KOMPETENSIPESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH
ATAS
(SMA)
Nama Sekolah
_________________________________
NPSN/NSS
_________________________________
Alamat Sekolah
_________________________________
_________________________________
Kelurahan
___________________________________
Kecamatan
___________________________________
Kabupaten/Kota
___________________________________
Provinsi
___________________________________
Website
__________________________________
____________________________________
SMA/SMK
1. Nama peserta didik di halaman judul, data sekolah di lembar 1, dan data peserta didik di
lembar 2 diisi lengkap.
2. Lembar 2 yang berisi data peserta didik, dilengkapi pas foto peserta didik terbaru berukuran 3 x
4.
3. Pengisian Lembar CAPAIANKOMPETENSI
a. Identitas sekolah dan identitas peserta didik diisi lengkap.
b. Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan diisi perolehan nilai dari setiap guru
mata pelajaran yang berupa angka (berdasarkan perhitungan skala 1 s.d 4) dan Kode
Huruf (predikat).
PeniilaianA, B, C, dan D sebagai berikut:
Predikat
A
Indikator
Menguasai seluruh kompetensi dengan kualitas melebihi yang diharapkan
Menguasai seluruh kompetensi pada tingkat kriteria minimum
yang dipersyaratkan
Menguasai sebagian besar kompetensi, tetapi ada satu atau dua
kompetensi penting yang belum dikuasai
Tidak kompeten
B
C
D
c. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2)dalam Mapel diisi dengan nilai
kualitatif:Sangat
Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) menggunakan indikator sebagai berikut.
Predikat
SB
B
Indikator
Sudah konsisten (selalu berperilaku) sesuai yang diharapkan
Mulai konsisten(sering berperilaku) sesuai yang diharapkan
d. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) antarmapel diisi oleh wali kelas dengan
deskripsi kesimpulan dari sikap peserta didik secara keseluruhan. Kesimpulan tersebut
diperoleh melalui rapat wali kelas bersama dengan semua guru mata pelajaran.
e. Kelompok C(Peminatan)
Nomor 1 4 diisi mata pelajaran yang sesuai dengan kelompok peminatan yang dipilih
peserta didik.Nomor 5 6 diisi mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman sesuai
dengan pilihan peserta didik.
f. Ekstra kurikuler diisi dengan kualifikasi Sangat memuaskan atau Memuaskan disertai
penjelasanmengenai prestasi dan keikutsertaan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan
peserta didik pada ekstra kurikuler wajib dan pilihan. Penjelasan ini diperoleh dari guru
pembina/pelatih ekstra kurikuler.
SMA/SMK
g. Kolom ketidakhadiran diisi rekapitulasi ketidakhadiran peserta didik (sakit, izin, dan tanpa
keterangan) dari wali kelas.
h. Diisikan nama kota dan tanggal, bulan, serta tahun diterbitkannya rapor.
i. Dilengkapi dengan tanda tangan dan nama wali kelas, serta NIP (jika ada).
j. Nama dan tanda tangan orangtua/wali harus diisi setelah orangtua/wali peserta didik
menerima laporan capaian kompetensi (rapor) putera/puterinya.
4. Lembar DESKRIPSI KOMPETENSI
a. Diisi identitas sekolah dan peserta didik.
b. Kolom catatan untuk kompetensi pengetahuan diisi dengan capaian KD dari KI-3 (yang
menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata pelajaran.
c. Kolom catatan untuk kompetensi keterampilan diisi dengan capaian KD dari KI-4
(yang
menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata pelajaran.
d. Kolom catatan untuk kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial diisi dengan capaian KD
dari
KI-1 dan KI-2 (yang menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata
pelajaran.
e. Diisikan nama kota dan tanggal, bulan, serta tahun diterbitkannya rapor.
f. Dilengkapi dengan tanda tangan dan nama wali kelas, serta NIP (jika ada).
g. Nama dan tanda tangan orangtua/wali harus diisi setelah orangtua/wali peserta
didik menerima laporan capaian kompetensi putera/puterinya.
h.
Untuk kelas X semester 2 (dua) pada kotak Keputusan, jika peserta didik naik
kelas,setelah kata naik ke kelas diisi XI (sebelas) dan dicoret kata tinggal di kelas.Atau
sebaliknya, jika peserta didik tidak naik kelas, kata naik ke kelas dicoret, dan setelah kata
tinggal di kelas diisi X (sepuluh). Selanjutnya diisikan nama kota dan tanggal, bulan,
serta tahun diterbitkannya rapor, dilengkapi tanda tangan kepala sekolah dan NIP (jika
ada), serta dibubuhi stempel sekolah.
i. Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh pihak sekolah berdasarkan karakteristik
sekolah masing-masing.
Contoh :
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2) Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi pengetahuan,
keterampilan,
dan/atau sikap yang belum tuntas/belum baik pada semester kedua.
3) Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif.
5. Keterangan pindah sekolah (Keluar) diisi sebagai
berikut. a. Nama peserta didik diisi lengkap.
b. Tanggal ditetapkannya keluar dari sekolah.
c. Kelas yang ditinggalkan pada saat keluar dari
sekolah. d. Alasan keluar dari sekolah.
e. Nama kota, tanggal, bulan, dan tahun keluar sekolah. Tanda tangan dan namakepala
sekolah yang ditinggalkan, NIP (jika ada), dan dibubuhi stempel sekolah.
f. Pengesahan kepindahan keluar sekolah dikuatkan dengan tanda tangan dan nama
orang tua/wali peserta didik.
6. Keterangan pindah sekolah (Masuk) diisi sebagai
berikut.
a. Nama peserta didik diisi lengkap.
b. Nomor 1, 2, dan 3 diisi identitas peserta didik (nama, nomor induk, dan nama sekolah
asal)
SMA/SMK
dengan lengkap.
c. Nomor 4 Masuk di sekolah ini diisi sekolah yang baru. Tanggal diisi mulai (pertama kali)
peserta didik diterima di sekolah yang baru. Di kelas diisi kelas peserta didik diterima di
sekolah yang baru. Tahun pelajaran diisi tahun pelajaran yang sedang berjalan pada
waktu peserta didik di terima di sekolah yang baru.
d. Nama kota tempat sekolah yang baru, tanggal, bulan, dan tahun diterima di sekolah yang
baru.
Tanda tangan dan nama kepala sekolah, NIP (jika ada) dan dibubuhi stempel sekolah.
7. Catatan prestasi yang pernah dicapai diisi sebagai
berikut.
a. Identitas peserta didik (Nama, nama sekolah, NISN).
b. Catatan prestasi yang menonjol baik pada bidang akademik maupun non-akademik yang
belum pernah dilaporkan.
SMA/SMK
CONTOH PENGISIAN
Nama Sekolah
Alamat
Nama
Peserta Didik
: SMA Cipete
: Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Kelas
Semester
Tahun Pelajaran
: X
: 1 (Satu)
: 2013-2014
: Gilang Permata
Nomor Induk/NISN
: 9970465357
CAPAIAN KOMPETENSI
Sikap Spiritual dan
(KI-1dan
MATA PELAJARAN
dalam
mapel
antarmapel
Kelompok A (Wajib)
1
4.00
3.67
A-
SB
3.67
A-
3.33
B+
Bahasa Indonesia
Nama guru: Indrawati, S.Pd,
4.00
4.00
SB
Matematika
Nama guru: Irawan, MPd
3.67
A-
3.00
Sejarah Indonesia
Nama guru: Ana Rosida, S.Pd, MM
3.00
3.33
B+
3.67
A-
3.67
A-
SB
Bahasa Inggris
Peserta didik
Kelompok B (Wajib)
1
Seni Budaya
Nama guru: Alia, S.Pd
3.33
B+
3.00
3.33
B+
4.00
2.67
B-
2.33
C+
Kelompok C(Peminatan)
1
Matematika
Nama guru: Irawan, MPd
3.67
A-
3.00
Biologi
Nama guru: Herlina, SPd
3.33
B+
2.67
B-
Fisika
Nama guru: Hermanto, MPd
4.00
3.37
A-
SB
3.67
A-
3.33
B+
3.00
3.00
3.67
A-
4.00
SB
4
5
6
Kimia
Nama guru: Tuti S, MPd
Ekonomi
Nama guru: Ridwan, S.Pd
Bahasa Mandarin
Nama guru: Rosita, MPd
SMA/SMK
Ekstra Kurikuler
1. Praja Muda Karana (Pramuka)
2. Palang Merah Remaja (PMR)
Sakit
Izin
Tanpa Keterangan
DESKRIPSI
No.
Mata Pelajaran
Kompetensi
Kelompok A (Wajib)
1.
Pendidikan Agama dan Pengetahuan
Budi Pekerti
Kelompok B (Wajib)
1.
...............
2.
Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
Catatan
Baik, sudah memahami seluruh
kompetensi, terutama sangat baik dalam
memahami makna mujahadah an-nafs.
Terus berlatih agar lebih baik dalam
kompetensi yang lain.
Keterampilan
Pengetahuan
Keterampilan
SMA/SMK
No.
Mata Pelajaran
Kompetensi
Sikap Spiritual dan
Sosial
Catatan
Sudah menunjukkan kesadaran
mewujudkan rasa syukur. Sudah
menunjukkan usaha maksimal dalam setiap
aktivitas gerak jasmani, sportif dalam
bermain, namun masih perlu peningkatan
dalam menghargai perbedaan.
SMA/SMK
No.
Mata Pelajaran
Kompetensi
Catatan
Kelompok C (Peminatan)
1
2
Matematika
Biologi
....
Pengetahuan
Keterampilan
....
Sudah memahami berbagai tingkat
keaneka-ragaman hayati, namun kurang
memahami dampak perubahan
lingkungan terhadap kehidupan. Perlu
melakukan pengamatan lingkungan untuk
meningkatkan pemahaman mengenai
dampak perubahan lingkungan terhadap
Sudah memiliki kompetensi keterampilan
kehidupan.
ilmiah dalam memecahkan permasalahan
biologi, namun kurang memperhatikan
aspek keselamatan kerja. Perlu lebih teliti
memperhatikan aspek keselamatan kerja
dalam melakukan kegiatan praktik baik di
dalam maupun di luar ruang laboratorium
Sudah menunjukkan kepedulian terhadap
biologi.
masalah lingkungan hidup dan berperilaku
ilmiah (tekun, teliti, jujur menyajikan data
dan fakta), namun kurang percaya diri
dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi secara lisan. Perlu
berlatih meningkatkan kepercayaan diri
....
untuk
berani berargumentasi secara lisan.
....
Sudah memiliki kompetensi menganalisis
dan mengatasi permasalahan ekonomi,
namun kurang memahami konsep
manajemen. Perlu meningkatkan
pemahaman
manajemen.
Sudah
terampiltentang
melakukan
penelitiantentangpasardan
terbentuknyahargapasardalam
perekonomian, namun kurang
terampil menerapkan konsep
manajemen. Perlu berlatih
menerapkan konsep manajemen di
sekolah,
misalnya mengelola
Sudah menunjukkan
pengamalan agama
koperasi
siswa.
dalam
memanfaatkan
produk bank.
....
Keterampilan
3
4
5
Fisika
Kimia
Ekonomi
Bahasa Mandarin
....
....
Pengetahuan
SMA/SMK
Gilang Permata
Nama Sekolah
9970465357
No.
Mendapat medali perak dalam Olimpiade Sain Nasi onal (OSN) SMP tingkat
Nasional t ahun 2011.
Meraih juara II (tim) lomba halang rintang PMR tingkat provinsi DKI Jakarta
tahun
2013.
SMA/SMK
LAPORAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)
LAPORAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)
Nama Sekolah
NISN/NSS
Alamat Sekolah
:
:
:
_________________________________
_________________________________
_________________________________
Kelurahan
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
Website
E-mail
_________________________________
Kode Pos _________Telp.___________
: ___________________________________
: ___________________________________
: ___________________________________
: ___________________________________
: ___________________________________
: ___________________________________
SMA/SMK
d. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2), dalam kolom Mapel diisi dengan
menggunakan nilai kualitatif:Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K).
e. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) antarmapel diisi oleh wali kelas dengan
deskripsi kesimpulan dari sikap peserta didik secara keseluruhan. Kesimpulan tersebut
diperoleh melalui rapat bersama dengan guru mata pelajaran.
f. Kolom peminatan diisi Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, atau Peminatan
Ilmu-ilmu Sosial, atau Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya.
Nomor 1 4 diisi mata pelajaran yang sesuai dengan kelompok peminatan yang dipilih.
Nomor 5 6 diisi mata pelajaran lintas minat atau pendalaman.
SMA/SMK
CONTOH PENGISIAN
Nama Sekolah
Alamat
Nama
2014
Nomor Induk/NISN
: SMK Pakubuwono
: Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
: Budi
Kelas
Semester
: X
: 1 (Satu)
Tahun Pelajaran
: 2013-
: 000085
CAPAIAN
Pengetahuan
(KI-3)
No.
Mapel
Angka
Predikat
1-4
Keterampilan
(KI-4)
Kelompok A (Wajib)
1
2
4.00
3.67
A-
SB
3.67
A-
3.33
B+
Bahasa Indonesia
Nama guru: Indrawati, S.Pd,
4.00
4.00
SB
Matematika
Nama guru: Irawan, MPd
3.67
A-
3.00
Sejarah Indonesia
Nama guru: Ana Rosida, S.Pd, MM
3.00
3.33
B+
Bahasa Inggris
Nama guru: Safrida, S.Pd
3.67
A-
3.67
A-
SB
3.00
Kelompok B (Wajib)
1
Seni Budaya
Nama guru: Alia, S.Pd
3.33
B+
4.00
2.67
B-
2.33
C+
3.67
A-
3.00
3.33
B+
2.67
B-
4.00
3.33
B+
SB
4.00
SB
Peserta
didik
menunju
kkan
sikap
sungguh
sungguh
dalam
menera
pkan
sikap
jujur dan
kerjasa
ma,
namun
masih
perlu
ditingkat
-kan lagi
sikap
percaya
diri.
Fisika
Nama guru: Tuti, MPd
2
3
Kimia
Nama guru: Putri, SPd
Gambar Teknik
Nama guru: Leonardo, MPd
SMA/SMK
Pengetahuan
(KI-3)
No.
Mapel
Angka
Predikat
1-4
II
2
3
III
Keterampilan
(KI-4)
3.67
A-
3.33
B+
3.00
3.00
3.67
A-
4.00
SB
4.00
3.33
B+
SB
g. Kegiatan ekstra kurikuler diisi dengan nilai kualitatif (SB = sangat baik,B = baik,C =
cukup, dan K = kurang) dilengkapi dengan keterangan masing-masing kegiatan ekstra
kurikuler yang diikuti. Nilai dan keterangan kegiatan ekstra kurikuler diperoleh dari guru
pembina/pelatih ekstra kurikuler.
Contoh:
Kegiatan Ekstra Kurikuler
Deskrpsi
1. Praja Muda Karana (Pramuka)
Contoh Pengisian:
No. Mata Pelajaran
Kelompok A (Wajib)
1.
Pendidikan
Agama dan Budi
Pekerti
Kompetensi
Pengetahuan
Catatan
Baik, sudah memahami seluruh kompetensi,
terutama sangat baik dalam memahami makna
mujahadah an-nafs. Terus berlatih agar lebih
baik dalam kompetensi yang lain.
SMA/SMK
Kompetensi
Keterampilan
Pengetahuan
Keterampilan
dst
.....
Kelompok C (Peminatan)
1
Teknologi Dasar
Mesin
Catatan
Sudah terampil dalam hafalan surat-surat yang
ditentukan, namun masih perlu banyak berlatih
dalam hafalan Q.S.An-Nur(24):2.
Sudah konsisten menunjukkan sikap beriman,
bertakwa, jujur, dan kontrol diri.
Pengetahuan
Keterampilan
SMA/SMK
j. Pegisian lembar penilaian laporan Pencapaian Kompetensi semester 2 (dua) sama dengan
pengisian lembar penilaian laporan Pencapaian Kompetensi semester 1 (satu).
k. Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh Satuan Pendidikan berdasarkan karakteristik
Satuan Pendidikan.
Contoh :
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
b. Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi pengetahuan, keterampilan,
dan/atau sikap yang belum tuntas/belum baik pada semester kedua.
c. Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif.
4. Keterangan pindah keluar Satuan Pendidikan diisi dengan:
a. Tanggal ditetapkannya keluar dari Satuan Pendidikan.
b. Kelas yang ditinggalkan pada saat keluar dari Satuan Pendidikan.
c. Alasan keluar dari Satuan Pendidikan.
d. Waktu penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala
sekolah dibubuhi stempel.
e. Pengesahan kepindahan keluar Satuan Pendidikan dikuatkan dengan tanda tangan orang
tua/wali peserta didik.
5. Keterangan pindah masuk Satuan Pendidikan diisi dengan:
a. Nama peserta didik yang masuk diisi lengkap.
b. Identitas peserta didik ditulis apabila pindah masuk ke sekolah baru (mutasi dari luar ke
dalam Satuan Pendidikan).
c. Waktu penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala
sekolah dibubuhi stempel.
6. Catatan prestasi yang pernah dicapai diisi dengan:
a. Identitas peserta didik.
b. Catatan prestasi yang menonjol pada bidang kurikuler (akademik), ekstra kurikuler
(nonakademik), dan catatan khusus lainnya yang berhubungan dengan sikap serta hal-hal
selain kurikuler dan ekstra kurikuler (misalnya memenangkan kejuaraan dalam ajang
pencarian bakat, dan sebagainya).
SMA/SMK
MATERI PELATIHAN 4
SMA/SMK
Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model yang
sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran. Untuk
memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai
pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan
agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar yang telag
ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan praktik pembelajaran ( peerteaching)
Kompetensi yang Dicapai
1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, maupun, intelektual.
2. Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, maupun intelektual
3. Melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun,
intelektual.
Indikator
1. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.
2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
3. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan saintifik
4. Meleaah RPP sesuai dengan kriteria
5. Melaksanakan peer teaching yang menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik
menggunakan RPP yang telah disusun.
6. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain
Langkah Kegiatan
1. Analisis Video
Mengamati
tayangan video
pembelajaran
Kerja
kelompok
mengidentifika
si aspek aspek
kegiatan
pembelajaran
pada video
Presentasi hasil
diskusi analisis
tayangan video
Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok dan
rangkuman hasil
SMA/SMK
2. Penyusunan RPP
Mendiskusikan
rambu-rambu
penyusunan
RPP yang sesuai
standar Proses
Kerja Kelompok
menyusun RPP
untuk satu KD
Mempraktikkan
pembelajaran
sesuai dengan
RPP yang telah
disusun melalui
peer teaching
Melakukan refleksi
terhadap
pelaksanaan peer
teaching
Presentasi RPP
yang telah
direvisi dan
Penyimpulan
hasil diskusi
3. Peer Teaching
Diskusi tentang
instrumen
penilaian
pelaksanaan
pembelajaran
Penyimpulan
hasil diskusi dan
rangkuman hasil
peer teaching
SMA/SMK
LK-4.1
ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi
Tujuan Kegiatan :
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1.
2.
3.
4.
5.
SMA/SMK
: ................................................................................
: ................................................................................
: ................................................................................
Ya
Tidak
Catatan
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan
memberi salam
2
Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya
3
Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi
4
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
5
Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1
Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik
2
Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1
Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
2
Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.
3
Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.
4
SMA/SMK
Ya
Tidak
Catatan
2
3
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
SMA/SMK
Ya
2
3
Tidak
Catatan
Jumlah
Kesimpulan Hasil Analisis Video
................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
SMA/SMK
R- 4.1
PENILAIAN ANALISIS TAYANGAN VIDEO
Rubrik penilaian analisis video pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
terhadap tayangan video pembelajaran
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis tayangan video serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen pada kegiatan analisis sesuai dengan penilaian Anda
terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
PERINGKAT
NILAI
KRITERIA
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
SMA/SMK
HO- 4.2.1
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secarainteraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasipeserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yangcukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesertadidik.
RPP disusun berdasarkan KD atau subtopik yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih
( Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).
SMA/SMK
:
:
:
:
:
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
SMA/SMK
HO- 4.2.2
Contoh RPP 1 untuk didiskusikan.
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
: X/Satu
Peminatan
: Wajib B
Materi Pokok
Alokasi Waktu
: 4 X 2 Jp
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
1.1.
2.1.
2.2.
2.3.
3.1
SMA/SMK
Indikator :
Menjelaskan konsep desain produk dalam kerajinan tekstil dengan berbagai teknik
konstruksi (jahit, jahit aplikasi, , makrame, tenun, rajut, tapestry, dll)
Menjelaskan teknik pembuatan benda kerajinan tekstil : jahit, jahit aplikasi, sulam, ikat
celup, batik, makrame, tenun, rajut, tapestry, dll)
Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
Indikator :
Menjelaskan cara pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis,
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
4.1.
Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat:
Materi Pembelajaran
Fakta
Konsep
SMA/SMK
Desain produksi kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis (komputer), disesuaikan
dengan fasilitas yang tersedia
Desain pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis (komputer),
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Prinsip
Menentukan desain produksi dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak
grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Penggunaan perangkat lunak grafis, untuk desain dan pengemasan kerajinan tekstil,
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Prosedural
Langkah kerja desain dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis,
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Percobaan membuat desain dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak
grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
METODE PEMBELAJARAN
ALAT/MEDIA/BAHAN
Alat
: Seperangkat komputer, Jaringan Komputer,contoh contoh gambar
hasil produksi gambar
Bahan ajar : Buku Corel Draw dan Photoshop,buku keterampilan menyulam, buku
merajut untuk pemula, (disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan)
SMA/SMK
Selama proses pembelajaran dilakuan penilaian proses pada aktivitas di kelas dan hasil tugas
mandiri.
Pertemuan Pertama
RINCIAN KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan
Apersepsi (Guru bertanya apakah siswa sudah pernah mendengar istilah
tekstil, apa saja yang bisa dibikin kerajinan lewat tekstil)
Orientasi (Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan materi
kerajinan)
Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari kerajinan)
Pemberian Acuan :
(Garis besar materi tentang kerajinan tekstil)
Pembentukan Kelompok diskusi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
15 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang pengertian
tekstil
Siswa menyimak berbagai fungsi kerajinan tekstil
Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya
Siswa mendikusikan dengan teman sebangku mengenai contoh gambar
dengan menjelaskan alat yang diperlukan dan teknik yang digunakan
Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai berbagai fungsi dari
kerajinan tekstil tersebut
Guru bertanya tentang gambar yang ditampilkan
Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber tentang pengertian
tekstil
Guru bertanya tentang fungsi dari kerajinan teresbut
60 menit
Mengumpulkan informasi
Siswa membaca buku teks yang berkaitan dengan tekstil
Siswa membaca buku teks tentang berbagai kerajinan tekstil
Siswa membaca buku teks tentang berbagai fungsi kerajian tekstil
Mengasosiasi
Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5 orang
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli mengenai
pengertian tekstil
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai kerajinan tekstil
(setiap kelompok berbeda pembahasan)
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi kerajinan
tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan)
SMA/SMK
RINCIAN KEGIATAN
WAKTU
Mengomunikasikan
Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/menilai
keterampilan menganalisis, menggunakan teori
dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa memahami
pengertian tekstil, kerajinan tekstil serta fungsi dari kerajinan tekstil
Penutup
15 menit
Pertemuan Kedua
RINCIAN KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan
15 menit
Kegiatan Inti
Mengamati dan Menanya
Dua orang siswa dari kelompok berbeda diminta untuk memaparkan hasil
tugas baca tentang beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Mencoba
Kelompok diminta untuk mempraktikkan penggunaan lunak grafis untuk
desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Setiap kelompok diberikan masalah sehari-hari desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil
Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil
Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan kemampuan
menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah dan
keterampilan mencoba instruksi kerja
60 menit
Mengasosiasi
Kelompok membuat produk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
dan mendiskusikan hasil kegiatan tersebut.
Dengan fasilitasi guru, siswa merumuskan desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil
Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar
SMA/SMK
RINCIAN KEGIATAN
WAKTU
Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi pemecahan masalah
Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
Penutup
15 menit
Pertemuan Ketiga
RINCIAN KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan
Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya
Menagih dan mengingatkan tugas baca
Menyampaikan tujuan pembelajaran
20 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa membaca kembali lembar kerja praktik
Menanya
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
prosedur/langkah kerja praktik yang perlu dikonfirmasi
Menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Mencoba
Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 2 orang siswa
Siswa bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam lembar kerja.
Guru menilai keterampilan menggunakan alat, mengolah, dan menyaji data,
serta kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta kerjasama dalam
kelompok
100 menit
Mengasosiasi
Kelompok mendiskusikan cara membuat produk dan pengemasan karya
kerajinan tekstil penyajian dan pengolahan data serta menyiapkan bahan
presentasi kelompok
Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa dalam kerja kelompok
Mengomunikasikan
Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan pemahaman
SMA/SMK
RINCIAN KEGIATAN
WAKTU
15 menit
Pertemuan Keempat
RINCIAN KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan
Merefleksi hasil laporan praktik yang sudah terkumpul
Menagih dan mengingatkan tugas baca
Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui presentasi
15 menit
Kegiatan Inti
Mengomunikasikan
Dua orang siswa dari kelompok berbeda yang dipilih secara acak diminta
untuk mempresentasikan tugasnya
Siswa lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi presentasi
Satu siswa diminta menyampaikan refleksi pengalamanmembuatproduk dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi
60 menit
Penutup
15 menit
SMA/SMK
Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja
kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui
tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas
dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada
aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas
visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
..................................
..................................
NIP.
NIP.
SMA/SMK
LAMPIRAN
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran
Kelas/Program
Kompetensi
No
Nama Siswa
1.
2.
3.
Langgeng Hadi P.
......................
......................
Akt
(1)
4
Observasi
tgjwb Kerjsm
(2)
(3)
4
3
Kinerja Presentasi
Prnsrt Visual Isi
(4)
(5)
(6)
4
3
3
Jml
Skor
NilaI
21
Pernyataan
Tekstil adalah hasil produks dari sehelai atau dua helai benang menjadi
sehelai kain
Tekstil bisa berbentuk tenunan, rajutan atau anyaman
Benar Salah
Rajutan atau tricot adalah satu helai kain dengan cara kait mengkait
sehinga tebentuk sehelai kain
Jenis kerajian tekstil dengan cara jahit/rekat, jahit aplikasi, sulam, ikat
celup, batik, makrame, tenun,
Tenunan terdiri dari dua benang, antara benang lungsin dan benang
pakar yang saling menyilang menjadi sehelai kain
SMA/SMK
b. Tugas
1.
Lengkapi tabel berikut ini dengan memasukan berbagai alat yang diperlukan beserta teknik
yang digunakan sesuai dengan kain yang disediakan.
No.
Kain / tekstil
1.
2.
3.
Belacu
Strimin
Corak kotak kotak
atau bulatan
bulatan
Bercorak / polos
benang wool
4.
5.
Alat
Teknik
Alat:
a. Jarum jahit tangan/mesin, Jarum layar, jarum sulam jarum rajut, jarum pentul
b. Benang jahit, benang sulam, benang wol,benang bordir
c. Gunting, pamindangan, pensil, penggaris tudung jari, pendedel, karbon jahit, kertas roti,
rader
a.
b.
c.
d.
e.
2.
Teknik
Merubah corak
Menyulam
Terawang, tusuk silang, jelujur bolak balik
Sulaman aplikasi
Rajutan/ tricot
Amati gambar gambar di bawah ini kemudian analisis berbagai alternatif yang dapat
dikembangkan dalam perencanaan yang diperlukan dari mulai bahan, alat yang diperlukan,
teknik pembuatan sehingga menjadi gambar di bawah ini.
a. Gambar kain strimin dengan bentuk kerajinan berbahan strimin
b. Gambar aplikasi
c. Mengubah corak
d. Membuat rajutan
e. Menyulam (macam-macam sulaman)
SMA/SMK
Gambar a
Gambar d
Gambar b
Gambar e
Gambar c
Gambar f
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
................
Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013
Buku teknik merajut
Buku keterampilan menyulam
http://forumguru.com
http://e-dukasi.net
http://psb-psma.go.org.id
SMA/SMK
: SMP ....
: Prakarya (Teknologi Rekayasa)
: VII / dua
: Membuat mainan dengan teknologi mekanik
: 5 Pertemuan (10JP)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, ercaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
2.1
3.3
3.4
Menghargai keberagaman
produk rekayasa di daerah
setempat sebagai anugerah
Tuhan
1.1.1
1.1.2
2.1.1
2.1.1
3.3.1
Mengidentifikasi bahan,
material dan alat bantu yang
digunakan sebagai mainan
3.4.1
3.3.2
SMA/SMK
4.4
mekanik.
3.4.2
4.4.1
4.4.2
4.4.3
4.4.4
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran peserta didik akan:
1. Menunjukkan sifat syukur kepada Tuhan atas anugerah keberagaman produk mainan
dengan teknologi mekanik
2. Merefleksi tulisan tentang mainan dengan teknologi mekanik
3. Menyampaikan pendapat dalam diskusi dengan percaya diri
4. Menyampaikan pendapat dalam diskusi dengan sopan
Pertemuan pertama
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Membuat prosedur rekayasa yang digunakan sebagai produk sederhana mainan dengan
teknologi mekanik
2. Membuat gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik dengan menghargai
pendapat peserta didik lain
3. Merencanakan berbagai bentuk desain produk alat berputar dengan benar
Pertemuan kedua
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam membuat mainan dengan teknologi mekanik
dengan cermat.
2. Memahami fungsi alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat mainan dengan
teknologi mekanik dengan percaya diri
Pertemuan ketiga
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Memutuskan langkah-langkah/ prosedur kerja membuat mainan dengan teknologi mekanik
2. Memasang dudukan motor DC pada tempat baterai.
3. Memasang dudukan roda pada tempat baterai.
Pertemuan keempat
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
SMA/SMK
S1
S2
Keterangan: B : Baterai
M : dinamo DC
S1,S2, : Saklar micro (limit switch)
2. Alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik.
a. Bahan
No Jenis
Spesifikasi
1
Baterai AA
1,5 V
2
Tempat baterai
2 x 1,5 V
3
Limit switch/Micro Switch
4
Dinamo (motor DC) mainan
3V
5
Konektor (skun kabel)
6
Kabel tunggal
merah
hitam
7
Tutup botol
4 cm
8
Klip kertas/ kawat
Jumlah
2
1
2
2
2
1m
1m
1
secukupnya
SMA/SMK
Kabel tunggal berfungsi untuk menghubung bahan motor DC, micro switch, tempat
baterai
Kabel berwarna merah untuk menghubung kutub baterai positif
Kabel berwarna hitam untuk menghubung kutub baterai negatif
Klip kertas untuk membuat antenna
b. Alat
No Jenis
1
Tang kombinasi
2
Cutter, pemotong kuku dan
gunting
3
Solder listrik 30 W
4
Timah (tenol)
5
Lem superglue/ lem bakar
Jumlah
1
1
1
secukupnya
secukupnya
Sumber Pembelajaran
1. Buku siswa:
Paresti, S. Dkk. 2013. Prakarya SMP/MTS Kelas 7. Jakarta: Dikbud, (hal 92-97).
2. Buku referensi
Paresti, S. Dkk. 2013. Buku Guru Prakarya SMP/MTS Kelas 7. Jakarta: Dikbud, (hal 109-119).
SMA/SMK
3. Moh. Ibnu Malik, S.T, 2006 : Pengantar Membuat Robot, Yogyakarta: Gava Media, (hal 13-18).
G. Media Pembelajaran
1. Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
2. Robot Mekanik Sederhana (robot kecoak)
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran.
Pertemuan pertama
1. Pendahuluan (10 menit)
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai gambar simbol bahan pembuat mainan
dengan teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin ditemui peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menjelaskan cakupan materi gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik.
2. Kegiatan inti (60 menit)
Mengamati
Peserta didik mengamati keragaman produk rekayasa di daerah setempat sebagai
anugerah Tuhan
Peserta didik membaca dan mencari sumber belajar secara mandiri tentang sistem
perencanaan mainan dengan teknologi mekanik dengan jujur.
Menanya
Peserta didik membuat kelompok kecil (4 siswa) berdiskusi membuat rumusan bentuk
desain rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik mengumpulkan data hasil rumusan bentuk desain rangkaian mainan dengan
teknologi mekanik
3. Penutup (10 menit)
a. Simpulan
Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat simpulan rumusan
mainan dengan teknologi mekanik
Peserta didik diberikan arahan tentang pemahaman gambar rangkaian mainan dengan
teknologi mekanik
b. Evaluasi
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang gambar rangkaian
maianan dengan teknologi mekanik
c. Refleksi
Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan dan memberi wawasan
lebih pada siswa.
d. Tindak Lanjut
Peserta didik diberi mencatat tugas-tugas kegiatan yang diberikan guru dan informasi
rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
e. Penutup
Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran.
SMA/SMK
Pertemuan kedua
1. Pendahuluan (10 menit)
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai alat dan bahan pembuat mainan dengan
teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah bagi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menjelaskan cakupan materi alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik.
SMA/SMK
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik fungsi bahan mainan dengan
teknologi mekanik
c. Refleksi
Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan dan memberi wawasan
lebih pada siswa.
d. Tindak Lanjut
Peserta didik mencatat tugas rumah untuk membuat tata letak bahan mainan dengan
teknologi mekanik.
e. Penutup
Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran.
Pertemuan ketiga
1. Pendahuluan (10 menit)
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai langkah kerja pembuat mainan dengan
teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah bagi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menjelaskan cakupan materi alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik.
2. Kegiatan inti (60 menit).
Mengamati
Peserta didik membaca dan mencari sumber belajar secara mandiri langkah/prosedur
pembuatan mainan dengan teknologi mekanik.
Menanya
Peserta didik berkelompok melakukan persiapan sesuai deskripsi tugas masing-masing
untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik
Peserta didik merumuskan tata letak kawat dudukan motor mainan dengan teknologi
mekanik
Mengumpulkan informasi
Peserta didik melakukan observasi tata letak dudukan motor yang dipasang pada tempat
baterai dengan benar dengan memperhatikan keselamatan kerja.
Peserta didik mengamati tata letak micro switch di atas tempat baterai
Mengasosiasi
Peserta didik secara kelompok merumuskan letak penompang roda pada tempat baterai
dengan benar dengan memperhatikan keselamatan kerja.
Peserta didik merumuskan letak micro switch pada tempat baterai.
Peserta didik merumuskan letak pemasangan antena pada skun kabel.
eserta didik melakukan penyolderan antena pada skun kabel(konektor) dengan
memperhatikan keselamatan kerja
SMA/SMK
Peserta didik memotong kabel sekitar 10cm dan menyolder setiap kabel ke masingmasing komponen dengan memperhatikan keselamatan kerja
Peserta didik memasang 2 buah saklar micro telah diberi kabel ke bagian bawah dudukan
baterai dengan membentuk seperti huruv V dengan memperhatikan keselamatan kerja
Peserta didik memasang 2 motor DC yang telah diberi sambungan kabel pada
terminalnya pada bagian bawah dudukan baterai.
SMA/SMK
Peserta didik berdiskusi fungsi kabel merah dan hitam yang dipergunakan merakit mainan
dengan teknologi mekanik
Peserta didik memasang antenna dari clip kertas pada saklar micro(micro switch)
SMA/SMK
.
3. Penutup ( 10 menit).
a. Simpulan
Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat simpulan ketepatan
pemasangan bahan mainan dengan teknologi mekanik.
Peserta didik diberikan arahan tentang pemahaman pemasangan kabel dalam merakit
produk mainan dengan teknologi mekanik
b. Evaluasi
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik fungsi kabel berwarna merah
dan kabel berwarna hitam
c. Refleksi
Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan dan memberi wawasan
lebih pada siswa.
d. Tindak Lanjut
Peserta didik mencatat tugas-tugas kegiatan yang diberikan guru dan informasi
rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
e. Penutup
Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran
Pertemuan kelima
1. Pendahuluan (10 menit).
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik sudah selesaikah mainan dengan teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah bagi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menjelaskan cakupan materi uji coba mainan dengan teknologi mekanik dengan
mempertimbangkan keselamatan kerja. .
2. Kegiatan inti (60 menit).
Mengasosiasi
Peserta didik mengecek rakitan mainan dengan teknologi mekanik dengan gambar
rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
Peserta didik secara kelompok memasang baterai dengan memperhatikan kutub baterai.
SMA/SMK
Peserta didik menutup mainan dengan teknologi mekanik dengan tutup botol yang dicat
coklat menyerupai warna kecoa.
Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya di kelas
3. Penutup (10 menit).
a. Simpulan
Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik uji kelayakan produk.
Peserta didik diberikan arahan tentang pemahaman pemasangan baterai
b. Evaluasi
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik bagaimana cara mematikan
mainan dengan teknologi tanpa melepas baterai.
c. Refleksi
Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan dan memberi wawasan
lebih pada siswa.
d. Tindak Lanjut
Peserta didik diberi tugas membaca buku dan literatur lain untuk mengembangkan
produk agar lebih sempurna
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 182
SMA/SMK
e. Penutup
Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajara
I.
No
1
Aspek
Spiritual
Sosial
Pengetahuan
Ketrampilan
Indikator
Mendesain mainan
dengan teknologi mekanik.
Mendeskripsikan alat dan
bahan mainan dengan
teknologi mekanik.
Membuat langkahlangkah/prosedur kerja
pembuatan mainan
dengan teknologi mekanik.
Merakit dan melakukan uji
Ide/gagasan
Kreatifitas
Keseuaian
prosedur kerja
Uji karya
Estetika
Bentuk pelaporan
Presentasi
Penilaian
Teknik Instrumen
Obser Lembar
vasi
penilaian
ovservasi
Lamp. 1
Menghargai
Kerjasama
Toleransi
Mendeain
rangkaian
Menjelaskan
Analisis kebutuhan
Memahami
Test
uraian
Soal test
Lamp. 2
Obser
vasi
Lembar
penilaian
ovservasi
Lamp. 3
Mengetahui,
Kepala Sekolah
, .
Guru Mata Pelajaran
NIP
NIP.
Lampiran 1
Pedoman Pengamatan
Lembar Penilaian di atas disusun berdasarkan asumsi bahwa pembelajaran merupakan
aktifitas peserta didik yang mencakup aspek spiritual dan sosial.
Guru diharapkan untuk mengisi lembar observasi ini pada proses pembelajaran
berlangsung.
Kerjasama
Toleransi
Jml Skor
Nama Siswa
Percaya diri
No.
Rasa syukur
Spiritual
Cinta tanah air
SMA/SMK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst
SMA/SMK
SMA/SMK
: Tes Tertulis
: Tes Uraian
Soal
1. Gambarkan rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
2. Jelaskan cara kerja rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
3. Berikan contoh 5 alat yang dipakai untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik
4. Berikan contoh 5 bahan yang dibutuhkan untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik
B. Kunci Jawaban
1. Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
B
+
S1
S2
Keterangan: B : Baterai
M : dinamo DC
S1,S2, : Saklar micro (limit switch)
2. Cara kerja rangkaian:
Jika baterai terpasang
Posisi S1, S2 terhubung(on) dinamo DC berputar
Posisi S1 terhubung(on) dan S2 tidak terhubung(off) motor kiri berputar dan motor kanan
tidak berputar
Posisi S1 tidak terhubung(off) dan S2 terhubung(on) motor kanan berputar dan motor kiri
tidak berputar
S1, S2 menggunakan saklar jenis saklar micro(micro switch)
3. Alat yang dipergunakan untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik
Solder listrik
Tang kombinasi
Pemotong kuku
Timah(tenol)
Lem superglue/lakban
SMA/SMK
Baterai AA
Tempat baterai
Limit switch/Micro
Switch
Dinamo (motor DC)
mainan
Konektor (skun kabel)
Kabel tunggal
1,5 V
2 x 1,5 V
2
1
2
3V
merah
hitam
4 cm
2
1m
1m
1
secukupnya
Tutup botol
Klip/ kawat
Laporan disusun mengikuti aturan penulisan ilmiah.
Waktu pengerjaan : 300 menit
Aspek yang dinilai :
Ide atau gagasan
Kinerja alat
Estetika
Pelaporan
Sikap selama proses dan pembuatan produk
SMA/SMK
SMA/SMK
LK- 4.2
TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PETUNJUK
Kompetensi:
Mampu mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan Standar Proses
Tujuan Kegiatan :
Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu mengembangkan RPP menggunakan pendekatan
saintifik dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP
Langkah Kegiatan:
Untuk Fasilitator
1. Mintalah peserta agar saling menukar RPP yang telah dihasilkan secara berkelompok
untuk ditelaah dan mencermati format telaah RPP yang tersedia.
2. Diskusikanlah secara singkat setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format
tersebut!
3. Instruksikan kepada pesertauntuk mendiskusikan dan mengisi format sesuai dengan
RPP yang ditelaah dalam waktu yang telah ditentukan!
4. Pandulah peserta untuk mendiskusikan lebih lanjut dengan memberikan klarifikasi
Untuk Peserta
1.
2.
3.
4.
Pelajari dan diskusikan setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format yang tersedia
Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP
Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP
Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada
kolom yang tersedia
SMA/SMK
1.
B.
Perumusan Indikator
1.
2.
3.
4
C.
1
2
D.
1.
2.
3
E.
1.
2.
3
4.
F.
1.
2.
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Catatan
SMA/SMK
No
3
4.
G.
Metode Pembelajaran
1.
2.
3
H.
Skenario Pembelajaran
1.
2.
3
4.
5.
I.
2.
3.
4.
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Catatan
Jumlah skor
SMA/SMK
R- 4.2
RUBRIK PENILAIAN TELAAH RPP
Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta lain dan digunakan
fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masing-masing peserta. Selanjutnya nilai RPP
dimasukan ke dalam nilai portofolio peserta.
PERINGKAT
Amat Baik ( AB)
NILAI
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
SMA/SMK
HO-4.3
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti
dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaatdan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari, denganmemberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional
daninternasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan
penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi
mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Seluruhaktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa
untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini
memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan.
Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan
untuk
menerapkan
belajar
berbasis
penyingkapan/penelitian(discovery/inquiry
learning).Untuk mendorong peserta didikmenghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik
individualmaupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari
SMA/SMK
SMA/SMK
LK-4.3
PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Peer-teaching)
PETUNJUK
Kompetensi: Mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer-teaching, peserta mampu melaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1.
2.
3.
Untuk Peserta
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami setiap aspek
yang dinilai
2. Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model
3. Amatilah secara seksama proses pelakasaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
4. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap
penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
SMA/SMK
Nama Peserta
: ...............................................................................
Asal Sekolah
: ...............................................................................
Mata Pelajaran
: ...............................................................................
Kelas
: ................................................................................
Topik/Subtopik
: ...............................................................................
Ya
Tidak
Catatan
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa
dan memberi salam
2
Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya
3
Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi
4
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
5
Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1
Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik
2
Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1
2
2
3
4
5
6
SMA/SMK
7
8
9
Ya
Tidak
Catatan
Penerapan PendekatanScientific
1
SMA/SMK
Ya
Tidak
Catatan
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1
Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merangkum materi pelajaran
2
3
SMA/SMK
R-4.3
RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai kompetensi
guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peerteaching.
Langkah Kegiatan:
-
Berikan tanda cek () pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran
Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK
Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:
Mata Pelajaran
PERINGKAT
Amat Baik ( AB)
NILAI
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70