Anda di halaman 1dari 2

3 Dengan teknik bakteriologis prevalensi penyakit X pernah ditntukan sebenar 5%.

Namun cara ini tidak praktis, memerlukan waktu panjang dan mahal.
Anda mengembangkan teknik uji serologis untuk mendeteksi antibodi penyakit X. Uji
ini memiliki sensitivitas 95% dan spesifitas 80%. Kemudian Anda memutuskan
memakai uji ini untuk pemberantasan penyakit X. Hewan yang positif menurut uji
dipotong dan setiap pemotongan menimbulkan kerugian sebesar Rp 1 000 000.
Berdasarkan data tersebut di atas, hitung
a. Jika sebanyak 1 juta ekor hewan diuji, berapa kerugian financial karena
pemotongan?
b. Berapa kerugian esktra karena ketidaktelitian uji yang Anda gunakan?
c. Untuk memperkecil pemotongan yang tidak semestinya, manakah yang menjadi
sasaran perbaikan uji Anda, sensitivitas atau spesifisitas uji?
Diketahui
true prevalence = 5%
sensitifitas = 95%
spesifisitas = 80%
kerugian pemotongan 1 ekor = Rp 1.000.000
Ditanyaan
a. kerugian finansial dari pemotongan 1 juta ekor
b. kerugian ekstra karena ketidaktelitian uji
c. saran perbaikan uji

Jawab
Penyakit
Hasil Uji
+
Total

Jumlah
+
47 500
2500
50 000

190 000
760 000
950 000

Total true prevalence = 5% X 1.000.000


= 5/100 X 1.000.000
= 50.000
Total false prevalence = 1.000.000 - 50.000
= 950.000
True + = sensitifitas X true prevalensi
= 95% X 50.000
= 47.500
True - = spesifisitas X false prevalensi
= 80% X 950.000
= 760.000

237 500
762 500
1 000 000

a.

kerugian finansial

= 237.000 X 1.000.000
= 237.000.000.000
= 190.000 X 1.000.000
= 190.000.000.000

b.

kerugian ekstra

c.

Saran perbaikan uji


Untuk memperkecil pemotongan yang tidak semestinya, sensitivitas uji perlu
menjadi sasaran perbaikan uji agar tidak banyak nilai positif palsu

Anda mungkin juga menyukai