Laporan Tutorial SGD 5 Blok 7 LBM 3
Laporan Tutorial SGD 5 Blok 7 LBM 3
LAPORAN TUTORIAL
SGD 4 LBM 3
MANAJEMEN NYERI
Page 1
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 3
A.Latar Belakang.......................................................................................................................... 3
B.Skenario.................................................................................................................................... 4
C.Identifikasi Masalah ................................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................ 5
A.Landasan Teori ......................................................................................................................... 5
1.Nyeri ..................................................................................................................................... 5
a.Definisi Manajemen Nyeri ................................................................................................ 5
b. Tujuan Manajemen Nyeri ................................................................................................ 5
c.Prinsip Manajemen Nyeri ................................................... Error! Bookmark not defined.
d. Langkah langkah sebelum melakukan manajemen nyeri ...7
f Faktor yang menyebabkan nyeri tidak berkurang ketika sudah mengkonsumsi obat ..... 6
g.Penatalaksanaan manajemen nyeri yang baik terhadap kasus dalam skenario .............. 6
h.Hubungan diabetes melitus dan hipertensi terhadap kesehatan pasien Error! Bookmark
not defined.
i. Mekanisme analgesik antipiretik dan antiinflamasi ......................................................... 7
f. Penatalaksanaan Nyeri neuropatik dan nosiseptik
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan laporan hasil SGD 4 MANAJEMEN NYERI.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas SGD yang telah dilaksanakan. Meskipun banyak
rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Keberadaan makalah ini sungguh sangat membahagiakan, karena selama ini mahasiswa
kedokteran gigi dapat belajar mengenai topik atau subjek yang memang harus dipelajari. Selain
itu kita sebagai mahasiswa dapat lebih mengerti tentang Manajemen Nyeri .
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami dalam mengerjakan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman mahasiswa yang juga sudah bersusah payah membantu baik langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil laporan ini.
Karena itu kami berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama. Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai pendapat dari orang-orang
yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.
Semoga laporan yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik
lagi. Amin.
Page 3
B. Skenario
JUDUL
: Gimanasihbiarsakitnyahilang ?....
SKENARIO
C. Identifikasi Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.LandasanTeori
1.Manajemen Nyeri
a. Definisi manajemen nyeri
Suatau cara atau tindakan tenaga medis untuk menghilangkan atau mengurangi pasien dan
mengetahui jenis nyeri dan terapinya, Selain itu juga merupakan pengelolaan menyeluruh untuk
menyembuhkan nyeri dan pengenalan suatu penyakit dan Cara untuk membantu pasien dalam
mengontrol nyeri untuk mengurangi resiko nyeri agar nyeri tersebut bisa berkurang.
Page 5
Asam karboksilat
Asam asetat
Derivate asam salisilat
Derivate asam propionate
Derivate asam fenamat
Asam enolat
Derivat Pirazolon
Derivat Oksikam
b. Analgesik opioid
Mengandung narkotika, Dibagi 2
o Anagonis : Mengaktifkan resptor opioid mempunyai efek pereda rasa nyeri.
o Antagonis : Tidak mengaktifkan reseptor dan mencegah anagonis mengaktifkan
reseptor, diberikan ketika anagonis tidak ada. efek samping : konstipasi, gatal,mual
Berdasarkan reseptor
o Agonis kuat
: Morfin, Meperidin, Fentanil, Metadon
o Agonis partial
: Codein, Propoksifen, Difenoksilat
Page 6
o
o
2. Nonfarmakologi
Tekhnik tekhnik pereda nyeri nonfarmakologi :
o Distraksi : Mengalihkan perhatian ke hal hal lain/ mengalihkan respon terhadap
rasa nyeri, misalnya dengan distraksi visual/ menonton tv, distraksi auditori/
mendengarkan music, distraksi taktil/ menarik nafas
o Relaksasi : Tindakan relaksasi otot rangka yang dipercaya dapat menurunkan rasa
nyeri dengan merelaksasikan ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri
h. Hambatan apa saja dalam usaha manajemen nyeri
- Ketakutan akan adanya kecanduan
- Kejujuran pasien saat anamnesis
- Alat penunjang kurang lengkap
- Dosis obat belum tepat, pengetahuan yg tdk memadahi ttg manajemen nyeri oleh tenaga
medis
i. Cara pemilihan obat untuk nyeri
- Mengetahui jenis nyeri yang dialamipasien
- Mengetahui intensitas nyeri
- Manivestasi lain dr nyeri tsb ( inflamasi pada gingiva )
j. Penyebab rasa sakit tidak berkurang ketika sudah mengkonsumsi obat
- Obat yang diberikan tidak sesuai intensitasnya
- Dosis tidak sesuai dengan kebutuhan
- Obat yang dipilih harus tepat
- Menentukan jenis nyeri yang dialami pasien
- Manajemen pemberian obat belum tepat
- Salah dalam pembelian obat
- Obat analgesik hanya bekerja pada satu tempat nyeri, sehingga rasa sakit pada pusat otak
akan timbul kembali pd saraf yang sama
k. Bagaimana penatalaksanaan yang baik terhadap kasus dalam skenario ?
- Mengetahu jenis nyeri pasien
- Menggali informasi dengan anamnesa
- Terapi harus sesuai dengan keadaan pasien
- Tim medis harus mengetahui pengetahuan luas tentang penatalaksanaan nyeri
- Mengetahui psikologi pasien
- Penyakit lain yang diderita pasien
l. Hubungan antara diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi terhadap kesehatan ringga mulut
pasien ?
Pada saat melakukan ekstraksi / scaling pada penderita DM darah akan susah membeku, dan
agar tidak terjadi pendarahan setelah melakukan ekstraksi
Page 7
Tipe DM :
Tipe 1 : pancreas tidak mmproduksi insulin
Tipe 2 : memproduksi insulin tetap tidak dapat menerima, sehingga menaikan gula darah
Pada pasien DM 2 : Mengalami gangguan pada jaringan periodontal misalnya terdapat kalkulus
m. Penatalaksanaan penanganan nyeri nosiseptik dan neuropatik
Nosiseptik
- Perifer menggunakan nsid nonfarmakologi : dengan akupuntur, dan menghilangkan
penyebab nyeri
- Visceral nosiseptik : diberikan kortikosistemik
- Akut : Diberi opioid, misal aspirin, diberikan efek analgetik yg kuat misal : nalorfin, nalokson
- Kronik : Terapi analgesik, nsid (asam karboksilat: asam asetat, derivat asam salisilat, derivat
asam pentanoat, derivat asam fenamat. asam enolat: oksikam, pirazolan) , adjuvan,
reversible dan irreversible ( inj anastesi lokal, detruksi saraf )
- Penyebab mudah ditentukan
- Kerusakan organ karena peradangan
Neuropatik : frama : diberi obat anti depresan, antikonklusan ( menekan kepekaan ssp)
karbamasedin, (Hani) duloksitin, gabapeptin,trigarderin dan memblokade stransmisi
stimulus, non farma : hipnotis(abu)
1. MENJELASKAN MEKANISME KERJA OBAT NSID, ANALGESIK, ANTIPIRETIK, INFLAMATION
PATHWAY
- NSID : menghambat enzim siklogsigenase (bagan)
Inhibisi sintesis prostaglandin oleh enzim siklogsigenase, setia obat mempunyai kemampuan
selektif aspirin ( menghambat cox1, menyebabkan timbulnya ulcus2 pada gaster)
- Analgesik : nonopioid : menghambat biosintesis prostaglandin, penghambatan cox3 :
menimbulkan efek antipiretik, cox 2 : anti analgesik
- Opioid : bekerja pada ssp, mempunyi reseptor2, dan mengikt protein pada batang otak, dan
menghambayt rasa nyeri tsb
- Inflamation pathway : dihambat oleh zat kimia vasodilatasi pembuluh darah
pembulluh darah terisi penuh kemerahan lokal / rubor dan disertai kalor dolor (kapiler
mendesak saraf2) yang menyebabkan nyeri dan tumor karena mendesak intestinal , obat :
nsaid ( bekerja non opioid, memblokade prostaglandin untuk merangsang vasodilatasi
- Nadea adli (perbedaan cox)
Cox 1, cox 2, cox 3
- Antipiretik : meningkatkan vasodilatasi pembuluh darah perifer dan eliminasi panas pada
penderita, dgn mobilisasi air pada tubuh sehingga terjadi pengenceran darah dan
pengeluaran keringat pada penderita (windi)
- Disebabkan oleh respon tubuh (agnes)
2. HUBUNGAN MASALAH PASIEN DENGAN BERTAMBAHNYA RASA SAKIT PADA NYERI
Page 8
i.
KONSEP MAPPING
KAWAT
JENIS
MACAM- MACAM
BAHAN
STAINLESS STEEL
KOBALT
CHROMIUM
NIKEL TITANIUM
BETA TITANIUM
KOMPONEN
PENDUKUNG
BENTUK
ADAM KLAMER
MODIFIKASI
KLAMER C
KEPALA PANAH
CEKAT
LEPASAN
SIFAT
EFEK TERHADAP
JARINGAN
PERIODONTAL
UMUM
KHUSUS
KEKURANGAN
DAN KELEBIHAN
Page 9
BAB III
KESIMPULAN
Kawat gigi adalah Suatu alat ortodonsi lepasan pada gigi yang fungsinya memperbaiki
susunan gigi yang tidak teratur, nama lain : klamer,terdiri dari 2 jenis : cekat dan lepasan.Dan
merupakan alloy dari Fe dan C dan Ni Mn Cr gunanya untuk menciptakan kontak gigi sebaik
mungkin dengan estetika wajah yang baik. jenis2 kawat orthodonsi itu sendiri ada Stainless steel
yaitu yang paling popular, Kobalt chromium Hampir sama stainless steel , Beta titanium, Nikel
titanium, fungsinya itu sendiri untuk membantu mencegah tumbuhnya gigi di posisi yang salah.
Gigi yang salah posisi dapat mempengaruhi gusi, karena nantinya gusi akan menjadi lemah
sehingga gigi menjadi mudah copot. Memperbaiki pengucapan seseorang yang terhambat
karena kondisi gigi yang salah, mengurangi sakit pada rahang akibat kondisi gigi yang buruk serta
untuk merapikan gigi. Membantu gigi agar bisa tumbuh sesuai dengan tempatnya atau dalam
posisi lurus serta memperbaiki posisi gigi yang kurang tepat. untuk pandangan islam sendiri
tergantung dari niat kita memakai ortho apabila untuk estetika atau keindahan hukumnya
haram, namun apabila untuk kesehatan hukumnya tidak haram.
Page 10
DAFTAR PUSTAKA
Dixon, Andrew D. Anatomi untuk Kedokteran Gigi ed.5. Jakarta: Hipokrates. 1993
Linden, V.D1985 Perkembangan Gigi Geligi, Jakarta. Bima Cipta .157-161
library.fis.uny.ac.id/index.php?p=show_detail&id=743
Crown Gigi ( Mahkota Gigi ) - (Created: 2011-07-06 08:50:30)
http://repository.unhas.ac.id
www.usu.ac.id
http://repository.usu.ac.id/bitstream /123456789/29979/3/chapter%2011.pdf
Page 11