Anda di halaman 1dari 6

1.

Gambarkan aspek carrying capacity yang mungkin terjadi pada tanaman budidaya:
a. Tanaman Pagan
b. Tanama Hortikultura
c. Tanaman Perkebunan

2. Dampak negatif dan aspek teknologi untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul
akibat menurunnya carrying capacity

JAWABAN

1. A. Tanaman Pangan ( Tanaman Jagung ):


-

Daya dukung untuk tanaman jagung di tinjau dari segi iklim, memerlukan curah
hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan. Dengan Suhu yang dikehendaki tanaman
jagung antara 21-34 derajat C,

Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah
pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl

Membutuhkan cahaya matahari. Jika tanaman jagung ini mendapati naungan maka
pertumbuhannya tidak akan sempurna isi polong dari biji tersebut

Daya dukung dari segi teknis meliputi pengairan pemupukan ; Apabila tanah
yang akan ditanami tidak menjamin ketersediaan hara yang cukup maka harus
dilakukan pemupukan. Dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman sangat bergantung
pada kesuburan tanah dan diberikan secara bertahap. Anjuran dosis rata-rata
adalah: Urea=200-300 kg/ha, TSP=75-100 kg/ha dan KCl=50-100 kg/ha. Adapun
cara dan dosis pemupukan untuk setiap hektar: a) Pemupukan dasar: 1/3 bagian
pupuk Urea dan 1 bagian pupuk TSP diberikan saat tanam, 7 cm di parit kiri dan
kanan lubang tanam sedalam 5 cm lalu ditutup tanah; b) Susulan I: 1/3 bagian
pupuk Urea ditambah 1/3 bagian pupuk KCl diberikan setelah tanaman berumur
30 hari, 15 cm di parit kiri dan kanan lubang tanam sedalam 10 cm lalu di tutup
tanah; c) Susulan II: 1/3 bagian pupuk Urea diberikan saat tanaman berumur 45
hari.

Daya dukung dari pola tanam ; untuk mendukung pertumbuhan tanaman jagung
agar dapat tumbuh denga maksiamal makan dilakukannlah dengan sistem
tumpang sari tanaman jagung dengan tanama kacang tanah. Banyak penelitian

tentang hal ini tanaman kacang tanah yang di tanamn dapat medukung
produktifitas tanaman jagung sebagai tanaman pangan.
-

Selain itu, daya dukung untuk tanaman pagan (jagung) ini dilakukan penyiraman
secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab. Pengairan berikutnya diberikan
secukupnya dengan tujuan menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang
tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air
pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

Daya dukung lainnya iyaitu berada dalam tanah tersebut diantara mikro organisme
dan makro organisme dalam tanah yang berperan penting mendukung proses
dekomposisi dan pembentukan unsur hara dalam tanah.

TANAMAN HORTIKULTURA
-

Daya dukung untuk tanaman apel yang di tinjau dari segi iklim meliputi ; Curah
hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150
hari/tahun. Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan
kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan
bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah. Suhu yang sesuai berkisar antara
16-27 derajat C. Kelembaban udara yang dikehendaki tanaman apel sekitar 7585%.

Daya dukung tanaman dari segi media tanam tanah diantaranya ; Pengolahan
tanah agar selalu di lakukan, Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang
bersolum dalam, mempunyai lapisan organik tinggi, dan struktur tanahnya remah
dan gembur, mempunyai aerasi, penyerapan air, dan porositas baik, sehingga
pertukaran oksigen, pergerakan hara dan kemampuan menyimpanan airnya
optimal. Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7.

Daya dukung organisme dalam tanah sangat dibutuhkan dan memberikan dampak
positif dari tanaman tersebut, mikroorganisme dalam tanah sebagian mampu
memecah dan memfiksasi nitrogen dari undara yang dapat dibutuhkan oleh
tanaman.

Daya dukung lingkungan sangat dibutuhkan untuk tanaman apel tersebut jika
lingkungan memdukung untuk tanaman apel ini maka tanaman apel bisa tumbuh
dan menghasilkan produksi yang baik. sektor hama dan penyakit sangat.

Tanaman apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian 700-1200 m dpl.
Dengan ketinggian optimal 1000-1200 m dpl

berpengaruh di saat hama datang bagaimana pengaturan lingkungan ini agar tetap
menekan populasi hama dan penyakit berkurang.

TANAMAN PERKEBUNAN ( KOPI )


-

Daya dukung untuk tanaman kopi di tinjau dari segi iklim dan lingkingan ; Curah
hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150
hari/tahun. Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan
kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan
bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah. Membutuhkan cahaya matahari
yang cukup antara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat pembungaan. Suhu
yang sesuai berkisar antara 19-29 derajat C. Kelembaban udara yang dikehendaki
tanaman apel sekitar 75-85%.

Daya dukung dari segi keadaan tanah ; Pengolahan tanah yang tepat sangat
dibutuhkan. Tanaman kopi menghendaki reaksi tanah yang agak asam (pH 5,5
6,5). Pada tanah yang bereaksi lebih asam dapat dinetralisasir dengan pengapuran.
Keadaan unsur hara juga sangat mempengaruhi hal tumbuhnya tanaman kopi agar
lebih subur. Unsur hara yang dibutuhkan makro dan mikro, perlu adanya daya
dukung untuk penambahan UH dalam tanah dengan cara pemberian mulsa atau
diberikan pupuk.

Daya dukung lainnya ; Membersihkan gulma di sekitar tanaman kopi, Penanaman


pohon pelindung, pengatura jarak tanam yang tapat sehingga tidak menimbulkan
kelembaban yang sangat tinggi,

Daya dukung dari segi lingkungan terkait dengan hama dan penyakit pada
tanaman kopi ini, yang terpenting adalah mengendalian hama yang menyerang
tanamanan kopi tersebut. Selain itu, penyakita yang timbul akibbat dari
kelembaban yang tinggi tersebut dapat di cegah dan di minimalisir dengan
engaturan jarak tanam tersebut.

2. Dampak Negatif Dan Aspek Teknologi Untuk Mengatasi Masalah-Masalah


Yang Timbul Akibat Menurunnya Carrying Capacity
Dalam suatu sistem pertanian tradisional dan sekarang ini menuju pertanian
berkelanjutan (sustainable agriculture). Intensifikasi pertanian di lahan yang selama ini
digunakan untuk pertanian tradisional, ladang berpindah atau bentuk pertanian extensif
lainnya membutuhkan pengetahuan yang cukup mengenai sifat- sifat tanah (fisik, kimia,
biologi) serta faktorfaktor lahan lain yang diperlukan.
Sehingga dalam penggunaan lahan yang tepat adalah langkah pertama dalam praktek
pertanian modern, penerapan teknik konservasi tanah dan air yang memadai, dan
perencanaan penggunaan lahan yang baik.
Namun akibat dari pertanian intensif yang dilakukan sebelumnya baik pada masa
pertanian tradisional maupun pada saat Revolusi Hijau berdampak pada daya dukung dari
lahan menjadi berkurang.
Pada Penggunaan lahan yang tepat adalah langkah pertama dalam praktek pertanian
modern, penerapan teknik konservasi tanah dan air yang memadai dan perencanaan
penggunaan lahan/tata ruang yang baik. Penggunaan lahan yang tepat adalah salah satu
bagian dari konservasi tanah dan air yang merupakan penempatan setiap bidang tanah pada
penggunaan yang sesuai dengan kemampuannya dan memperlakukannya sesuai syarat-syarat
yang diperlukan, sehingga tanah tersebut tidak rusak dan dapat menjamin produktivitas yang
tinggi secara lestari.
Dampak dari penggunaan teknologi-teknologi modern dapat mempengaruhi daya
dukung lahan dalam penggunaan bercocok tanam. Karena teknologi-teknologi modern dapat
merusak sifat fisik tanah dan mengurangi tingkat kesuburan tanah. Hal lainnya yang dapat
mempengaruhi lingkungan adalah penggunaan pestisida secara tidak bijak sehingga dapat
mencemari lingkungan baik udara, air maupun tanahnya. Hal ini yang menjadi kendala dalam
proses pendayagunaan lahan secara maksimal. Sistem pertanian tersebut dapat diterapkan
dengan jalan sistem pertanian berlanjut.

3. SKEMA DAYA DUKUNG :


Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, dan Perkebunan

Refrensi :
Agustina, A.F. 2005. Jurnal Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Dan Tekanan
Penduduk. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Susanto, R. 2002. Pertanian Organik. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH PERTANIAN BERLANJUT
Aspek Budidaya Pertanian

Dosen : Dr.Ir. SETYONO YUDO TYASMORO, MS.

DISUSUN :
NAMA

: JAMIL EKO CAHYA

NIM

: 125040201111026

KELAS

: J

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2014

Anda mungkin juga menyukai