Anda di halaman 1dari 6

Penggunaan Microtunneling dalam Industri Konstruksi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Sedangkan Teknik Sipil adalah salah satu cabang ilmu
teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, dan merenovasi tidak hanya
gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Dalam makalah ini saya akan membahas teknologi dalam bidang ilmu Teknik Sipil terutama pada
bidang Industri Konstruksi untuk pembangunan terowongan dengan metode teknologi
microtunneling. Pembuatan terowongan umumnya biasa digunakan untuk lalu lintas kendaraan
(umumnya mobil atau kereta api) maupun para pejalan kaki atau pengendara sepeda. Selain itu, ada
pula terowongan yang berfungsi mengalirkan air untuk mengurangi banjir atau untuk dikonsumsi.
Untuk itu saya mengambil tema ini karena saya menganggap di zaman yang rawan banjir karena
tertutupnya saluran air akibat sampah ini sangat diperlukan terowongan untuk mengalirkan air, dan
pembuatannya akan dipermudah dengan menggunakan teknologi microtunneling.

Rumusan Masalah

Pengertian Terowongan
Pengertian Microtunneling.
Fungsi dan Cara Kerja Microtunneling.
Bagian-Bagian Microtunneling.
Proses Seleksi Microtunneling
Pengertian Jacking Pipa
Prosedur Jacking Pipa
Sistem-Sistem Microtunneling
Kelebihan dan Kekurangan Microtunneling
Tujuan Makalah

Mengetahui Apa itu Microtunneling


Mengetahui fungsi, kelebihan, serta kekurangan Microtunneling

Memberikan Informasi Kepada Pembaca


BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Terowongan

Terowongan adalah sebuah tembusan atau struktur di bawah permukaan tanah atau gunung yang
memiliki panjang lebih lebar dari penampang galiannya dan mempunyai gradient memanjang kurang
dari 15%. Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka
pada lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan terowongan sebagai sebuah
tembusan di bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1 mil, dan yang lebih pendek dari
itu lebih pantas disebut underpass. Terowongan biasa digunakan untuk lalu lintas kendaraan
(umumnya mobil atau kereta api) maupun para pejalan kaki atau pengendara sepeda. Selain itu, ada
pula terowongan yang berfungsi mengalirkan air untuk mengurangi banjir atau untuk dikonsumsi,
terowongan untuk saluran pembuangan, pembangkit listrik, dan terowongan yang menyalurkan
kabel telekomunikasi. Ada juga terowongan yang berfungsi sebagai jalan bagi hewan, umumnya
hewan langka, yang habitatnya dilintasi jalan raya. Beberapa terowongan rahasia juga telah dibuat
sebagai metode bagi jalan masuk ke atau keluar dari suatu tempat yang aman atau berbahaya,
seperti terowongan di jalur Gaza, dan terowongan Cu Chi di Vietnam yang dibangun dan
dipergunakan ketika perang Vietnam. Di Inggris, terowongan bawah tanah untuk pejalan kaki atau
transportasi umumnya disebut subway. Istilah ini digunakan pada masa lalu, dan saat ini lebih
populer disebut Underground Rapid Transit System.

Pengertian Microtunneling

Microtunelling adalah sebuah proses pembangunan terowongan kecil yang menggunakan mesin bor
yang dikombinasikan dengan teknik jacking pipa untuk memasang pipa di bawah tanah dalam sekali
driving. Pada tahun 1979, miniatur pertama Mesin Bor Terowongan (MBT) dikembangkan oleh
Jepang, dan beberapa tahun kemudian dikembangkan oleh Jerman. Perkembangan mesin ini sebagai
dasar pembuatan microtunneling. Pada dasarnya,microtunneling dikendalikan oleh remote control,
dibantu komputer, tekanan bumi atau tekanan keseimbangan mesin. Microtunelling pertama kali
dikembangkan oleh bangsa Jepang pada awal tahun 1970-an untuk melakukan penggantian saluran
terbuka di daerah kota dengan pipa gravitasi yang dipasang di bawah tanah. Dengan menggunakan
metode microtunneling kita dapat memasang pipa dalam kondisi tanah yang berada jauh dari
permukaan air. Walaupun awalnya dirancang untuk konstruksi pipa air limbah gravitasi, instalasi
microtunneling meliputi pula perlintasan di bawah tanah pada jalur kereta api, jalan bebas
hambatan, landas pacu, sungai dan lingkungan yang sensitif terhadap gangguan, misalnya yang telah
terpasang banyak utilitas. Metode ini telah pula banyak digunakan untuk memasang pipa intake dan
pembuangan pada pabrik maupun industri yang lain. Pada saat ini microtunneling adalah metode
yang paling akurat dalam memasang pipa. Tingkat akurasi alinemen dan level hingga hanya 50mm
sudah merupakan hal yang biasa dilakukan dengan metode ini. Ini adalah suatu hal yang sungguh-

sungguh penting dan sangat berpengaruh jika ingin memasang pipa baru pada daerah/area di mana
terdapat utilitas-utilitas yang telah terpasang dengan tingkat kepadatan tinggi atau di kota-kota
besar seperti Jakarta yang selalu dihantui banjir setiap musim penghujan.

Fungsi dan Cara Kerja Microtunneling

Fungsi dari microtunneling adalah untuk melakukan pembangunan terowongan kecil yang
menggunakan mesin bor (Microtunnel Boring Machines, MTBM) serta dikombinasikan dengan teknik
jacking pipa (teknik dalam usaha pemasangan pipa dengan mendorong pipa pra-cetak ke dalam
tanah dari sebuah lubang vertikal/pit) untuk memasang pipa di bawah tanah dalam sekali driving.
Proses ini dilakukan dengan tujuan menghindari melakukan galian terbuka untuk memasang pipa
yang dapat mengakibatkan gangguan ekstrem pada lingkungan pada struktur atas atau permukaan.
Di seluruh dunia saat ini, microtunneling telah digunakan untuk memasang pipa dari yang berukuran
20 sentimeter hingga 3 meter sehingga definisi dari mikro di dalam kata microtunneling sudah tidak
menunjukkan ukurannya lagi. Dengan menggunakan teknologi ini, kita dapat dengan mudah
membangun terowongan-terowongan untuk membuat saluran air agar berkurangnya daerah-daerah
yang terkena banjir karena saluran airnya terhambat sampah dan lain-lain. Selain mudah, metode ini
juga sangat efisien karena metode microtunneling sudah tidak lagi memerlukan orang yang rutin
bekerja di dalam terowongannya, sehingga akan meminimalisir pekerja yang terlibat di pembuatan
terowongannya. Dalam menggunakan metode microtunneling ini membutuhkan kombinasi dengan
teknik jacking pipa. Mesin kemudi jack terowongan dikontrol jarak jauh dari permukaan. Pengaturan
peralatan dan ruang kontrol untuk remote control microtunneling biasanya pada permukaan tanah
baik secara langsung diatas atau berdekatan dengan poros starter. Semua pekerjaan dibawa keluar
dari gudang penyimpanan dan shaft dengan hanya 2 atau 3 pekerja untuk keseluruhan operasi. Jarak
maksimum jacking dari satu poros starter sekitar 1500 kaki. Perkembangan selanjutnya harus
memungkinkan pemanjangan jarak yang harus digali dari poros tunggal.

Bagian-Bagian Microtunneling

Di dalam microtunneling terdapat bagian-bagian penting terutama untuk pengoperasiannya,


diantaranya

Mesin Perisai
Kabin Kontrol
Rig Jacking Hidrolik dan Power Pack (untuk mengoperasikannya)
Sistem Lumpur dengan Menempatkan Pemisahah
Proses Seleksi Microtunneling

Di dalam microtunneling terdapat beberapa seleksi dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi
di bagian tanah yang akan di buat terowongan, seperti dibawah ini.

Pengertian Jacking Pipa

Jacking pipa adalah teknik dalam usaha pemasangan pipa dengan mendorong pipa pra-cetak ke
dalam tanah dari sebuah lubang vertikal/pit. Untuk penempatan pipa dalam bentuk lapisan gandapass menggunakan casing sementara, yang akan dibuang dan diganti dengan pipa permanen. Salah
satu jenis pipa yang dipasang adalah pipa baja. Jenis pipa baja dipasang oleh pipa jacking atau
microtunneling akan bervariasi tergantung pada aplikasi. Pipa baja dapat berfungsi sebagai bungkus
untuk jalur operator lain, atau mungkin berfungsi sebagai pipa pembawa langsung untuk air,gas,
saluran pembuangan saniter, atau produk cairan lainnya.

Prosedur Jacking Pipa

Di dalam penggunaan Jacking Pipa terdapat prosedur-prosedur yang harus diperhatikan,


diantaranya.

Sistem-Sistem Microtunneling

Sistem Penggalian
Mesin-mesin microtunneling dirancang dengan muka pemotong yang diputar oleh motor penggerak.
Panel muka dikonfigurasi untuk memutar searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.
Metode kedua adalah sistem lumpur. Sistem lumpur bekerja dengan baik dalam kondisi basah dan
untuk panjang drive yang lebih besar dari 500 kaki.

Sistem Propulsion
Operasi microtunneling biasanya dipertahankan nonstop dari lubang starter menuju lubang
penerima. Gesekan dari tanah dikurangi dengan menjaga operasi maju. Jacking dapat dihentikan
untuk pergeseran atau lebih, namun mesin microtunnel harus diputar secara berkala dalam arah
berlawanan.

Sistem Spoil Removal


Pada tanah kohesi, sistem auger efektif dapat bekerja dalam kondisi kering untuk sekitar 10 kaki di
bawah muka air tanah. Pada kedalaman di bawah 10 ft, kohesi tanah dan air menerapkan terlalu
banyak tekanan, dan sistem auger tidak memilikicara untuk mengimbangi kekuatan.

Sistem Pipa Lubrications


Mesin microtunneling dirancang untuk menghasilkan diameter lubang sedikit lebih besar dari
diameter pipa trailing. Penggunaan pelumas mengurangi kekuatan dongkrak dan memungkinkan
untuk memperpanjang pendongkrakan lagi.

Kelebihan dan Kekurangan Microtunneling

Kelebihan

Microtunneling merupakan proses penggalian terowongan kecil, sehingga dalam pengoperasiannya


tidak dibutuhkan pekerja dalam lapangan. Pengoperasi hanya perlu mengendalikan alat lewat
remote control. Menurut saya hal ini sangat efektif dan efisien. Selain itu metode ini merupakan
metode paling akurat dalam memasang pipa. Dengan menggunakan metode microtunneling kita
dapat memasang pipa dalam kondisi tanah yang berada jauh dari permukaan air.

Kekurangan

Metode pengeboran membutuhkan data geologi yang lebih akurat dan detail secara signifikan, pada
area kostruksi sebelum metode pelaksanaan konstruksi direncanakan atau dimulai. Sehingga jika
terjadi kesalahan dalam detail akan berakibat fatal pada pembangunannya.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Sebagai engineer, peran teknologi sangat dibutuhkan dalam membantu mempermudah pekerjaan
kita, baik agar mendapat efisiensi waktu maupun tenaga. Dengan adanya teknologi, industri
konstruksi akan lebih berkembang, sehingga pemenuhan konstruksi infrastruktur Negara akan jauh
lebih baik, hal ini tentu saja dapat menyejahterakan masyarakat. Salah satu contoh peran teknologi
adalah dengan aplikasi microtunneling dalam pembuatan terowongan kecil, metode ini sangat
efisien dan lebih aman, karena dalam pengoperasiannya pengoperasi hanya perlu menggunakan
remote control untuk mengaturnya.

Saran

Di zaman yang rawan banjir ini (khususnya Indonesia) pembuatan terowongan untuk pembuangan
air sangat diperlukan agar masalah banjir dapat teratasi, dan dengan metode microtunneling ini
penyelesaian masalah dengan mudah dilakukan. Tentu saja dengan mendapatkan efisiensi waktu
dan tenaga. Sebaiknya Indonesia menggunakan metode microtunneling karena metode ini dapat
digunakan pada daerah/area di mana terdapat utilitas-utilitas yang telah terpasang dengan tingkat
kepadatan tinggi atau di kota-kota besar seperti Kota Jakarta. Sehingga masalah banjir di Jakarta
dapat diatasi dengan tepat.

Share this:

Anda mungkin juga menyukai