Anda di halaman 1dari 3

Marketing

Hal-hal yang dilakukan oleh Topping sebagai strategi pemasaran adalah promo yang
biasanya diadakan saat event-event besar tertentu, yang kedua adalah aktif dalam media
sosial twitter, dimana diketahui bahwa twitter adalah media sosial yang paling sering
digunakan dan paling mudah digunakan untuk selalu memberikan update informasiinformasi terkait Topping yang dilakukan untuk menarik pelanggan yang biasanya
didominasi oleh kalangan muda. Yang terakhir adalah aktif promosi di komunitaskomunitas yang tersedia dan menjadi tempat untuk berkumpulnya komunitas tersebut,
sehingga diharapkan para anggota komunitas ini akan membagi informasi tentang
topping ke media sosial lainnya yang mereka gunakan maupun menyebarluaskan
informasi terkait Topping dari mulut ke mulut sehingga dapat menumbuhkan rasa
penasaran terhadap Topping dan menarik pengunjung yang lebih lagi untuk
mengunjungi Topping. Dengan promosi melalui komunitas, jika komunitas tersebut
ingin mengadakan gethering bisa menggunakan topping sebagai tempat berkumpul dan
ini akan menambah pelanggan baru untuk Topping
Management keuangan
Sistem pencatatan keuangan dilakukan setiap hari dan dilakukan perekapan setiap
bulannya. Cara menetapkan harga menu ditentukan dari biaya produksi ditambah
dengan sekitar 30% dari biaya produksi yang digunakan sebagai keuntungan atau
menambahkan sekitar Rp.5.000,- per menu roti sebagai keuntungan. Selain itu,
dilakukan juga cara menyiasati menu-menu tertentu yang menggunakan bahan-bahan
dengan harga yang cukup mahal seperti keju. Contohnya, pada menu roti keju, keju
yang digunakan adalah sebanyak 30 gram, sementara pada menu roti coklat keju, bahan
yang digunakan adalah coklat 20 gram dan keju sebanyak 20 gram, disini porsi keju
mengalami penurunan untuk menekan biaya produksi dan mendapatkan keuntungan
yang lebih. Menu-menu yang ada tidak digolongkan terhadap kelompok tertentu seperti
star, dog, dsb nya dengan alasan pemilihan menu yang dilakukan oleh konsumen hampir
merata pada setiap menu.
1. Staf
Upah yang diberikan untuk masing-masing staf, yaitu Rp
1.000.000/bulan dengan lama jam kerja 8 jam/ hari. Tidak ada perbedaan
antara staff kitchen, kasir dan waiters, namun jika staff sudah bekerja cukup
lama akan diberikan bonus.

2. Food Cost
Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan makanan Rp
10.000.000-14.000.000/dua minggu untuk bahan non-roti. Sedangkan untuk

pembelian roti sekitar 5-6juta/bulan. Harga penjualan makanan sekitar Rp


5.000/ menu. Menu yang ada termasuk rata, dalam arti tidak ada menu
paling favorite ataupun tidak favorite karena menu tergolong sejenis.

3.

Equipment
Alat yang digunakan untuk proses produksi terdiri dari:

Kompor

Panci

Kulkas

Sutil

Blender

Pisau, dll

Alat dibeli sekali saja di awal penjualan. Peralatan yang sering hilang seperti
sendok dan garpu, diganti dengan cara membeli lagi. Biaya yang dikeluarkan
untuk kebutuhan peralatan tidak diketahui.

1.

Building Cost
Biaya yang dikeluarkan untuk sewa tempat penjualan (ruko) yaitu 6570jt/tahun, dan di awal sudah mengontrak ruko untuk masa sewa selama 3
tahun sehinggabiaya yang dikeluarkan untuk sewa bangunan sekitar 200an
juta. Untuk biaya listrik, air, dan wifi dialokasikan sekitar 1,5 juta / bulan.

2.

Overhead Cost
Biaya yang dikeluarkan untuk servis alat yang rusak, namun jarang
sekali terjadi sehingga tidak dianggarkan.

3.

Penghasilan dan laba


Omset yang dihasilkan dalam sebulan 70 juta dengan laba 30% dari omset
yang dihasilkan dalam sebulan.

Tidak ada jangka waktu tertentu untuk pemakaian alat. Karena bila ada alat yang
hilang atau rusak langsung diganti dengan memebeli yang baru. Peralatan yang sering
diganti adalah blender, hingga tahun 2009-2012 blender sudah diganti sebanyak 7 kali.

1.

Building cost
Biaya yang dikeluarkan untuk sewa tempat penjualan (kantin) yaitu Rp 15% dari
keuntungan kotor per hari + Rp 300.000 per bulan dengan masa sewa selamanya. Untuk
biaya sewa stand, sudah termasuk biaya listrik, wastafel, air, dll. Sedangkan untuk
etalase menyediakan sendiri. Jika ada kerusakan bangunan, pemilik cafeteria yang
bertanggung jawab memperbaikinya.

2.

Overhead cost
Biaya yang dikeluarkan selain untuk pembelian bahan dan peralatan yaitu sebesar
kurang lebih Rp. 300.000. sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk transportasi bahan
tidak ada karena bahan yang dipesan langsung diantar oleh supplier. Untuk biaya
overhead yang lain seperti tissue, tusuk gigi, dll disedikan oleh pihak cafeteria.

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Telur IBM
    Makalah Telur IBM
    Dokumen5 halaman
    Makalah Telur IBM
    Primalia Netta Resti Adiputri
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Sie PDDM Event of Action
    Evaluasi Sie PDDM Event of Action
    Dokumen1 halaman
    Evaluasi Sie PDDM Event of Action
    Primalia Netta Resti Adiputri
    Belum ada peringkat
  • Nama Medis
    Nama Medis
    Dokumen3 halaman
    Nama Medis
    Primalia Netta Resti Adiputri
    Belum ada peringkat
  • Menu Percobaan
    Menu Percobaan
    Dokumen2 halaman
    Menu Percobaan
    Primalia Netta Resti Adiputri
    Belum ada peringkat
  • Teknik Penyimpanan CAS
    Teknik Penyimpanan CAS
    Dokumen2 halaman
    Teknik Penyimpanan CAS
    Primalia Netta Resti Adiputri
    Belum ada peringkat
  • Week7 Hipotesa Akhir
    Week7 Hipotesa Akhir
    Dokumen3 halaman
    Week7 Hipotesa Akhir
    Primalia Netta Resti Adiputri
    Belum ada peringkat
  • PENUTUP
    PENUTUP
    Dokumen1 halaman
    PENUTUP
    Primalia Netta Resti Adiputri
    Belum ada peringkat
  • PENUTUP
    PENUTUP
    Dokumen1 halaman
    PENUTUP
    Primalia Netta Resti Adiputri
    Belum ada peringkat
  • Catatan Functional Food
    Catatan Functional Food
    Dokumen1 halaman
    Catatan Functional Food
    Primalia Netta Resti Adiputri
    Belum ada peringkat