PKM GT
PKM GT
1,5 space
Lambang Universitas
(TANPA WARNA)
Height : 1.74"
Font 14
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN
Font 12
ILMIAH
Diusulkan oleh:
Nama ketua tim
paling atas
Format penulisan
NAMA, JURUSAN,
ANGKATAN, NPM/NIM
Bengtito
Teknik Elektro 2008
(0806330724)
Destiana Widyaningrum
(0806458082)
Kesehatan Masyarakat 2008
Zul Andri Muqodam
Teknik Elektro 2008
(0806455540)
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2014
Keseluruhan Naskah : kertas A4 , spasi 1,5 font 12(jika tidak disebutkan berbeda
), roman time style, margin kiri-4 cm, kanan-3 cm, atas-3 cm,
dan bawah-3 cm.
Huruf
Besar
Font 12
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
:
:
:
:
:
Bengtito
0806330724
Teknik Elektro
Universitas Indonesia
Tebet Barat IV H/No.21 Jakarta
12810/ 021 9226 1014
: tito.beng@yahoo.com
: 2 (dua) orang
Menyetujui
Manajer Kemahasiswaan
Dan Hubungan Alumni,
Ketua Pelaksana,
(Bengtito)
NPM. 0806330724
Dosen Pendamping,
Ditandatangani secara
kolektif
Nomor halaman di sebelah kanan
bawah dengan ANGKA LATIN
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur rahmat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami
dapat menyelesaikan karya tulis kami tepat waktu. Banyak rintangan yang telah
kami lalui untuk menyelesaikan karya tulis ini, tetapi tetap tidak menyurutkan niat
yang sudah bulat untuk menyelesaikannya.
Banyak ide yang tercuat mulai dari masalah kesehatan sampai ke masalah
lingkungan, tetapi penulis kali ini memilih tema Kemacetan. Tema tersebut dipilih
karena di kehidupan sehari-sehari penulis, mulai kecil sampai dewasa, masalah
kemacetan di Jakarta dalam proses perbaikan. Kami menyadari, usaha pemerintah
DKI Jakarta sangat baik dengan pola transportasi makro. Oleh sebab itu karya
tulis ini memeberikan suatu sistem yang dapat diaplikasikan oleh pihak pengelola
bis untuk mendukung rencana pola transportasi makro gagasan Pemerintah DKI
Jakarta. Sistem ini dapat digunakan oleh pengelola bis kota maupun pengelola
busway. Sistem ini dapat digunakan sebagai penyempurnaan untuk
mempersiapkan peralihan pengguna jalan dari kendaraan pribadi ke kendaraan
umum.
Pada karya tulis ini yang kami kedepankan adalah ide konsep sistem bukan
ke masalah teknis, teknik implementasi dengan membuat sarana dapat dibuat
dengan teknologi yang lama dan dipilih yang paling fit sesuai teori yang kami
dapatkan di bangku kuliah.
Tak ada gading yang tak retak, penulis sadar kesempurnaan masih sangat
jauh dari karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan
berupa kritik dan saran untuk perbaikan karya tulis ini di kemudian hari.
Akhir kata, penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Depok, Maret 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
WAJIB ADA
ii
Kata Pengantar...........................................................................................
iii
Daftar Isi....................................................................................................
iv
Pada PKMvi
GT bagian
Daftar Tabel dan Daftar Gambar ................................................................
GAGASAN wajib
mencantumkan 5 hal yang
meguraikan tentang
kondisi kekinian, solusi
PENDAHULUAN
terdahulu, seberapa jauh
Latar Belakang Masalah.............................................................................
1 menjadi
gagasan dapat
solusi terhadap
Tujuan dan Manfaat Penulisan ...................................................................
2 kondisi
kekinian, pihak-pihak yang
terkait, sama langkahlangkah strategis.
GAGASAN
Pusat Kontrol.............................................................................................
KESIMPULAN
Gagasan .....................................................................................................
Prediksi Hasil.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Display Timer ...........................................................................
RINGKASAN
PENTING !!!
Pada pedoman PKM 2013 tidak disebutkan jumlah halaman yang disyaratkan dalam
naskah utama PKM GT. Untuk lebih amannya pada bagian naskah utama
(pendahuluan sampai daftar pustaka) jumlah halaman dibuat maksimal 10 halaman
mengikuti aturan penulisan PKM Kegiatan.
vii
vii
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Font 12pt
Font style bold (cetak tebal)
posisi di tengah, tanpa
digarisbawahi
Jakarta merupakan kota megapolitan yang sarat akan daya tarik. Sebagai
pusat pemerintahan dan perekonomian negara, Jakarta telah menarik banyak
orang dari berbagai daerah di Indonesia untuk bermigrasi ke Jakarta. Tercatat
bahwa sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 2010, penduduk kota Jakarta
telahtentang
Uraian
bertambah sekitar 13,8%, yaitu dari 8,25 juta hingga 9,58 juta jiwa (BP S,alasan
2010).
Sayangnya, peningkatan populasi di daerah Jakarta tidak sebanding mengangkat
dengan
gagasan
perkembangan fasilitas publik, sehingga menimbulkan banyak permasalahan dan menjadi
karya
tulis
salah satu masalah yang sampai saat ini masih belum dapat tertangani de ngan
baik
(dilengkapi
adalah masalah kemacetan.
dengan data atau
Tingginya populasi di DKI Jakarta membuat kebutuhan perjalanan
pun yang
informasi
2010
mendukung)
semakin tinggi. Menurut buku Dinas Perhubungan dalam Angka Tahun
ngan
DKI
Jakarta
disebutkan
ba
yangAlinea
hwa
pada
diterbitkan
oleh
Dinas
Perhubu
baru diketik menjorok ke
2008,
kebutuhan
perjalanan d i DKI Jakarta mencapai sekitar 20,7 juta
tahundalam
(diberi
indentation)
tersebut
membu at pertumbuhan kendaraan bermotor terus
perjalanan/hari.
sebanyak 7-8Hal
karakter
(sekitar
1,25 cm).
peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2009 saja, jumlah
mengalami
kendaraan bermotor di DKI Jakarta ada sekitar 6,7 juta unit, dengan proporsi 6,6
juta (98,5%) di antaranya adalah kendaraan pribadi, sedangkan 91.082 (1,5%) di
antaranya adalah angkutan umum. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (20042009), jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta mengalami pertumbuhan
hampir sekitar 7% per tahun. Namun jumlah tersebut belum ditambah dengan
volume kendaraan bermotor yang masuk ke DKI Jakarta dari area BODETABEK
(Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi) yang hampir mecapai sekitar 1,4 juta
kendaraan per hari. Akan tetapi, padatnya jumlah kendaraan bermotor belum
dapat didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai. Dengan jumlah
kendaraan bermotor hampir mencapai 7 juta, pertumbuhan panjang jalan justru
hanya 0,01%
per tahun. Ketidakseimbangan tersebut tentu saja dapat
menyebabkan kemacetan yang dapat memberikan dampak negatif pada ekonomi,
sosial dan lingkungan DKI Jakarta.
Pusat Penelitian Ekonomi LIPI memaparkan bahwa masyarakat menderita
kerugian sosial akibat kemacetan sebesar lebih dari 17,2 triliun per tahun akibat
biaya pemborosan nilai waktu dan biaya operasi kendaraan terutama bahan bakar.
Bahkan pada perhitungan lain memperkirakan kerugian dari kemacetan lalu lintas
ini mencapai 43 triliun. Tidak hanya itu, kemacetan juga dapat berdampak pada
menurunnya produktivitas ekonomi kota dan merosotnya kualitas hidup warga
kota. Selain dampak ekonomi dan sosial, kemacetan juga memberikan dampak
negatif terhadap lingkungan di DKI Jakarta.
Untuk menyelesaikan masalah kemacetan di DKI Jakarta, salah satu cara
yang paling efektif adalah dengan kontrol terhadap jumlah penggunaan kendaraan
pribadi di jalan, sehingga tingkat kemacetan dapat dikurangi, tetapi melihat
kualitas pelayanan angkutan umum yang masih buruk kontrol terhadap jumlah
kendaraan umum sepertinya masih sulit untuk diterapkan. Salah satu jenis
angkutan umum yang masih memiliki pelayanan yang buruk adalah jasa
transportasi bis kota. Selama ini bis-bis di Jakarta tidak dapat diandalkan sebab
tidak memiliki jadwal yang tepat, masih banyak halte yang rusak, dan waktu
tunggu yang lama dan tidak pasti. Selain tingkat pelayanan yang buruk, bis-bis
juga masih sering berhenti di sembarang tempat sehingga kondisi lalu lintas pun
menjadi semakin tidak teratur dan menambah waktu perjalanan. Oleh karena itu,
perlu dilakukan peningkatan pelayanan angkutan umum, terutama bis, untuk
mempersiapkan saat peralihan dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal,
sehingga setelah itu kontrol terhadap jumlah kendaraan pribadi dapat diterapkan
langsung dan efektif. Gagasan yang diajukan dalam penulisan ini adalah
menerapkan sistem automatic bluetooth timer (ABT).
Sistem ini memiliki tiga fungsi utama, pertama berfungsi sebagai
pengingat bagi pengemudi bis agar selalu menepati jadwal keberangkatan dan
kedatangan bis yang selama ini selalu tidak tepat sehingga menyebabkan waktu
tunggu penumpang menjadi lama dan tidak pasti, kedua sebagai transmitter yang
dapat menyatakan dimana keberadaan bis sehingga calon penumpang
mendapatkan kepastian tentang lokasi keberadaan bis, dan ketiga sebagai
supervisor yang dapat memberitahukan pengemudi bis secara real time kondisi
penilaian terhadap kinerjanya. Dengan menerapkan sistem ini dalam pengaturan
bis, diharapkan bis-bis di Jakarta dapat lebih teratur dan masyarakat dapat lebih
nyaman dalam menggunakan jasa transportasi massal ini.
Tujuan dan Manfaat
Penulisan ini memiliki tujuan untuk:
Memaparkan sistem alternatif yang dapat digunakan pada manajemen
bis di DKI Jakarta.
Mengetahui langkah-langkah strategis apa yang dapat dilakukan untuk
mengimplementasikan sistem alternatif ini.
Mengetahui peluang dan tantangan yang akan dihadapi dalam
pengimplementasian sistem.
Adapun manfaat yang dapat dicapai dari penulisan ini adalah:
Memberikan masukan kepada pengelola bis dalam membentuk sistem
otomatis yang lebih efisien untuk mempermudah masyarakat, baik
pengemudi bis maupun calon penumpang, mentaati peraturan
Memberikan dorongan kepada masyarakat agar mentaati peraturan
sehingga dapat tercipta sistem transportasi massal yang efektif dan
efisien.
GAGASAN
Manajemen Bis AC70
Bis AC70 merupakan bis milik perusahaan swasta PT. Mayasari Bhakti,
salah satu bis yang beroperasi di Jakarta dan menerapkan sistem upah, bukan
sistem wajib angkut atau yang biasa dikenal dengan nama sistem setoran. Sistem
upah semacam ini sangat jarang sekali ditemukan di Jakarta, penyebabnya adalah
karena keadaan medan tempat bis beroperasi. Trayek Bis AC70 ini melewati titiktitik rawan kemacetan di Jakarta tetapi juga termasuk salah satu bis yang memiliki
penggemar paling banyak sehingga bisa menjadi model yang baik untuk karya
Kondisi kekinian
tulis ini.
pencetus gagasan
(diperoleh dari
Sistem Pengelolaan Bis AC70 Saat Ini
bahan
Bis AC70 merupakan bis kota yang memiliki rute dari Kp. Rambutanbacaan,
Tanah Abang. Rute Bus AC70 adalah dari Terminal Kp.Rambutan--wawancara,
TB
observasi,
Simatupang-- Tol Jagorawi-- Tol Dalam Kota-- Jl. Gatot Subroto-- Semanggi-Jl.
imajinasi
yang
Sudirman-- Jl. Mas Mansyur-- Tanah Abang dan sebaliknya. Bis AC70 dikelola
relevan
oleh pihak swasta, yaitu PT. Mayasari Bhakti. Jumlah bis AC70 yang beroperasi
sekitar 13 buah.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada pengelola bis AC70,
diketahui bahwa sistem penghonoran pengemudi bis AC70 menggunakan sistem
komisi dimana setiap pengemudi mendapatkan honor sebesar 12,5% dari hasil
yang didapatkan dalam satu hari. Saat ini, tidak ada jadwal operasional bis yang
tetap. PT. Mayasari Bhakti hanya menggunakan sistem waktu tunggu di setiap
terminal untuk mengatur jadwal keberangkatan bis, sedangkan jadwal kedatangan
tidak ada.
Dalam hal pelayanan calon penumpang, Bis AC70 pernah menggunakan
sistem ticketting. Dalam sistem ini, setiap penumpang diharuskan membeli tiket
sebelum melakukan perjalanan dengan bis AC70. Namun, lambat laun sistem ini
mulai memudar akibat kultur masyarakat yang masih sulit untuk diatur serta
kurangnya ketersediaan infrastruktur untuk sistem ticketting ini. Kemudian dalam
hal perawatan, dilakukan secara mandiri oleh PT. Mayasari Bhakti tanpa adanya
subsidi dari pemerintah. Perawatan dilakukan dengan service secara berkala,
penggantian mesin, dan penggantian mobil apabila sudah tidak layak pakai.
Solusi Terdahulu
Solusi yang ditawarkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan angkutan umum adalah dengan membuat busway. Ada beberapa
pertimbangan untuk mengembangkan sistem busway di Indonesia, antara lain
karena banyak contoh sukses busway di berbagai negara, waktu pembangunan
sarana-prasarana lebih cepat, biayanya lebih murah sehingga mampu didanai
APBD, rute yang fleksibel untuk menjangkau berbagai wilayah, serta menjadi
sarana yang tepat untuk transisi culture engineering (budaya tertib dan antri).
Busway membuktikan satu hal yang cukup memberikan angin segar bagi tata
perilaku kedisplinan warga Jakarta. Untuk menggunakan busway, masyarakat
harus naik dan turun dari shelter karena sistem yang dirancang mengharuskan hal
tersebut . Disini terlihat bahwa jika sistem yang dibuat sudah teratur, masyarakat
tidak akan memiliki kesempatan untuk melanggar peraturan yang berlaku maka
lama kelamaan masyarakat akan menaati peraturan.
Untuk memperlancar perjalanan busway, busway memiliki jalur khusus
yang membuatnya terbebas dari masalah kemacetan di jalan. Meskipun begitu,
Solusi yang
sampai tulisan ini dibuat, busway belum juga memiliki jadwal tetap yang dapat
pernah
mengefisiensikan waktu tunggu calon penumpang, hal ini dikarenakan keadaan
ditawarkan atau
diterapkan
medan jalan dan kebijakan manajemen bis. Sampai saat ini, satu-satunya sarana
transportasi wilayah DKI Jakarta yang memiliki jadwal tetap hanya kereta api. sebelumnya
untuk
Untuk mendorong masyarakat berpindah ke busway atau kendaraan umum
memperbaiki
lainnya maka dibuat peraturan-peraturan yang bersifat memaksa secara implisit,
keadaan pencetus
yaitu ERP. Electronic Road Pricing (ERP) merupakan salah satu instrument
kebijakan manajemen lalu lintas berupa pungutan yang dikenakan kepada
pengguna jalan di jalan bukaan tol. Tujuan dari ERP adalah untuk men-charge
kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu terutama pada jam sibuk. Dengan
sistem ini, diharapkan masyarakat dapat mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi dan beralih ke kendaraan umum, termasuk busway.
Selain mengoperasikan busway, untuk mempersiapkan masa peralihan
masyarakat dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, pemerintah masih akan
melakukan pengembangan angkutan massal lain seperti subway dan monorail.
Upaya pengembangan transportasi massal ini memang sudah selayaknya
dilakukan untuk menciptakan sistem transportasi yang nyaman dan berkualitas
bagi masyarakat DKI Jakarta.
Sistem Automatic Bluetooth Timer untuk Meningkatkan Kualitas Bis Kota
Salah satu alasan mengapa masyarakat enggan menggunakan transportasi
bis adalah ketidakpastian jadwal keberangkatan dan kedatangan bis yang
menyebabkan bis tidak dapat diandalkan dalam mobilisasi masyarakat kota yang
sangat menghargai waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor,
diantaranya adalah kepadatan kendaraan bermotor di jalan dan perilaku
masyarakat yang tidak mematuhi peraturan menunggu bis di halte. Selain itu,
prinsip pengemudi bis yang selalu ingin segera mengejar setoran membuat banyak
bis yang berhenti di sembarang tempat sehingga dapat menyebabkan kemacetan.
Oleh karena itu, sistem ABT ini diajukan untuk memperbaiki kondisi kekinian
tersebut. Sistem ini diharapkan mampu membuat masyarakat pengguna jasa
transportasi bis kota lebih menaati peraturan bis kota dengan cara menghilangkan
kesempatan masyarakat untuk tidak menaati peraturan sama seperti pada busway.
Konsep Sistem Automatic Bluetooth Timer
Pertama, agar pada bis kota dapat dibentuk suatu jadwal yang pasti maka
diperlukan kesadaran masyarakat calon pengguna jasa untuk naik dan turun di
halte. Karena jika calon penumpang tidak naik dan turun di halte, jadwal
keberangkatan dari halte akan menjadi tidak berguna. Untuk mengubah kebiasaan
calon pengguna jasa angkutan bis kota untuk naik dan turun di sembarang tempat
dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dapat dilakukan dengan membuat bis
konsisten hanya berhenti di halte dan kedua dengan sistem denda. Teknik
pengaplikasian sistem denda dapat dilakukan dengan memanfaatkan sistem
ticketting pulsa. Jika dibandingkan dengan busway, sistem pada busway adalah
dengan membuat pintu masuk dan keluar penumpang dari bis menuju halte
(shelter) memiliki ketinggian yang cukup tinggi sehingga pengguna jasa akan
Konsep gagasan
kesulitan untuk bisa naik atau turun selain di halte. Sementara itu, keseluruhan
yang diusulkan
sistem ini akan mengubah orientasi supir-supir bis yang sebelumnya berorientasi
termasuk
ABT jauh
kepada jumlah penumpang menjadi ketepatan waktu tiba di halte. Sistemseberapa
kondisi
secara garis besar memiliki dua alat, satu akan dipasang di dalam bis dansatu lagi kekinian
dipasang di halte/terminal. Gambar 1 menunjukkan alat display timer yangpencetus
akan gagasan
dapat
dipasang di dalam bis.
diperbaiki melalui
Panel waktu keberangkatan
gagasan yang
diajukan
Hindari
penggunaan
warna dalam
gambar, gunakan
teknik greyscale
untuk
mengemulasi
warna dalam foto
atau diagram,
gunakan
pattern/pola untuk
menggantikan
warna dalam
grafik garis
ataupun diagram
Panel poin
2
3
HALTE
BIS
BIS
HALTE
BIS
BIS
Keterangan:
penomoran sesuai urutan
1. Petugas memberikan informasi keadaan lalu lintas kepada
pusat,dengan
lalu angka
kemunculan
pusat merespon dan memberikan informasi tambahan
serta keadaan
arab
lalu lintas yang terjadi. Dimana informasi akan diartikan menjadi
penambahaan sisa waktu, titik kemacetan dan kecepatan untuk sampai
tujuan.
2. Informasi dari halte, halte mendapatkan informasi dari bis, lalu
informasi tersebut dikirimkan ke pusat. Halte ini diperlukan untuk
melakukan proses sinkronisasi, sehingga informasi dapat diterima
dengan jelas.
3. Bis mendapat informasi dari pusat.
4. Bis mendapatkan informasi dari halte.
Pusat Kontrol
Proses pengendalian jalur kendaraan umum diatur oleh operator pusat.
Operator pusat berfungsi untuk memberikan pengaturan terhadap arus lalu lintas
di jalan raya. Pengaturan tersebut bisa berupa pengaturan waktu, pemberitahua n
titik kemacetan, waktu kendaraan hingga ke halte, dan kecepatan yang bisa
ditempuh untuk bisa datang tepat waktu. Pengendalian bus dengan operator
ini dapat terlaksana dengan adanya teknologi sistem jaringan.
Tabel 1. Spesifikasi Automatic Bluetooth Timer
No.
KOMPONEN
Pc
1
O/S PC ABT
2
Processor
3
Memory
4
LCD
Hardware
1
Divais transmisi
2
Kamera
Security
1
Encryption
2
Anti Skimming
3
Anti Trapping
Camera
1
Internal Camera
KONDISI MINIMUM
Windows XP Pro SP3
Minimum Core 2 Duo
Minimum 1GB
8 Inchi
SISTEM
AUTOMATIC BUS
TIMER(ABT)
INFRASTRUKTUR:
- Perangkat ABT
- Pusat kontrol(group)
MEMBUAT
PERATURAN
DASAR
Penyebaran informasi:
-Poster
-iklan
PENYULUHAN:
1. kepada supir
2. kepada pemilik bus
3. masyarakat
SISTEM
TERLAKSANA:
PENGURANGAN
KEMACETAN
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem ABT
merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk menjadi pengingat bagi
pengemudi bus agar dapat menepati jadwal keberangkatan dan kedatangan bus
yang selama ini selalu tidak tepat dan menyebabkan waktu tunggu penumpang
menjadi lama. Sistem ABT memiliki pusat pengendali yang memberikan
pengaturan terhadap arus lalu lintas di jalan raya. Media transmisi berupa
Bluetooth digunakan dalam sistem ABT ini sebagai fitur keamanan yang murah
dan aman. Diharapkan dengan adanya sistem ini, kualitas pelayanan bus kota
dapat semakin meningkat.
Teknik Implementasi
Dalam proses implementasi dibutuhkan suatu teknik-teknik, teknik yang
diberikan pada gagasan (sistem) ini terfokus pada proses untuk jangka panjang.
calon yang
Langkah strategis untuk jangka panjang terpusat pada dua pihak, yaitu
1)Gagasan
karena
pengguna jasa dan pengemudi kendaraan umum. Hal ini disebabk andiajukan,
2)Teknik
paling
masalah yang timbul dalam ketidakteraturan terhadap lalu lintas yang
implementasi
utama berada pada para pelaku pengguna lalu lintas itu sendiri, sehingga
yang akan
sistem
dibutuhkan suatu sistem yang sesuai kultur bangsa ini (Indonesia), dimana
dilakukan,
lebih hasil
ini secara berangsur-angsur mengubah prilaku yang kurang disiplin menjadi
3) Prediksi
yang akan
disiplin yang selanjutnya tercipta suasana lalu lintas yang teratur dan terkendali.
Prediksi Hasil
diperoleh
(manfaat dan
dampak
gagasan)
Sistem ini memerlukan suatu peran serta pemerintah, aparat Negara, dan
para pengguna jalan, sehingga dapat diperkirakan bahwa sistem ini memiliki
peluang dan tantangan tersendiri untuk mengimplementasikan. Berdasarkan hasil
wawancara dan penelitian yang dilakukan, sistem ini memiliki peluang
diantaranya adalah sistem ini sangat mudah diterapkan dalam kultur bangsa kita
yang bisa dibilang kurang disiplin dalam pengunaan jalan. Adapun tantangan yang
dihadapi adalah dibutuhkan uji coba secara mendalam mengenai aspek terpenting
dari kultur negara kita. Dibutuhkan perizinan terhadap pihak-pihak tertentu untuk
menjalankan sistem. Dibutuhkan kerja sama dengan pendanaan pembuatan
infrastruktur(sistem ABT). Rencana mengenai hasil yang dicapai adalah berupa
suatu keteraturan yang bertujuan untuk mengurangi kepadatan kendaraan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Biodata Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
XXXXXX
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Waktu dan
Tempat
1
2
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian
Depok, 20 Februari 2014
Pengusul,
Bubuhkan ttd
pada bagian ini
XXXXXX
12
XXXXXXXX
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Waktu dan
Tempat
1
2
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian
Depok, 20 Februari 2014
Pengusul,
XXXXXXXXX
13
XXXXXXXXX
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian
Depok, 13 Maret 2013
Pengusul,
XXXXXXXXXXX
14
XXXXXXXX
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian
Depok, 20 Februari 2014
Pengusul,
XXXXXXXX
15
Nama/NIM
Program Studi
XXXXXXXXX
XXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXX
Bidang Ilmu
Alokasi
Uraian tugas
Waktu
X jam/minggu Mengurus
perijininan,
mengelola dan
mengatur
akomodasi dan
transportasi
perjalanan,
analisis data
berkaitan dengan
alur produksi
serta menjadi
oordinator dari
survey lapangan
sekunder.
Y jam/minggu Keskretariatan
dalam tim,
menganalisis data
berdasarkan pada
analisis usaha tani
baik secara
finansial maupun
ekonomi serta
menjadi
koordinator
pembuatan
kuesioner.
Z jam/minggu Mengelola
pemasukan dan
pengeluaran,
mencari data yang
berhubungan
dengan kebijakan
pemerintah yang
mendukung sentra
tembakau
(legalitas),
mencari data
berkaitan dengan
peranan BUMN
serta menjadi
koordinator
pencarian data
sekunder.
16
:
:
:
:
Yang menyatakan,
NIP. 1970.1025.1998.0210.01
XXXXXXXXXXXXX
NIM. XXXXXXXXX
2013
53
54
2013
55
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN ILMIAH
Diusulkan oleh:
_______________________ (Nama Ketua Kelompok)
_______________________ (Nama Anggota1)
_______________________ (Nama Anggota2) dan seterusnya
(Penulisan Nama Ketua maupun Anggota harus menyertakan NIM dan
tahun angkatan)
NAMA PERGURUAN TINGGI
KOTA
TAHUN
56
2013
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik :
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis:
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber lain (sebutkan . . . )
7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: PKM-GT
:
:
:
:
orang
:
:
:
: Rp ...............
: Rp ...............
:
bulan
Kota, Tanggal-Bulan-Tahun
Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan atau
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa
(__________________________)
NIP/NIK.
(_________________________)
NIM.
Dosen Pendamping
(__________________________)
NIP/NIK.
(_________________________)
NIP/NIK.
Halaman pengesahan ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan usulan, oleh
sebab itu setelah ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/Direktur
Politeknik/Ketua Sekolah Tinggi perguruan tinggi dan dicap kemudian discan dan disimpan
dalam format PDF dan digabungkan ke le usulan yang akan diunggah ke SIM-LITABMAS.
57
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
..............................................................................
PKM-GT
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
........ Orang
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
Bobot
Nilai
Kriteria Penilaian
Skor
(%)
(Bobot x Skor)
Format Makalah:
- Tata tulis: ukuran kertas, tipografi,
kerapihan ketik, tata letak, jumlah halaman
15
- Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar
- Kesesuaian dengan format penulisan yang
tercancum di Pedoman
Gagasan:
40
- Kreativitas gagasan
- Kelayakan implementasi
Sumber informasi:
- Kesesuaian sumber informasi dengan
gagasan yang ditawarkan
- Akurasi dan aktualisasi informasi
Kesimpulan
- Prediksi hasil implementasi gagasan
25
20
TOTAL
NILAI ARTIKEL
Keterangan :
100
50%
Komentar Penilai
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
................................................................................
Kota, tanggal-bulan-tahun
Penilai,
Tanda tangan
( Nama Lengkap )
58