Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN FIELD SITE TEACHING

RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT 2 GAMPING

DISUSUN OLEH:
DANITA DWITYANA GAMALWAN
20141030049

PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya
penulis bisa menyelesaikan laporan Field Site Teaching (FST) di RS PKU Muhammadiyah
Unit II Gamping. Laporan FST ini merupakan salah satu tugas pada masa martikulasi
Magister Manajemen Rumah Sakit (MMR). Laporan FST ini berisikan analisis dari fungsi
dan unsur manajemen yang ada di RS PKU Muhammadiyah Unit II Gamping.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi sempurnanya laporan ini.
Semoga laporan ini memberikan informasi bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Yogyakarta, 29 September 2014

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan Rumah sakit saat ini mengalami transformasi besar. Pada masa
sekarang rumah sakit sedang berada dalam suasana global dan bersaing dengan pelayanan
kesehatan alternatif seperti dukun dan tabib. Pada keadaan demikian pelayanan rumah sakit
sebaiknya dikelola dengan dasar konsep manajemen yang mempunyai etika. Tanpa konsep
manajemen yang jelas, perkembangan rumah sakit di Indonesia akan berjalan lambat. Hal ini
dapat diihat pada perkembangan aspek keuangan rumah sakit. Infrastruktur keuangan rumah
sakit pemerintah sangat buruk karena belum ada pemahaman bahwa sistem keuangan harus
berdasarkan sistem akuntansi yang benar. Sebagai ilustrasi, pada suatu pertemuan
pembahasan sistem keuagan di rumah sakit pemerintah milik pusat tahun 1995 teridentifikasi
bahwa penyusun sistem keuangan rumah sakit ternyata para dokter yang sehari-hari masih
melakukan praktek klinis. Akibatnya, waktu itu sistem akuntansi rumah sakit pemerintah
pusat praktis tidak mengacu pada kaidah-kaidah akuntansi yang disusun oleh akuntan.
Maka dalam kegiatan organisasi rumah sakit yang kompleks pengalaman saja tidak
cukup, penanganannya tak bisa lagi atas dasar kira-kira atau selera, hal ini disebabkan : 1.
Sumber daya yang makin sulit dan mahal. 2.
prima. 3.

Era kompetisi yang menuntut pelayanan

Tuntutan masyarakat yang makin berkebang.

Manajemen profesional berarti melaksanakan manajemen dengan tatacara yang dapat


dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka memerlukan orang yang terlatih pula secara
benar dan tepat. Dalam rangka melaksanakan pelayanan yang berorientasi pada pasien, dan
menjaga mutu pelayanan perlu dengan manajemen profesional yang handal, dengan demikian
segala hal yang diperlukan akan tersedia dalam bentuk : 1.
waktu. 3.

Tepat jumlah. 2.

Tepat

Tepat sasaran. Walaupun dulu manajemen banyak sebagai seni dari pada

pengetahuan, tapi sekarang ini telah berubah ke aspek manajemen yang cangih, dan
membutukan pembinaan, pendidikan dan profesionalisme.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan
lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga yaitu:
1.

Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan

sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai
rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,
fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.

Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu

kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah


manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan
dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.

Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua

anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial
dan usaha
Beberapa ahli lain mengajukan berbagai fungsi manajemen diantarannya :

1.

PLANNING

: PERENCANAAN yaitu merencanakan kegiatan yang akan

datang. Perencanaan adalah proses untuk menyusun kerangka dan cara-cara mencapai tujuan
di masa datang. Dari pengertian yang penting diperhatikan adalah adanya :
a)

Proses

b)

Penyusunan kerangka dan cara pakai

c)

Tujuan di masa datang

Ternyata untuk pelaksanaannya diperlukan beberapa hal, yang makin besar


organisasinnya akan membutuhkan staf yang khusus dan kemampuan khusus.
Dalam pelaksanaannya, perencanaan membutuhkan :
1)

Waktu

2)

Keterlibatan beragai pihak

3)

Kemampuan dan keterampilan tertentu

4)

Data dan informasi yang obyektif

Kadang-kadang kesulitan diatas dijadikan alasan untuk tidak membuat perencanaan,


sehingga sebuah organisasi tanpa perencanaan laksana mobil menguragi jalanan tanpa rambu
lalu lintas, arah dan tujuan.
Pelaksanaan perencanaan sering menghadapi berbagai hambatan dan tentu saja
hambatan itu perlu dihilangkan. Kadang-kadang hambatan pokok yang sering dirasakan
adanya kemalasan dan anggapan yang salah antara lain:
1)

Buat apa direncanakan bila tak terapai.

2)

Membuat perencanaan berarti akan memagari kreativitas.

3)

Perencanaan menambah pekerja baru.

Memang tidak mudah, tetapi yang penting harus dicoba dilaksanakan, lalu dievaluasi
dan direncankan ulang sehingga akan menjadi lebih lancar dan menyenangkan. Bila harapan
dan pemikiran dibuktikan, harus bisa menjadi salah satu kesenangan seorang perencana.
a)

Komponen Perencanaan

1.

Strategi, misi atau tujuan

2.

Penentuan program

3.

Alokasi sumber daya

4.

Data, Informasi dan aturan

b)

Analysis Trend

Dalam rangka pengolahan data menjadi informasi yang berguna bagi perencanaan,
dapat dipergunakan cara-cara intuitif dan cara perhitungan. Cara perhitungan yang bisa
digunakan diantarannya adalah analisis trend. Analisis ini merupakan bagian dari forecasting,
yaitu perhitungan yang merupakan bagian dari forcasting, yaitu perhitungan perkiraan masa
datang.
Analisis trend adalah : analisis kcenderungan masa datang atau dasar persamaan.
Jenis-jenisnya antara lain seperti dibawah ini :
1.

Trend linier

Semi average

Mathemathics

Least square

2.

Trend non linier

Quadratic

Exponetial

Analisis trend yang terjadi di rumah sakit biasanya berbentuk linier, hal ini karena
perkembangan yang secara umum profesional, kecuali bila ada wabah. Artinya jumlah yang
sakit secara umum bertambah sesuai dengan pertambahan penduduk dengan presentasi
tertentu.
Analisis trend linier terdiri dari 3 jenis di bawah ini
1.

Analisis trend linier semi everage

2.

Analisis trend linier matematik

3.

Analisis trend least squere

c)

Plan Of Action

Plan of action adalah rencana yang sifatnya arahan yang bisa dilaksanakan. Jadi
berupa suatu rencana yang telah diatur agar bisa direncanakan.
Biasanya POA berlaku untuk program-program yang tertentu atau kegiatan tertentu.
Hal ini dipergunkan agar :
1)

Tahap pelaksanaan bisa berjalan runtut.

2)

Tidak ada tahapan penting terlewati.

3)

Memudahkan yang terkait agar jelas posisinya dan kewajibannya.

Bagi yang bisa bekerja di lapangan sering hal ini dianggap menyita waktu, karena
menganggap telah biasa melaksanakan. Keadaan seperti ini akan menghambat proses bekerja
dari pengalaman.
Karena POA akan jelas :
1)

apa yang dilakukan

2)

bagaimana melakukan

3)

bagaimana cara mengukur hasil

Dengan POA yang tercatat, akan bisa dievaluasi untuk dapat meningkatkan mutu
pelayanan
d)

Komponen Plan of action

Bagaimana komponen atau tahap-tahap penting bagi POA yang harus ada. Dan harus
menjamin :
1)

Kelengkapan rencana

2)

Urutan tahapan yang urut

3)

Jelas apa yag harus dikerjakan

2.

ORGANIZING: PENGORGANISASIAN yaitu mengatur agar setiap kegiatan

dan sumber daya agar terorganisasi dengan baik.


Dalam rangka mengembangkan secara lebih konsepsional organisasi rumah sakit
maka perlu adanya kejelasan-kejelasan yang memungkinkan pihak yayasan dan direksi bisa
berpartisipasi aktif dalam melaksanakannya dengan bantuan yang jelas, untuk itu diperlukan
sebagai berikut :
1.

Pengertian yang sama tentang tugas dan batasannya

2.

Adanya itikad untuk melaksanakan secara kosepsional dan konsisten

3.

Perlu secara bersama-sama memperbaiki dan mengembangkan lebih lanjut

Melaksanakannya secara runtut dan diharapkan mempunyai hasil yang baik,


diperlukan pelatihan bagi pelaksana-pelaksana yang menjalankan, dan hal ini harus
diprogramkan dan diperioritaskan untuk menjamin kesinambungan di masa datang.
Dalam perjalanan rumah sakit tentunya banyak tantangan, hambatan dan kekurangan
yang ditemui dan tentunya banyak hal pula telah bisa diselesaikan, selanjutnya masih banyak
pula yang harus diselesaikan lebih lanjut.
Di samping itu rumah sakit mempunyai beberapa kekuatan dan peluang yang telah
dimanfaatkan dan masih harus terus diusahakan lebih lanjut, untuk bisa lebih jelas perlu
adanya upaya sistematis kearah peran yayasan dan direksi yang secara bertahap
dimanfaatkan, sebab kemajuan yang akan dicapai sekaligus pula merupakan beban yang
harus ditanggulangi.
Kejalasan hal-hal tentang fungsi yayasan dan direksi perlu dibuat dalam bentuk
operational sehingga memudahkan pelaksanaan dan menghindari salah tafsir, selanjutnya
selain kejelasan diperlukan pula adanya pengrtian yang seragam.
Kerjasama yang harmonis antara yayasan dan direksi harus diniatkan dan
dekembangkan menjadi upaya yang konsekuen dn konsisten tidak ada sstu konsepsi/pedoman
operasional yang benar-benar memenuhi harapan semua pihak tetapi hendaklah menjadi
harapan beberapa hal tertentu untuk disepakati dan yang lainnya dikembangkan sambil jalan.
Sebab bila menunggu konsep/pedoman selesai secara lengkap maka tidak akan selesai dan

situasi sudah berubah pula. Dalam hal ini kebesaran jiwa masing-masing pihak dalam
menerima kekurangan yang ada akan bermanfaat.
Perkembangan organisasi rumah sakit bertujuan seperti berikut ini
1.

Adanya kejelasan tentang wewenang yayasan dan direksi dan gambaran struktur

organissasi secara umum.


2.

Danya perbaikan dan penyesuaian sesuai dengan harapan masing-masing pihak

yang terlibat di RS.


3.

Adanya kesempatan tentang pengembangan RS dari 2 hal di atas.

4.

Adanya kesepakatan untuk melekukan evaluasi secara berkala minimal 1 tahun

a)

Wewenang yayasan dan Direksi

sekali.

Yayasan dan Direksi punya fungsi masing-masing yang sifatnya seperti berikut:
1.

Memahami spesialisasi masing-masing.

2.

Fungsi yang dilakukan secara bersama.

Kejelasan masing-masing fungsi ini harus bisa diwujudkan secara operasional dalam
bentuk wewenang masing-masing.
b)

Struktur organisasi

Banyak struktur organisasi yang bisa dipilih, tentunya yang baik adalah sesuai dengan
kebutuhan. Secara umum pemenuhan kebutuhan sangat tergantung dari :
1)

Tujuan organisasi

2)

Pelaksanaan

3)

Keadaan Rumah sakit

4)

Lingkungan rumah sakit

Untuk bisa memenuhi semua segi kembali harus berpedoman kepada perlunya
kebesaran hati dalam menentukan dan secara bertahap dikembangkan.

Rumah sakit merupakan institusi yang kompleks memerlukan keterlibatan berbagai


pihak dan perlu dikembangkan secara terus menerus. Dalam hal ini ada tiga hal penting yang
perlu mendapat kejelasan seperti gambaran berikut ini.
1.

Keterkaitan yayasan dan direksi melalui pelaksanaan harian yayasan dan audit.

2.

Struktur organisasi direksi dan jajarannya

3.

Uraian tugas pemegang jabatan.

3.

ACTUATING

: PELAKSANAAN yaitu melaksanakan dengan penuh

tanggung jawab, dan menyesuaikan dengan situasi.


4.

CONTROLLING : PENGENDALIAN yaitu mengendalikan agar pelaksanaan

selalu sesuai dengan rencana dan mengarah pada pencapaian tujuan.


5.

EVALUATION

: EVALUASI yaitu menilai apakah rencana bisa

didiskusikan dengan baik dan tujuan dapat dicapai, biaya penyimpangan, apa sebabnya dan
bagaimana agar tidak terulang.
a)

Pola evaluasi

Dalam rangka mengantisipasi suasana kompetitif dan nilai uang dari waktu, maka
diperlukan adanya upaya yang relevan, upaya itu diantarannya :
1)

Sistem infomasi

2)

Pola pengendalian

3)

Pola evaluasi

Ketiganya harus merupakan suatu yang terkait, agar bermanfaat bagi manjemen.
Sistem informasi yang relevan dan akurat akan merupakan bhan yang bermanfaat
dalam rangka pengendalian dan keduannya akan merupakan hal yang berguna bagi evaluasi.
Sistem informasi keuangan berarti :
1)

Data keuangan

2)

Proses

3)

Informasi keuangan

Pola pengendalian adalah pola yang memantau perkembangan secara terus menerus
dari perkembangan keuangan.
Pola evaluasi adalah pola yang dicapai atau tidaknya tujuan yang telah ditentukan
pada waktu tertentu.
Berbagai hal dalam kegiatan keuangan bisa diarahkan pada ketiga kelompok, sesuai
dengan kebutuhan menajemen. Dalam hal ini yang akan diambil contoh adalah penerimaan,
pengeluaran dan hubungannya dengan anggaran.
b)

Sistem informasi

Anggaran, ada bermacam-macam, sesuai dengan kepentingannya, maka untuk


membuat sistem informasi tentu akan banyak pula jenisnya, untuk memudahkan maka perlu
dipilih salah satu saja, sehingga penjelasan akan menjadi sederhana.
Anggaran akan penting artinya bagi tujuan dibawah ini.
1)

Persiapan petugas dalam melaksanakan dan menjadwalkan sumber daya yang

diperlukan.
2)

Pengendlian kegiatan apakah sesuai atau tidak dengan pedoman.

3)

Evaluasi, sejauh mana pencapaian yang telah diperoleh.

Untuk mencapai tujuan, pengendalian dan evaluasi diperlukan informasi yang


mendukung, informasi yang diperlukan dalam rangka pengendalian dan evaluasi, setidaknya
harus menggambarkan hal berikut :
1.

Adanya gambaran perkembangan

Berarti kemajuan, kemunduran, kegagalan, dan jesalahan yang terjadi.


2.

Adanya gambaran pencapaian

Berarti sejauh mana pencapaian yang telah dicapai, sesuai atau nilai pada
perkembangan waktu tertentu.

Jadi informasi menggambarkan hasil berupa angka-angka atau nilai pada


perkembangan waktu tertentu.
Sistem informasi yang dibuat jangan terpaku pada perlunya komputer dan program
komputer yang rumit, dengan bantuan kertas grafik dan spidol berwarna telah cukup
memberikan gambaran. Selain itu informasi hanya merupakan salah satu unsur penunjang
dalam pengambilan keputusan, jadi informasi yang canggih masih perlu diperhatikan 2 hal
penting berikut.
1.

Interpretasi, berarti pemahaman akan wawasan informasi itu.

2.

Pemanfaatan, digunakan sebagai apa informasi itu, sebagai dasar atau

pendukung.
Informasi yang canggih dengan cetakan komputer akan berkurang berarti bila kedua
hal di atas lemah. Memang disadari interpretasi dan pemanfaatan tidak mudah tetapi harus
terus dilatih agar berkembang.
c)

Anggaran penerimaan

Anggaran penerimaan akan menggambarkan target yang harus diterima dari berbagai
sumber penerimaan. Pada dasarnya penerimaan akan merupakan sumber kelangsungan RS,
maka

pengendalian

dan

evaluasi

diperlukan.

Pengendalian

penerimaan

harus

menggambarkan pencapaian yang telah diperoleh dibandingkan yang telah ditentukan.


Pembuatan sistem informasi bisa dalam bentuk dibawah ini
1.

Tahunan, yaitu dalam beberapa tahun.

2.

Bulanan, yaitu dalam beberapa bulan dalam 1 tahun.

3.

Harian, yaitu beberapa hari dalam sebulan atau setahun.

Untuk tidak menjadi rumit, maka yang akan dibuat bulanan dalam satu tahun, juga
mata anggaran hanya akan ditampilkan secara global, dan beberapa saja, sehingga akan
memudahkan.
Selain itu sistem informasi juga akan terkait erat dengan tingkatan manajeme, yang
jelas makin tinggi tingkatan manajemen informasi menjadi lebih menyeluruh an tidak rinci

lagi. Atas dasar pengertian ini sistem informasi yang dibuat untuk najemen tingkat atas, yaitu
direktur atau wakil direktur.
d)

Pola pengendalian

Dengan informasi keuangan yang diperoleh bisa digunkan untuk melaksanakan


pengenalian, informasi akan merupakan bahan bagi pengendalian.
Podoman dalam pengendalian adalah sebagai berikut.
1.

Pemantauan yang terus menerus.

2.

Melihat perkembangan, yaitu kecenderungan atau trend

e)

Pola evaluasi

Dalam artian ini, evaluasi merupakan penilaian pada saat, maka perlu dilihat hal-hal
dibawah ini.
1.

Patokan pencapaian tujuan, seperti anggaran, unit cost, dll

2.

Penciptaan tujuan.

3.

Berpikirlah apa sebabnya?

Jadi analisis ketidak pastian harus ditindak lanjuti dengan melakukan upaya lebih
lanjut dalam rangka mencari penyebab.

Unsur Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools).
Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut
dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
1.

Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam

manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan
dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak
ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu,
manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
2.

Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang

merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools)
yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil
yang akan dicapai dari suatu organisasi.
3.

Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam

dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya
juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi
dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4.

Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan

keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.


5.

Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan

manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu
tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitasfasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat
meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak
mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan
utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

6.

Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan

(memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila
barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,
proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti
menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar
dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan
daya beli (kemampuan) konsumen.
Dalam kondisi sekarang ini hampir tidak mungkin semua sumber daya itu ada, yang
penting adalah berusaha untuk memanfaatkan yang ada dan mengusahakan sebesar yang
didapat.

BAB III
PEMBAHASAN

Harold Knoontz & O Donnel dalam bukunya yang berjudul Principles Of


Management mengemukakan, Manajemen adalah berhubungan dengan pencapainan suatu
tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain.
Fungsi Manajemen terdiri dari:
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Actuating (pelaksanaan)
4. Controlling (pengendalian)
5. Evaluation (evaluasi)
Fungsi-fungsi tersebut harus ada agar mendapatkan hasil manajemen yang maksimal
untuk perusahaan atau organisasi
RS PKU Muhammadiyah Unit II gamping juga menjalani fungsi-fungsi manajemen
sebagai berikut.
1. Planning (perencanaan)
-

RS PKU Muhammadiyah Unit II Gamping mempunyai visi menjadi RS


Pendidikan.

Penambahan Bangsal pendidikan UMY di blok E dan F. Semua ruang dokter akan
pindah ke bangsal pendidikan (kelas 3)

Pengelompokan bangsal seperti bangsal bedah dan bangsal penyakit dalam.

Gedung ABCDEFG adalah untuk pelayanan

Unit linen dan gizi akan di jadikan di gedung yang terpisah

RS PKU Muhammadiyah Unit II Gamping melayani sistem BPJS per 1 september


2014.

Rencana-rencana tersebut adalah beberapa rencana terdekat yang akan dilakukan


RS PKU Muhammadiyah Unit II. Dalam pelaksanaan tersebut membutuhkan

waktu, keterlibatan berbagai pihak, kemampuan dan keterampilan tertentu serta


data dan informasi yang objektif.
Dalam rangka pengolahan data menjadi informasi yang berguna bagi perencanaan
dapat di pergunakan cara-cara intuitif dan cara perhitungan. Cara perhitungan
yang bisa digunakan diantaranya adalah analisis trend. Analisis trend yang terjadi
di rumah sakit biasanya berbentuk linier. Artinya jumlah yang sakit secara umum
bertambah sesuai dengan pertambahan penduduk dengan presentasi tertentu.

2. Organizing (perorganisasian)
Organizing yaitu mengatur agar setiap kegiatan dan sumber daya agar terorganisasi
dengan baik. Dalam rangkak mengembangkan secara lebih konsepsional organisasi
rumah sakit maka perlu adanya kejelasan-kejelasan yang memungkinkan pihak
yayasan dan direksi bisa berpartisipasi aktif dalam melaksanakannya dengan bantuan
yang jelas. Yayasan dan direksi punya fungsi masing-masing yang sifatnyay seperti
berikut:
-

Memahami spesialisasi masing-masing

Fungsi yang dilakukan secara bersama

Kejelasan masing-masing fungsi ini harus bisa di wujudkan secara operasional dalam
bentuk wewenang masing-masing.
Banyak struktur organisasi yang bisa di pilih, tentunya yang baik adalah sesuai
dengan kebutuhan. Secara umum pemenuhan kebutuhan sangat tergantungg dari:
Tujuan organisasi, Pelaksanaan, Keadaan Rumah Sakit, Lingkungan Rumah Sakit.
RS PKU Muhammadiyah Unit II memiliki struktur organisasi yang jelas sehingga
mewakili berbagai bidang yang ada di Rumah Sakit. Terdapat staff fungsional dan
staff struktural, sehingga tidak saling tumpang tindih pada saat pelaksanaan tugas
masing-masing.
3. Actuating (Pelaksanaan)
Pelaksanaan pembangunan bangsal-bangsal baru untuk inisiasi RS pendidikan.
Pembangunan gedung-gedung baru seperti gedung E dan F sudah terlaksana namun
belum aktif. Pembangunan sarana-saran tersebut untuk menunjang terwujudnya RS
pendidikan yang bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Controling (Pengendalian)

Program pengendalian di RS PKU Muhammadiyah juga sudah terlaksana dengan


baik.
5. Evaluation
Evaluasi belum dapat dilakukan karena program RS pendidikan belum aktif.

Unsur Manajemen:
1. Man
Dalam manajemen, faktor manusia adalah paling menentukan. Manajemen Sumber
Daya Manusia di RS PKU Muhammadiyah Unit II sudah berjalan dengan baik. Untuk
meningkatkan kualitas dari SDM, RS mengadakan pelatihan-pelatihan khusus untuk
tenaga medis yang terlibat dalam pelayanan. Sehingga RS dapat meningkatkan
kualitas pelayanan melalu sumber SDM yang berkualitas.

2. Money
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Sumber dana dari
pembangunan bangsal-bangsal pendidikan selain dari Muhammadiyah juga
bekerjasama dengan UMY.

3. Material
RS PKU Muhammadiyah menawarkan berbagai jenis pelayanan seperti Poliklinik
Anak, Poliklinik Syaraf,

Poliklinik Bedah, Poliklinik Obsgyn, Poliklinik Mata,

Poliklinik THT, Layanan IGD 24 jam, Layanan Hemodialisa, Pelayanan Rawat Inap.

4. Machine
Alat-alat yang canggih dan modern juga ditawarkan pada pelayanan RS PKU
Muhammadiyah Unit II. Adanya USG 4D, laparoscopy, TURP, PACHO, CT-Scan,
Unit Radiology.

5. Metode
RS PKU Muhammadiyah Unit II menggunakan metode yang baik karena penetapan
cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-

pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia, dan penggunaan waktu,


serta uang yang ada.

6. Market
Penguasaan pasar di RS PKU Muhammadiyah Unit II sudah baik. Namun sekarang di
tambah lagi dengan adanya BPJS, pasien di RS PKU Muhammadiyah Unit II menjadi
lebih ramai.

BAB IV
KESIMPULAN

Manajemen di RS PKU Muhammadiyah Unit II Gamping, sudah meliputi


berbagai aspek dari fungsi maupun unsur dari manajemen itu sendiri. Fungsi dan
unsur manajemen dari RS PKU Muhammadiyah Unit II telah berjalan dengan baik.
Pemanfaatan ruang dan pemanfaatan pembangunan dari RS PKU Muhammadiyah
Unit II dapat mendukung terciptanya layanan kesehatan yang lebih baik dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA
Trisnantoro, Laksosno.2005.Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi Dalam Manajemen
Rumah Sakit.Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Dr. Dr. H. Sabarguna, Boy S, MRS, Drg. Listiani, Henny, M.Kes.2004.Organisasi
Manajemen Rumah Sakit.Yogyakarta : Konsorsium
Sabarguna,BS, Kompetensi Manajemen Rumah Sakit, Sagung Seto, Jakarta.2009

Anda mungkin juga menyukai