DISUSUN OLEH:
DANITA DWITYANA GAMALWAN
20141030049
PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya
penulis bisa menyelesaikan laporan Field Site Teaching (FST) di RS PKU Muhammadiyah
Unit II Gamping. Laporan FST ini merupakan salah satu tugas pada masa martikulasi
Magister Manajemen Rumah Sakit (MMR). Laporan FST ini berisikan analisis dari fungsi
dan unsur manajemen yang ada di RS PKU Muhammadiyah Unit II Gamping.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi sempurnanya laporan ini.
Semoga laporan ini memberikan informasi bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan Rumah sakit saat ini mengalami transformasi besar. Pada masa
sekarang rumah sakit sedang berada dalam suasana global dan bersaing dengan pelayanan
kesehatan alternatif seperti dukun dan tabib. Pada keadaan demikian pelayanan rumah sakit
sebaiknya dikelola dengan dasar konsep manajemen yang mempunyai etika. Tanpa konsep
manajemen yang jelas, perkembangan rumah sakit di Indonesia akan berjalan lambat. Hal ini
dapat diihat pada perkembangan aspek keuangan rumah sakit. Infrastruktur keuangan rumah
sakit pemerintah sangat buruk karena belum ada pemahaman bahwa sistem keuangan harus
berdasarkan sistem akuntansi yang benar. Sebagai ilustrasi, pada suatu pertemuan
pembahasan sistem keuagan di rumah sakit pemerintah milik pusat tahun 1995 teridentifikasi
bahwa penyusun sistem keuangan rumah sakit ternyata para dokter yang sehari-hari masih
melakukan praktek klinis. Akibatnya, waktu itu sistem akuntansi rumah sakit pemerintah
pusat praktis tidak mengacu pada kaidah-kaidah akuntansi yang disusun oleh akuntan.
Maka dalam kegiatan organisasi rumah sakit yang kompleks pengalaman saja tidak
cukup, penanganannya tak bisa lagi atas dasar kira-kira atau selera, hal ini disebabkan : 1.
Sumber daya yang makin sulit dan mahal. 2.
prima. 3.
Tepat jumlah. 2.
Tepat
Tepat sasaran. Walaupun dulu manajemen banyak sebagai seni dari pada
pengetahuan, tapi sekarang ini telah berubah ke aspek manajemen yang cangih, dan
membutukan pembinaan, pendidikan dan profesionalisme.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan
lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga yaitu:
1.
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai
rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,
fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial
dan usaha
Beberapa ahli lain mengajukan berbagai fungsi manajemen diantarannya :
1.
PLANNING
datang. Perencanaan adalah proses untuk menyusun kerangka dan cara-cara mencapai tujuan
di masa datang. Dari pengertian yang penting diperhatikan adalah adanya :
a)
Proses
b)
c)
Waktu
2)
3)
4)
2)
3)
Memang tidak mudah, tetapi yang penting harus dicoba dilaksanakan, lalu dievaluasi
dan direncankan ulang sehingga akan menjadi lebih lancar dan menyenangkan. Bila harapan
dan pemikiran dibuktikan, harus bisa menjadi salah satu kesenangan seorang perencana.
a)
Komponen Perencanaan
1.
2.
Penentuan program
3.
4.
b)
Analysis Trend
Dalam rangka pengolahan data menjadi informasi yang berguna bagi perencanaan,
dapat dipergunakan cara-cara intuitif dan cara perhitungan. Cara perhitungan yang bisa
digunakan diantarannya adalah analisis trend. Analisis ini merupakan bagian dari forecasting,
yaitu perhitungan yang merupakan bagian dari forcasting, yaitu perhitungan perkiraan masa
datang.
Analisis trend adalah : analisis kcenderungan masa datang atau dasar persamaan.
Jenis-jenisnya antara lain seperti dibawah ini :
1.
Trend linier
Semi average
Mathemathics
Least square
2.
Quadratic
Exponetial
Analisis trend yang terjadi di rumah sakit biasanya berbentuk linier, hal ini karena
perkembangan yang secara umum profesional, kecuali bila ada wabah. Artinya jumlah yang
sakit secara umum bertambah sesuai dengan pertambahan penduduk dengan presentasi
tertentu.
Analisis trend linier terdiri dari 3 jenis di bawah ini
1.
2.
3.
c)
Plan Of Action
Plan of action adalah rencana yang sifatnya arahan yang bisa dilaksanakan. Jadi
berupa suatu rencana yang telah diatur agar bisa direncanakan.
Biasanya POA berlaku untuk program-program yang tertentu atau kegiatan tertentu.
Hal ini dipergunkan agar :
1)
2)
3)
Bagi yang bisa bekerja di lapangan sering hal ini dianggap menyita waktu, karena
menganggap telah biasa melaksanakan. Keadaan seperti ini akan menghambat proses bekerja
dari pengalaman.
Karena POA akan jelas :
1)
2)
bagaimana melakukan
3)
Dengan POA yang tercatat, akan bisa dievaluasi untuk dapat meningkatkan mutu
pelayanan
d)
Bagaimana komponen atau tahap-tahap penting bagi POA yang harus ada. Dan harus
menjamin :
1)
Kelengkapan rencana
2)
3)
2.
2.
3.
situasi sudah berubah pula. Dalam hal ini kebesaran jiwa masing-masing pihak dalam
menerima kekurangan yang ada akan bermanfaat.
Perkembangan organisasi rumah sakit bertujuan seperti berikut ini
1.
Adanya kejelasan tentang wewenang yayasan dan direksi dan gambaran struktur
4.
a)
sekali.
Yayasan dan Direksi punya fungsi masing-masing yang sifatnya seperti berikut:
1.
2.
Kejelasan masing-masing fungsi ini harus bisa diwujudkan secara operasional dalam
bentuk wewenang masing-masing.
b)
Struktur organisasi
Banyak struktur organisasi yang bisa dipilih, tentunya yang baik adalah sesuai dengan
kebutuhan. Secara umum pemenuhan kebutuhan sangat tergantung dari :
1)
Tujuan organisasi
2)
Pelaksanaan
3)
4)
Untuk bisa memenuhi semua segi kembali harus berpedoman kepada perlunya
kebesaran hati dalam menentukan dan secara bertahap dikembangkan.
Keterkaitan yayasan dan direksi melalui pelaksanaan harian yayasan dan audit.
2.
3.
3.
ACTUATING
EVALUATION
didiskusikan dengan baik dan tujuan dapat dicapai, biaya penyimpangan, apa sebabnya dan
bagaimana agar tidak terulang.
a)
Pola evaluasi
Dalam rangka mengantisipasi suasana kompetitif dan nilai uang dari waktu, maka
diperlukan adanya upaya yang relevan, upaya itu diantarannya :
1)
Sistem infomasi
2)
Pola pengendalian
3)
Pola evaluasi
Ketiganya harus merupakan suatu yang terkait, agar bermanfaat bagi manjemen.
Sistem informasi yang relevan dan akurat akan merupakan bhan yang bermanfaat
dalam rangka pengendalian dan keduannya akan merupakan hal yang berguna bagi evaluasi.
Sistem informasi keuangan berarti :
1)
Data keuangan
2)
Proses
3)
Informasi keuangan
Pola pengendalian adalah pola yang memantau perkembangan secara terus menerus
dari perkembangan keuangan.
Pola evaluasi adalah pola yang dicapai atau tidaknya tujuan yang telah ditentukan
pada waktu tertentu.
Berbagai hal dalam kegiatan keuangan bisa diarahkan pada ketiga kelompok, sesuai
dengan kebutuhan menajemen. Dalam hal ini yang akan diambil contoh adalah penerimaan,
pengeluaran dan hubungannya dengan anggaran.
b)
Sistem informasi
diperlukan.
2)
3)
Berarti sejauh mana pencapaian yang telah dicapai, sesuai atau nilai pada
perkembangan waktu tertentu.
2.
pendukung.
Informasi yang canggih dengan cetakan komputer akan berkurang berarti bila kedua
hal di atas lemah. Memang disadari interpretasi dan pemanfaatan tidak mudah tetapi harus
terus dilatih agar berkembang.
c)
Anggaran penerimaan
Anggaran penerimaan akan menggambarkan target yang harus diterima dari berbagai
sumber penerimaan. Pada dasarnya penerimaan akan merupakan sumber kelangsungan RS,
maka
pengendalian
dan
evaluasi
diperlukan.
Pengendalian
penerimaan
harus
2.
3.
Untuk tidak menjadi rumit, maka yang akan dibuat bulanan dalam satu tahun, juga
mata anggaran hanya akan ditampilkan secara global, dan beberapa saja, sehingga akan
memudahkan.
Selain itu sistem informasi juga akan terkait erat dengan tingkatan manajeme, yang
jelas makin tinggi tingkatan manajemen informasi menjadi lebih menyeluruh an tidak rinci
lagi. Atas dasar pengertian ini sistem informasi yang dibuat untuk najemen tingkat atas, yaitu
direktur atau wakil direktur.
d)
Pola pengendalian
2.
e)
Pola evaluasi
Dalam artian ini, evaluasi merupakan penilaian pada saat, maka perlu dilihat hal-hal
dibawah ini.
1.
2.
Penciptaan tujuan.
3.
Jadi analisis ketidak pastian harus ditindak lanjuti dengan melakukan upaya lebih
lanjut dalam rangka mencari penyebab.
Unsur Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools).
Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut
dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
1.
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan
dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak
ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu,
manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
2.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools)
yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil
yang akan dicapai dari suatu organisasi.
3.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya
juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi
dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan
manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu
tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitasfasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat
meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak
mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan
utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
6.
(memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila
barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,
proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti
menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar
dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan
daya beli (kemampuan) konsumen.
Dalam kondisi sekarang ini hampir tidak mungkin semua sumber daya itu ada, yang
penting adalah berusaha untuk memanfaatkan yang ada dan mengusahakan sebesar yang
didapat.
BAB III
PEMBAHASAN
Penambahan Bangsal pendidikan UMY di blok E dan F. Semua ruang dokter akan
pindah ke bangsal pendidikan (kelas 3)
2. Organizing (perorganisasian)
Organizing yaitu mengatur agar setiap kegiatan dan sumber daya agar terorganisasi
dengan baik. Dalam rangkak mengembangkan secara lebih konsepsional organisasi
rumah sakit maka perlu adanya kejelasan-kejelasan yang memungkinkan pihak
yayasan dan direksi bisa berpartisipasi aktif dalam melaksanakannya dengan bantuan
yang jelas. Yayasan dan direksi punya fungsi masing-masing yang sifatnyay seperti
berikut:
-
Kejelasan masing-masing fungsi ini harus bisa di wujudkan secara operasional dalam
bentuk wewenang masing-masing.
Banyak struktur organisasi yang bisa di pilih, tentunya yang baik adalah sesuai
dengan kebutuhan. Secara umum pemenuhan kebutuhan sangat tergantungg dari:
Tujuan organisasi, Pelaksanaan, Keadaan Rumah Sakit, Lingkungan Rumah Sakit.
RS PKU Muhammadiyah Unit II memiliki struktur organisasi yang jelas sehingga
mewakili berbagai bidang yang ada di Rumah Sakit. Terdapat staff fungsional dan
staff struktural, sehingga tidak saling tumpang tindih pada saat pelaksanaan tugas
masing-masing.
3. Actuating (Pelaksanaan)
Pelaksanaan pembangunan bangsal-bangsal baru untuk inisiasi RS pendidikan.
Pembangunan gedung-gedung baru seperti gedung E dan F sudah terlaksana namun
belum aktif. Pembangunan sarana-saran tersebut untuk menunjang terwujudnya RS
pendidikan yang bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Controling (Pengendalian)
Unsur Manajemen:
1. Man
Dalam manajemen, faktor manusia adalah paling menentukan. Manajemen Sumber
Daya Manusia di RS PKU Muhammadiyah Unit II sudah berjalan dengan baik. Untuk
meningkatkan kualitas dari SDM, RS mengadakan pelatihan-pelatihan khusus untuk
tenaga medis yang terlibat dalam pelayanan. Sehingga RS dapat meningkatkan
kualitas pelayanan melalu sumber SDM yang berkualitas.
2. Money
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Sumber dana dari
pembangunan bangsal-bangsal pendidikan selain dari Muhammadiyah juga
bekerjasama dengan UMY.
3. Material
RS PKU Muhammadiyah menawarkan berbagai jenis pelayanan seperti Poliklinik
Anak, Poliklinik Syaraf,
Poliklinik THT, Layanan IGD 24 jam, Layanan Hemodialisa, Pelayanan Rawat Inap.
4. Machine
Alat-alat yang canggih dan modern juga ditawarkan pada pelayanan RS PKU
Muhammadiyah Unit II. Adanya USG 4D, laparoscopy, TURP, PACHO, CT-Scan,
Unit Radiology.
5. Metode
RS PKU Muhammadiyah Unit II menggunakan metode yang baik karena penetapan
cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-
6. Market
Penguasaan pasar di RS PKU Muhammadiyah Unit II sudah baik. Namun sekarang di
tambah lagi dengan adanya BPJS, pasien di RS PKU Muhammadiyah Unit II menjadi
lebih ramai.
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Trisnantoro, Laksosno.2005.Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi Dalam Manajemen
Rumah Sakit.Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Dr. Dr. H. Sabarguna, Boy S, MRS, Drg. Listiani, Henny, M.Kes.2004.Organisasi
Manajemen Rumah Sakit.Yogyakarta : Konsorsium
Sabarguna,BS, Kompetensi Manajemen Rumah Sakit, Sagung Seto, Jakarta.2009