Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kelenjar ludah adalah kelenjar yang memproduksi dan mensekresikan air liur (saliva).
Unit-unit sekresi dasar kelenjar ludah adalah kelompok sel yang disebut asinus. Sel-sel ini
mensekresikan cairan yang mengandung air, elektrolit, lendir dan enzim, yang semuanya
mengalir keluar dari asinus ke saluran pengumpul. Dalam saluran, komposisi sekresi diubah.
Sebagian besar natrium secara aktif direabsorpsi, kalium dilepaskan, dan sejumlah besar ion
bikarbonat juga dikeluarkan. Saluran pengumpul kecil di dalam kelenjar ludah mengarah ke
saluran yang lebih besar, akhirnya membentuk saluran tunggal besar yang bermuara di
rongga mulut. Ada tiga pasang kelenjar ludah utama yang berbeda dalam jenis sekresi yang
dihasilkan:
-

Kelenjar parotis yang memproduksi cairan, serosa berair


Kelenjar submaksilaris (mandibula) memproduksi cairan campuran serosa dan
mukosa
Kelenjar sublingual mengeluarkan air liur yang berlendir

Anatomi kelenjar Saliva


Berdasarkan ukurannya kelenjar saliva terdiri dari 2 jenis, yaitu kelenjar saliva mayor dan
kelenjar saliva minor. 4
a. Kelenjar saliva mayor terdiri dari: 4
Kelenjar parotis
Kelenjar parotis adalah kelenjar saliva yang terbesar. Terletak dibagian bawah telinga
dibelakang ramus mandibula. Kelenjar parotis dikelilingi oleh ramus mandibula dan
mensekresikan saliva melalui Duktus Stensen menuju kavum oral untuk membantu
mengunyah dan menelan.
Kelenjar Submandibularis
Kelenjar Submandibula adalah sepasang kelenjar terletak dibagian bawah korpus mandibula.
Produksi sekresinya adalah campuran serous dan mukous dan masuk ke mulut melalui duktus
Wharton. Walaupun lebih kecil daripada kelenjar parotis, sekitar 70% saliva di kavum oral
diproduksi oleh kelenjar ini.
Kelenjar Sublingualis
Kelenjar Sublingual adalah sepasang kelenjar yang terletak di bawah lidah di dekat kelenjar
submandibula. Sekitar 5% air liur yang masuk ke kavum oral keluar dari kelenjar ini.

Kelenjar Saliva Minor


Kebanyakan kelenjar ludah merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di dalam mukosa
atau submukosa (hanya menyumbangkan 5% dari pengeluaran ludah dalam 24 jam) yang
diberi nama sesuai lokasinya atau nama pakar yang menemukannya. Semua kelenjar ludah
mengeluarkan sekretnya kedalam rongga mulut.4
Kelenjar labial (glandula labialis) terdapat pada bibir atas dan bibir bawah dengan asinusasinus seromukus
Kelenjar bukal (glandula bukalis) terdapat pada mukosa pipi, dengan asinus-asinus
seromukus
Kelenjar Bladin-Nuhn ( Glandula lingualis anterior) terletak pada bagian bawah ujung lidah
disebelah menyebelah garis, median, dengan asinus-asinus seromukus
Kelenjar Von Ebner (Gustatory Gland = albuminous gland) terletak pada pangkal lidah,
dnegan asinus-asinus murni serous
Kelenjar Weber yang juga terdapat pada pangkal lidah dengan asinus-asinus mukus.
Kelenjar Von Ebner dan Weber disebut juga glandula lingualis posterior, kelenjar-kelenjar
pada palatum dengan asinus mukus .
Komposisi Saliva
a. Komponen anorganik terbanyak adalah sodium, potassium (sebagai kation), khlorida, dan
bikarbonat (sebagai anion-nya).
b. Komponen organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim amilase, maltose,
serum albumin, asam urat, kretinin, mucin, vitamin C, beberapa asam amino, lisosim, laktat,
dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol.
c. Selain itu, saliva juga mengandung CO2,O2, dan N2, dan juga mengandung
immunoglobin, IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%.

d. Saliva terdiri dari; 99,5% air dan 0.05% serosa. Fisik produksinya 1500 ml/hari, dengan
PH=7,0 (6,2-7,6).
Fungsi saliva
a. Menghaluskan dan membentuk makanan menjadi bolus-bolus sehingga dapat ditelan
dengan mudah.
b. Melarutkan makanan secara kimia untuk pengecapan rasa
c. Melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan.
d. Saliva juga memberikan kelembaban pada bibir dan lidah sehingga terhindar dari
kekeringan.
e. Memecah karbohidrat,zat tepung menjadi polisakarida dan maltose, suatu disakarida.
( karena adanya enzim amilase dalam saliva).
f. Berfungsi untuk membersihkan rongga mulut dan gigi serta mencegah kerusakan gigi oleh
karena ada zat antibakteri dan antibodi dalam saliva.
g. Mencegah kerusakan dan erosi pada gigi.
h. Meminimalisir keasaman dalam rongga mulut, mencegah kerusakan struktur gigi saat
terjadi muntah.
i. Proses remineralisasi karena dalam saliva terkandung Ion-ion seperti Ca, P.
j. Membantu proses bicara dengan memudahkan gerakan bibir dan lidah.

Anda mungkin juga menyukai