Kelompok :
1. Jaisy Muhammad Algifari
1306412003
2. Regia Purnama S
1306415743
3. Dany Fauzan
1306415756
4. Sesara Maharani
1306446875
1306413340
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam pembangunan adalah bagaimana
menghadapi trade-off antara pemenuhan kebutuhan pembangunan
B. Rumusan Masalah
diterapkan pada
infrastruktur kampus universitas Indonesia tepatnya fakultas teknik univeritas Indonesia sehingga
Universitas Indonesia dapat disimpulkan berstatus eco-campus.
C.Tujuan
Mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep green infrastruktur dan sustainable
development serta penerapannya pada kampus universitas Indonesia terutama gedung fakultas teknik
universitas Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
bahwa
pembangunan
berkelanjutan (sustainable
memelihara
keberlajutan
pemerintahan
dan
menghindari
terjadinya
ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri. (2)
Keberlajutan lingkungan : Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil, menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan. Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati, stabilitas ruang udara, dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak
atau
wilayah,
kebijakan
ruang
bias
berupa
taman
nasional,
cagar
alam,
dan
3. Linkage is a key
Penciptaan ruang hijau adalah tujuan dari semua infrastruktur hijau yang
salingmenyambung dan membentuk jaringan sehingga terbentuk keseluruhan
ekologi. Fungsi ruanghijau dalam penataan kota dan kehidupan manusia
memiliki fungsi dalam ikut menjagakesehatan dan keanekaragaman hayati.
Dalam menunjang terbentuknya green infrastruktur perlu adanya hubungan
antara lembaga, masayarakat serta peran pemerintah yang didukung
dengan peran swasta. Infrasturktur
hijau yang didefinisikan sebagai jaringan kawasan kawasan
alami
dan
kawasan terbuka hijau yang terhubung satu dengan lainnya yang memelihara
kesehatan dan nilai nilai ekosistem,memberikan udara bersih, menjaga
sistem tata air dan memberikanmanfaat yang luas kepada manusia dan
makhluk lainnya (Barano siswa).
masing-masing Dr. Ing. Purnomosidhi H dan Ir. Sunaryo S. Ir. Roosseno selaku
Dekan pertama dibantu oleh Ir. Sutami selaku Pembantu Dekan Bidang Akademis, Ir.
Slamet Bratanata selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan serta
Dr. Ing. Purnonosidhi H selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni. Awal kegiatan akademis FTUI 1964 didukung oleh 30 tenaga dosen serta 11
tenaga
non-akademis
menyelenggarakan
32
mata
ajaran.
Mahasiswa tahun pertama yang mendaftar cukup mengejutkan yakni 203 orang
mahasiswa pria dan wanita 199 orang diantaranya lulus test dan diterima menjadi
mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang pertama. Dalam jangka waktu
lima setengah tahun, FTUI berhasil mewisuda 18 orang lulusan pertama sebagai
Sarjana.
Perkembangan global dewasa ini membawa indikasi bahwa masa depan dunia
berada pada bayang-bayang suramnya lingkungan hidup. Pemanasan global adalah
refleksi dari perkembangan teknologi yang tidak sinkron dengan kepedulian manusia
terhadap lingkungan hidup pada tataran moral dan etika. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, UI memiliki obsesi untuk menciptakan lingkungan kampus yang hijau atau
green campus. Sebagai institusi pendidikan dengan perspektif world class university,
UI mempunyai modal simbolik berupa pengetahuan dan alokasi dana untuk menjadi
significant others bagi lingkungan di sekitarnya. Ekosistem di UI yang asri dan hijau
adalah wujud nyata dari kepedulian UI terhadap lingkungan hidup. Usaha ini tentunya
banyak didukung oleh para pemerhati lingkungan dan sivitas akademika UI.
Berdasarkan alokasi Rencana Tata Ruang Kawasan Kampus, terdapat empat
komponen ekosistem di lingkungan Kampus UI Depok, yaitu:
Kawasan Hutan Kota yang dikelola UI mencirikan ekosistem hutan tropis dengan tiga
bentuk ekosistem unggulan yaitu:
Selain Kawasan Hutan Kota yang asri dan nyaman, di Kampus UI Depok juga
terdapat danau yang berfungsi untuk daerah resapan air . Terdapat 6 danau di Kampus
UI Depok, antara lain: Danau Kenanga Lokasi diantara Gedung Rektorat Balairung
dan Masjid UI, dibangun tahun 1992 dengan luas 28.000 M2. Danau Aghatis Lokasi
diantara FMIPA dan Politeknik Negeri Jakarta dibangun tahun 1995 dengan luas
20.000 M2 Danau Mahoni Lokasi terletak disebelah Utarda dan Selatan Kampus
dibatasi oleh jalan utama lingkar selatan (Sebelah timur FIB & PSI, sebelah Barat FE)
dan dibangun pada tahun 1996 dengan luas 45.000 M2. Danau Puspa
Lokasi terletak diantara Danau Ulin dan Danau Mahoni, dibangun pada tahun 199
dengan luas 20.000 M2. Danau Ulin Lokasi terletak diantara Danau Puspa dan Danau
Salam, dibangun pada tahun 199 dengan luas 72.000 M2. Danau Salam Lokasi
bersejajar sesuai aliran dari selatan ke utara sebagai bagian rangkaian Danau Ulin dan
Danau Puspa, dibangun pada tahun 1998 dengan luas 42.000 M2.
Pembangunan
infrastruktur
berperan
signifikan
dalam
mendorong
Indonesia
membentuk Pusat
Pembangunan
Infrastruktur
BAB III
KESIMPULAN