Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN KONSEP

GREEN INFRASTRUCTURE DAN SUSTAINABLE DEVELOMENT


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
Makalah

Kelompok :
1. Jaisy Muhammad Algifari

1306412003

2. Regia Purnama S

1306415743

3. Dany Fauzan

1306415756

4. Sesara Maharani

1306446875

5. Ayu Ashari Hutagalung

1306413340

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2014

BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam pembangunan adalah bagaimana
menghadapi trade-off antara pemenuhan kebutuhan pembangunan

disatu sisi dan upaya

mempertahankan kelestarian lingkungan disisi lain. Pembangunan berkelanjutan adalah sebagai


upaya manusia untuk memperbaiki mutu kehidupan dengan tetap berusaha tidak melampaui
ekosistem yang mendukung kehidupannya. Di dalam pembangunan kota dikenal prasarana
infrastruktur kota atau infrastruktur abu-abu berupa jalan raya, jaringan drainase,
jaringan listrik, dan infrastruktur sosial (rumah sakit dan sekolah). Kini, di era
pemanasan global dan perubahan iklim, konsep pembangunan kota berkelanjutan
dikenal infrastruktur hijau kota (urban green infrastructure). Infrastruktur hijau
didefinisikan sebagai Aninterconected network of green space that conserves natural
ecosystem values andfunctions and provides associated benefits to human population
(Green Infrastructure: Smart Conservation for the 21st Century, 2001).Dari sudut
pandangini, infrastruktur hijau merupakan kerangka ekologis untuk keberlanjutan
lingkungan, sosial, dan ekonomi, sebagai sistem kehidupan alami yang berkelanjutan.
Infrastruktur hijau merupakan jaringan ruang terbuka hijau (RTH) kota untuk
melindungi nilai dan fungsi ekosistem alami yang dapat memberikand ukungan kepada
kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah

Apakah konsep green infrastruktur dan sustainaible development

diterapkan pada

infrastruktur kampus universitas Indonesia tepatnya fakultas teknik univeritas Indonesia sehingga
Universitas Indonesia dapat disimpulkan berstatus eco-campus.

C.Tujuan
Mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep green infrastruktur dan sustainable
development serta penerapannya pada kampus universitas Indonesia terutama gedung fakultas teknik
universitas Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Sosial Development


Menurut Brundtland Report dari PBB, 1987 Pembangunan berkelanjutan
adalah terjemahan dari Bahasa Inggris sustainabel development. Salah satu faktor
yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana
memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan
ekonomi dan keadilan sosial. Laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan
pembangunan berkelanjutan sebagai terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial,
dan lingkungan) yang saling
Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO, 2001) lebih jauh
menggali konsep pembangunan berkelanjutan dengan menyebutkan bahwa
keragaman budaya penting bagi manusia sebagaimana pentingnya keragaman
hayati bagi alam. Dengan demikian pembangunan tidak hanya dipahami
sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat untuk mencapai
kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual. dalam pandangan ini,
keragaman budaya merupakan kebijakan keempat dari lingkup kebijakan
pembangunan berkelanjutan.
Dari berbagai pengertian pembangunan berkelajutan diatas dapat
disimpulkan

bahwa

pembangunan

berkelanjutan (sustainable

development)adalah sebuah upaya pembangunan yang meliputi aspek ekonomi,


sosial, lingkungan bahkan budaya untuk kebutuhan masa kini tetapi tidak
mengorbankan atau mengurangi kebutuhan generasi yang akan datang.
Haris (2000) dalam Fauzi 2004, melihat bahwa konsep keberlajutan dapat
diperinci menjadi tiga aspek pemahaman, (1) keberlajutan ekonomi yang diartikan
sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu
untuk

memelihara

keberlajutan

pemerintahan

dan

menghindari

terjadinya

ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri. (2)
Keberlajutan lingkungan : Sistem keberlanjutan secara lingkungan harus mampu
memelihara sumber daya yang stabil, menghindari eksploitasi sumber daya alam dan
fungsi penyerapan lingkungan. Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan
keanekaraman hayati, stabilitas ruang udara, dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak

termasuk kategori sumber-sumber ekonomi. (3). Keberlajutan sosial, keberlanjutan


secara sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan, penyediaan
layanan sosial termasuk kesehatan, pendidikan, gender, dan akuntabilitas politik.
B. Konsep Green Infrastructure
Green Infrastructure didefinisikan sebagai jaringan kawasan alami dan kawasan
terbuka hijau yang terhubung satu dengan yang lain yang memelihara kesehatan dan
nilai-nilai ekosistem. Green Infrastructure merupakan terminologi yang digunakan
untuk merubah cara pandang bahwa ruang terbuka hijau adalah komponen
yang penting bagi pengembangan kota

atau

wilayah,

sebagaimana green waste

(pengolahan limbah dan sampah), green transportation (pengembangan sistem


transportasi berkelanjutan), green water ( peningkatan kualitas air), greenenergy
(pemanfaatan sumber energi), dan green building (penerapan bangunan hijau)
merupakanatribut dari green infrastructure. Unsur-unsur jaringan green infrastructure
perlu dilindungidalam jangka panjang. Hal ini membutuhkan perencanaan jangka
panjang dan manajemen, sertakomitmen berkelanjutan.

Green infrastructure memiliki 3 wujudtan yaitu inti, koridor, dan spot.


a. Inti
Dalam

kebijakan

ruang

bias

berupa

taman

nasional,

cagar

alam,

dan

termasukkawasan budidaya kehutan dan pertanian.


b. Koridor
Menghubungi kawasan yang memiliki ketinggian yang sama seperti hutanlindung,
dan dapat menghubungi dari ketinggian dan daerah rendah
c.Spot
Merupakan bagian dari desa, permukiman, dan kota

Green infrastructure memiliki 6 prinsip: (Benedict and T. McMahon 2002).


1. Sebagai framework untuk pelestarian & perkembangan daerah
Sebagian besar program dari konservasi lahan bangsa selama abada terakhir
telah berfokus terhadapa perlindungan taman atau daerah terpencil yang memil
iki sumber daya alamatau budaya yang penting. Dalam kebijakan ruang green
infrastructure dapat memberikan arahandimana kawasan-kawasan yang akan
dikembangkan dan akan dipertahankan sebagai cadanganSDA dan sekaligus

sebagai kawasan lindung. Membuat green infrastructure sebagai kerangka


untuk konservasi masyarakat dapat merencanakan dan melindungi system
ruang hijau yangsaling berhubungan.

2. Mendesain & merencakan sebelum mengembangkan


Mendesain dan melestarian kawasan hijau sangatlah penting dalam
tahapan pembangunan kota yang berkelanjutan. Dengan mengambil langkah tu
rut mendesain danmerencanaan kawasan hijau sebelum dilakukan tahapan
pembangunan dapat melindungiketersediaan zona hijau dalam jumlah cukup
sebagai ruang publik yang dapat dimanfaatkanmasyarakat untuk melepas
penat dan mengurangi tingkat kebisingan perkotaan yang semakinmeningkat
seiring dengan pertumbuhan penduduk, penambahan infrastruktur dan
kemajuanteknologi yang makin tinggi.

3. Linkage is a key
Penciptaan ruang hijau adalah tujuan dari semua infrastruktur hijau yang
salingmenyambung dan membentuk jaringan sehingga terbentuk keseluruhan
ekologi. Fungsi ruanghijau dalam penataan kota dan kehidupan manusia
memiliki fungsi dalam ikut menjagakesehatan dan keanekaragaman hayati.
Dalam menunjang terbentuknya green infrastruktur perlu adanya hubungan
antara lembaga, masayarakat serta peran pemerintah yang didukung
dengan peran swasta. Infrasturktur
hijau yang didefinisikan sebagai jaringan kawasan kawasan

alami

dan

kawasan terbuka hijau yang terhubung satu dengan lainnya yang memelihara
kesehatan dan nilai nilai ekosistem,memberikan udara bersih, menjaga
sistem tata air dan memberikanmanfaat yang luas kepada manusia dan
makhluk lainnya (Barano siswa).

4. Berfungsi untuk berbagai kepentingan & skala


Salah satu prinsip green infrastructure adalah berfungsi untuk berbagai
kepentingan danskala. Transportasi bangsa kita, listrik, komunikasi dan
lainnya sistem infrastruktur abu-abu yangdirancang untuk menghubungkan
seluruh wilayah hukum dan memasukkan beberapa fasilitasyang berfungsi
pada skala yang berbeda. Demikian juga, kita perlu merancang sistem

GreenInfrastructure strategis untuk menghubungkan seluruh kota, pinggiran


kota, lanskap pedesaandan padang gurun dan menggabungkan elemen ruang
hijau dan fungsi di negara, daerah,masyarakat dan skala parsel

5. Didasarkan pada ilmu, teori, praktek perencanaan yg tepat


Pendekatan green infrastructure memperkerjakan teori dan praktek dari
keragamandisiplin ilmu termasuk biologi konservasi dan ekologi lanskep,
perencanaan kota dan regional,analisis geografis dan sistem informasi.
Inisiati

green infrastructure harus terlibat danmenggabungkan keahlian

professional dari semua displin ilmu yang relevan.

6. Merupakan investasi publik yg kritis


Fungsi nilai-nilai dari manfaat dari green infrastructure harus tersedia untuk
semua orang. Menciptakan hubungan system ruang komunitas hijau dengan
menyediakan lahan untuk perlindungan sumber daya dan pemulihan rekreasi.
Penempatan yang strategis untuk green infrastructure akan mengurangi
gray infrastructure , yang akan membebaaskan dana publicuntuk kebutuhan
masyrakat. gree infrastructure

juga mengurangi kerentangan masyarakat

terhadap terjadinya resiko banjir, kebakaran, dan bencana alam. Menyadari


manfaat greeninfra structure merupakan langka awal yang penting dalam
penggunaan yang tepat untuk dana public.

C. Gedung Fakultas Teknik Universitas Indonesia


FTUI Resmi Berdiri dr. Syarief Thayeb ketika sudah menjabat Menteri
Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) menerbitkan Surat Keputusan
Nomor 76 tanggal 17 Juli 1964 tentang dibentuknya Fakultas Teknik. Berdirilah
Fakultas Teknik secara resmi di Jakarta tanpa upacara peresmian ataupun selamatan,
di bawah kibaran bendera Universitas Indonesia, jadilah Fakultas Teknik, Fakultas
yang termuda. Dari sinilah bermula sejarah Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Jurusan Sipil, Jurusan Mesin, dan Jurusan Elektro dibuka pada tahap pertama.
Masing-masing diketuai oleh Ir. Sutami untuk Jurusan Sipil, Ir. Ahmad Sayuti untuk
Ketua Jurusan Mesin, dan Ir. K. Hadinoto untuk Ketua Jurusan Elektro. Tahun
berikutnya dibuka Jurusan Metalurgi dan Jurusan Arsitektur, dengan ketuanya

masing-masing Dr. Ing. Purnomosidhi H dan Ir. Sunaryo S. Ir. Roosseno selaku
Dekan pertama dibantu oleh Ir. Sutami selaku Pembantu Dekan Bidang Akademis, Ir.
Slamet Bratanata selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan serta
Dr. Ing. Purnonosidhi H selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni. Awal kegiatan akademis FTUI 1964 didukung oleh 30 tenaga dosen serta 11
tenaga

non-akademis

menyelenggarakan

32

mata

ajaran.

Mahasiswa tahun pertama yang mendaftar cukup mengejutkan yakni 203 orang
mahasiswa pria dan wanita 199 orang diantaranya lulus test dan diterima menjadi
mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang pertama. Dalam jangka waktu
lima setengah tahun, FTUI berhasil mewisuda 18 orang lulusan pertama sebagai
Sarjana.

Perkembangan global dewasa ini membawa indikasi bahwa masa depan dunia
berada pada bayang-bayang suramnya lingkungan hidup. Pemanasan global adalah
refleksi dari perkembangan teknologi yang tidak sinkron dengan kepedulian manusia
terhadap lingkungan hidup pada tataran moral dan etika. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, UI memiliki obsesi untuk menciptakan lingkungan kampus yang hijau atau
green campus. Sebagai institusi pendidikan dengan perspektif world class university,
UI mempunyai modal simbolik berupa pengetahuan dan alokasi dana untuk menjadi
significant others bagi lingkungan di sekitarnya. Ekosistem di UI yang asri dan hijau
adalah wujud nyata dari kepedulian UI terhadap lingkungan hidup. Usaha ini tentunya
banyak didukung oleh para pemerhati lingkungan dan sivitas akademika UI.
Berdasarkan alokasi Rencana Tata Ruang Kawasan Kampus, terdapat empat
komponen ekosistem di lingkungan Kampus UI Depok, yaitu:

Bangunan fisik gedung dan penyangga hijauan lansekap 170 ha.

Ekosistem Perairan 30 ha.

Kawasan Hutan Kota 100 ha dan

Sarana prasarana penunjang termasuk penyangga lingkungan 12 ha.

Kawasan Hutan Kota yang dikelola UI mencirikan ekosistem hutan tropis dengan tiga
bentuk ekosistem unggulan yaitu:

Ekosistem pepohonan yang bersumber dari Indonesia Bagian Timur,

Ekosistem pepohonan wilayah Indonesia Bagian Barat

Komplek vegetasi asli JABODETABEK yang dipadu serasi dengan zoning


Hutan Jati Mas yang tumbuh hijau menghampar diantara gedung Rektorat UI
dan FASILKOM serta FISIP UI.

Selain Kawasan Hutan Kota yang asri dan nyaman, di Kampus UI Depok juga
terdapat danau yang berfungsi untuk daerah resapan air . Terdapat 6 danau di Kampus
UI Depok, antara lain: Danau Kenanga Lokasi diantara Gedung Rektorat Balairung
dan Masjid UI, dibangun tahun 1992 dengan luas 28.000 M2. Danau Aghatis Lokasi
diantara FMIPA dan Politeknik Negeri Jakarta dibangun tahun 1995 dengan luas
20.000 M2 Danau Mahoni Lokasi terletak disebelah Utarda dan Selatan Kampus
dibatasi oleh jalan utama lingkar selatan (Sebelah timur FIB & PSI, sebelah Barat FE)
dan dibangun pada tahun 1996 dengan luas 45.000 M2. Danau Puspa
Lokasi terletak diantara Danau Ulin dan Danau Mahoni, dibangun pada tahun 199
dengan luas 20.000 M2. Danau Ulin Lokasi terletak diantara Danau Puspa dan Danau
Salam, dibangun pada tahun 199 dengan luas 72.000 M2. Danau Salam Lokasi
bersejajar sesuai aliran dari selatan ke utara sebagai bagian rangkaian Danau Ulin dan
Danau Puspa, dibangun pada tahun 1998 dengan luas 42.000 M2.

Pembangunan

infrastruktur

berperan

signifikan

dalam

mendorong

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia. Kedua komponen infrastruktur


yakni infrastruktur fisik dan sosial, diharapkan dapat memberikan layanan yang
terbaik untuk kepentingan umum. Oleh karena itu, penyediaan dan pemeliharaan
infrastruktur yang memadai turut menentukan keberhasilan pembangunan Indonesia
terutama dalam upaya untuk menggerakkan sektor perekonomian, meningkatkan
produktivitas, mengurangi kemiskinan, serta meningkatkan standar hidup masyarakat.

Merespon kebutuhan pembangunan infrastruktur ini, Fakultas Teknik


Universitas

Indonesia

membentuk Pusat

Pembangunan

Infrastruktur

Berkelanjutan (Center for Sustainable Infrastructure Development CSID).


Pusat kajian ini akan diresmikan pada Selasa, 9 September 2014bertempat di Lobby
Gedung Fakultas Teknik Universitas Indonesia. CSID merupakan sebuah forum
infrastruktur yang didirikan untuk dapat menjadi center of excellence di bidang
pembangunan infrastruktur berkelanjutan dalam rangka mempercepat realisasi
pembangunan infrastruktur Indonesia. CSID diharapkan dapat menjadi pusat

pengembangan keilmuan dan kewirausahaan di bidang infrastruktur dengan


mempertemukan para akademisi, profesional, dan pemangku kepentingan di bidang
infrastruktur untuk dapat bersinergi dan bekerjasama dalam upaya pengembangan dan
percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia sehingga dapat mencapai target
pertumbuhan ekonomi nasional.

BAB III
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai