TENTANG
MENTERI PERHUBUNGAN
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG SERTIFIKASI
ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
5. Balai uji adalah laboratorium uji pengukuran alat dan perangkat telekomunikasi yang
telah diakreditasi oleh lembaga yang berwenang;
6. Lembaga sertifikasi adalah balai uji atau lembaga lain yang telah mendapat
akreditasi untuk sertifikasi dari lembaga yang berwenang;
7. Label adalah tanda yang ditempelkan atau dilekatkan pada setiap alat dan/atau
perangkat telekomunikasi yang telah bersertifikat;
9. Sertifikat adalah dokumen yang menyatakan kesesuaian suatu jenis/tipe alat dan
perangkat telekomunikasi terhadap persyaratan teknis;
10. Menteri adalah Menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang
telekomunikasi;
BAB II
SERTIFIKASI
Pasal 2
(2) Sertifikasi alat dan atau perangkat telekomunikasi dilaksanakan melalui pengujian
dan penertiban sertifikat.
Pasal 3
a. Setiap alat dan perangkat telekomunikasi yang dibuat, dirakit, dimasukkan untuk
diperdagangkan dan atau digunakan di wilayah Negara Republik Indonesia
wajib dilakukan sertifikasi;
(6) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dalam Keputusan
Direktur Jenderal.
Pasal 4
(1) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan dengan menyertakan
persyaratan sebagai berikut:
(7) Dalam hal pengujian dilakukan melalui uji dokumen permohonan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) wajib menyertakan dokumen hasil uji dari negara lain.
(8) Pemeriksaan kelengkapan permohonan sertifikasi diselesaikan selambat-lambatnya
5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap.
BAB III
PENGUJIAN
Pasal 5
Pasal 6
i. Uji pengukuran dilaksanakan oleh balai uji terhadap alat dan atau perangkat
telekomunikasi berdasarkan persyaratan teknis yang berlaku;
Pasal 7
f. Uji dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan terhadap dokumen
laporan hasil pengujian balai uji negara lain;
g. Dalam hal uji dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) masih diperlukan data
tambahan, dilakukan uji pengukuran tambahan terhadap sebagian persyaratan
teknis alat dan atau perangkat telekomunikasi yang akan di uji;
BAB IV
PENERBITAN SERTIFIKAT
Pasal 8
(9) Direktur Jenderal menerbitkan sertifikat bagi alat dan atau perangkat yang telah
lulus uji;
(11) Sertifikat akan diperbaharui setiap 3 (tiga) tahun sekali, kecuali apabila terdapat
perubahan terhadap persyaratan teknis;
(12) Apabila terjadi perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatas, maka akan
diadakan evaluasi terhadap perangkat telekomunikasi tersebut selanjutnya
dapat dilakukan ulang uji pengkuran ulang.
Pasal 9
BAB V
LABEL
Pasal 10
(1) Pemegang sertifikat wajib memasang label pada alat dan atau perangkat
telekomunikasi yang telah disertifikasi;
(2) Label sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disediakan oleh pemegang sertifikat
dan harus diberi nomor sesuai dengan nomor sertifikat;
(3) Bentuk dan ukuran label disesuaikan dengan besarnya perangkat ditetapkan oleh
Direktur Jenderal.
Pasal 11
Direktur Jenderal harus mengumumkan setiap jenis alat dan atau perangkat
telekomunikasi yang telah disertifikasi.
BAB VI
BIAYA
Pasal 12
Biaya sertifikat dan biaya pengujian alat dan atau perangkat telekomunikasi yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang besarannya ditetapkan dalam peraturan tersendiri.
BAB VII
PENGAWASAN TEKNIS
Pasal 13
(1) Bupati atau Walikota wajib melakukan pengawasan teknis terhadap alat dan
atau perangkat telekomunikasi yang dibuat, dirakit, dimasukkan untuk
diperdagangkan dan atau digunakan di wilayah negara Republik Indonesia;
(2) Pengawasan teknis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan
melakukan pengujian di lapangan terhadap alat dan atau perangkat telekomunikasi
yang telah berada di penjual, agen/distributor dan yang telah digunakan oleh
penyelenggara telekomunikasi.
Pasal 14
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi Nomor : KM.102/UM.001/MPPT-96 tentang Sertifikasi dan Penandaan
alat dan atau perangkat pos dan telekomunikasi dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 16
Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 2000
MENTERI PERHUBUNGAN,
AGUM GUMELAR, M.Sc.