Anda di halaman 1dari 11

TEORI AKUNTANSI

SAP VII

NAMA :
NIM
:

I PUTU EKA ARYA WEDHANA TEMAJA


1215351107

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2014

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 50 ( REVISI 2006 )


INSTRUMEN KEUANGAN : PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
PSAK No. 50 ( revisi 2006 ) terdiri atas paragraf 1-96 dan panduan aplikasi. Seluruh paragraf
tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf dan
miring mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK No. 50 ( Revisi 2006 ) harus dibaca dalam
konteks tujuan Pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.
PENDAHULUAN
Tujuan

1. Tujuan pernyataan ini adalah untuk menetapkan prinsip penyajian dan pengungkapan
instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan
dan kewajiban keuangan. Pernyataan ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen
keuangan dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan
instrumen ekuitas, pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen,
kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban
keuangan akan saling hapus.
2. Prinsip-prinsip dalam pernyataan ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan
pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK No. 55 ( Revisi
2006 ) tentang Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran.
Ruang Lingkup

3. Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk semua jenis instrumen keuangan,
kecuali :
a. Penyertaan dalam anak perusahaan, perusahaan asosiasi, dan joint ventures yang
dilaporkan berdasarkan PSAK No. 4 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi,
PSAK No. 12 tentang Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi dalam
Pengendalian Bersama Operasi dan Aset. Entitas juga harus menerapkan
pernyataan ini untuk semua derivatif yang terkait dengan perusahaan, asosiasi,
atau joint venture
b. Hak dan kewajiban pemberi kerja dalam Program Imbalan Kerja yang diatur
dalam PSAK No. 24 tentang Imbalan Kerja
c. Kontrak untuk pertimbangan kontinjensi dalam penggabungan usaha ( lihat PSAK
No. 22 tentang Penggabungan Usaha ). Pengecualian ini hanya berlaku untuk
pihak pengakuisisi
d. Kontrak asuransi sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 28 tentang
Akuntansi Asuransi Kerugian dan PSAK No. 36 tentang Akuntansi Asuransi Jiwa.
Namun demikian, pernyataan ini diterapkan untuk derivatif yang melekat pada
kontrak asuransi jika PSAK No. 55 ( Revisi 2006 ) mensyaratkan entitas mencatat
kontrak asuransi dan derivatif secara terpisah
e. Instrumen keuangan tang termasuk dalam ruang lingkup PSAK No. 36 karena
mengandung fitur partisipasi tidak mengikat. Penerbit instrumen ini dikecualikan
dari penerapan paragraf 11-28 dan PA25-PA35 dari pernyataan ini dalam

membedakan antara kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas. Namun


demikian, instrumen tersebut tetap mengikuti semua ketentuan lain yang ada
dalam pernyataan ini. Selanjutnya pernyataan ini diterapkan untuk derivatif yang
dilekatkan pada instrumen tersebut ( PSAK No. 55 ( Revisi 2006 ))
f. Instrumen keuangan, kontrak, dan kewajiban yang merupakan transaksi
pembayaran berbasis saham berdasarkan PSAK No. 53 tentang Akuntansi
Kompensasi Berbasis Saham, kecuali untuk :
i.
Kontrak yang termasuk dalam ruang lingkup paragraf 4-6 pernyataan ini,
dalam hal pernyataan ini diterapkan dan
ii.
Paragraf 29 dan 30 dari pernyataan ini yang diterapkan pada saham
treasuri yang dibeli, dijual, diterbitkan, atau dibatalkan yang terkait dengan
program opsi saham untuk karyawan, program pembelian saham oleh
karyawan, dan semua pengaturan pembayaran berbasis saham lainnya.
4. Pernyataan ini diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan
yang dapat diselesaikan :
a. Secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya atau
b. Dengan mempertukarkan instrumen keuangan, seolah-olah kontrak tersebut
adalah instrumen keuangan, dengan pengecualian untuk kontrak yang disepakati
dan dimaksudkan untuk terus dimiliki dengan tujuan untuk menerima atau
menyerahkan item non-keuangan sesuai dengan persyaratan pembelian, penjualan,
atau penggunaan yang diharapkan oleh entitas.
5. Ada beberapa cara dimana sebuah kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan dapat diselesaikan secara netodengan kas atau dengan instrumen keuangan
lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan. Cara-cara tersebut
mencakup :
a. Jika persyaratan dalam kontrak memperbolehkan salah satu pihak untuk
menyelesaikan kontrak tersebut secara neto dengan kas atau dengan instrumen
keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan
b. Jika kemampuan untuk menyelesaikan secara netodengan kas atau dengan
instrumen keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan
tidak dinyatakan secara eksplisit di dalam persyaratan kontrak, namun entitas
mempunyai kebiasaan menyelesaikan kontrak serupa secara neto dengan kas atau
dengan instrumen keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrumen
keuangan ( dengan menyepakati kontrak saling hapus dengan pihak lawan, atau
dengan menjual kontrak sebelum dilaksanakan atau jatuh tempo )
c. Jika, untuk kontrak serupa, entitas mempunyai kebiasaan untuk menerima aset
yang mendasari dan menjualnya dalam jangka pendek setelah penyerahan untuk
memperoleh laba dari fluktuasi harga jangka pendek atau margin penjual
( dealers margin )
d. Jika item non-keuangan yang menjadi subjek dalam kontrak siap dikonversi
menjadi kas
Kontrak yang memenuhi huruf b atau c di atas tidak dilakukan dengan tujuan untuk
menerima atau menyerahkan item non-keuangan sesuai dengan persyaratan
pembelian, penjualan, atau penggunaan yang diharapkan oleh entitas dan oleh
karenanya kontrak tersebut termasuk dalam ruang lingkup pernyataan ini. Kontrakkontrak lainnya yang memenuhi ketentuan paragraf 4 dievaluasi untuk menentukan
apakah kontrak tersebut disepakati dan terus dimiliki dengan tujuan untuk menerima
atau menyerahkan item non-keuangan sesuai dengan persyaratan pembelian,

penjualan, atau penggunaan yang diharapkan oleh entitas dan karenanya untuk
menentukan apakah kontrak tersebut termasuk dalam ruang lingkup pernyataan ini.
6. Opsi yang diterbitkan untuk membeli atau menjual item non-keuangan yang dapat
diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau
dengan mempertukarkan instrumen keuangan sesuai dengan ketentuan paragraf 5
huruf a atau huruf d termasuk dalam ruang lingkup pernyataan ini. Kontrak opsi jenis
ini tidak dapat dilakukan untuk tujuan penerimaan atau penyerahan item nonkeuangans sesuai dengan persyaratan pembelian, penjualan, atau penggunaan yang
diharapkan oleh entitas.
PENYAJIAN
Kewajiban dan Ekuitas ( lihat juga paragraf PA25-PA29 )

7. Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal harus mengklasifikasikan


instrumen tersebut atau komponen-komponennya sebagai kewajiban keuangan, aset
keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan susbstansi perjanjian kontraktual dan
definisi kewajiban keuangan, aset keuangan dan instrumen ekuitas.
8. Ketika penerbit menerapkan definisi dalam paragraf 7 untuk menentukan apakah
instrumen keuangan merupakan instrumen ekuitas, dan bukan merupakan kewajiban
keuangan maka instrumen tersebut merupakan instrumen ekuitas jika dan hanya jika
kedua kondisi a dan b berikut terpenuhi :
a. Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual :
i.
Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain atau
ii.
Untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan penerbit
b. Jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen ekuitas
yang diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan :
i.
Non-derivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi penerbitnya
untuk menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas
yang diterbitkan entitas atau
ii.
Derivatif yang akan diselesaikan hanya dengan mempertukarkan sejumlah
tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas. Untuk tujuan ini, instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas tersebut tidak termasuk instrumen yang merupakan
kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas tersebut dimasa depan.
Kewajiban kontraktual, termasuk kewajiban yang berasal dari instrumen keuangan derivatif
yang akan atau menyebabkan adanya penerimaan atau penyerahan instrumen ekuitas milik
penerbit dimasa depan, namun tidak memenuhi kondisi a dan b di atas, bukan merupakan
instrumen ekuitas.

PSAK 54
Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah

Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan pada akuntansi restrukturisasi utang-piutang bermasalah.
Pernyataan ini tidak mengatur:
a) Imbalan Kerja yang telah diatur dalam PSAK No. 24 (Revisi 2004),
b) Sewa yang telah diatur dalam PSAK No. 30 (Revisi 2007),
c) Akuntansi untuk Investasi dalam Efek Utang Tertentu yang telah diatur dalam PSAK
No. 50,
d) Kuasi-Reorganisasi yang telah diatur dalam PSAK No. 51.

Definisi
Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar
pertukaran

asset

atau

penyelesaian

kewajiban

antara

pihak

yang

paham

(knowledgeable) dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arms length

transaction).
Harga pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi dalam

pasar yang aktif.


Nilai tercatat (carrying amount) adalah nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aset
setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

Restrukturisasi utang-piutang mencakup, namun tidak terbatas pada satu atau lebih
kombinasi berikut ini:

a) Transfer aset berikut ini: real estat, piutang kepada pihak ketiga, atau aset lain dari
debitor kepada kreditor untuk memenuhi sebagian atau seluruh utang-piutang
(termasuk transfer sebagai akibat dari kepemilikan kembali atau sita jaminan).
b) Penerbitan saham baru atau penyerahan saham debitor untuk memenuhi sebagian atau
seluruh utang-piutang.
c) Modifikasi syarat-syarat utang-piutang:
i.
Pengurangan tingkat bunga untuk sisa masa utang.
ii.
Perpanjangan jangka waktu pelunasan atau pengunduran tanggal jatuh tempo
dengan tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga yang berlaku di
iii.

pasar.
Pengurangan jumlah pokok atau jumlah yang harus dibayar pada saat jatuh

iv.

tempo utang- piutang sebagaimana yang tercantum di dalam perjanjian.


Pengurangan bunga yang terutang.

Restrukturisasi utang-piutang tidak selalu merupakan restrukturisasi utang-piutang


bermasalah karena kondisi debitor mengalami kesulitan keuangan. Sebagai contoh,
restrukturisasi utang-piutang yang tidak merupakan restrukturisasi utang-piutang bermasalah
dilakukan bilamana:
a) Nilai bersih kas, aset lain, atau saham yang akan diterima oleh kreditor dari debitor
paling tidak sama dengan investasi dalam piutang yang dicatat oleh kreditor.
b) Nilai wajar aset lain, atau saham yang dialihkan oleh debitor kepada kreditor paling
tidak sama dengan jumlah utang debitor yang tercatat.
c) Kreditor mengurangi tingkat bunga efektif utang-piutang untuk mencerminkan
penurunan tingkat bunga di pasar pada umumnya.
d) Debitor menerbitkan surat utang baru yang diperdagangkan sebagai pengganti utang
yang lama. Utang baru ini memiliki tingkat bunga efektif berdasarkan tingkat bunga
di pasar, dengan tanggal jatuh tempo dan tingkat bunga yang sama dengan surat utang
yang diterbitkan oleh debitor yang tidak bermasalah.

Akuntansi Debitor
Pelunasan utang melalui pengalihan aset
Sehubungan pelunasan utang melalui pengalihan aset berupa tanah dan bangunan,
aset lain, dan piutang kepada kreditor untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya; Debitor
dapat mengakui keuntungan yang timbul sebagai akibat restrukturisasi kewajiban tersebut.
Keuntungan dihitung dari selisih lebih antara nilai tercatat utang yang diselesaikan dengan
nilai wajar aset yang dialihkan ke kreditor.
Nilai wajar aset yang dialihkan adalah jumlah yang diharapkan dapat diterima oleh
debitor dari penjualan terkini kepada pembeli yang berminat, dalam kondisi normal (bukan

dari transaksi penjualan terpaksa atau likuidasi). Nilai wajar aset harus diukur dengan nilai
pasar, jika terdapat harga pasar untuk aset tersebut. Jika tidak terdapat harga pasar untuk aset
tersebut, namun terdapat harga pasar untuk aset serupa, maka harga pasar aset serupa tersebut
dapat digunakan sebagai acuan untuk mengestimasi nilai pasar aset yang dialihkan. Jika tidak
terdapat harga pasar aset serupa, maka penentuan nilai wajar aset yang dialihkan dilakukan
dengan metode penilaian yang andal.
Perbedaan antara nilai wajar dan nilai tercatat aset yang dialihkan merupakan
keuntungan atau kerugian atas pengalihan aset.
Pelunasan utang melalui penyerahan saham
Pelunasan utang melalui penerbitan saham baru atau penyerahan saham debitor
dicatat sebesar nilai wajar saham.
Modifikasi persyaratan utang
Dalam restrukturisasi utang melalui modifikasi persyaratan tanpa melakukan
pengalihan aset atau pemberian saham, debitor tidak boleh mengubah nilai tercatat utang
pada saat restrukturisasi, kecuali jika nilai tercatat tersebut melebihi jumlah pembayaran kas
masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru. Jumlah pembayaran kas masa depan
harus mencakup jumlah bunga dan jumlah pokok utang periode masa depan tanpa
memperhitungkan nilai tunainya.
Beban bunga harus dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif dikalikan
dengan nilai tercatat utang pada awal setiap periode antara saat restrukturisasi sampai
dengan saat jatuh tempo. Tingkat bunga efektif yang baru adalah sebesar tingkat bunga
diskonto yang dapat menyamakan nilai tunai jumlah pembayaran kas masa depan.
Jika jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan
baru utang, termasuk pembayaran untuk bunga maupun untuk pokok utang, lebih rendah
dari nilai tercatat maka debitor harus mengurangi nilai tercatat utang ke jumlah yang sama
dengan jumlah pembayaran kas masa depan.
Jumlah bunga atau pokok utang menurut persyaratan baru dapat bergantung pada
peristiwa tertentu. Contohnya, debitor mungkin dituntut untuk membayar jumlah tertentu
jika kondisi keuangannya membaik sampai tingkat tertentu dalam periode tertentu.
Kombinasi Beberapa Cara Restrukturisasi Utang Bermasalah
Restrukturisasi utang bermasalah dapat berupa penyelesaian sebagian utang dengan
pengalihan asset debitor atau pemberian saham (atau keduanya) dan modifikasi persyaratan
hutang yang masih tersisa.Debitor harus mempertanggung jawabkan restrukturisasi utang

bermasalah yang menyangkut penyelesaian sebagian dan modifikasi persyaratan utang


,dengan cara :
1. Nilai tercatat utang harus dikurangi dengan jumlah nilai wajar asset atau pemberian
saham tersebut.
2. Perbedaan antara nilai wajar dan nilai tercatat asset yang dialihkan ke kreditor diakui
sebagai keuntungan atau kerugian atas pengalihan asset bukan sebagai keuntungan
restrukturisasi utang,
3. Setelah hal tersebut,nantinya baru akan diperhitungkan jumlah pembayaran kas masa
depan.

Jika nilai tercatat utang yang tersisa lebih besar dari jumlah pembayaran kas masa
depan maka selisih kedua nilai tersebut diakui sebagai keuntungan restrukturisasi utang.

Hal-hal yang Berkaitan


Keuntungan neto atas restrukturisasi utang setelah pajak penghasilan terkait diakui
dalam perhitungan laba bersih untuk priode terjadinya restrukturisasi serta di klasifikasikan
dlm pos luar biasa.
Jika restrukturisasi utang menyangkut utang kontijen,maka jumlah kontijen tersebut
diakui sebagai pokok utang dan beban bunga masa depan.secara umum beban bunga
pembayaran kontijen diakui sesuai PSAK no.57 dalam priode utang telah diakui dan jumlah
utang tersebut dapat diperkirakan.Sebelum pengakuannya ,jumlah utang atau pembayaran
kontijen tersebut harus dikurangkan dari nilai tercatat hutang yang di restrukturisasi.
Biaya-biaya lain yang dikeluarkan oleh debitor dalam rangka pemberian saham kepada
kreditor dalam restrukturisasi utang bermasalah dikuragkan dari keuntungan atau harus
dicatat sebagai biaya untuk priode terjadinya restrukturisasi ,jika tidak ada keuntungan yang
diperoleh pada saat restrukturisasi.
Pengungkapan oleh Debitor
Debitor harus mengungkapkan

didalam laporan keuangan

aitu tentang informasi

restrukturisasi utang bermasalah yang terjadi selama periode laporan keuangan :

1) Untuk setiap restrukturisasi

mengenai penjelasan tentang pokok-pokok

perubahan persyaratan utang piutang dan penyelesaian utang.


2) Jumlah keuntungan atas restrukturisasi utang dan dampak pajak penghasilan
yang terkait
3) Jumlah keuntungan atau kerugianbersih atas pengalihan asset yang diakui
selama priode tersebut.
Debitor harus mengungkapkan jumlah utang kontijen yang dimasukan kedalam nilai
tercatat

yang telah di restrukturisasi dalam laporan keuangan untuk periode setelah

restrukturisasi utang bermasalah.

Akuntansi Kreditor
Pelunasan Penuh Piutang melalui penerimaan Aset
Akuntansi oleh kreditor atas restrukturisasi piutang bermasalah dilaksanakan sesuai:
a) Piutang dari debitor,tanah dan bangunan atau asset lain atau
b) Saham

atau

bukti

lain

tentang

pemberian

saham

dari

debitoratau

keduanya,mencatat asset tersebut pada nilai wajar pada tanggal restrukturisasi.

Kerugian yang diakui adalah ketika kelebihan saldo piutang atas nilai wajar asset yang
diterima dikurangi biaya untuk menjual asset tersebut.
Modifikasi Persyaratan Piutang
Kreditor harus mencatat dampak restrukturisasi secara prospektif dan tidak mengubah
tanggal tercatat piutang pada tanggal restrukturisasi jika dalam modifikasi persyaratan
piutang yang tidak mengakibatkan penerimaan asset,kecuali jumlahnya melebihi nilai tunai
penerimaan kas masa depan,namun jika nilai tersebut termasuk penerimaan bunga dan pokok
piutang, lebih rendah dari pada saldo piutang sebelum restrukturisasi maka kreditor harus
mengurangi saldo piutang kesuatu jumlah yang sama degan jumlah nilai tunai penerimaan
kas masa depan sebagai mana yang ditetapkan dalam persyaratan.
Kombinasi Beberapa cara Restrukturisasi Piutang bermasalah

Restrukturisasi piutang bermasalah dapat dilakukan dengan penerimaan asset sebagai


penyelesaian sebagian piutang dan modifikasi prsyaratan terhadap sisa piutang. Kreditor
mencatat restrukturisasi piutang tersebut dengan mengakui asset yang diterima sebesar nilai
wajarnya dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya dan mengurangi nilai piutang yang
trecatat.
Hal-Hal yang Berkaitan
Kerugian dari penguranagan jumlah piutang yang tercatat dapat diakui sebelum
restrukturisasi dengan mengurangi taksiran jumlah penyisihan piutang dineraca dan
kemudian menaikan

taksiran jumlah piutang tidak tertagih dalam perhitungan laba

bersih.Jika restrukturisasi piutang bermaslah mencakup jumlah piutang kontijen atas jumlah
piutag kontijen tersebut tidak boleh diakui penghasilan bunga dalam periode masa depan
,sebelum jumlah tersebut memenuhi persyaratan untuk diakuii sebagai piutang nyata dan
penghasilan bunga diterima.Biaya-biaya lain yang dikeluarkan oleh kreditor dalam
restrukturisasi piuang bermasalah dicatat sebagai biaya pada saat terjadinya.
Penggantian atau Penambahan Debitor
Restrukturisasi piutang bermasalah dpat mencakup pengantian piutang oleh perusahaan
lain,individu,atau lembaga pemerintah yang hal tersebut,dapat dicatat sesuai dengan
substasnsinya,meskipun pembayaran oleh kreditor dilakukan oleh debitor penggati atau
tambahan tersebut.
Pengungkapan oleh Kreditor
Kreditor harus mengungkapkan didalam laporan keuangan aitu tentang informasi
restrukturisasi utang bermasalah yang terjadi selama periode laporan keuangan :
a) Saldo piutang yang persyaratannya telah dimodifikasi dalam restrukturisasi
piutang bermasalah
b) Kebijakan akuntansi untuk pengakuan bunag atas piutang bermasalah termasuk
cara pencatatan penerimaan tunai
c) Untuk setiap periode penyajian laopran keuangan komparatif
d) Jumlah komiten jika ada untuk meminjamkan dana tambahan kepada debitor
yang persyaratan piutangnya telah dimodifikasi dalam restrukturisasi piutang
bermasalah.

Ketentuan Transisi
Penerapan pernyataan ini harus dilakukan secara prosfektif .Laporan keuangan untuk
periode sebelum diberlakukannya pernyataan tidak perlu dimyatakan kembali (restated).

Tanggal Efektif
Pernyataan ini berlaku untuk transaksi restrukturisasi

yang terjadi sejak taggal

pengesahan.Penerapan lebih dini dianjurkan,dengan memperhatikan ketentuan transisi.

Perbandingan dengan IFRS

IFRS mengharuskan pengungkapan (disclosure) perubahan fair value dari financial

liability.
Perusahaan harus mengungkapkan perbedaan antara carrying amount dengan fair
value ke dalam gain atau loss, serta mengungkapkan jumlah yang harus dibayar

perusahaan pada saat jatuh tempo.


Kebanyakan perusahaan akan menggunakan allowance account yang terpisah (mis:
bad debt reserve) untuk pinjaman dan piutang.

Anda mungkin juga menyukai